You are on page 1of 35

Nur Gifarani Pratiwi

2006730069
Pembimbing: dr. Dewi Rochyantini, Sp.OG

Identitas pasien
Nama

: Ny. I
Umur
: 22 tahun
Alamat
: Jakarta
Pekerjaan
: IRT
Tgl masuk RS
: 20-4-2010
No.Rekam Medis
: 133383
Nama suami
: Tn.D

Anamnesis
Keluhan utama :

Pasien tidak merasakan gerakan janin sejak 3 hari


yang lalu
RPS :

Os mengaku hamil 24 minggu. Os tidak merasakan


gerakan janin sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya
beberapa hari os mengaku merasakan gerakan janin
yang terlalu aktif tidak seperti biasanya. Perasaan
mules, keluar darah, lendir dan air dari jalan lahir
disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu: Os belum pernah

memiliki gejala seperti ini


Riwayat Psikososial : os tidak pernah merokok

dan minum alkohol.

Riwayat Pengobatan: Os sebelumnya berobat

ke dokter dan dinyatakan janin pasien sudah


tidak ada denyut jantungnya lagi.

Riwayat Haid
Haid pertama 12 tahun, teratur, sakit,
lama haid 7 hari, siklus haid 28 hari
Haid terakhir 5-10-2009
Taksiran persalinan 12-7-2010

Riwayat Perkawinan : kawin ke I, masih kawin,

lama kawin 6 bulan.


Riwayat Persalinan :
Gravida 1 Partus 0 Abortus 0

Riwayat penyakit/ operasi :


a.riwayat hipertensi tidak ada
b.riwayat penyakit diabetes tidak ada
c.riwayat operasi tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Composmentis
Tanda vital:

Tekanan darah :
Nadi
:
Respirasi
:
Suhu
:
BB
:
TB
:

110/70 mmHg
88 x/menit
20 x/menit
36oC
kg
cm

STATUS GENERALIS

Thoraks
Paru

Inspeksi

Simetris,
Pengembangan dada : simetris,
Retraksi dinding dada

Palpasi

Nyeri tekan (-),


Krepitasi (-),
Vokal fremitus : +/+

Perkusi

sonor diseluruh lapangan paru.

Auskulta :
si

Ronkhi -/Wheezing -/ vesikuler di kedua lapang paru

Jantung
Inspeksi

Iktus cordis tidak tampak di ICS 5 mid clavicula


sinistra

Palpasi

Iktus cordis teraba di ICS 5 mid clavicula sinistra

Perkusi

Jantung kiri mid clavicula sinistra ICS 5


Jantung kanan linea parasternalis dextra ICS 4

Auskultas :
i

Bunyi jantung I dan II tunggal, reguler


Murmur ()
Gallop ()

Abdomen
Inspeksi

Perut membesar tdk sesuai umur kehamilan

Auskulta
si

Bising usus + normal

Palpasi

Nyeri tekan (-)


Hepatomegali , Splenomegali
Nyeri ketok ginjal (-)

Perkusi

Tympani

Pemeriksaan
Obstetri

Inspeksi

: perut membesar tdk sesuai


umur kehamilan,
striae (+), bekas
operasi (-)
Palpasi
: gerakan anak tidak dirasakan
Leopold I
: Tinggi fundus uteri sepusat,
Palpasi bagian-bagian
Leopold II
janin kurang jelas
Leopold III
Leopold IV
Dopler dan CTG: Denyut jantung janin tidak
terdengar

Pemeriksaan USG (dilakukan dr. Bobbin

di poli)
kesimpulan IUFD

Resume
Pasien

G1P0A0
hamil
24-26
minggu
mengeluhkan sudah tidak dapat merasakan
gerakan janin sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga
mengeluhkan
kandungannya.
Dari
pemeriksaan gerakan janin tidak dirasakan
dan denyut jantung janin tidak terdengar. Dari
pemeriksaan USG disimpulkan IUFD.

