Professional Documents
Culture Documents
1.
2.
3.
4.
PHBS merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA. Perilaku bersih dan sehat
tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya dan tingkat pendidikan penduduk. Dengan makin
meningkatnya tingkat pendidikan di masyarakat diperkirakan akan berpengaruh positif terhadap
pemahaman masyarakat dalam menjaga kesehatan Balita agar tidak terkena penyakit ISPA yaitu
melalui upaya memperhatikan rumah sehat dan lingkungan sehat.
5. Lingkungan dan Iklim Global
Pencemaran lingkungan seperti asap karena kebakaran hutan, gas buang sarana transportasi dan
polusi udara dalam rumah merupakan ancaman kesehatan terutama penyakit ISPA. Demikian
pula perubahan iklim gobal terutama suhu, kelembapan, curah hujan, merupakan beban ganda
dalam pemberantasan penyakit ISPA.
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A
-hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis,
mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia
dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu. Ukuran dari lebar
penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit.
Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup
secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain
malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran
pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa
terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).
C. PATOFISIOLOGI
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kuman golongan A
streptococus, stapilococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma, dan
pneumokokus yang menyerang dan menginflamasi saluran pernafasan (hidung, pharing, laring)
dan memiliki manifestasi klinis seperti demam, meningismus, anorexia, vomiting, diare,
abdominal pain, sumbatan pada jalan nafas, batuk, dan suara nafas wheezing, stridor, crackless,
dan tidak terdapatnya suara pernafasan.
Pembagian ISPA
1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Bagian Atas Adalah infeksi-infeksi
yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas disebelah atas
laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian atas dan
bawah secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa di antaranya
2.
a.
1.
2.
3.
ISPA selain Pneumonia. Contohnya batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis,
dan otitis.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis
mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat
oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan
(Whaley and Wong; 1991; 1419).
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Fokus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha serta irama dari
pernafasan.
1. Pola, cepat (tachynea) atau normal.
2. Kedalaman, nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat kita amati melalui
pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.
3. Usaha, kontinyu, terputus-putus, atau tiba-tiba berhenti disertai dengan adanya bersin.
4. Irama pernafasan, bervariasi tergantung pada pola dan kedalaman pernafasan.
5. Observasi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh, adanya batuk, suara nafas wheezing. Bisa juga didapati adanya cyanosis, nyeri pada
rongga dada dan peningkatan produksi dari sputum.
6. Riwayat kesehatan:
- Keluhan utama (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan)
- Riwayat penyakit sekarang (kondisi klien saat diperiksa)
- Riwayat penyakit dahulu (apakah klien pernah mengalami penyakit seperti yang dialaminya
sekarang)
- Riwayat penyakit keluarga (adakah anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti
penyakit klien)
- Riwayat sosial (lingkungan tempat tinggal klien)
Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfe
servikalis
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
c. Perkusi
- Suara paru normal (resonance)
d. Auskultasi
- Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
F. TERAPI MEDIS
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan adanya kongesti
hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisaapan lendir baik melalui hidung
maupun melalui mulut. Terapi pilihan adalah dekongestan dengan pseudoefedrin hidroklorida
tetes pada lobang hidung, serta obat yang lain seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik tidak
dianjurkan kecuali ada komplikasi purulenta pada sekret.
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan
demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar
(Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).
G.
1.
2.
3.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.
Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak mampuan dalam
memasukan dan mencerna makanan
4. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA berhubungan dengan kurang informasi.
H. RENCANA KEPERAWATAN
NO
1
DIAGNOSE
KEPERAWA
NOC
NIC
TAN
Airway Management
Bersihan jalan NOC :
Respirator Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
nafas napas
y status : Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
tidak
Ventilatio Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
efektif b/d
n
Pasang mayo bila perlu
Respirator
penurunan
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
ekspansi paru. y status : Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Airway
patency Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Vital sign
Lakukan suction pada mayo
Status Berikan bronkodilator bila perlu
Kriteria
Hasil :
Mendemo
nstrasikan
batuk
efektif
dan suara
nafas
yang
bersih,
tidak ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengelua
rkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah,
tidak ada
pursed
lips)
Menunjuk
kan jalan
nafas
yang
paten
(klien
tidak
merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernafasa
n dalam
rentang
normal,
tidak ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda
Tanda
vital
dalam
rentang
normal
(tekanan
darah,
nadi,
pernafas
an)
NOC :
Fever treatment
Hipertermi
Ketidakseimb NOC :
Nutritional
angan nutrisi
Status :
kurang dari
food and
kebutuhan b/d Fluid
Intake
ketidak
Nutritional
mampuan
Status :
dalam
nutrient
memasukan
Intake
Weight
dan mencerna
control
makanan
Kriteria
Hasil :
Nutrition Monitoring
Adanya BB pasien dalam batas normal
peningkat Monitor adanya penurunan berat badan
an berat Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
badan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
sesuai Monitor lingkungan selama makan
dengan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
tujuan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Berat
Monitor turgor kulit
badan Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
ideal
Monitor mual dan muntah
sesuai Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
dengan Monitor makanan kesukaan
tinggi Monitor pertumbuhan dan perkembangan
badan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Mampume
Monitor kalori dan intake nuntrisi
ngidentifi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
kasi
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
kebutuha
n nutrisi
Tidak ada
tanda
tanda
malnutrisi
Menunjuk
kan
peningkat
an fungsi
Kurang
pengetahuan
tentang
penatalaksana
an ISPA b/d
kurang
informasi.
pengecajp
an dari
menelan
Tidak
terjadi
penuruna
n berat
badan
yang
berarti
NOC :
Kowlwdge
: disease
process
Kowledge
: health
Behavior
Kriteria
Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatak
an
pemaham
an tentang
penyakit,
kondisi,
prognosis
dan
program
pengobata
n
Pasien dan
keluarga
mampu
melaksan
akan
prosedur
yang
dijelaskan
secara
benar
Pasien dan
keluarga
mampu
menjelask
an
kembali
apa yang
dijelaskan
perawat/ti
m
kesehatan
lainnya.
I.
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta
Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USA
Departemen Kesehatan RI, 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita: Jakarta.