Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MEI 2016
Disusun oleh :
Arliawan Arsadi Ali
C 111 11 022
Setiawan Winarso
C 111 11 159
Tri Kurniawan
C 111 11 323
Tantri Lestari
C 111 11 380
Pembimbing :
dr. Sultan Buraena MS. Sp.OK
DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KERJA DAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
I.
LATAR BELAKANG
II.
terhadap masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dapat di
lihat sejak dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.1
III. Sayangnya, hingga saat ini implementasi terhadap program K3
masih belum terlaksana secara konsisten. Pandangan tersebut muncul
berdasarkan data dari PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2009 yang
menunjukkan terjadi 96.697 kasus kecelakaan dan sedikitnya 35 orang per
100.000 pekerja meninggal karena kecelakaan atau penyakit akibat kerja.1
IV.
Dari data profil masalah kesehatan kerja tahun 2006, Direktorat
Bina Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI menyatakan 3 Penyakit
Akibat Kerja (PAK) terbesar menurut sektor formal dan informal,
diantaranya penyakit muskuloskeletal yang menempati persentase terbesar
yaitu 13,8 (formal) dan 18,9 (informal), penyakit kardiovaskuler dengan
persentase sebesar 7,6 (formal) dan 8,2 (informal) dan gangguan syaraf
dengan persentase sebesar 6,2 (formal) dan 6,3 (informal).2 Dari data
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada sektor formal persentase PAK
lebih rendah dibandingkan dengan sektor informal.1
V.
Industri informal di bidang jasa yang akhir- akhir ini banyak
diminati oleh pengelola usaha salah satu diantaranya adalah usaha cuci
mobil. Usaha ini dipilih karena di Makassar semakin banyak jumlah
pengguna kendaraan bermotor, selain itu untuk membuat usaha cuci mobil
tidak memerlukan peralatan yang rumit dan pekerja dengan keahlian
khusus. Namun, meskipun demikian hazard dan risiko pasti akan ada pada
usaha cuci mobil, ditambah lagi dengan kondisi dan perilaku tidak aman
dari lingkungan kerja dan pekerja itu sendiri. Sehingga tidak dipungkiri
masalah K3 akan muncul pada usaha cuci mobil tersebut.1
VI.
VII.
VIII.
IX.
TUJUAN
2
a. Tujuan Umum:
X. Untuk mengetahui tentang aspek K3 pada pencuci mobil di
Makassar
XI.
a. Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui tentang faktor hazard pada pencuci mobil di
Makassar
2. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pencuci mobil
3. Untuk mengetahui tentang alat pelindung diri yang digunakan pencuci
mobil
4. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan
sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus)
5. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan misalnya ada
penyuluhan/pelatihan. Pengukuran / pemantauan lingkungan tentang
hazard yang pernah dilakukan.
6. Untuk mengetahui tentang faktor konstruksi bangunan yang
berhubungan dengan K3 pencuci mobil
7. Untuk mengetahui tentang tindakan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran yang ditetapkan pada lingkungan pekerja pencuci mobil
XII.
XIII. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
XIV.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
ancaman
bahaya
yang
mengganggu
proses
aktivitas
dan
XV.
kerja ada satu kata yang selalu harus diingat yaitu Pencegahan
merupakan cara yang paling efektif artinya mencegah terjadinya
kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan menhindari kecelakaan itu
sendiri. 3
XX.
pengorganisasian
pekerjaan
dan
budaya kerja
perlindungan
terhadap
bahaya-bahaya
kecelakaan
XXVIII.
XXXIX.
XL.
check list.
Sebelum
melakukan
walk
through
survey
perlu
pekerja.
Sebelum
melakukan
pemotretan
perlu
Alur Kerja
XLV.
XLVI.
XLVII.
XLVIII.
JADWAL SURVEI
XLIX. Survei akan dilaksanakan selama 1 minggu ( 23 27
Agustus 2014)
L.
23 Mei 2016 : Membuat proposal Walktrhough survey K3 pada
LI.
survey
LII.
penelitian
25 Mei 2016
LIII.
LIV.
okupasi
27 Mei 2016
Membuat
di
lokasi
laporan
hasil
artikel
status
LVI.