Assessment
Ibu
Janin

: G1P0A0 umur 22 tahun hamil 2426 minggu dengan IUFD


: janin tunggal mati intrauterine

Rencana tindakan
Terminasi kehamilan

Follow up
20/04/10

Pasien masuk bangsal Adawiyah, diberikan induksi : RL 500cc +


piton 20 unit/drip 20 tetes/m
Noprostol 3 x oral,

Follow Up
21/04/10
S : mules (+) 2 x 10 menit
O: TD

: 180/100 mmHg

Nadi :88 x/menit,

Pernafasan : 18 x/menit
suhu : 36,6 0C
A : G1P0A0 gravid 24-26 minggu dengan IUFD
Janin tunggal mati intra uterin letak kepala dengan
IUFD
P : RL 500cc + piton 20 unit/drip 20 tetes/m
Noprostol 3 x pervornix
Pemasangan balon cateter no 24

22-04-2010
Jam
:
03.20
WIB

Bayi lahir = Spontan


Jenis kelamin = laki-laki
BB = 1000 gr
Ketuban = Kecoklatan
Perdarahan = Normal

S : mules (+) 2 x 10 menit


O : TD
: 180/100 mmHg
Nadi
:88
x/menit,
suhu : 36,6 0C,
Pernafasan : 18x/menit
A : P1A0 dengan IUFD pp spt
P : Amoxan 500 mg 3 x 1
Mefinal 500 mg 3 x 1
Biosanbe 1 x 1
Limosal 3 x 1

DEFINISI
Kematian janin dalam rahim menurut WHO

adalah kematian janin pada usia 20 minggu


atau lebih atau berat janin lebih dari 500
gram.

Sedangkan

menurut ICD 10 (Procedures for


Coding Cause of Fetal Death) ialah kematian
sebelum pengeluaran atau ekstraksi hasil
konsepsi.
Kematian janin merupakan hasil akhir dari
gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau
infeksi. Kematian janin diindikasi kan berdasarkan
setelah pengeluaran atau ekstraksi fetus tidak
bernapas, dan tidak menunjukan bukti kehidupan
(seperti denyut jantung, pulsasi dari tali pusat,
gerakan pasti atau volunteer dari otot).

abortus bila < 20


minggu
Berdasarkan umur getasi
dibagi menjadi 2
setelah 20
minggu disebut
kematian janin

ETIOLOGI
Pada 25-60 % kasus penyebab kematian janin

tidak jelas. Kematian janin dapat disebabkan


oleh faktor maternal, fetal, atau kelainan
patologik plasenta.

Penegakan Diagnosis
Anamnesis : gerakan menghilang
Pemeriksaan : pertumbuhan janin tidak ada,

tinggi fundus uteri menurun, berat badan ibu


menurun dan lingkaran perut ibu mengecil
Pemeriksaan dopler : tidak dapat didengar
adanya bunyi jantung janin
USG : tampak gambaran janin tanpa tanda
kehidupan

foto radiologic : setelah 5 hari tampak tulang

kepala kolaps ,tulang kepala saling tumpang


tindih tulang belakang hiperrefleksi, edema
sekitar tulang kepala, tampak gambaran gas
pada jantung dan pembuluh darah
Pemeriksaa hCG : urin menjadi negatif setelah
beberapa hari kematian janin

Komplikasi
trauma psikis ibu ataupun keluarga
Bila terjadi ketuban pecah dapat terjadi

infeksi
Terjadi koagulopati bila kematian janin lebih
dari 2 minggu

Penatalaksanaan
Terminasi kehamilan.

Pencegahan
bila ibu merasa gerakan janin menurun, tidak

bergerak, atau gerakan janin terlalu keras,


perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi
Perhatikan adanya solution plasenta
harus dilakukan antenatal care teratur
ibu menghindari alcohol, merokok dan
penyalahgunaan obat

You might also like