Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
dr. Octiara Gisca Amilia
Pembimbing:
dr. Pitriani
I.
Identitas Pasien
II.
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Status
Pekerjaan
Alamat
Dikirim oleh
Nomor CM
Dirawat di ruang
Masuk bangsal
Keluar bangsal
Dikasuskan
Golongan darah
: Tn. A
: 54 tahun
: Laki-Laki
: Islam
: Sudah Menikah
: petani
: Jati wetan
: IGD
: 680015
: Melati 2, bed A2
: Sabtu,5 Juli 2014
: sabtu, 12 Juli 2014
: Senin, 7 Juli 2014
: 0 , Rh +
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa dan
alloanamnesa.
Keluhan utama
: kedua kaki bengkak
Keluhan tambahan
: pusing, mual
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk ke IGD karena kaki bengkak sejak 7 hari
RiwayatPenyakitDahulu :
o Riwayat hipertensi disangkal
o Riwayat hepatitis diakui
o Riwayat diabetes melitus disangkal
o Riwayat asma disangkal
o Riwayat TB paru disangkal
o Riwayat alergi disangkal
RiwayatPenyakitKeluarga :
o Riwayat penyakit yang sama disangkal
o Riwayat hipertensi disangkal
o Riwayat diabetes melitus disangkal
o Riwayat TB paru disangkal
Riwayatsosialdanpekerjaan:
o Pasien seorang petani
RiwayatKebiasaan :
o Riwayat merokok (+)
Riwayatlingkungan :
o Lingkungan kerja banyak genangan air
dan empang
dengan.
III.
Pemeriksaan Fisik
Keadaaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Denyut nadi
Laju pernapasan
Suhu
TB
BB
IMT
Kulit
(-),turgorkulit baik
Kepala
merata,
dicabut
Mata
:Mesocephal,
rambut
tidak
:
Konjungtivaanemis
terdistribusi
mudah
(+/+),
konjugtiva
Leher
Sisi
Inspeksi
Kanan
Simetris pada posisi
Kiri
Simetris pada posisi
Palpasi
Sisi
Inspeksi
Kanan
Simetris pada posisi
Kiri
Simetris pada posisi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru belakang
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi: tidaktampakpulsasi ictus cordis
Palpasi:
terabapulsasi
ictus
cordis
di
midclavicularissinistra
Perkusi: Redup
Batas atas ICS II para sternal line sinistra
Batas kanan ICS V para sternal line dextra
Batas kiri ICS V midclavicular line sinistra
Auskultasi: BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
ICS
KULIT
Scar
Striae
Dilatasi Vena
UMBILIKUS
Inflamasi
Hernia
KONTUR ABDOMEN
PERISTALTIK
PULSASI EPIGASTRIUM
Tidak tampak
Tidak tampak
Tidak tampak
Tidak tampak
Tidak tampak
Simetris, mendatar
Tidak tampak
Tidak tampak
Auskultasi
Pemeriksaan
Bising usus
Bruit
Hasil
(+) Normal
Negatif
Perkusi
Distribusi gas, massa, cairan
abdomen
Kanan : 12 cm; Kiri 8 cm
Negatif
Negatif
Palpasi
Palpasi superfisial
Nyeri tekan dan nyeri lepas
Palpasi hepar
Palpasi lien
Palpasi pada ginjal
kiri
o Asites
o Fluid wave
: negatif
o Shifting dullness : negatif
o Ekstremitas
Ekstremitas
Pembesaran kelenjar
Superior
-/-
Inferior
-/-
limfe aksiller
Pembesaran kelenjar
-/-
-/-
limfe inguinal
Edema
Sianosis
Petechiae
Gerakan
Kekuatan
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Tonus
-/-/-/+/+
5/5
N/N
-/N/N
+/+
-/-/+/+
5/5
N/N
-/N/N
: tidak diperiksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Tanggal 7 Juni 2014
Hematologi
Pemeriksaan
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Netrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
MCV
MCH
MCHC
Hasil
3.8 x103 /ul
6.60 jt/ul
15.6 g/ dl
47.2%
90 x103 /ul
60.3%
28.8%
10.3%
0.0%
0.3%
71.5 fL
23.6 pg
33.1 g/dl
Rujukan
4.0-12.0 x 103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103 /ul
50-70 %
25-40 %
2-8%
2-4%
0-1%
79.0-99.0 fL
27.0-31.0 pg
33.0-37.0 g/dl
Kimia Klinik
Pemeriksaan
Ureum
Creatinin
Kolestrol
HDL
LDL
Trigliserida
Protein total
Hasil
22.6 mg/dl
1.1 mg/dl
136 mg/dl
19 mg/dl
90 mg/dl
135 mg/dl
6.1 g/dl
Rujukan
19-44 mg/dl
0.6-1.3 mg/dl
200 mg/dl
27-67 mg/dl
<150 mg/dl
<160 mg/dl
6.0-8.0 g/dl
Hasil
3.0 x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
5.62 jt/ul
13.6 g/ dl
42.3%
34 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
Granula
Limfosit
Monosit
46.0%
45.3%
8.7%
50-70 %
25-40 %
2-8%
Kimia Klinik
Pemeriksaan
SGOT
SGPT
Hasil
224 U/L
59 U/L
Rujukan
0-50 U/L
0-50 U/L
Hasil
4.4 x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
7.41 jt/ul
17.5 g/ dl
56.5%
27 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
Granula
Limfosit
Monosit
PROBLEM
Demam
Trombositopenia
Epistaksis
Dispesia
Problem 1
Demam Berdarah Dengue
45.9%
42.8%
11.3%
50-70 %
25-40 %
2-8%
Initial Assesment :
o Mencari warning sign
o Menentukan klasifikasi
o Mencari komplikasi
Plan diagnostic
o Lakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan
dengan ELISA
o Pemeriksaan antigen NS1 pada hari ke 1-8 demam
o Pemeriksaan IgM dengue mulai hari ke 3-5 demam
o Pemeriksaan IgG dengue untuk infeksi primer mulai
hari ke 1 dan infeksi sekunder mulai hari ke2
o Lakukan pemeriksaan radiologis
Plan
o
o
Plan
o
o
monitoring
Lakukan pemeriksaan darah serial
Pantau gejala klinis dan tanda vital
therapy
Infus RL 20tpm
Paracetamol 3x500 mg bila demam
Plan education
o Menjelaskan mengenai perjalanan penyakit serta
pemeriksaan yang dilakukan
Problem 2
Dispepsia
Initial Assesment
o Menentukan klasifikasi ( fungsional atau organik )
o Menentukan etiologi
Plan diagnostik
o Endoskopi
Plan therapy
o Omeprazole 20 mg 2x1
o Hindari makanan pedas, NSAID, alkohol
o Atur jam makan jangan sampai terlambat
Plan education
o Menjelaskan
mengenai
perjalanan
tatalaksana non farmakologis
penyakit,
Catatan Kemajuan
Tanggal
10 Juni 2014
Anamnesis
Pemeriksaan
Dada sesak , kepala Abdomen : Nyeri
TD : 130/70
masih
S: 37
punggung
masih
pusing, tekan
bawah epigastrium,
pegal.
di
kanan
BAB lancar
kiri bawah
Rumple Leed negatif
Akral dingin
11 Juni 2014
Pemeriksaan lab
Masih terasa sesak Abdomen : Nyeri
TD : 120/80
S: 36
terkadang
12 Juni 2014
pusing
Keluhan tidak ada
masih
Pemeriksaan
TD : 120/70
seluruhnya
S: 36,5
batas normal
Tanggal
9 Juni 2014
dalam
Terapi
Infus RL 20 tpm
Transfusi trombosit 2 kantong
Injeksi
Dexamethasone
3x1
10 Juni 2014
Dexamethasone
Pasien pulang
Hasil
5.1 x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
6.25 jt/ul
15.0 g/ dl
44.3%
27 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
Granula
Limfosit
Monosit
43.6%
42.3%
14.1%
50-70 %
25-40 %
2-8%
Hasil
4.6 x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
5.61 jt/ul
13.5 g/ dl
42.0%
36 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
MCV
MCH
75.0 fL
24.0 pg
79.0-99.0 fL
27.0-31.0 pg
3x1
MCHC
32.0 g/dl
33.0-37.0 g/dl
Hasil
9.3x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
5.78 jt/ul
13.9 g/ dl
40.2%
92 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
/ul
Granula
Limfosit
Monosit
57.6%
35.7%
6.7%
50-70 %
25-40 %
2-8%
Hasil
10.4 x103 /ul
Rujukan
4.0-12.0 x 103
/ul
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
6.08 jt/ul
14.4 g/ dl
43.1%
157 x103 /ul
4.5-5.9 jt/ul
14-18 g/dl
40-52 %
150-400 x 103
/ul
Granula
Limfosit
Monosit
73.0%
21.6%
5.4%
50-70 %
25-40 %
2-8%
PEMBAHASAN
Demam Berdarah Dengue
Definisi
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta memenuhi
kriteria WHO untuk demam berdarah dengue.
