You are on page 1of 9

Standard Internal Audit

1. Program audit internal merupakan perencanaan prosedur dan teknik-teknik pemeriksaan


yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara efisien dan
efektif. Selain itu berfungsi sebagai alat perencanaan yang juga penting untuk mengatur
pembagian kerja. Memonitor jalannya kegiatan pemeriksaan. Menelaah pekerjaan yang
telah dilakukan. penanggungjawab fungsi audit internal harus mengelola fungsi audit
internal secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kegiatan fungsi tersebut
memberikan nilai tambah bagi organisasi.
2. Internal audit seharusnya bertanggungjawab langsung kepada pemegang saham atau share
holder, karena selama ini banyak temuan internal audit yang tidak ditindaklanjuti
manajemen. Internal audit selama ini bertanggungjawab kepada direksi. Kalau mau lebih
paten sebaiknya bertanggung jawab kepada share holder. Jika internal audit
bertanggungjawab kepada pemegang saham yang diwakili komisaris, ia mempunyai
wewenang untuk melaporkan temuannya secara lamgsung agar segera ditindaklanjuti.
3. Tujuan Komite Audit sebenarnya sudah ada dalam definisi Komite Audit itu sendiri.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) mengemukakan bahwa Komite
Audit mempunyai tujuan membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi tanggungjawab
dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh. Menurut Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 menjelaskan bahwa tujuan Komite
Audit adalah membantu Dewan Komisaris atau dewan Pengawas dalam memastikan
efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal
dan internal.
Internal Auditing merupakan salah satu unsur daripada pengawasan yang dibina oleh
manejemen, dengan fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengawasan intern telah
berjalan sebagaimana yang diharapkan.Adapun fungsi Internal Auditing secara
menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja Intern telah berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
4. Tingkatan atau struktur dari Standar audit internal terbagi menjadi dua bagian utama
ditambah dengan satu penjabaran dari masing - masing standar yaitu :
1. Standar Atribut yaitu suatu standar yang menggambarkan atribut susunan suatu
organisasi dan individu dalam melaksanakan audit internal

2. Standar Kinerja yaitu suatu standar yang menguraikan tentang hakikat audit internal
dan menunjukan kriteria kualitas kinerja dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur.
5. Proses/tahan audit internal
Tahap

Audit Pendahuluan

Review
dan
Pengujian
Pengendalian Manajemen

Audit terinci

Pelaporan

Tindak lanjut

Tujuan
Informasi latar belakang objek
Penelaahan peraturan, ketentuan dan
kebijakan
Penemuan objec yang memiliki potensial
kelemahan
Menentuka
n
audit
sementara
(tetantive
audit
objectif)
Menilai
efektivitas
pengendalian
manajemen
Memahami pengendalian yang berlaku
Mengetahui potensi kelemahan aktivitas
Mendukung
audit
sementara
dan
menjadikannya audit yang sesungguhnya
(definitive audit objektif).
Pengumpulan bukti yang cukup, relevan
dan kompeten
Pengembangan temuan keterkaitan
temuan satu dengan temuan yang lain
disajikan dalam kertas kerja audit (KKA)
sebagai
pendukung
kesimpulan
dan
rekomendasi yang dibuat
Mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi pihak yang berkepentingan
laporan komprehensif menyajikan
temuan
penting
hasil
audit
untuk
mendukung
kesimpulan
audit
dan
rekomendasi.
Mendorong pihak yang berwenang untuk
melaksanakan tindak lanjut (perbankan)
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

Letak perbedaan yang paling utama yakni dalam tujuannya. Pada audit internal hanya
terfokuskan pada menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan yang
kemudian selanjutnya melakukan perbaikan. Sementara untuk audit laporan keuangan
yaitu mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan telah sesuai
dengan PABU (GAAP).

6. Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) adalah sebuah pernyataan formal
tertulis, yang menjadi dasar pengakuan keberadaan dan berfungsinya Satuan Internal
Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Piagam ini menyediakan
kerangka kerja bagi pelaksanaan audit internal. Manfaatnya bagi perusahaan yaitu :
Sebagai koridor organisasi dalam mengimplementasikan strategi untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan, serta merepresentasikan nilai-nilai yang ingin
ditanamkan oleh organisasi, tingkat ketaatan (adherence) dan kontribusi pada

pembentukan citra perusahaan.


Meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi (integrated control system) guna
memastikan bahwa kegiatan operasional sudah dijalankan dengan baik dan dapat
meningkatkan value added bagi organisasi melalui efektivitas pelaksanaan

manajemen risiko dan prinsipprinsip Good Corporate Governance.


Meningkatkan kualitas sistem dan sumber daya audit internal melalui pengembangan
Soft Control dan Hard Control secara berkesinambungan sehingga diharapkan dengan
sistem pengendalian yang semakin baik dapat mengoptimalkan pencapaian sasaran
yang ditetapkan.

Laporan Audit Internal


1. Perbedaan fundamental
INTERNAL AUDIT
EKSTERNAL AUDIT
Subjek adalah pegawai organisasi yang
Subjek
adalah
pihak
luar
yang
bersagkutan atau dapat pula pihak luar dalam independen ( akuntan publik ).
hubungan kerja outsourcing
Melayani kebutuhan manajemen, oleh karena
Melayani kebutuhan pihak ketiga yang
itu fungsi audit internal merupakan bagian memerlukan informasi keuangan yang
dari organisasi yang bersangkutan
reliabel.
Fokus ke masa depan untuk membantu
Fokus pada akrasi dan dapat di pahaminya
manajemen mencapai sasaran dan tujuan kejadian historis seperti yang di ekspresikan
organisasi secara efektif dan efisien.
dalam laporan keuangan.
Berkepentingan secara langsung dalam
Berkepentingan secaa insidental dalam
pencegahan fraud ( kecurangan ) dalam pencegahan
atau
pendeteksian
fraud
berbagai bentuk dan tingkat aktivitas yag di ( kecurangan ) secara umum, tetapi
review.
berkepentingan secara langsung bila terdapat
pengaruh yang bersifat material pada laporan
keuangan.
Independen terhadap aktivitas yang di audit,
Independen terhadap manajemen atau klien
tetapi siap merespon kebutuhan dan baik dalam penampilan mauoun sikap
keinginan manajemen.
mental.

Review atas aktivitas di lakukan secara-terus


Review atas catatan atau dokumen yang
menerus ( kontinyu)
mendukung laporan keuangan secara
periodik ( umumnya setiap satu tahun sekali).

Financial dan Compliance Audits, yakni audit yang menyerupai audit laporan keuangan tetapi
dapat dilakukan oleh sektor publik serta audit eksternal .
2. Tujuan laporan audit internal
Audit Keuangan, yang meliputi analisis aktivitas ekonomi perusahaan yang diukur
dan dilaporkan berdasarkan metode akuntansi.
Audit Kepatuhan, yang meliputi suatu review atas pengendalian keuangan dan
operasi, serta transaksi untuk menentukan tingkat kepatuhan/kesesuaiannya dengan
hukum, regulasi, standar dan prosedur yang berlaku/ada.
Audit Operasional, yang meliputi review secara komprehensif atas berbagai fungsi
dalam organisasi untuk menilai keekonomisan dan efisiensi operasi, serta keefektifan
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Adapun komponen temuan audit :
1. Kondisi
Kondisi adalah gambaran situasi yang sebenarnya terjadi di lembaga atau organisasi yang
diaudit.
2. Criteria
Criteria adalah sesuatu yang seharusnya terjadi di organisasi yang diaudit (auditee), yang
pada umumnya berupa standar masukan (input) serta standar proses kerja dan standar hasil
(output), baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Criteria adalah standar yang
digunakan untuk menentukan apakah suatu program dapat mencapai atau melebihi harapan.
Criteria merupakan suatu alat atau cara untuk dapat memahami hasil audit.
3. Sebab-akibat
Sebab
Dengan mengetahui sebab suatu masalah secara jelas, auditor akan lebih mudah membuat
rekomendasi yang tepat untuk mengadakan perbaikan kinerja entitas yang diaudit. Suatu

