Professional Documents
Culture Documents
HEMiPARESE
OLEH :
BAB I
ANATOMI DAN FISIOLOGI OTAK
A. Anatomi
Otak memiliki berat 2% dari seluruh Berat Badan, tapi
mengkonsumsi darah 15% dari curah jantung & 25% dari oksigen yang
inspirasi. Darah membawa O2, glukose dan nutrisi lainnya serta
mengangkut CO2, asam laktat dan sisa metabolisme lainnya.
Darah membawa oksigen (O2), zat makanan, zat penting lainnya
ke jaringan tubuh sehingga berfungsi dengan baik. Aliran darah ke otak
yang terhenti dalam tidak menit dapat menyebabkan perubahan yang
Irreversible, sedangkan penghentian aliran darah selama sepuluh detik
menyebebkan kesadaran menghilang.Vaskularisasi Otak yang utama terdiri
dari sistem karotis sinistra dan dextra dan sistem vertebra basilaris sinistra
dan dextra.
Gambar 1.1 Vaskularisasi Otak
Sumber : Netter,
2004
BAB II
PATOLOGI HEMIPARESE
A Definisi
"stroke menurut WHO didefinisikan sebagai tanda-tanda
klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
maupun global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau
lebih
ataupun
menyebabkan
kematian
tanpa
adanya
merupakan
penyebab
kematian
kedua
t e r b a n y a k d i n e g a r a m a j u d a n k e t i g a terbanyak di negara
berkembang! #erdasarkan data WHO tahun 2002 lebih dari 5,47' juta
orang meninggal karena stroke di dunia.Dari data yang dikumpul oleh
American Heart Association tahun 2004 setiap . menit satu orang
meninggal akibat stroke
Di Indonesia stroke merupakan penyakit nomor tiga yang
mematikan setelah jantung dan kanker
C Etiologi
Biasanya disebabkan oleh :
a. Trombosit ( bekuan darah di dalam pembuluh darah otak dan leher)
b. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain yang dibawah ke
otak dari bagian tubuh yang lain
c. Iskemia (penurunan aliran darah ke otak)
d. Hemoragi cerebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)
D Patomekanisme
1 Klasifikasi
a. Berdasarkan waktu
neurologi
setempat
yang
akan
h i l a n g s e c a r a s e m p u r n a d a l a m w a k t u 1 minggu
dan maksimal 3 minggu
3
Completed
-
E Patofisiologi
Infark serebral adalah kehilangan suplai darah pada bagian tertentu
dari jaringan otak. Luasnya infark bergantung pada faktor lokasi dan
paembuluh darah yang mengalami sumbatan tertentu serta tidak
adekuatnya sirkulasi ke lateral pada area yang di suplai oleh pembuluh
darah yang tersumbat.
Gangguan suplai darah ke otak dapat cepat atau lambat :
a.
darah pada area stenosis dimana aliran darah akan menjadi lambat atau
Embolus,
oklusi
pembuluh
darah
cerebral
oleh
embolus
F Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi antara lain statik pneumonia chest
terjadi karena immobilisasi selama 2-3 minggu, kontraktur, frozen
shoulder, drop foot, scoliosis, drophand, atropi otot, gangguan psikis,
decubitus, dan gangguan perkemihan.
G Gambaran Klinis
a)
b)
Vertigo
c)
d)
Kehilangan komunikasi
a.
Afasia sensorik
Adalah
kehilangan
kemampuan
pemahaman,
menulis,
Afasia motorik
Homes sindrome
BAB II
ASSESMENT FISIOTERAPI HEMIPLEGI
Assesment atau pemeriksaan fisioterapi dilakukan untuk menentukan
diagnosis dan problematik fisioterapi sebagai dasar untuk menyusun dan
menentukan jenis intervensi yang akan dilakukan. Jenis pemeriksaan fisioterapi
yang dapat dilakukan berkaitan dengan kondisi hemilpegi menggunakan metode
CHARTS sebagai berikut.
