Professional Documents
Culture Documents
FI
Arsha Pramudya
II
II
I
MEMBACA EKG
Layak Baca???
Identitas pasien
Waktu pemeriksaan
Tepat pemasangan (gel P di L II +, di aVR - )
Kalibrasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Irama
Rate
Axis
Gelombang P
PR interval
Gelombang QRS
ST segmen
Gelombang T
Menentukan Irama
Irama
Rate R- R
interval
1
2
3
4
5
6
kotak
kotak
kotak
kotak
kotak
kotak
=
=
=
=
=
=
300x/ menit
150x/ menit
100 x/ menit
75x/ menit
60 x/ menit
50x/ menit
Gelombang P
Atrium depolarisasi
Selalu (+) di II
Selalu (-) di aVR
Nilai di sadapan L II , konfirmasi di V1
RAE :
P PULMONAL
LAE:
P MITRAL
PR INTERVAL
Waktu dari mulai atrium depolarisasi
sampai ventrikel depolarisasi, termasuk
adanya delay di AV node
Normal : 0,12- 0,20 detik ( 3-5 kk)
PR < 0,12 detik Sindroma pre
eksitasi
PR > 0,20 detik AV Blok
PR berubah-ubah : wondering pacemaker.
AV Blok
Derajat 1
Derajat 2
AV Blok Derajat 1
Perlambatan (delay) impuls AV
Irama : Sinus tanpa episode dropped
beat
P R interval memanjang konstan >0,20
detik
AV Blok Derajat 3
(Total AV Blok)
Tidak terdapat hubungan antara aktivitas
atrium (Gel P) dan ventrikel (QRS comp)
Irama ventrikel dipertahankan oleh irama
junctional atau idioventrikular.
1ST DEGREE AV
BLOCK
2nd DEGREE AV
BLOCK Mobitz type
II
TOTAL AV BLOK
2nd DEGREE AV
BLOCK Mobitz
type 1
AV BLOK 2:1
PR interval memendek
Delta wave (+)
QRS lebar
Perubahan sekunder segmen ST dan gel T
KOMPLEKS QRS
KOMPLEKS QRS
Morfologi:
Q patologis ?
V1 V2
V5 V6
Durasi
Amplitudo
Gel Q
Normal:
Durasi < 0,04 detik (1KK)
Amplitudo < 25 % dari R
Biasa pada prekordial V5 V6
Gelombang QRS
: Melebar ( > 0,12 detik )
Ada bentuk rSR ( M Shape ) di prekordial
kanan V1-V2 , biasanya disertai depresi
segmen ST dan T inversi
Gelombang S lebar di sandapan prekordial
lateral V5-V6
RBBB TIDAK LENGKAP ( INCOMPLETE ) :
Interval QRS normal
Gelombang QRS
: Melebar ( > 0,12 detik )
Gelombang R tampak lebar, slurred, bertakik di
prekordial kiri, I , aVL
Depresi segmen ST dan inversi gelombang T yang
diskordan (berlawanan dgn defleksi QRS).
LBBB TIDAK LENGKAP ( INCOMPLETE ) :
interval QRS normal
KOMPLEKS QRS
Morfologi
Durasi
Sempit ??
Lebar ??
Amplitudo
KOMPLEKS QRS
Morfologi
Durasi
Amplitudo:
R wave progression
V1: Amplitudo R, Amplitudo S RVH (R/S >1) , RV
strain
V5-V6 : Amplitudo R tertinggi LVH (R V5/V6 + S
V1 > 35 mm), LV strain
ST segment
ST Elevasi ?
Kriteria J point
Laki-laki V1-V4 2 mm
Perempuan V1-V4 1,5 mm
Lead lain 1 mm
Menandakan :
Fase injury transmural STEMI
Pericarditis Semua lead
Ventrikel Aneurysm Riwayat MI
ST segment
ST Depresi ?
Kriteria: depresi J point 1mm
Iskemia subendocardium
3 tipe:
Upsloping
Horizontal
Downsloping
Gelombang T
Repolarisasi ventrikel
Gelombang T asimetris
Amplitudo normal :
10 mm di sadapan prekordial
5 mm di sadapan ekstremitas
Minimum 1 mm
Dinilai:
Tall T (hiperkalemi)? Hiperakut? T kecil, Gel U
(Hipokalemi)?