masalah dapat merupakan akibat dari sejumlah factor tertentu. Oleh karena itu, rekomendasi
dapat lebih tepat jika auditor dapat dengan jelas menunjukkan bukti dan alas an tentang
kaitan antara masalah yang ada dengan factor yang identifikasi sebangai penyebab.
Sebab dapat terjadi diluar kendali auditee. Untuk itu, rekomendasi harus menjadi perhatian
pihak-pihak luar auditee, yang terkait dengan temuan tersebut. Oleh karena itu, pihak-pihak
yang terkait harus mendapat laporan audit, khususnya yang menyangkut temuan audit, untuk
kemudian member komentarnya.
Akibat
Untuk mengetahui penting tidaknya temuan yang diungkapkan, auditor perlu menetukan
akibat atau kemungkinan akibat yang timbul. Apabila akibatnya cukup material terhadap
tingkat pencapaian kinerja, akibat tersebut harus dicantumkan dalam temuan audit.
Sebaliknya, bila temuan tersebut tidak material dan tidak berpengaruh maka cukup
diselesaikan dengan pihak pelaksana, dengan sepengetahuan pimpinan auditee dan tidak
perlu dicantumkan dalam temuan audit. Akibat dapat dikuantifikasikan, misalnya biayabiaya proses, input, atau fasilitas-fasilitas tidak produktif lainnya yang mahal. Akibat juga
dapat bersifat kulalitatif, misalnya akibat dari tidak adanya internal control, kebijakan yang
tidak baik, sdb.
Akibat suatu temuan harus dapat menunjukkan bahwa suatu tindakan perbaikan harus
dilakukan, baik yang dapat terjadi di masa lampau, dimasa kini atau dimasa mendatang.
4. Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai
kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Rekomendasi
biasanya merupakan usulan laporan singkat oleh auditor sebagai apa yang sudah
dikerjakan untuk mengembangakan entitas yang diaudit tentang perbaikan/kemajuan
kinerja.

Rekomendasi

harus

disertakan

dalam

laporan

hasil

audit.

Rekomendasi audit harus bersifat dapat dilaksanakan, operasional, spesifik dan


mengidentifikasi subjek yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut. Pihak
manajemen dari sebuah organisasi mempunyai tanggungjawab untuk menerapkan setiap
rekomendasi yang diberikan auditor guna untuk saran perbaikan kinerja.
Audit Managemen Pemasaran

1. Proses pemasaran adalah proses mengalirkan barang dan atau jasa dari produsen ke
konsumen. Proses mengalirkan barang atau jasa dilakukan melalui kegiatandistribusi.
2. Pemasaran untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen
Tanpa adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang sebuah produk
yang Anda hasilkan.
Menjelaskan fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau layanan
Melalui proses marketing, Anda bisa menjelaskan kepada konsumen mengenai fungsi sebuah
produk, manfaat, keunggulan, cara penggunaan dan sebagainya yang berkaitan dengan
produk.
Menginformasikan sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen
Meskipun orang telah cukup mengenal perusahaan Anda, pemasaran tetap penting dilakukan
apabila Anda menghasilkan sebuah produk baru yang dihasilkan perusahaan bisnis Anda.
Informasi tersebut dilakukan melalui upaya marketing promosi yang terus menerus kepada
para konsumen.

