Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
1.Azlan Arinur
2.Hamzah
3. Lailatul Lutfi Hadilatifah
4.Memen Yolanda
5. Rafizal
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan karunia-Nya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Anatomi dan Fisiologi sistem penafasan prestasi belajar mahasiswa/i tingkat I
semester ganjil jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun
2013/2014.Penulisan makalah ini dimaksud untuk mengetahui dan memahami anatomi
dan fisiologi sistem pernapasan manusia serta untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Anatomi dan Fisiologi.
Dalam penyusunan tugas ini,penulis banyak mendapatkan bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung.Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberi bantuan,dorongan serta pengarahan sehingga dapat
terselesaikan tugas ini,terutama kepada:
1. TIM Anatomi dan Fisiologi, Dosen pengajar Anatomi dan Fisiologi.
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan bantuan baik berupa
materil maupun moril yang tidak ternilai harganya.
3. Teman-teman Tingkat IA yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan
selama penulisan Makalah ini.
4. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang sempuran,baik
dari segi teknik penyajian,sistematika,isi dan analisis karena kami dalam tahap
pembelajaran.Sehubungan dengan hal ini maka kami sebagai penulis dengan senang
hati menerima kritik dan saran agar kami lebih baik dalam pembuatan makalah di
kedepan hari. Akhir kata semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
kami sendiri sebagai penulis,Amin
Singkawang,
September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
.ii
BAB I PENDAHULUAN
.1
1.1
Latar Belakang
..1
1.2
...1
1.3
Manfaat Penulisan
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
.. 1
.. 2
.. 2
... 3
2.1
Pengertian pernafasan
.. 3
2.2
Fungsi pernapasan
2.3
... 4-5
HIDUNG ...5-6
FARING ....6-7
LARING 7
TRAKEA 8-9
BRONKUS .9-10
PARU-PARU .10-11
Proses ventilasi 11
Mekanisme Difusi .11
Transportasi oksigen ...................................................................11
Mekanisme perfusi ....11
15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system
organ yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses
metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan
merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan hewan (seperti;
insekta, ikan, amfibi dan burung). Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui
saluran penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana
masing-masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar dari
kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.
1.2
Untuk mengetahui struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan atau saluran
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang Penulis gunakan untuk menyusun Makalah ini yaitu:
1.4.1
Studi Pustaka atau metode Literatur, yaitu mempelajari buku-buku acuan yang mendapat
informasi teoritis dan relavan serta mencari dengan berbagai sumber.
1.4.2
Dunia Maya atau Internet, yaitu mencari informasi melalui Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
4
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
1.3
Manfaat Penulisan
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1
Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
2.1.2
Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria.
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan
pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke
jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan
dinapaskan ke luar udara.
2.2
Untuk meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya)
Tertawa.
Menangis.
Bersin.
Homeostatis (pH darah)
2.3
1. Rongga Hidung
Hidung adalah bangunan berongga yang terbagi oleh sebuah sekat di tengah menjadi
rongga hidung kiri dan kanan. Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah
dan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara.
Di bagian depan berhubungan keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan di
belakang berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Masing-masing rongga
hidung dibagi menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di belakang nares
anterior, dan bagian respirasi.
Permukaan luar hidung ditutupi oleh kulit yang memiliki ciri adanya kelenjar sabesa
besar, yang meluas ke dalam vestibulum nasi tempat terdapat kelenjar sabesa, kelenjar
keringat, dan folikel rambut yang kaku dan besar. Rambut ini berfungsi menapis benda-benda
kasar yang terdapat dalam udara inspirasi.
Terdapat 3 fungsi rongga hidung :
Dalam hal pernafasan = udara yang di inspirasi melalui rongga hidung akan menjalani 3
proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghanatan, dan pelembaban.
Ephithelium olfactory = bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan
bau.
Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukan suara- suara fenotik dimana ia
berfungsi sebagai ruang resonasi.
Pada potongan frontal, rongga hidung berbentuk seperti buah alpukat, terbagi dua
oleh
sekat (septum mediana). Dari dinding lateral menonjol tiga lengkungan tulang yang
Konka nasalis inferior, terdapat jaringan kavernosus atau jaringan erektil yaitu pleksus vena
besar, berdinding tipis, dekat permukaan.
Sinus paranasal adalah rerongga berisi udara yang terdapat dalam tulang-tulang
tengkorak dan berhubungan dengan rongga hidung. Macam-macam sinus yang ada adalah
sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus etmoidalis, dan sinus sfenoidalis.
Pernapasan (repirasi) adalah peristiwa menghirup uadara dari luar yang mengandung
oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara inin disebut
inspirasi dan menghembuskan dan menghembuskan disebut ekspirasi.
