You are on page 1of 17

Rokok pada Ibu (hamil)

pendahuluan
Lebih dari 70.000 publikasi hasil penelitian medis
yang membuktikan pengaruh buruk akibat rokok.
Dari data di Indonesia, sebagian besar
perokok adalah miskin.
Menurut Framework Convention on Tobacco
Control (FCTC)-WHO, produk tembakau adalah
produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh
atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan
dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai
rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap,
dikunyah, atau disedot. Produk tembakau
ksususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek,
cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau
yang disedot, dan tembakau tanpa asap

Beberapa risiko kesehatan bagi


perokok berdasarkan hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional
tahun 2004 antara lain :
Di Indonesia rokok menyebabkan 9,8%
kematian karena penyakit paru kronik
dan emfisima pada tahun 2001.
Rokok merupakan penyebab dari sekitar
5 % stroke di Indonesia.

Wanita yang merokok mungkin


mengalami penurunan atau penundaan
kemampuan hamil, pada pria
meningkatkan risiko impotensi sebesar
50%.
Ibu hamil yang merokok selama masa
kehamilan ataupun terkena asap rokok
dirumah atau di lingkungannya beresiko
mengalami proses kelahiran yang
bermasalah.

Seorang bukan perokok yang menikah


dengan perokok mempunyai risiko kanker
paru sebesar 20-30% lebih tinggi daripada
mereka yang pasangannya bukan perokok
dan juga risiko mendapatkan penyakit
jantung.
Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14
tahun tinggal dengan perokok di
lingkungannya mengalami pertumbuhan paru
yang lambat, dan lebih mudah terkena infeksi
saluran pernafasan, infeksi telinga dan asma.

Penyakit yang diakibatkan


rokok
- Penyakit jantung dan stroke.
Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan
dengan penyakit jantung dan stroke. Kedua
penyakit tersebut dapat menyebabkan sudden
death ( kematian mendadak).
Kanker paru.
Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita
penyakit kanker paru. Pada beberapa kasus dapat
berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena sulit
dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan
cepat ke hepar, tulang dan otak.

Kanker mulut.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan
gigi dan penyakit gusi.

Osteoporosis.
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat
mengurangi daya angkut oksigen darah perokok
sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulang
sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan
waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok
juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang.

Katarak.
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata.
Perokok mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena
katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

Psoriasis.
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis
yaitu proses inflamasi kulit tidak menular yang
terasa gatal, dan meninggalkan guratan
merah pada seluruh tubuh.

Kerontokan rambut.
Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh
lebih mudah terserang penyakit seperti lupus
erimatosus yang menyebabkan kerontokan
rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada
wajah, kulit kepala dan tangan.

Impotensi.
Merokok dapat menyebabkan penurunan
seksual karena aliran darah ke penis
berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.

Bahaya merokok pada


ibu(hamil)
Abortus
Kandungan nikotin dalam rokok bisa
memicu terjadinya pelepasan janin
secara prematur dari plasenta. Jika
ini terjadi, maka Ibu hamil akan
mengalami pendarahan yang
membahayakan bagi nyawa Ibu dan
janin yang dikandungnya.

Vasoconstriction
Nikotin memiliki efek menyempitkan
saluran-saluran pembuluh darah, sehingga
memperkecil kadar oksigen dan nutrisi yang
mengalir dalam tubuh. Efeknya, janin pun
menerima asupan nutrisi dan oksigen dalam
jumlah yang lebih sedikit. Keadaan ini tidak
hanya akan memengaruhi perkembangan
otak dan organ janin, tetapi juga kualitas
plasenta yang menyokong kehidupan janin.

Bayi Berat Badan Rendah


Hampir seluruh penelitian yang
membahas mengenai kehamilan dan
rokok mengungkapkan adanya
hubungan antara bayi yang lahir dengan
berat badan rendah dengan kebiasaan
merokok Sang Ibu di kala
hamildikhawatirkan memiliki
hambatan pertumbuhan atau kesehatan
di kemudian hari.

Menghambat Perkembangan
Intelektual Anak
Zat nikotin yang beredar dalam tubuh Ibu
hamil ternyata dapat memengaruhi
kecerdasan anaknya kelak. Pada tingkat
berat, kecerdasan anak bisa berkembang
lebih lambat atau bahkan mengalami
penurunan kemampuan otak.

Risiko Leukimia
Zat racun dalam rokok juga memperbesar
risiko anak untuk mengidap leukimia.

Risiko Asma
Jika Ibu hamil merokok atau tinggal
bersama perokok di dalam rumah yang
kurang memiliki sistem fentilasi udara
yang baik, maka risiko melahirkan bayi
dengan penyakit asma akan lebih besar
dibandingkan dengan Ibu hamil yang
tidak merokok atau tinggal di
lingkungan dengan kualitas udara yang
lebih bersih.

Prematur
Risiko pelepasan janin dari dinding
plasenta secara prematur dan kelahiran
prematur merupakan beberapa risiko
kehamilan yang bisa terjadi dengan
rasio lebih tinggi dibanding dengan Ibu
hamil yang tidak merokok.

Sudden Infant Death Syndrome


(SIDS)
Penelitian mengungkapkan adanya peran
rokok terhadap kematian bayi mendadak.
Fenomena SIDS, kini sedang menjadi
sorotan di Amerika Serikat (AS) yang kini
sedang gencar mensosialisasikan
penyebab dan pencegahannya agar
menekan angka kematian bayi di AS.

Alergi pada Anak


Nikotin yang terpapar kepada janin atau
anak dapat meningkatkan kemungkinan
anak mengidap suatu alergi.

You might also like