3. Apa yang bisa dipasarkan?

Barang

Jasa

Acara

Pengalaman

Orang

Tempat

Properti

Organisasi

Informasi

Ide

4. Kenapa informasi penting dalam pemasaran? Apa kaitannya antara informasi


dengan pemasaran?
Informasi penting dalam pemasaran karena dengan informasi dapat mengenali
factor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat konsumen dalam
menggunakan produk.
5. Bagaimana cara membuat anggaran pemasaran
a. Membuat rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
b. Membuat rincian daerah pemasaran yang dituju
c. Diskriminasi harga
d. Potongan harga
e. Anggaran penjualan dibuat sesuai periode tertentu saja
6. Yang terkait dengan likungan internal :
a. Manusia/SDM : Kompetensi, Place Man, Promosi
b. Kebijakan : Misi dan visi yang dibentuk
c. Kepemimpinan
d. Adanya reward
e. Budaya : nilai-nilai yang digunakan dalam untuk menunjukan identitas
organisasi
Yang terkait dengan lingkungan eksternal :
a. Demograf
b. Daya beli
c. Lingkungan alam
d. Teknologi
e. Lingkungan politik
7. Tujuan audit pemasaran :
Bagaimana Program Pemasaran dilaksanakan dengan baik.
Bagaimana Program dan Strategi Pemasaran diperbaiki
Meningkatkan Produktiftas Kinerja Pemasaran
Sebagai bahan perencanaan berikutnya
8. Pertama-pertama melakukan analisis terlebih dahulu pada semua aspek-aspek
lingkungannya. Jika terdapat masalah pada lingkungan internalnya, perlu
dilakukannya evaluasi ulang pada kinerjanya. Jika terdapat masalah pada
lingkungan eksteralnya seperti contoh adanya kebijakan pemerintah, perlu
adanya plan B untuk tercapainya target.
Audit Management Produksi

1. produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi,


sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.
Karena dalam kegiatan produksi itu sangat penting dalam melanjutkan kegiatan perusahaan
manufaktur. Atau dalam artian lain, proses produksi adalah kegiatan yang menunjang
pentingnya keberlangsungan perusahaan
2. kendala dan dampak dalam produksi

a. kurangnya mesin produksi dan jumlah sdm. Yang berpengaruh pada kinerja
produksi yang kurang maksimal
b. factor fluktuasi jumlah maupun harga bahan baku yang mengakibatkan harga
produksi tak menentu
3.

Ruang lingkup audit produksi


Rencana produksi & operasi

Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersyaratkan, aktifitas
pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keungan,
ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat timbal balik hasil investasi yang
dipersyaratkan investor.
Suatu rencana induk memuat tentang :
1.
Jadwal induk produksi.
2.
Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi.
3.
Tingkat persediaan.
4.
Perencanaan keseimbangan linyas produksi.

Produktivitas &peningkatan nilai tambah

Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan peningktan nilai
tambah seluruh usaha dalam meningkatkan manfaat perusahaan. Lean produksi merupaka
metode produksi ramping yang dikembangkan produsen yang menggunakan fokus
berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara signifikan keuntungan bagi
perusahaan. Keunggulan metode ini didukung kebijakan dan praktik maksimal berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Penghapusan persediaan (zero inventory)


Tingkat cacat nol (zero defect)
Meminimalkan kebutuhan tempat (areal)
Kemitraan dengan pemasok
Tanggung jawab pemasok
Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai
Pengembangan angkatan kerja
Memnciptkan tantangan dalam bekerja

Pengendalian produksi & operasi

Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses
yang berjalan dengan standar yang telah ditetapkan, bertujuan untukmemandu proses agar
tidak keluar dari standar operasi. Tujuan utama dari pengendalian produksi dan operasi
meliputi tiga hal penting dalam keunggulan bersaian perusahaan, meliputi :
1)
2)
3)

Memaksimumkan tingkat pelayanan


Meminimumkan investasi pada persediaan
Efisien produksi dan operasi

4. GAK TAU
5. GAK TAU

6. Data dalam audit produksi


a. Production order (perintah produksi)
Perintah produksi yang menunjukkan berapa banyak suatu produk harus diproduksi serta
spesifikasi produk yang dibuat.
b. Material requarement report
Dokumen yang berisi daftar permintaan bahan baku atau bahan lainnya yang akan digunakan
dalam proses produksi.
c. Materials issue slip
Perintah tertulis yang dikeluarkan oleh bagian produksi atas persetujuan mengeluarkan barangbarang yang dibutuhkan dalam produksi.
d. Time ticket
Kartu yang dugunakan untuk mencatat aktivitas karyawan di tempat kerjanya maisng-masing.
e. Move ticket
Memo yang dibuat untuk memindahkan produk yang masih dalam proses dari departemen yang
satu ke departemen yang lainnya.
f. Daily production activity report
Laporan harian yang dibuat untuk melaporkan berapa produk yang dibuat dalam satu hari kerja.
g. Completed production report
Laporan yang berisi penegasan bahwa proses produksi yang diperintahkan oleh dokumen
produksi telah dilaksanakan.

7. ENTAR AJA
8.

You might also like