A. Chief of Complain
Pada kasus ini pasien mengeluh adanya kelemahan setengah badan sisi
kiri.(LENGAN KEBAWAH)
B. History Takini
1. Anamnesis Umum
Nama
Andi
Umur
65
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Agama
Islam
Alamat
Jln. Sahabat
Pekerjaan
Polisi
Hobby
Membaca
Status
Kawin
: 160/100 mmHg
Denyut Nadi
: 96 kali/menit
Pernafasan
: 26 kali/menit
Temperatur
: 37 C
2. Anamnesis Khusus
Pertanyaan
1.
Kapan
2.
bergerak?
Bagaimana
kronologinya?
3.
Informasi
mulai
Bagaimana
4.
5.
6.
rasa
nyerinya?
Apakah
menjalar?
Apakah
Bapak
Ada
Pada seluruh tubuh saya bagian
kiri.
Tidak.
mengalami
gangguan
7.
8.
pernafasan?
Apakah Bapak sudah
Iya.
kapan?
Apa
yang
dokter
tentang
katakan
kondisi Bapak?
Sejak
pertama
mengalami
9.
Iya.
laboratorium?
Bagaimana menurut
Hasil
dokter
hasil
mengenai
roetgen
dan
roetgennya
normal,
tetapi
11.
12.
laboratorium Bapak?
Apakah Bapak diberi
relaksan
Apakah
mengandung Omega 3.
Iya,
saya
rasa
saya
ada
perubahan
yang
Bapak
obat?
Apakah Bapak punya
Semuanya
tidur,
terganggu.
BAB,
kesulitan
kegiatan
hari-
hari Bapak?
Bagaimana perasaan
Bapak
setelah
Bagaimana
peran
dan
dan
malas
Saya
makan,
keluarga
16.
penyakit
mulai
membaik.
lain?
Bagaimana keadaan
dan
15.
yang
meminum
riwayat
14.
obat
rasakan
setelah
13.
dan
teman- sangat
mendukung
cepat sembuh.
Masih
ada
keluhan
melakukan
saya
agar
lain Pak?
b. Inspeksi Dinamis
4. Palpasi
Tabel 3.2 Data Informasi Tindakan Palpasi
No.
1.
Palpasi
Suhu
Hasil
Suhu pada bagian kanan dan kiri pasien
2.
3.
Kontur kulit
Jaringan parut
sama
Normal
Tidak ada
D. Restrictive
Restrictive atau keterbatasan pada kasus ini yaitu :
1. Keterbatasan ROM : Keterbatasan pada semua sisi kiri tubuh pasien
2. Keterbatasan ADL : Keterbatasan pasien untuk dressing, sex dan
toiletting.
3. Keterbatasan Pekerjaan : Pasien kesulitan dalam bekerja.
4. Keterbatasan
Rekreasi
Pasien
mengalami
keterbatasan
dalam
4.
Tissue Impairment
Musculotendinogen
Osteoarthrogen
Neurogen
Psikogenik
Hasil
Kekakuan otot
Limitasi ROM
Nyeri
Gangguan kepercayaan diri dan
kecemasan
Jenis Nyeri
Nyeri Diam
Nyeri Tekan
Nyeri Gerak
Hasil
1
7
6
Definition
5 = Normal
Pasien
mampu
mempertahankan
pemeriksa dengan
Gerakan full ROM melawan tahanan
3+=cukup
sedang
Gerakan full ROM melawan Gravitasi
dan
3=cukup
3-=cukup -
minimal
Gerakan full ROM melawan Gravitasi
Gerakan full ROM tanpa pengaruh
mampu
melawan
Gravitasi,lebih
dari
tahanan
separuh
ROM
2+=lemah
melawan gravitasi
Gerakan full ROM tanpa pengaruh
2=lemah
melawan Graviasi
Bergerak full ROM, tanpa pengaruh
2-=lemah -
grafitasi
Bergerak
1 = sangat
pengaruh gravitasi
Ada sedikit kontraksi, ada sedikit atau
lemah
0
tidak
full
ROM,
tanpa
KIRI
2
2+
2+
2
2
33332+
1
2+
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
M. Quadriseph Femoris
M. Iliopsoas
M. Gluteus Maksimus
M. Gracilis
M. Tensor Facia Latae
5
5
5
5
5
33333-
3. Tes Keseimbangan
Pada tes ini menunjukkan sisi tubuh bagian kiri pasien tidak memiliki
keseimbangan yang baik.