7
2.FARING (TEKAK)
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makan dan saluran
yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm. Terdapat di bawah dasar tengkorak,di belakang
rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
Hubungan faring dengan organ-organ lain,ke atas berhubungan dengan rongga
hidung,dengan perantara lubang yang benama kaona. Ke depan berhubungan dengan ucllgan
rongga mulut,tempat hubungan ini bernama istmus fausium. Ke bawah terdapat 2 lubang,ke
depan lubang laring,ke belakang lubang esopfagus.
Di bawah selaput lender terdapat jaringan ikat,juga di beberapa tempat terdapat folikel
getah bening.perkumpulan getah bening ini disebut adenoid. Di sebelahnya terdapat 2 buah
tonsil kiri dan kanak dari tekak. Di sebelah belakang terdapat epiglottis (empang
tenggorokan) yang berfungsi menutup laring pada saat menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian :
1) Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofarin
(dibelakang hidung).
Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle.
Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran yang
menghubungkan dengan tuba eustachius dan tuba auditory. Tuba Eustachii bermuara
pada nasofaring dan berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi
membrane timpani. Apabila tidak sama, telinga terasa sakit. Untuk
membuka tuba ini, orang harus menelan. Tuba Auditory yang menghubungkan
nasofaring dengan telinga bagian tengah.
2) Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring
(dibelakang hidung).
Orofaring merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi.
Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring
merupakan bagian dari kedua saluran ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut
dan permukaan belakang lidah. Dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior
orofaring, bagian orofaring ini memiliki fungsi pada system pernapasan dan system
9
10
untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan dan sel gobet yang menghasikan
mukus. Potongan melintang trakea khas berbentuk huruf D.
Pada dasarnya, Larings bertindak sebagai katup, menutup selama menelan unutk mencegah
aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam batang tracheobronchial.
Mamalia menghasilkan getaran dari pita suara pada dasar larings. Sumber utama suara
manusia adalah getaran pita suara (Frekuensi 50 Hertz adalah suara bas berat sampai 1700 Hz
untuk soprano tinggi). Selain pada frekuensi getaran, tinggi rendah suara tergantung panjang
dan tebalnya pita suara itu sendiri. Apabila pita lebih panjang dan tebal pada pria
menghasilkan suara lebih berat, sedangkan pada wanita pita suara lebih pendek. Kemudian
hasil akhir suara ditentukan perubahan posisi bibir, lidah dan palatum molle.
Disamping fungsi dalam produksi suara, ada fungsi lain yang lebih penting, yaitu Larings
bertindak sebagai katup selama batuk, penutupan pita suara selama batuk, memungkinkan
terjadinya tekanan yang sangat tinggi pada batang tracheobronchial saat otot-otot trorax dan
abdominal berkontraksi, dan pada saat pita suara terbuka, tekanan yang tinggi ini menjadi
penicu ekspirasi yang sangat kuat dalam mendorong sekresi keluar.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
1)
2)
3)
4)
Proses pembentukan suara merupakan hasil dari kerja sama antara rongga mulut,rongga
hidung,laring,lidah dan bibir. Pita suara pria lebih jauh lebih tebal dari pada pita suara wanita.
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk pleh 16 sampai dengan 20 cincin yang
terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C ). Sebelah dalam
diliputi oleh selaput lender yang berbulu getar yang disebut sel bersilia. Hanya bergerak kea
rah luar.Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh
otot polos.
Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersam udara
pernapasan. Yang memisahkantrakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina
11
bronkus
bercabang-cabang,dan
cabang
yang
paling
kecil
disebut
2. PARU-PARU
Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam rongga
torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan
kanan mediastinum (struktur blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru12
paru menutupi jantung, arteri dan vena besar, esophagus dan trakea). Banyaknya
gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah(paru-paru kiri dan kanan).
Paru-paru terdari 2 bagian:
Paru-paru kanan,terdiri dari 3 lobus (belah paru),lobus pulmo dekstra
superior,lobus media,dan lobus inferior. Tipa lobus tersusun oleh lobulus.
Paru-paru kiri,terdiri dari; pulmo sinester lobus superior dan lobus inferior. Tiaptiap lobus terdiri dari belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment. Paru-paru
kiri mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior dan 5 buah
segmen pada inferior.
Paru-paru memilki :
Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
a.
Arteri bronchial yang membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion, bagian
paru yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui vena-vena bronchial.
b.
Arteri dan vena pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru yang
terlibat dalam pertukaran gas yaitu alveolus.
