You are on page 1of 20

ANATOMI & FISIOLOGI

Hidung

dr. Rosmini, SpTHT-KL

HIDUNG LUAR

Chang, E.W. Nose Anatomy. Diakses tgl 8 Februari 2011.


www.emedicine.com

Cont

Chang, E.W. Nose Anatomy. Diakses tgl 8 Februari 2011.


www.emedicine.com

Cont
MUSKULUS
A: OTOT ELEVATOR
1. Procerus
2. Levator labii alaequae
nasi
3. Anomalous nasi
B: OTOT DEPRESOR
4. Alar nasalis
5. Depressor septi nasi
C: OTOT KOMPRESOR
6. Transverse nasalis
7. Compressor narium
minor
D: OTOT DILATOR MINOR
8. Dilator naris anterior
E: LAIN-LAIN
9. Orbicularis oris
10. Corrugator

Rhinoplasty center. Anatomy of the nose.Diakses tgl 8 Februari


2011. www.therhinoplastycenter.com

VESTIBULUM NASI
Dari nares (lubang hidung) masuk
vestibulum nasi terus kebelakang atas
berupa lekukan (limen nasi) kemudian
masuk ke cavum nasi.
Diliputi oleh epitel kulit
Mengandung :
Vibrissae
Glandula sebacea

Suheryanto, R. Bahan kuliah Rhinologi.FkUB

KAVUM NASI
Atap kavum nasi
Dibentuk oleh lamina kribriformis os ethmoid
memisahkan tengkorak dan hidung

Soetjipto, D, Wardani, RS. Hidung. dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 6. hal 118-122

Dasar kavum nasi


dibentuk oleh os.maksila dan palatum durum

Suheryanto, R. Bahan kuliah Rhinologi.FkUB

Lateral kavum nasi


4 buah konka nasi, konka nasi inferior, konka
nasi medius, konka nasi superios dan konka
nasi suprema
Konka nasi suprema rudimenter
Konka nasi inferior yang paling besar
Meatus nasi terletak diantara konka nasi :
Meatus nasi inferior muara duktus
lakrimalis
Meatus nasi medius muara sinus
frontalis, sinus maksilaris dan sinus
ethmoidalis anterior
Meatus nasi superior muara sinus
ethmoidalis posterior dan sinus sfenoid

Soetjipto, D, Wardani, RS. Hidung. dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 6. hal 118-122

Septum nasi
Dibentuk oleh tulang dan tulang rawan
Bagian tulang rawan :
Kartilago kuadrangularis
Kolumela
Bagian tulang :
Lamina perpendikularis os ethmoid
Os. Vomer
Krista nasalis os maksilaris
Krista nasalis os palatina

Suheryanto, R. Bahan kuliah Rhinologi.FkUB

HISTOLOGI
Regio respiratorius
Sel toraks berlapis semu 200 silia
Sel silia (200/sel)
Sel goblet sel tunggal berbentuk
piala, fx palut lendir
Mikrovili menambah luas
permukaan sel, fx?
Sel basal

Regio olfaktorius
Terdiri dari 3 macam sel :
Sel penunjang
Sel basal
Sel olfaktorius
Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

VASKULARISASI
Suplai arteri secara prinsip dibedakan
menjadi :
(1) cabang dari a.karotis interna,
a.opthalmicus a.ethmoidales ant et post.
(2) cabang dari karotis eksterna
a.sphenopalatina, a.superior labial, a.
palatina mayor, dan a.angularis

Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

Bagian depan hidung


Cabang-cabang a.fasialis

Bagian atas rongga hidung


A.ethmoidalis ant.et post.

Bagian bawah rongga hidung


A.maksilaris interna a. palatina mayor dan
a.sphenopalatina

Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

Dinding lat.nasal a.sphenopalatina di


bag. posteroinferior, dan di bag.superior
oleh a.ethmoidalis ant dan post.
Septum nasi a.sphenopalatina dan
a.ethmoidalis ant dan post , pada
bag.ant a.superior labialis, bag.post
a.palatina
Plexus Kiesselbach
a.sphenopalatina, a.ethmoid ant,
a.labialis sup, a.palatina mayor
Plexus woodruffs a.sphenopalatina
dan a.ethmoidalis posterior

Chang, E.W. Nose Anatomy. Diakses tgl 8 Februari 2011.


www.emedicine.com

Vena hidung mengikuti pola arteri. Penting


dalam hubungannya dengan sinus
cavernosus dan sedikitnya katup
potensiasi inf.intrakranial
Vena fasialis v.Jugularis interna
V.angularis v.opthalmika sinus cavernosus

Komplikasi yang dapat terjadi trombosis


sinus cavernosus, meningitis

Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

INERVASI
Dibagi 3 olfaktorius, saraf sensoris dan
saraf autonom
Saraf olfaktorius n.kranialis I
Saraf sensoris oleh cabang-cabang
n.trigeminus cabang I (V1) dan cabang II (V2)
Saraf autonom ganglion splenopalatina dan
n.vidianus

Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

Syaraf sensoris

n.Ethmoidalis
post.

Nervus trigeminus
n.ophtalmikus

n.nasosiliaris
n.Etmoidalis
ant.
n.infratroklearis

n.maksilaris

n.Nasalis
superoposterior

n.Nasalis
inferoposterior

Ganglion
sphlenopalatina

n.Nasalis
internus
medialis

n.Nasalis
internus
lateralis

n.Nasalis
eksternus

n.nasopalatina

Ballenger, JJ. Hidung dan Sinus Paranasal. dalam Buku Penyakit


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 1. hal 1-4

FISIOLOGI
penghidu

Refleks
nasal

Pernafasan
HIDUNG

Resonansi
suara

Drainase &
ventilasi

Soetjipto, D, Wardani, RS. Hidung. dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 6. hal 118-122

Pernafasan/respirasi
Udaranares ant.naik setinggi konka
mediaturun ke arah nasofaring
Aliran udara berbentuk arkus
Humidifikasi udara o/palut lendir
Penyaringan udara

Penghidu
Dilakukan oleh mukosa olfaktorius
Atap rongga hidung, konka sup.,1/3 atas septum
Partikel bau difusi dengan palut lendir atau
dgn menarik nafas kuat
Bekerjasama dengan indra pengecap

Soetjipto, D, Wardani, RS. Hidung. dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 6. hal 118-122

Drainase dan ventilasi


Berhub.dengan sinus paranasal

Resonansi suara
Sumbatan hidung rhinolalia
Membantu pembentukan konsonan nasal
(m,n,ng)

Refleks nasal
Berhub.dgn saluran cerna, nafas dan
kardiovaskuler
Bau Sekresi kelenjar liur, lambung, pankreas

Soetjipto, D, Wardani, RS. Hidung. dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher edisi 6. hal 118-122

You might also like