Professional Documents
Culture Documents
EDTA 1 ml darah.
Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,
simpan dalam termos es, lemari es atau kirim ke
laboratorium.
o Darah cair di TKP.
Ambil dengan menggunakan semprit, pipet atau kain.
Masukkan ke dalam tabung yang berisikan pengawet
EDTA. Bila membeku, ambil dengan menggunakan
spaltel.
Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,
botol.
Hindari kontaminasi, beri label yang jelas dan tanggal
dan keringkan.
Setelah kering, masukkan kantong kertas atau amplop.
Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,
kirim ke laboratorium.
o Ditemukan pada benda.
Bila benda kecil biarkan kering, tetapi pada benda besar,
hisap bercak tersebut dengan kain katun dan keringkan.
kirim ke laboratorium.
Bercak sperma pada benda yang dipindah (misalnya pada celana).
a. Bila masih basah, keringkan.
b. Bila kering, potong pada bagian yang ada nodanya, dan
masukkan ke dalam amplop.
c. Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu
kirim ke laboratorium.
Bercak sperma pada benda besar yang bisa dipotong (misalnya
pada karpet).
o Potong pada bagian yang bernoda.
o Masukkan ke dalam amplop.
o Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu
kirim ke laboratorium.
Bercak pada benda yang tidak dapat dipindah dan tidak menyerap
(misal: lantai).
o Kerok bercaknya, lalu masukkan kertas.
o Lipat kertas hingga membungkus kerokan, masukkan ke
dalam amplop.
o Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu
kirim ke laboratorium.
4. Urine, saliva dan cairan tubuh yang lain. (17)
- Sampel cair
2.
3.
Dapat
mengungkap
kasus
perkosaan
dengan
banyak
pelaku,
pemeriksaan DNA dapat memastikan berapa orang pelaku dan siapa saja
pelakunya.
6.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Forensik. URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Forensik.
2. Asam
deoksiribonukleat.
URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_deoksiribonukleat
3. Irawan, B. 2003. DNA fingerprinting pada Forensik,Biologi sebagai Bukti
Kejahatan. Majalah Natural Ed. 7/Thn. V/April 2003. Bandar Lampung
4. Arnita. 2007. Rambut pun bisa bicara. Majalah Simposia Vol 6 No.8. Maret
20017. Jakarta
5. Sampurna, B. 2009. Kedokteran Forensik, Ilmu dan Profesi. Universitas
Indonesia. Jakarta
6. Anonim. DNA. URL:http://en.wikipedia.org/wiki/DNA
Service.
URL:
http://www.pusdokkes.polri.go.id/naskah/dokpol/ladokpoli.html.
11. Modul Bahan Ajar, Proyek Pengembangan Kewirausahaan Melalui
Integratif Bahan Ajar Kriminalistik. Buku II. Jakarta: Universitas
Indonesia, 2000.
12. Anonim..
Forensic
DNA
Testing.
URL:
http://www.800dnaexam.com/forensic_DNA_ testing.aspx
13. Andraea
Petrophylla.
Tes
DNA.
URL:
http://www.ripiu.com/article/read/klik4orofit-tes-dna.
14. Anonim. Pengumpulan Sampel, Ekstraksi DNA, dan Kuantifikasi DNA.
URL: http://www.freewebs.com/pengumpulansampeldna.htm
15. Samuels Julie E., Asplen Christopher The Future of Forensik DNA Testing,
Prediction of the Research and Development Working Group. URL:
http://www.denverda.org/DNA/ ForensikDNAArticles.htm
16. Norah Rudin & Keith Inman. Introduction to Forensik DNA Analysis. 2 nd ed.
London New York Washington DC: CRC Press LLC, 2002
17. Putu Sudjana L Hoediyanto. Pengumpulan dan Cara Pengiriman Bahan
Pemeriksaan Analisa DNA. Bagian/Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik.
FK UNAIR RSU dr. Soetomo. Surabaya.
18. Anonim.
Polimorfisme
Panjang
Berkas
Restriksi
URL:
19. Anonim.
Mengenal
PCR
(Polymerase
Chain
Reaction)
URL:
http://sciencebiotech.net/mengenal-pcr-polymerase-chain-reaction/
20. Acceee Excellence the National Health Museum.DNA FInterprinting in
Human Health And Society URL: http://www.accessexcellence.org/
AE/mspot.arp/index.htm
21. Eijkman Institute for Molecular Biology. Identifikasi DNA. URL:
http://www.eijkman.go.id/identifikasiDNA