Professional Documents
Culture Documents
Harmon Mawardi
FK Usakti
Tekanan
Tekanan normal adalah 70-180 mm
Hidrosefalus
Definisi:
Penyebab dapatan:
hematoma
(2) Perdarahan intraventrikular
(3)
Meningitis bakterial
(4 )
Peningkatan tekanan sinus venosus (akondroplasia,
kraniostenosis atau
trombosis venous)
(5)
Iatrogenik: Hipervitaminosis A menyebabkan peningkatan
sekresi lcs atau permeabilitas sawar darah otak,
Klasifikasi
Non-communicating : obstruksi di saluran
Jenis Hidrosefalus
1. Congenital hydrocephalus
Progresif.
Bersifat obstruktif atau
noncommunicating.
Terjadi pada usia kehamilan 6-17
minggu
Disertai gangguan otak.
Jenis hidrosefalus
(lanjutan)
PVD : perdarahan hebat, dan pelebaran
Jenis hidrosefalus
(lanjutan)
2. Post infection hydrocephalus
Bisa communicating dan noncommunicating
Infeksi meningen menyebabkan
arachnoiditis dan rusaknya tempat
absorpsi CSF (grup B streptoc.], E. coli,
Listeria monocytogenes). Ventriculitis
menyebabkan obstruksi dinding
ventrikel ke-3 dan aqueduct of sylvius
(Tuberculosis, toxoplasmosis).
menonjol,
Vena kulit kepala
dilatasi dan jelas
Ubun-ubun melebar
dan tegang,
Sutura melebar,
Cracked-pot sign
(tanda Macewen),
seperti pot kembang
yang retak
Retardasi motorik
dan mental
Tonus otot
meningkat,
Cerebral cry,
tangisan pendek,
bernada tinggi dan
bergetar,
Nistagmus
horisontal.
- Muntah proyektil
- Nyeri kepala
- Kejang
- Kesadaran menurun
- Papiledema
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan
radiologi:
1. X-foto kepala:
membesar/sutura
lebar.
2. USG kepala: ubunubun besar belum
menutup.
3. CT Scan: mengetahui
pelebaran ventrikel
dan mengevaluasi
struktur intraserebral
lainnya
Diagnosis banding
Megaensefali
Hidranensefali
Epidural Abscess
Intracranial
Tumor otak
Cairan subdural
hemorrhage
Subdural
Hematoma
Sudden Visual Loss
(subdural
effusion)
TATALAKSANA
Terapi hidrosefalus tergantung
penyebabnya.
1. Medikamentosa: asetazolamid dan
furosemid (golongan diuretik) dapat
mengurangi produksi CSF, tetapi
memberikan efek yang kurang baik
untuk jangka panjang.
2. Tindakan bedah
Pemasangan Pintas (Shunting)
Lumboperitoneal
shunt
Komponen otak
Tekanan intra kranial merupakan jumlah
PATOFISILOGI
HukumMonroe Kellie
Perubahan volume satu komponen intra kranial
menyebabkan
perubahan kompensatorik volume komponen intra
kranial lain.
Peningkatan tekanan intrakranial terjadi bila
peningkatan
volume dari satu atau lebih komponen tidak dapat
diatasi
Dengan penurunan volume komponen lain.
MANIFESTASI KLINIS
Muntah
Sakit kepala
Perubahan kepribadian
Diplopia
Papil edema
Pembesaran lingkar kepala
Ubun ubun besar membonjol
Trias Cushing :bradikardi,
hipertensi,pernafasan
ireguler.
Herniasi otak
PENGELOLAAN
Tujuan
menurunkan tekanan intracranial
memperbaiki aliran darah otak
mencegah dan menghilangkan herniasi.
Tata laksananya
Mengurangi volume komponen-komponen otak .
Mempertahankan fungsi metabolic otak
Menghindari keadaan yang dapat meningkatkan
tekanan intracranial.
2. Jaringan otak
Manitol
Deksametason
3. Cairan
serebrospinal
Furosemide
Asetazolamid
4. Tindakan operatif
VP shunt
Pengambilan tumor
Mempertahankan fungsi
metabolik otak
Tekanan O2 90-120 mmHg
Atasi kejang
Jaga keseimbangan elektrolit dan
metabolik
Kadar Hemoglobin dipertahankan 10
mg/dl.
Mempertahankan MAP dalam batas
normal
PENGOBATAN BARU
Dexabinol
Pemberian larutan Natrium
hipertonik
Hipotermia
Spina bifida
Defek pada penutupan kolumna
Etiologi
Kekurangan asam folat, terutama pada
Klasifikasi
1. Spina Bifida Okulta
Paling ringan. Satu atau beberapa vertebra
2. Meningokel
Melibatkan meningen, selaput yang
3. Myelomeningokel
Kompleks dan paling berat, dimana korda
Patofisiologi
Kegagalan dari tabung saraf untuk
Patofisiologi (lanjutan)
Beberapa obat antikonvulsan, diabetes,
Komplikasi
1. Paralisis cerebri
2. Retardasi mental
3. Atrofi optic
4. Epilepsi
5. Osteo porosis
6. Fraktur (akibat penurunan massa
otot)
7. Ulserasi, cidera, dekubitus yang tidak
sakit.
Manifestasi Klinis
Bervareasi tergantung kepada
Gejalanya berupa
Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul,
Lanjutan
Abnormalitas pada lower spine selalu
Lanjutan
Hidrosefalus mengenai 90% penderita .
Lanjutan
Obesitas oleh karena inaktivitas
Fraktur patologis pada 25% penderita
Pemeriksaan Diagnostik
Ibu hamil
Pemeriksaan darah yang disebut triple
TERIMA KASIH
Penatalaksanaan
Koordinasi tim yang terdiri dari:
1. Spesialis anak,
2. Saraf,
3. Bedah saraf,
4. Rehabilitasi medik,
5. Rrtopedi,
6. Endokrin,
7. Urologi
8. Fisioterapi
9. Psikologis
10.Gizi
1. Urologi
Terapi pada disfungsi bladder dimulai
saat periode neonatal sampai
sepanjang hidup. Tujuan utamanya
adalah :
1. Mengontrol inkotinensia
2. Mencegah dan mengontrol infeksi
3. Mempertahankan fungsi ginjal
2. Orthopedi
Tujuan terapi ortopedi adalah
memelihara stabilitas spine dengan
koreksi yang terbaik dan mencapai
anatomi alignment yang baik pada
sendi ekstremitas bawah.
Dislokasi hip dan pelvic obliquity
sering bersama-sama dengan
skoliosis paralitik.
3. Rehabilitasi Medik
Sistem Muskuloskeletal
Latihan luas gerak sendi pasif pada
semua sendi sejak bayi baru lahir
dilakukan seterusnya untuk
mencegah deformitas
muskuloskeletal. Latihan penguatan
dilakukan pada otot yang lemah, otot
partial inervation atau setelah
prosedur tendon transfer
4. Perkembangan Motorik
Stimulasi motorik sedini mungkin dilakukan dengan
memperhatikan tingkat dari defisit neurologis.
5. Ambulasi
6. Bowel training
Diet tinggi serat dan cairan yang cukup membantu feses lebih
lunak dan berbentuk sehingga mudah dikeluarkan
Prognosis
Tergantung pada berat ringan
abnormalitas.
Prognosis terburuk bila terdapat
paralisis
komplet, hidrosefalus dan defek
kongenital lain
Dengan penanganan yang baik,
sebagian besar dapat hidup sampai
usia dewasa.
PENCEGAHAN
Resiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi