Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tentang Uji
Organoleptis Haksel.
Laporan
mendapatkan
ini
telah
bantuan
saya
dari
susun
berbagai
dengan
pihak
maksimal
sehingga
dan
dapat
Penulis
SKRINING FITOKIMIA
A. PENDAHULLUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memilki kekayaan
sumber daya alam sangat melimpah, salah satunya banyak tumbuh
tumbuhan yang bisa digolongkan sebagai tanaman obat. Tanaman
tersebut tumbuh baik secara liar ataupun segaja ditanam sebagai
tanaman
penghias
rumah.
Tapi
awalnya
tidak
semua
orang
obat
yaitu
berbagai
jenis
tanaman
yang
bisa
SKRINING FITOKIMIA
suatu tanaman juga bermanfaat sebagai landasan dasar seorang
farmasi membuat suatu sediaan. Oleh karena itu, dilakukan
pengujian
beberapa
jenis
simplisia
untuk
mengetahui
yang
terkandung
dalam
beberapa
sampel
dengan
dari
percobaan
ini
adalah
untuk
mengetahui
SKRINING FITOKIMIA
B. TEORI UMUM
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali
dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia
dibedakan atas simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia
pelican (mineral). Untuk menjamin mutu keseragaman senyawa
aktif, keamanan, maupun kegunaannya, maka simplisia harus
memenuhi
persyaratan
minimal.
Pada
umumnya
pembuatan
Identifikasi
simplisia
meliputi
pengamatan
SKRINING FITOKIMIA
yang relatif kecil dari bahan dengan menggunakan energy panas.
Pada pembuatan simplisia akan melewati tahap pengeringan, yang
bertujuan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,
sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Utomo,
dkk., 2009).
Ada tiga jenis ekstraksi yang dapat digunakan yaitu maserasi,
sokletasi dan perkolasi. Ektraksi maserasi merupakan metode
ekstraksi yang sederhana, namun membutuhkan waktu yang cukup
lama karena perendaman pada suhu ruang. Untuk mempercepat
proses ekstraksi, dilakukan modifikasi menggunakan pemanasan
dan
pengadukan.
Perubahan
suhu
sangat
efektif
dalam
hidup.
Metabolit
sekunder
tidak
digunakan
untuk
antitumor,
dan
promotor
pertumbuhan
binatang
dan
SKRINING FITOKIMIA
C. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut :
1. Biji kacang ijo (Phaseoli Semen)
2. Cengkeh (Caryophyllum)
3. Daun asam jawa (Tamarindi Folium)
4. Daun alvokat (Perseae Folium)
5. Daun kumis kucing (Orthosiphonis Folium)
6. Daun jambu biji (Psidii Folium)
7. Daun kelor (Moringae Folium)
8. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Folium)
9. Daun kangkung air (Ipomaeae aquaticae Folium)
10.Daun jarak (Ricini Folium)
11.Daun ubi jalar (Batatasae Folium)
12.Daun belimbing (Bilimbii Folium)
13.Daun mengkudu (Morindae Folium)
14.Daun jambu mete (Anarcardii Folium)
15.Kayu secang (Sappan Lignum)
16.Kulit kayu manis (Cinnamomi Coryex)
17.Kesumba (Carthami Flos)
SKRINING FITOKIMIA
18.Ketumbar (Coriandri Fructus)
19.Merica (Piperis nigri Fructus)
20.Pepaya (Caricae Folium)
21.Rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma)
22.Rimpang kunyit (Curcumae domestika Rhizoma)
23.Rimpang kencur (Kaempferia Rhizoma)
24.Rimpanglengkuas (Languatis Rhizoma)
25.Rimpang temulawak (Curcumae Rhizoma)
SKRINING FITOKIMIA
D. KLASIFIKASI TANAMAN
1. Kacang hijau (Vigna radiata L.) (Anonim, 1978).
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliophyta
Ordo
: Rosales
Famili
Genus
: Leguminasae
: Vigna
Spesies
: Vigna radiata L.
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: Piper nigrum L.
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
: Coriandrum
Spesies
: Coriandrum sativum
:Plantae
Divisi
:Spermatophyta
Kelas
:Dicotyledonae
Ordo
:Myrtales
Famili
:Myrtaceae
SKRINING FITOKIMIA
Genus
:Syzigium
Spesies
:Syzigium aromaticum L.
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Ranales
Famili
Genus
: Lauraceae
: Persea
Spesies
:Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Kelas
:Magnoliopsida
Ordo
:Fabales
Famili
Genus
:Fabaceae
:Tamarindus
Spesies
:Tamarindus indica L.
