You are on page 1of 7

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

(Sieve Analysis)

1. Tujuan Umum
Praktikum ini dilakukan untuk dapat menentukan gradasi agregat dengan grafik
semilogaritma. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
2. Prosedur Praktikum
2.1.
Peralatan
Timbangan kapasitas 25 kg
Satu set saringan
Oven
Talam-talam
Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.
2.2.
Sampel
Contoh agregat dikeringkan di udara, dicampur rata, kemudian contoh agregat
diambil sebagian untuk diayak.
Agregat Halus
Sejumlah contoh agregat halus mula-mula diambil sebagian sebanding

dengan angka kehalusannya.


1. Angka kehalusan lebih dari 2,5 diambil contoh agregat 400-800 gram.
2. Angka kehalusan diantara 1,5 - 2,5 diambil contoh agregat 200-400 gram.
3. Angka kehalusan kurang dari 1,5 diambil contoh agregat 100-200 gram.
Agregat Kasar
Jumlah contoh agregat untuk diayak kurang dari 0,4 kali lebih besar butir

terbesar dalam mm dijadikan kg.


Misal : Besar butir maksimum : 50 mm (50 kg)
Jadi contoh agregat yang diambil : 0,4 x 50 = 20 kg
2.3. Prosedur Pengujian
a. Analisa ayak agregat halus
1. Agregat halus dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 + 5)oC sampai
berat tetap.
2. Timbang agregat halus sebanyak 5000 gram.
3. Saring benda uji sebanyak itu dengan menggunakan ayakan 4 mm ke
atas.
4. Dari benda uji yang tembus ayakan 4 mm, timbang sebanyak 500 gram.
5. Ayak agregat 500 gram tersebut dengan ayakan lebih kecil 4 mm yang
berkelipatan dua, sedangkan ayakan paling besar ditempatkan paling
atas. Pengayakan ini dilakukan dengan meletakkan susunan ayakan pada
mesin pengguncang dan agregat diguncang selama 15 menit.

6. Bersihkan masing-masing ayakan, dimulai dari ayakan teratas dengan


kuas cat yang lemas. Perhatian, penyikatan jangan terlalu keras, sekedar
menurunkan debu yang mungkin masih melekat pada ayakan.
7. Timbang berat total agregat yang tertahan di masing-masing ayakan
terhadap berat total di mana
Prosentase total berat benda uji yang tertahan di atas ayakan 4 mm ke

atas dihitung berdasarkan berat 5000 gram.


Prosentase berat benda uji yang tertahan 2 mm ke bawah, dihitung

berdasarkan berat 500 gram.


b. Analisa ayak agregat kasar
1. Timbang benda uji 0,4 x besar butir terbesar dijadikan kg.
2. Ayak benda uji tersebut menggunakan susunan ayakan 4 mm ke atas.
Pengayakan ini dilakukan dengan meletakkan susunan ayakan pada
mesin

pengguncang

dan diguncang

selama

15 menit dengan

menggunakan tangan. Harus diperhatikan, jika yang tembus dari ayakan


4 mm lebih atau sama dengan 500 gram, maka yang harus tembus harus
diayak lagi yaitu dengan menggunakan ayakan agregat halus dari 4 mm
ke bawah.
3. Timbang berat agregat yang tertahan di atas masing-masing lubang
ayakan.
4. Hitung presentase berta benda yang tertahan di atas masing-masing
lubang ayakan terhadap berat total.
2.4. Perhitungan dan Pelaporan
Prosentase berat benda uji yang tertahan di atas saringan :
A
A n= x 100
B
Dimana :
A : berat benda uji yang tertahan di atas saringan mm
B : berat benda uji total

Untuk masing-masing ukuran agregat, seharusnya jumlah agregat yang tertahan


pada masing-masing saringan sama dengan berat awal saat agregat disiapkan.

Agregat Pasir :
- Berat cawan = 335 gr
- Berat total tanah kering = 3000 gr
- Berat cawan 2 = 304 gr
- Berat pasir + cawan = 2971 gr
- Berat pasir = 2971 304 = 2667 gr
- Berat wadah = 116 gr

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS


Ukuran
Saringan
mm
9,50
4,75
3,52
2,36
1,70

inch
8
4
3/8
8
12

Berat
Tertahan (gr)

Berat Tertahan

% Tertahan

% Lolos

Kumulatif (gr)

Kumulatif

Kumulatif

140
169

140
309

4,67
10,3

95,33
89,7

1,18
0,60
0,425
0,30
0,15
0,075

16
30
40
50
100
200

Pan
Jumlah

205
740
465
73
734
127
27

514
1254
1719
1792
2526
2653
2680

17,13
41,8
57,3
59,73
84,2
88,43
89,33

82,87
58,2
42,7
40,27
15,57
11,57
0

2680

Untuk agregat berbutir halus, berat awal agregat berbutir halus adalah 3000
gram. Kemudian setelah dikurangi berat cawan, beratnya adalah 2667 gram. Berat
agregat yang tertahan adalah 2680 gram sedangkan berat agregat awal setelah
dikurangi berat cawan adalah 2667 gram. Dalam hal ini, berat agregat halus pada
percobaan lebih besar dari pada berat awalnya, hal itu disebabkan adanya agregat
halus yang tersisa dari percobaan sebelumnya dan ikut tertimbang saat penimbangan
agregat masing-masing saringan. Untuk distribusi butirannya, agregat halus ini cukup
terdistribusi secara merata di masing-masing saringan. Itu berarti ukuran masingmasing butiran cukup seragam.