HASIL SURVEI
1. Pengarah mobil
I.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
LVII.
yang cukup
Sumber bising
LVIII. Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara
vakum, suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suarasuara yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
LIX.
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja
ini.
4) Sumber radiasi
LX.
ini.
5) Sumber tekanan tinggi
LXI.
pekerja ini.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
LXII. Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur
yang menjadi paparan terhadap pekerja. Zat kimia ini berasal dari
kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
2) Bahan kimia cair
LXIII. Tidak terdapat bahan kimia cair yang menjadi
hazard pada pekerja ini.
3) Bahan gas
LXIV. Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
4) Bahan fume
11
pekerja ini
Faktor Ergonomis
LXVII.
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi
II.
III.
pekerja lainnya.
LXIX.
ALAT YANG DIGUNAKAN
LXX. Tidak ada alat yang digunakan oleh pekerja ini.
LXXI.
ALAT PELINDUNG DIRI
LXXII.
sepatu boot.
LXXIII.
IV.
1.
: tidak
dilakukan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
dilakukan
LXXIV.
V. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Pelatihan
: tidak dilakukan pelatihan K3
sebelum perekrutan
2. Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
3. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
LXXV.
LXXVI.
12
VI.
KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
5. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
LXXVII.
VII.
LXXVIII.
2. Pencuci Mobil Luar
I.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
LXXIX.
yang cukup
Sumber bising
LXXX. Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara
vakum, suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suarasuara yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
LXXXI. Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja
ini.
4) Sumber radiasi
13
LXXXII.
pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
LXXXIII.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
LXXXIV.
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir,
lumpur yang menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga
terdapat Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh
pekerja.
2) Bahan kimia cair
LXXXV.
Terdapat bahan kimia berupa detergent yang
terpapar pada pekerja
3) Bahan gas
LXXXVI.
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada
pekerja ini
4) Bahan fume
LXXXVII.
Faktor Biologi
LXXXVIII.
XCI.
II.
14
III.
IV.
1.
: tidak
dilakukan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
dilakukan
XCVII.
V. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Pelatihan
: tidak dilakukan pelatihan K3
sebelum perekrutan
2. Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
3. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
XCVIII.
VI.
KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
5. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
XCIX.
C.
CI.
VII.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
CIII.
yang cukup
Sumber bising
CIV.
vakum, suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suarasuara yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
CV.
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja
ini.
4) Sumber radiasi
CVI.
ini.
5) Sumber tekanan tinggi
CVII.
pekerja ini.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
CVIII. Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur
yang menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
2) Bahan kimia cair
CIX. Terdapat bahan kimia berupa detergent yang
terpapar pada pekerja
16
3) Bahan gas
CX.
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
4) Bahan fume
CXI.
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
Faktor Biologi
CXII.
Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada
pekerja ini
Faktor Ergonomis
CXIII.
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi
berdiri, dilakukan dengan menggunakan alat (spon basah, selang
II.
III.
pekerja lainnya.
CXV.
ALAT YANG DIGUNAKAN
CXVI. Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah vakum,
kain lap, spons.
CXVII.
ALAT PELINDUNG DIRI
CXVIII.
sepatu boot.
CXIX.
IV.
V.
: tidak
dilakukan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
dilakukan
CXX.
UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
17
1.
Pelatihan
2.
3.
sebelum perekrutan
Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
CXXI.
VI.
KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
5. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
CXXII.
VII.
CXXIII.
4. Pengering
I.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
CXXIV.
yang cukup
Sumber bising
CXXV. Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara
18
pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
CXXVIII.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
CXXIX.
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir,
lumpur yang menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga
terdapat Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh
pekerja.
2) Bahan kimia cair
CXXX. Terdapat bahan kimia berupa detergent yang
terpapar pada pekerja
3) Bahan gas
CXXXI.
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada
pekerja ini
4) Bahan fume
CXXXII.
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
Faktor Biologi
CXXXIII. Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada
pekerja ini
Faktor Ergonomis
CXXXIV. Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi
berdiri, dilakukan dengan menggunakan alat (spon basah, selang
19
II.