Inverted (Iskemia) [Spesifik bila 0,3 mV] ?
Perubahan EKG:
Fase Iskemia
T inverted
ST depresi
Injury
T hiperakut
ST elevasi
Infark
Q patologis
Anterior : V3 V4
Septal : V1 V2
Anteroseptal : V1 V4
Lateral : V5 V6 I aVL
Lateral tinggi : I dan aVL
Anterolateral : I dan aVL, V4-V6
Ekstensiv anterior : I, aVL, V1-V6
Inferior : II, III dan aVF
Posterior : V1-V2 Mirror, V7-V9
Ventrikel kanan : V3R V6R
Aritmia
Sempit VT
Nodus SA
Bradikardi Sinus
Takikardi Sinus
Aritmia Sinus
Henti Sinus / Sinus Arrest
Atrium
Nodus AV
Irama Junctional
Ekstrasistol Junctional
Takikardi Junctional
Ventrikel
Ekstrasistol ventrikel ( VES / PVC )
Takikardi ventrikel ( VT )
Fibrilasi ventrikel ( VF )
Nodus SA
Takikardi Sinus ( ST )
Irama
: Teratur
Frekwensi
: > 100 150 x/ menit
Gelombang P : Normal, setiap gelombang P
selalu diikuti gelombang QRS
Interval PR : Normal
Gelombang QRS
: Normal
Bradikardi Sinus
Irama
: Teratur
Frekwensi
: < 60 x/ menit
Gelombang P : Normal, setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS
Interval PR
: Normal
Gelombang QRS : Normal
Aritmia Sinus
Irama
: Tidak teratur
Frekwensi
: 60 - 100 x/ menit
Gelombang P : Normal, setiap gelombang P
selalu diikuti gelombang QRS
Interval PR
: Normal
Gelombang QRS : Normal
Sinus Arrest
Irama
: Teratur
Frekwensi
: > 150 250 x/ menit
Gelombang P : Tidak ada atau kecil
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau
memendek
Gelombang QRS : Normal
Irama
: Biasanya teratur, tetapi bisa tidak
teratur
Frekwensi
: Bervariasi
Gelombang P
: Bentuk seperti gigi gergaji, teratur
dan
dapat dihitung.
P : QRS = 2:1, 3:1 atau 4:1
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal
Fibrilasi Atrial ( AF )
Irama
: Tidak teratur
Frekwensi : Bervariasi
Gelombang P : Tidak dapat diidentifikasi
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal
Irama Junctional ( JR )
Irama
: Teratur
Frekwensi : 40 60 X/ menit
Gelombang P : Terbalik di depan,
dibelakang atau menghilang
Interval PR : < 0,12 detik atau tidak ada
Gelombang QRS : Normal
Irama
: Tidak teratur, karena ada gelombang
yang timbul lebih dini
Frekwensi
: Tergantung irama dasarnya
Gelombang P
: Tidak normal, sesuai letak asal
impuls
Interval PR : Memendek atau tidak ada
Gelombang QRS : Normal
Irama
: Tidak teratur, karena ada gelombang
yang timbul lebih dulu
Frekwensi
: Tergantung irama dasar
Gelombang P
: Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : > 0,12 detik
VES Berselang
Bigemini
Trigemini
Quadrigemini
VES Berurutan
Couplet
Triplet
4. Ekstrasistol Ventrikel R on T
T
Takikardi Ventrikel ( VT )
Irama
: Teratur
Frekwensi
: > 100 X/ menit
Gelombang P
: Tidak terlihat
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : > 0,12 detik
Fibrilasi Ventrikel ( VF )
Irama
: Tidak teratur
Frekwensi
: Tidak dapat dihitung
Gelombang P
: Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung,
bergelombang & tidak teratur
Irama
: Teratur kecuali pada yang hilang
Frekwensi
: < 60 x/menit
Gelombang P
: Normal, setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS
Interval PR : Normal
Gelombang QRS : Normal
Resume
Irama
Rate
Axis
Gelombang P
1.
2.
3.
4.
RAE, LAE ?
PR interval
5.
Memanjang, memendek ?
Gelombang QRS
6.
ST segmen
7.
Elevasi, depresi ?
Gelombang T
8.
Latihan EKG
HATUR
NUHUN