Agregat Kasar :
- Berat cawan = 335 gr
- Berat total tanah kering = 3000 gr
- Berat pasir = 2965 gr

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR


Ukuran
Saringan
mm
inch
76,2
3
50,8
2
38,1
11/2
25,4
1
8,5
3/8
4,75
#4
2,36
#8
0,15
100
Pan
Jumlah

Berat
Tertahan (gr)

Berat Tertahan

% Tertahan

% Lolos

Kumulatif (gr)

Kumulatif

Kumulatif

0
0
0
0
2937
46

0
0
0
0
2937
2983

0
0
0
0
97,9
99,43

0
0
0
0
2,1
0

2983

Berat awal agregat berbutir kasar adalah 3000 gram. Tetapi, setelah dikurangi
berat cawan, beratnya 2965 gram. Jumlah berat agregat yang tertahan pada masingmasing saringan tidak sesuai dengan berat awal. Berat agregat yang tertahan adalah
2983 gram sedangkan berat agregat awal setelah dikurangi berat cawan 2965 gram.
Dalam hal ini, berat agregat kasar pada percobaan lebih besar dari pada berat agregat
kasar awal, hal ini disebabkan ada agregat yang tersisa dari praktikum sebelumnya
yang ikut tertimbang pada saat praktikan menimbang agregat yang ada pada masingmasing saringan. Sedangkan untuk distribusi ukuran butiran pada agregat kasar ini
ukurannya tidak tersebar secaramerata, lebih dari 50% tertahan pada saringan ukuran
#4, yaitu sebanyak 97.9% dari berat total.
Dari hasil percobaan juga didapatkan grafik antara persen agregat yang lolos
pada nomor saringan tertentu dan ukuran saringan dalam millimeter. Grafik dibuat
dengan skala logaritma agar dapat terlihat bentuk sebaran ukuran agregat pada
masing-masing jenis untuk kemudian dianalisa, apakah agregat tersebut bergradasi
baik atau tidak.
120
100
80
Persen Lolos Saringan (%)

60

Agregat Halus
Agregat Kasar

40
20
0

Grafik 1. Grafik Gradasi Saringan Agregat

Grafik yang didapat dari praktikum selanjutnya dibandingkan dengan grafik yang
menjadi acuan untuk mengetahui agregat mana yang memiliki distribusi ukuran
butiran/gradasi butiran yang baik

Grafik 2. Grafik Acuan Bentuk Gradasi Agregat

Setelah melakukan perbandingan dengan grafik acuan, maka dapat


disimpulkan bahwa agregat yang memiliki gradasi butiran yang baik adalah agregat
halus, karena bentuk grafik agregat halus hasil percobaan hasilnya menyerupai bentuk
well-graded pada grafik acuan. Itu semakin menguatkan analisa sebelumnya bahwa
agregat halus pada percobaan kali ini memiliki ukuran butiran yang terdistribusi
secara merata. Sedangkan bentuk grafik untuk agregat kasar jika dibandingkan
dengan grafik acuan menyerupai bentuk uniform. Itu berarti penyebaran ukurannya
tidak baik, karena ada ukuran agregat yang tertahan di salah satu saringan lebih
banyak daripada di saringan lainnya. Sehingga gradasi ukurannya tidak baik.
CONTOH PERHITUNGAN :
Jumlah Tertahan Saringan no.8
% Tertahan =

Jumlah Berat Tertahan


x 100
Berat Tanah Kering
140
x 100
3000

= 4,67 %
% Lolos Saringan = 100 % - % jumlah tertahan
= 100 % - 4,67 %

= 95,33 %

Analisa Kesalahan
Ketidaktepatan penimbangan berat dari masing-masing saringan oleh praktikan.
Ada agregat yang jatuh saat dipindahkan dari saringan ke dalam wadah untuk
ditimbang.
Tertinggalnya sebagian agregat pada saringan dan pada wadah tempat

menimbang.
I.

Kesimpulan
Dari praktikum analisa saringan

agregat kasar dan halus dapat ditarik

kesimpulan,
Dengan analisa saringan dapat diketahui distribusi butiran pada masing-masing

jenis agregat.
Benda uji berbutir kasar memiliki distribusi ukuran yang kurang baik karena

sebesar 97.9% agregat tertahan di saringan #4.


Benda uji berukuran halus memiliki distribusi ukuran butiran yang baik karena
berat yang tertahan pada masing-masing saringan tidak jauh berbeda dan tidak

ada yang mendominasi.


Hasil dari praktikum ini akan digunakan untuk perhitungan spesifikasi aspal

You might also like