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Geraniales
Famili
: Oxalidaceae
Genus
: Averrhoa
Spesies
: Averrhoa bilimbi
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Diotyledoneae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtaceae
SKRINING FITOKIMIA
Genus
: Psidium
Spesies
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Anacardium
Spesies
10.
: Anacardium occidentale L.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Jatropha
Spesies
: Jatropha curcas
11.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliapsida
Ordo
: Solanales
Famili
: Convovulceae
Genus
: Ipomea
Spesies
12.
: Ipomoea reptans
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Brassicales
Famili
: Moringaceae
SKRINING FITOKIMIA
Genus
: Moringa
Spesies
: Moringa oleifera L.
13.
Kembang
sepatu
(Hibiscus
rosa
sinensis L.)
(Anonim, 1978).
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
14.
Kumis
Kucing
(Orthosiphon
spicatus)
(Anonim,
1978).
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Orthosiphon
Spesies
15.
: Orthosiphon spicatus
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Rubiales
Famili
Genus
: Rubiaceae
: Morinda
Spesies
16.
: Morinda citrifolia L.
SKRINING FITOKIMIA
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Violales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.
17.
Regnum
Divisi
: Plantae
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: Ipomea batatas L.
18.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dycotyledoneae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Caesalpinia
Spesies
19.
: Caesalpinia sappan L.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Violales
Famili
Genus
: Bixaceae
: Bixa
Spesies
20.
: Bixa orellana
SKRINING FITOKIMIA
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Laurales
Famili
: Lauraceae
Genus
: Cinnamomum
Spesies
:Cinnamomum burmannii
21.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Spesies
22.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Tracheopyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Kaempferia
Spesies
23.
: Kaempferia galangal L.
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Species
24.
SKRINING FITOKIMIA
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Family
: Alpinieae
Genus
: Alpinia
Spesies
25.
: Alpinia galangalL.
2009).
Regnum
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies
SKRINING FITOKIMIA
A. DESKRIPSI TANAMAN
1. Daun Alpukat (Persea americana Mil.)
Pohon tinggi 3 m sampai 10 m, ranting teguh berambut
halus. Daun berdesakan di ujung ranting, bundar telur atau
bentuk jorong, menjangat, mula-mula berambut pada kedua belah
permukaannya, lama-lama menjadi licin, panjang 10 cm sampai
20 cm, lebar 3 cm sampai 10 cm, pangkal daun dan ujung daun
meruncing, pinggir daun rata, kadang-kadang agak menggulung
ke atas, warna hijau sampai hijau kecoklatan atau coklat
keunguan, berpenulangan menyirip, panjang tangkai 1,5 cm
sampai 5 cm. Perbungaan berupa malai terletak dekat ujung
ranting berbunga banyak. Buah berbentuk bola sampai berbentuk
bulat telur (Anonim, 1989).
2. Lengkuas (Alpinia galanga L.)
Berbatang semu, tumbuh tegak, tinggi 1 m sampai 3 m.
Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Daun
berbentuk lanset, bundar memanjang, ujung tajam, berambut
sangat halus atau kadang-kadang tidak berambut, bagian tepi
berwarna putih bening, warna permukaan daun bagian atas hijau
tua, buram dan bagian bawah hijau muda.Perbungaan terbentuk
diujung batang, berbentuk tandan.Rimpang mnjalar, berdaging,
berkulit mengkilap, berwarna merah atau kuning pucat, berserat
kasar, berbau harum dan rasa pedas (Anonim, 1989).
3. Kesumba (Carthamus tinctorius L.)
Tumbuh tegak, tingginya sampai 1,30 m, batangnya hijau
pucat , berusuk, licin, percabangannya banyak. Daun duduk atau
bertangkai pendek, bersilang, bentuknya lonjong hingga lonjongNUR AFNI RIDWAN
WA ODE NIA HELMIA
01 A1 14032
SKRINING FITOKIMIA
lanset, bundar telur lonjong atau elip dengan ujung yang
berbentuk jarum atau tumpul, tepinya bergigi atau rata. Bunga
bonggol, keluar di ujung
merah
muda
pucat.Buah
kremokarp,
merikarp
saling
SKRINING FITOKIMIA
berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 mm sampai 2,5 mm,
lebar 3 mm sampai 3,5 mm (Anonim, 1989).
6. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Semak atau pohon, tinggi 3 10 m, kulit batang halus
permukaannya berwarba coklat dan mudah mengelupas. Daun
berhadapan, bertulang menyirip, berbintik, berbentuk bundar
telur agak menjorong atau agak bundar sampai meruncing,
panjang helai daun 6 cm sampai 14 cm, lebar 3-6 cm, panjang
tangkai 3-7 mm, daun yang muda berambut, dan yang tua
permukaan atasnya menjadi licin. Perbungaan terdiri dari 1-3
bunga, panjang gagang per bungaan 2-4 cm, panjang kelopak 710 mm, tajuk tajuk berbentuk bundar telur sungsang, panjang
1,5-2 cm. buah bentuk bulat atua bulat telur, kalau masak
berwarna kuning, panjang 5-8,5 cm, berdaging yang menyelimuti
biji-biji dalam massa berwarna kuning atau merah jambu (Anonim,
1989).
7. Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Semak atau pohon kecil, tinggi 5-15 m, pepagan (kulit)
berbau khas. Helaian daun berbentuk lonjong panjang 4-14 cm,
lebar 1,5-6 cm, permukaan atas halus, permukaan bawah
berambut
bewarna
kelabu
kehijaaun
yang
tertekan
pada
SKRINING FITOKIMIA
bercabang-cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun 3-8
helai, panjang tangkai daun berserta pelepah daun sampai 70 cm,
tanpa lidah-lidah, berambut halus jarang-jarang, helaian daun
berbentuk
lanset
lebar,
ujung
daun
lancip
berekor,
tanaman
merica
beruas-ruas.
Ukuran
batang
bunga
berumah
satu
dan
merupakan
bunga
SKRINING FITOKIMIA
muda (mentah) memiliki kulit luar (epikarp) berwarna hijau
mengkilap, setelah masak berubah menjadi kuning dan merah
menyala.Buah merica memiliki rasa pedas yang berbeda dengan
pedas dari cabai rawit (Anonim, 1989).
11.
Cengkeh (Caryophyllum)
Daun tunggal, berwarna hijau kecoklatan, helaian daun
mirip
daun
duduk.
Tulang
daun
terlihat
SKRINING FITOKIMIA
bundar panjang sampai jorong, panjang 2 cm sampai 10 cm, lebar
0,7 cm sampai 3 cm. Ujung daun runcing, pangkal daun
membundar, pinggir daun rata. Tangkai daun 1 mm sampai 2 mm,
tulang daun, terutama tulang daun utama menonjol pada
permukaan bawah.Permukaan bawah berambut lebih banyak dari
pada permukaan atas, jika diraba terasa halus (Anonim, 1989).
14.
SKRINING FITOKIMIA
17.
bentuk bundar telur atau bundar telur tebalik, pangjang 1-3 cm,
lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun
membulat, tepi daun rata. Tangkai daun 1-3 mm (Anonim, 1989).
18.
hijau
tua
kekuningan,
bentuk
bundar
telur,
lebar
hingga
SKRINING FITOKIMIA
21.
kuning
kehijauan
dengan
banyak
lentisel
berwarna
rimpang
bercabang-cabang,
berdesak-desakn,
akar-akar
SKRINING FITOKIMIA
sampai 1,5 cm. Setiap tanaman berdaun sebanyak 1 sampai 3
(umumnya 2) helai, lebar merata dan hampir menutupi tanah,
daun berbentuk jorong lebar sampai hampir bundar, pangkal
hampir
berbentuk
jantung,
pinggir
bergelombang
berwarna
25.
merumpun.
Tanaman
ini
berbatang
semu
dan
mencapai
SKRINING FITOKIMIA
3.
Kangkun
g
4.
Kemban
g Sepatu
1.
Cengkeh
2.
Jarak
3.
Kangkun
g
Ekstrak +
Reagen
Dragendor
f
+
Ekstrak +
Mg + HCl
Pekat +
Amil
Alkohol
aksiriMinyak
Jarak
TriterpenSteroid dan
2.
Gambar
Tanin
Cengkeh
Kuinon
1.
Perlakua
n
Saponin
Sampel
Flavonoid
N
o.
Alkaloid
Uji
SKRINING FITOKIMIA
4.
Kemban
g Sepatu
1.
Cengkeh
2.
Jarak
Ekstrak +
HCl Pekat
3.
Kangkun
g
4.
Kemban
g Sepatu
1.
Cengkeh
2.
Jarak
Ekstrak +
NaOH
3.
Kangkun
g
4.
Kemban
g Sepatu
SKRINING FITOKIMIA
1.
Cengkeh
2.
Jarak
+
Ekstrak +
FeCl3
3.
Kangkun
g
4.
