Professional Documents
Culture Documents
pendahuluan
Lebih dari 70.000 publikasi hasil penelitian medis
yang membuktikan pengaruh buruk akibat rokok.
Dari data di Indonesia, sebagian besar
perokok adalah miskin.
Menurut Framework Convention on Tobacco
Control (FCTC)-WHO, produk tembakau adalah
produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh
atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan
dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai
rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap,
dikunyah, atau disedot. Produk tembakau
ksususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek,
cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau
yang disedot, dan tembakau tanpa asap
Kanker mulut.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan
gigi dan penyakit gusi.
Osteoporosis.
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat
mengurangi daya angkut oksigen darah perokok
sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulang
sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan
waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok
juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang.
Katarak.
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata.
Perokok mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena
katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Psoriasis.
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis
yaitu proses inflamasi kulit tidak menular yang
terasa gatal, dan meninggalkan guratan
merah pada seluruh tubuh.
Kerontokan rambut.
Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh
lebih mudah terserang penyakit seperti lupus
erimatosus yang menyebabkan kerontokan
rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada
wajah, kulit kepala dan tangan.
Impotensi.
Merokok dapat menyebabkan penurunan
seksual karena aliran darah ke penis
berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.
Vasoconstriction
Nikotin memiliki efek menyempitkan
saluran-saluran pembuluh darah, sehingga
memperkecil kadar oksigen dan nutrisi yang
mengalir dalam tubuh. Efeknya, janin pun
menerima asupan nutrisi dan oksigen dalam
jumlah yang lebih sedikit. Keadaan ini tidak
hanya akan memengaruhi perkembangan
otak dan organ janin, tetapi juga kualitas
plasenta yang menyokong kehidupan janin.
Menghambat Perkembangan
Intelektual Anak
Zat nikotin yang beredar dalam tubuh Ibu
hamil ternyata dapat memengaruhi
kecerdasan anaknya kelak. Pada tingkat
berat, kecerdasan anak bisa berkembang
lebih lambat atau bahkan mengalami
penurunan kemampuan otak.
Risiko Leukimia
Zat racun dalam rokok juga memperbesar
risiko anak untuk mengidap leukimia.
Risiko Asma
Jika Ibu hamil merokok atau tinggal
bersama perokok di dalam rumah yang
kurang memiliki sistem fentilasi udara
yang baik, maka risiko melahirkan bayi
dengan penyakit asma akan lebih besar
dibandingkan dengan Ibu hamil yang
tidak merokok atau tinggal di
lingkungan dengan kualitas udara yang
lebih bersih.
Prematur
Risiko pelepasan janin dari dinding
plasenta secara prematur dan kelahiran
prematur merupakan beberapa risiko
kehamilan yang bisa terjadi dengan
rasio lebih tinggi dibanding dengan Ibu
hamil yang tidak merokok.