Epidemiologi
Etiologi
Virus dengue, dari famili Flaviviridae yang ditransmisikan oleh vektor nyamuk Aedes
Klasifikasi
Manifestasi Klinis
Terdapat 3 fase
Fase febrile
o Demam akut 2-7 hari
o Wajah memerah, eritema kulit, mialgia, sakit kepala
o Nafsu makan menurun, mual dan muntah
o Leukosit meningkat
Fase kritis
o Peningkatan permeabilitas pembuluh darah hematokrit meningkat
o Leukopeni, trombositopenia
o Bisa terjadi syok
o Biasa terjadi selama 24-48 jam
Fase pemulihan
o Terjadi selama 48 -72 jam
o Keadaan umum membaik, nafsu makan meningkat
Diagnosis
Laboratorium
o Pemeriksaan darah
Peningkatan hematokrit 20%
Trombositopenia (<100,000 cell/mm3)
Leukopenia
o Peningkatan AST dan ALT dimana biasanya AST : ALT >2
Diagnosis pasti
Diagnosis Banding
Kriteria Kesembuhan
Penatalaksanaan
Tatalaksana
Komplikasi
terjadinya gangguan respirasi, kongesti pulmoner akut dan atau gagal jantung.
Terapi cairan pengganti terus menerus setelah kebocoran plasma menyebabkan
Pencegahan
Kuras dan bersihkan air di penampungan
Dispepsia
Definisi
Berdasarkan Roma III didefinisikan sebagai
Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, nyeri
Etiologi
Esofago-gastro-duodenal
o Tukak peptik, gastritis kronis, gastritis NSAID, keganasan
Obat-obatan
o NSAID, teofilin, digitalis, antibiotik
Hepato-bilier
o Hepatitis, kolelitiasis, kolesistitis, keganasan
Pankreas
o Pankreatitis, keganasan
Penyakit sistemik lain
o Diabetes mellitus, penyakit tiroid, gagal ginjal, kehamilan, penyakit janung
koroner
Gangguan fungsional
o Dispepsia fungsional, IBS
Patofisiologi
Patofisiologi pada dispesia selama ini masih berupa hipotesis. Hipotesis ang diajukan
berupa
Pada umumnya sekresi asalm lambung baik basal maupun dengan stimulasi
pentagastrin, rata-rata normal. Diduga akibat peningkatan sensitivitas mukosa
badan
Ambang rangsang persepsi
Pada pasien dispepsia terjadi hipersensitivitas viseral terhadap distensi balon
di gaster atau duodenum. Pada studi didapatkan bahwa mereka sudah merasa
tidak nyaman di perut pada inflasi balon dengan volume lebih rendah
dibanding kontrol.
Psikologis
Pada studi ditemukan adanya penurunan kontraktilitas lambung yang
mendahului keluhan mual setelah stimulus stres sentral.
Gambaran Klinis
Dibagi menjadi beberapa subgrup
Nyeri ulu hati dominan dan disertai nyeri pada malam hari
dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe ulkus.
Kembung, mual cepat kenyang, merupakan yang paling sering
ditemukan, dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe
dismotilitas
Tidak ada keluhan yang bersifat dominan maka dikategorikan
sebagai dispepsia non spesifik.
Penunjang Diagnostik
Kalsium
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kelima. Jakarta : Interna
Publishing, 2009
2. WHO. Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. 2009
3. Depkes. RI,Ditjen P3M 1991, Demam Berdarah Diagnosa dan Pengelolaan
Penderita
4. Kemenkes. RI. 2015, Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue di
Indonesia
5. Sembel, D.T., 2009, Entomologi Kedokteran Edisi 2, CV Andi Offset
6. WHO, 1997, Dengue Haemorragic Fever,Prevention And Control
7. Wulandari, L. et al,2004, Demam Berdarah Dengue, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Depkes, Jakarta