Proses Oksigenasi
Proses oksigenasi terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Proses Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara
13
atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume
paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
2. Mekanisme Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus
dan kapiler paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke
darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan
dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang
disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi
sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli
dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
3. Transportasi oksigen yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh
dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan
berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai
oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
4.Mekanisme Perfusi Paru
Mekanisme Perfusi paru adalah gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,
dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri pulmonaris
dari ventrikel kanan jantung.Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam
proses pertukaan oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru
merupakan 8-9% dari curah jantung.Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dapat mengakodasi
variasi volume darah yang besar sehingga digunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan
voleme atau tekanan darah sistemik.
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ
atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat
pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.
PENGATURAN PERNAPASAN
Pengendalian dan pengaturan dilakukan system persarafan, mekanisme kimia dan
mekanisme nonkimia.
1.
Korteks serebri
Korteks serebri berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter, sehingga
memungkinkan kita dapat mengatur pernapasan dan menahan napas, misalnya pada saat
bicara atau makan.
b)
Medulla oblongata
Medulla oblongata terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau
spontan.
c)
Pons
Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apenuetik terletak pada dipormasio
retikularis pons bagian bawah.fungsi pusat apenuetik adalah untuk mengkoodinasi transisi
antara inspirasi dan ekpirasi dengan cara mengirimkan rangsangan imflus pada area inspirasi
dan menghambat ekspirasi. sedangkan pusat pneumotaksis terletak dipons bagian atas. inpuls
dan pusat pneumotaksis menghambat aktivitas neuron inspirasi, sehingga inspirasi dihentikan
dan terjadi ekspirasi. fungsi dari pusat pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi, tetapi
meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses
inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur.
2.
kendali kimiawi
ada banyak faktor yang mempengaruhi laju dan dalam pernafasan yang sudah diset oleh
pusat pernapasan yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbondioksida dan ion hydrogen
dalam darah arteri. perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan
respons dari sensor yang disebut kemoreseptor. ada dua kemoreseptor yaitu kemoreseptor
15
pusat yang berada dimedulla dan kemoreseptor perifer yang berada dibadan aorta dan
ceratoid pada system arteri.
a)
Kemoreseptor rifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen,
karbondioksida dan ion hidrogen. Peningkatan karbondioksida dan peningkatan ion hydrogen
maka pernapasan menjadi meningkat.
3) pengaturan oleh mekanisme non kimiawi
Beberapa factor non kimiawi yang mempengaruhi pengaturan pernapasan
diantaranya : pengaruh baroreseptor,peningkatan suhu tubuh,hormon epinefrin,refleks heringbreuer.
a.
baroreseptor, berada pada sinus kortikus, arkus aoarta atrium,ventrikel dan pembuluh
darah.
b.
Peningkatan suhu tubuh,misalnya karena demam atau olahraga maka secara otomatis
tubuh akan mengeluarga kelebihan panas tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi.
c.
simpastis yang juga akan merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi.
d.
aktivitas neuron inpirasi dan ekspirasi saling berlawanan dan berlangsung secara
c.
Pernapasan yang dilakukan secara sadar dikontrol langsung oleh korteks serebral
tekanan CO2 pada darah memberikan konsekuensi perubahan pH, menjadi lebih asam
16
Kemoreseptor perifer yang berada di aortik dan badan karotid sensitive terhadap perubahan
PCO2 darah, karena dapat merubah pH darah.
penurunan tekanan oksigen darah (PO2) hanya akan berpengaruh langsung
terhadap pernapasan jika PO2 kurang dari 50 mmHg.
3.
Jika tidal volume I liter atau lebih, maka inspirasi akan dihambat
oleh
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
Sistem pernapasan adalah pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara sel-sel tubuh
serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas pernapasan Eksternal (luar) dan internal
(dalam). Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke
jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan
dinapaskan ke luar udara.
Sistem pernapasan memiliki fungsi:
Fungsi utama yaitu untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara kedalam darah dan
memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Fungsi tambahan yaitu sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup (balon, kopi/the
panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya), Tertawa., Menangis, Bersin, Batuk,
Homeostatis (pH darah), dan Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen
(miksi,defekasi,partus).
17
Sistem pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh atau melalui
jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ atau bagian-bagian alat
pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak
suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus dan Paru-paru.
Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus menerus ke dalam
membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi. Kedua
fase ini sangat tergantung pada karakter paru dan rongga thorax.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Tambayong, Jan. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
C. Pearce, Evelyn. 1993. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
Communication Limited, Cambridge. 1996. Anatomi dan Fisiologi Modul Swa-instruksional. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca Exact.
www.google.co.id
18