4. Tes Asosiasi
Pada tes ini menunjukkan sisi tubuh bagian kiri pasien tidak
berasosiasi menghasilkan gerakan dengan baik.
5. Tes Tonus
Pada tes ini sisi tubuh bagian kiri pasien hipertonus.
6. Tes Sensorik
a. Tes rasa posisi
b. Tes rasa gerak
c. Tes arah gerak
d. Tes beda dua titik
e. Tes vibrasi
Pada semua tes diatas sisi tubuh bagian kiri pasien tidak dapat
melakukan dengan baik.
7. Tes Refleks
Tes refleks meliputi tes fisiologis yaitu tes glabela, rahang bawah,
biseps, triseps, brakhioradialis, ulna, fleksor jari-jari, pattela menandakan
refleks pasien hiporefleks. Sedangkan untuk refleks patologis yaitu refleks
babinski, oppenheim, gordon, chaddock menunjukkan hasil positif.
8. HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
Alat ukur ini terdiri 14 kelompok gejala yang masing- masing
kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
Keempatbelas kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hamilton Rating Scale for Anxiety
No.
1.
Kelompok
Perasaan cemas
2.
Ketegangan
3.
Ketakutan pada
4.
Gangguan tidur
5.
6.
Gangguan kecerdasan
Perasaan depresi
Gejala
a. Cemas
b. Takut
c. Mudah tersinggung
d. Firasat buruk
a. Lesu
b. Tidur tidak tenang
c. Gemetar
d. Gelisah
e. Mudah terkejut
f. Mudah menangis
a. Gelap
b. Ditinggal sendiri
c. Orang asing
d. Binatang besar
e. Keramaian lalulintas
f. Kerumunan
orang
banyak
a. Sukar tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidak puas, bangun
d.
e.
a.
a.
b.
c.
d.
lesu
Sering mimpi buruk
Mimpi menakutkan
Daya ingat
Kehilangan minat
Sedih
Bangun dini hari
Berkurangnya
Gejala somatic
8.
Gejala sensorik
9.
Gejala kardiovaskuler
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
pingsan
Detak
jantung
sekejap
hilang
10.
Gejala pernapasan
11.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
napas
panjang
Sulit menelan
Mual, muntah
Enek
Konstipasi
Perut melilit
Defekasi lembek
Gangguan pencernaan
Nyeri lambung sebelum
dan sesudah
i. Rasa panas di perut
j. Berat badan menurun
k. Perut terasa panas atau
12.
13.
14.
Gejala urogenital
Gejala vegetative/Otonom
kembung
a. Sering kencing
b. Tidak
dapat
menahan
a.
b.
c.
d.
kencing
Mulut kering
Muka kering
Mudah berkeringat
Sering
pusing
atau
e.
a.
b.
c.
d.
sakit kepala
Bulu roma berdiri
Gelisah
Tidak tenang
Jari gemetar
Mengerutkan dahi
atau
e.
f.
g.
h.
kening
Muka tegang
Tonus otot meningkat
Napas pendek dan cepat
Muka merah
b.
14 20
= kecemasan ringan
c.
21 27
= kecemasan sedang
d.
28 41
= kecemasan berat
e.
42 56
Indikator
Makan (Feeding)
Grade
a. 0 = Tidak mampu
b. 1 = Butuh bantuan
memotong, mengoles
2.
3.
Mandi (Bathing)
mentega dll
c. 2 = Mandiri
a. 0 = Tergantung orang
lain
b. 1 = Mandiri
a. 0
=
Membutuhkan
bantuan orang lain
b. 1 = Mandiri dalam
perawatan
rambut,
muka,
gigi
dan
4.
Berpakaian (Dressing)
bercukur
a. 0 = Tergantung orang
lain
b. 1 = Sebagian dibantu
(misal
5.
mengancing
baju)
c. 2 = Mandiri
a. 0
=
Inkontinensia
atau
pakai
kateter
6.
atau
perlu
pencahar)
b. 1 = Kadang inkontensia
(sekali seminggu)
c. 2
=
Terkendali
7.