III.
pekerja lainnya.
CXXXVI.
ALAT YANG DIGUNAKAN
CXXXVII. Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah
kain lap, spons.
CXXXVIII.
ALAT PELINDUNG DIRI
CXXXIX.
sepatu boot.
CXL.
IV.
: tidak
dilakukan
5. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
6. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
1.
dilakukan
CXLI.
V. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Pelatihan
: tidak dilakukan pelatihan K3
2.
3.
sebelum perekrutan
Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
CXLII.
VI.
KONSTRUKSI BANGUNAN
6. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
7. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
8. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
9. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
10. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
CXLIII.
20
VII.
5. Pencuci Mesin
I.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
CXLV.
yang cukup
Sumber bising
CXLVI. Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara
vakum, suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suarasuara yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
CXLVII.
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada
pekerja ini.
4) Sumber radiasi
CXLVIII.
pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
CXLIX. Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada
pekerja ini.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
CL.
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur
yang menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
21
pekerja ini
Faktor Ergonomis
CLV.
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi
berdiri, dilakukan dengan menggunakan alat (spon basah, selang
II.
III.
pekerja lainnya.
CLVII.
CLVIII.
CLIX.
ALAT YANG DIGUNAKAN
CLX. Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah kain lap.
CLXI.
ALAT PELINDUNG DIRI
CLXII.
sepatu boot.
CLXIII.
IV.
: tidak
dilakukan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
dilakukan
22
1.
CLXIV.
V. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Pelatihan
: tidak dilakukan pelatihan K3
2.
3.
sebelum perekrutan
Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
CLXV.
VI.
KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
5. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
VII.
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
CLXVI.
yang cukup
Sumber bising
CLXVII.
23
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
CLXXI.Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur
yang menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
2) Bahan kimia cair
CLXXII.
Tidak terdapat bahan kimia cair yang
terpapar pada pekerja
3) Bahan gas
CLXXIII.
Tidak terdapat gas hasil emisi kendaraan
yang terpapar pada pekerja ini
4) Bahan fume
CLXXIV.
Tidak terdapat fume yang terpapar pada
pekerja ini
Faktor Biologi
CLXXV. Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada
pekerja ini
Faktor Ergonomis
CLXXVI. Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi
duduk, dilakukan dengan menggunakan alat tulis dan kertas,
24
IX.
pekerja lainnya.
CLXXVIII.
ALAT YANG DIGUNAKAN
CLXXIX.
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah
alat tulis dan kertas
CLXXX.
X.
CLXXXII.
XI.
: tidak
dilakukan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
: tidak
dilakukan
3. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus
: tidak
dilakukan
CLXXXIII.
XII.
UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
1. Pelatihan
: tidak dilakukan pelatihan K3
2.
3.
sebelum perekrutan
Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus untuk K3
Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
CLXXXIV.
XIII.
KONSTRUKSI BANGUNAN
11. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
12. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
13. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
14. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
15. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
CLXXXV.
25
XIV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
PEMBAHASAN SURVEI
CLXXXVIII.
8.1
pencuci mobil
CLXXXIX.
8.4
CCI.
K3, dan tidak terdapat standar operasi mengenai k3. Hal ini
membuat lingkungan kerja tidak dapat mengantisipasi dengan baik
apabila terjadi kecelakaan kerja.
CCIII.
8.6
27
CCIV.
yang cukup baik dan aman bagi pekerja, kecuali didapatkan lantai
yang licin akibat genangan air dan sabun yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja.
CCV.
CCVI.
8.7
kebakaran
CCVII.
keselamatan,
atau
pelatihan-pelatihan
untuk
keselamatan.
28
adanya
upaya
pencegahan
dan
CCXIX.
CCXX.
CCXXI.
CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXVIII.
DAFTAR PUSTAKA
CCXXXIX.
1. Kurniawidjaja, Meily. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta:
UIPress
2. Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat
3. Fatdriati JL. Meily K. Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pada Proses Pencucian Mobil Di Fjm Jakarta Tahun 2012. Sarjana
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat
4. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Available
from
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-NonDegree-22832-BAB
%20II_fero.pdf
30
31