Kemban
g Sepatu
1.
Cengkeh
2.
Jarak
3.
Kangkun
g
4.
Kemban
g Sepatu
1.
2.
3.
4.
Cengkeh
Jarak
Kangkun
g
Kemban
g Sepatu
Ekstrak +
Reagen
Lieberman
Buchard
Ekstrak
dihirup
baunya
dengan
indra
penciuma
n
+
-
SKRINING FITOKIMIA
2. PEMBAHASAN
Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari
tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan
sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji
seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Perkembangan farmakognosi saat ini sudah melibatkan hasil
penyarian
atau
ekstrak
yang
tentu
akan
sulit
dilakukan
mengalami
dinyatakan
lain
proses
umumnya
Simplisia
perubahan
berupa
terbagi
apapun,
bahan
atas
yang
dan
kecuali
dikeringkan.
simplisia
SKRINING FITOKIMIA
Ekstraksi
secara
panas
dilakukan
untuk
SKRINING FITOKIMIA
sel.
Isi
sel
akan
larut
karena
adanya
perbedaan
berulang
sampai
terjadi
keseimbangan
antara
larutan
Sampel
pada
percobaan
ini
dibedakan
menjadi
SKRINING FITOKIMIA
vakum
evaporator
adalah
instrumen
yang
dengan
teknik
pemisahan
lainnya,
misalnya
penguapan
terjadi
karena
adanya
pemanasan
SKRINING FITOKIMIA
pada labu alas bulat sampel dengan bantuan pompa vakum yang
mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor
dan dikeluarkan lagi oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan
dimasukkan lagi dan seterusnya, karena proses ini berjalan secara
kontinu. sehingga ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding
kondensor, maka pelarut ini akan mengalami yang proses yang
dinamakan proses kondensasi, yaitu proses yang mengalami
perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian, proses
penguapan ini dilakukan hingga diperoleh pelarut yang sudah tidak
menetes lagi pada labu alas bulat penampung dan juga bisa dilihat
dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu alas bulat
sampel
dan
terbentuk
gelembung-gelembung
pecah
pada
permukaan zatnya.
Hasil ekstrak pada proses pemisahan ini di ambil dan di
masukan kedalam botol vial dan di tutupi kertas aluminium foil
dengan diberi lubang lubang kecil dan di simpan untuk digunakan
pada percobaan prktikum uji kandungan metabolit sekunder
simplisisa dengan menggunakan metode tabung dan plat tetes.
Metabolit adalah zat penting untuk perubahan kimia yang
terdapat dalam sel atau organisme yang menghasilkan energi dan
bahan dasar yang dibutuhkan untuk proses hidup yang penting.
Metabolit hadir di semua tahapan proses metabolisme. Senyawa
kimia yang membuat metabolisme makanan, air dan obat-obatan.
Metabolisme melibatkan pemecahan bahan organik kompleks,
yang kemudian digunakan sebagai sumber energi dalam tubuh.
Jenis metabolit diantaranya metabolit primer dan metabolit
sekunder. Metabolit primer adalah senyawa-senyawa yang terdapat
pada
semua
sel
dan
memegang
peranan
sentral
dalam
SKRINING FITOKIMIA
serta
disintesis
melalui
jalur
metabolisme
asam
dalam
kumarina,
struktur
lignin,
kimianya)
flavonoid,
dan
contohnya
tanin
(3)
asam
fenolat,
Senyawa
yang
sekunder.
mengidentifikasi
Tujuan
kandungan
dari
kimia
skirining
yang
fitokimia
untuk
terkandung
dalam
metabolit
sekunder
yang
berperan
dalam
aktivitas
SKRINING FITOKIMIA
karakteristik
dapat
membentuk
busa
apabila
dikocok, serta
nitrogen
satu
yang
pereaksi
menggunakan
sering
untuk
pereaksi
terdapat
mengidentifikasi
Dragendorff
merupakan
dalam tumbuhan.
adanya
alkaloid
mengidentifikasi
pekat+Amilalkohol
untuk
adanya
senyawa
Kuinon,
Mg+HCl
mengidentifikasi
adanya
senyawa
SKRINING FITOKIMIA
SKRINING FITOKIMIA
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, ekstrak simplisia
yang positif mengandung senyawa alkaloid ditandai dengan
perubahan
warna
menjadi
merah
bata/jingga.
Yang
positif
digunakan
jangan
terlalu
banyak,
karena
akan
SKRINING FITOKIMIA
DAFTAR PUSTAKA
Pertama,
SKRINING FITOKIMIA