Penggunaan toilet
teratur
a. 0 = Tergantung bantuan
orang lain
b. 1 = Membutuhkan
bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa
8.
Transfer
hal sndiri
c. 2 = Mandiri
a. 0 = Tidak mampu
b. 1 = Butuh bantuan
untuk bias duduk (2
orang)
c. 2 = Bantuan kecil (1
9.
Mobilitas
orang)
d. 3 = Mandiri
a. 0 = Immobile
(tidak
mampu)
b. 1 = Menggunakan
kursi roda
c. 2 = Berjalan
dengan
d. 3 = Mandiri (meskipun
menggunakan
10.
alat
Mandiri
12-19
Ketergantungan ringan
9-11
Ketergantungan sedang
5-8
Ketergantungan berat
0-4
Ketergantungan total
BAB
IV
INTERVENSI FISIOTERAPI
A. Diagnosis Fisioterapi
Berdasarkan
assessment
yang
telah
dilakukan,
dapat
ditentukan
D. Intervensi Fisioterapi
Tabel 4.1 Intervensi Fisioterapi
No
Problem/Tujuan
Modalitas
.
1.
Fisioterapi
Gangguan
Terpilih
Komunikasi
kepercayaan
diri
Terapeutik
dan kecemasan
2.
Dosis
F : 1 x sehari
I : pasien fokus
T
:
wawancara,
motivasi
T : 5 menit
Gangguan
Breathing
F : 1x sehari
pernapasan
Exercise
IRR
Nyeri
F : 1x sehari
I : 30-40 cm(dengan
IRR 2 lampu)
T : non lominous
T : 5 menit
4.
Tonus
otot
kekuatan
& Elektrical
otot stimulans
menurun
5.
Kelemahan
Manual terapi
6.
Kontraktur
manual
Exercise
7.
Stifnes(kekakuan
Manual
sendi)
exersice(ROM)
F = 1 x / hari
I = rangsang tipe
saraf IIIa
T = Miuscle grup
T = 8 sekon
F = 1 x / hari
I = 8*repitisi
T = strethening
T = 10 menit
F = 3 x / hari
I = 8 kali repitisi
T =streching
T = 10 menit
F = 3 x /Seminggu
I = 8 kali repitisi
T
=
AROMEX,PROMEX.
T = 10 menit
F = 3 x /Seminggu
I = 8 kali repetisi
T = finger to finger,
Gangguan
keseimbangan
finger
to
finger
Gangguan
Bridging
keseimbangan
exersice
mouth,
to
nose,
finger to therapist
T = 5 menit
F = 3 x / hari
I = posisi fokus
T =Bridging
T = 3 menit
ke duduk - berdiri
10
Makan
minum
Berpakaia
minum,
pakaian,
Kamar
mandi
Memelihar
berkamar
mandi berhias.
T = 30 menit
n
-
F = 3 x / hari
I = posisi fokus
T = pola makan
a diri
11
Kesulitan Berjalan
Latihan ADL
F: 2 kali sehari
I: 3 kali repetisi
T:Latihan berjalan
T: 6 menit
DAFTAR PUSTAKA
Chasa. 2014.Hemiplegia (online),
http://www.chasa.org/medical/hemiplegia/, diakses 9 April 2014
Kenyon, Jonathan and Karen Kenyon. 2004. The Physiotherapists Pocket Book.
China : Elsevier.
Kisner, Carolyn dan Lynn Allen Coiby. 1996. Therapeutic Exercise Foundation
and Techniques. Philadelphia : F. A. Davis Company
Tumiwan, Gabriel. 2011. Hemiplegia (online),
http://gabriel-tumiwan.blogspot.com/2011/10/hemiplegia.html, diakses 9
April 2014
Yudisfira, Riki. 2011. Gejala, Penyebab, dan Akibat Stroke (online),
http://epidemiologipenyakit.blogspot.com/2011/10/epidemiologipenyakit-tidak-menular_12.html, diakses 9 April 2014
_____ . 2005. Hemiplegia and Cerebral Palsy(online),
http://www.cerebralpalsysource.com/About_the_Source/index.html,
diakses 9 April 201