You are on page 1of 8

A.

PROSES TERJADINYA KEHAMILAN


1. Penghamilan (fertilisasi)
Pada coitus ( persetubuhan ) air mani terpencar kedalam ujung atas dari
vagina sebanyak 3 cc. dalam air mani terdapat spermatozoa ( sel-sel
mani ) sebanyak 100 200 juta tiap cc.
Bentuk sel mani seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor
yang panjang seperti cambuk. Antara kepala dan ekor masih dapat
dibedakan bagian tengah atau leher.
Inti sel terdapat pada kepala sedangkan ekor berguna untuk bergerak
maju. Karena pergerakan ini maka dalam satu jam saja spermatozoa
melalui canalis servicalis dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba.
Disini sel mani menunggu kedatangan sel telur. Jika kebetulan pada saat
ini terjadi ovulasi, maka mungkin fertilisasi berlangsung. Jika tidak
terjadi ovulasi maka penghamilan tidak mungkin terjadi.
Maka dari itu bahwa hanya coitus sekitar saat ovulasi yang dapat
menghasilkan kehamilan. Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam
setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat
membuahi selama 1 3 hari.
Penghamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel
telur ( ovum ) dan sel mani ( spermatozoa ).
Sewaktu ovulasi sel telur masih diliputi corona radiata atau zona
pellusida tetapi spermatozoa mempunyai enzym hyaluronidase yang
dapat mencairkan corona radiata tersebut hingga salah satu spermatozoa
dapat menembus dinding sel telur.
Setelah pesenyawaan antara sel telur dan sel mani, yang biasanya terjadi
dalam ampulla tuba maka sel telur disebut zygote. Jadi zygote adalah
ovum yang telah dibuahi oleh spermatozoa.

Sebelum terjadi fertilisasi sel telur maupun sel mani telah mengalami
pematangan yang tidak hanya berwujud dalam perubahan bentuk tapi
juga perubahan dari jumlah kromosom.
Induk dari sel telur disebut oogonium, yang menghasilkan sebuah sel
telur dan 3 buah buah benda poler yang hanya mempunyai separuh
kromosom dari sel yang biasa. Induk sel mani ialah spermatogonium
yang menghasilkan 4 ekor spermatozoa juga dengan separuh kromosom
dari sel biasa.
Setelah fertilisasi maka zygote mempunyai 46 kromosom lagi ; 23 buah
dari sel mani dan 23 buah dari sel telur. Karena kromosom yang
menentukan sifat-sifat mahluk, maka dapat dipahami bahwa zygote yang
kelak akan menjadi anak untuk sebagian mempunyai sifat-sifat dari ayah
dan sebagian mempunyai sifat-sifat dari ibu.
2. penentuan sex
sifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan
oleh sel telur, melainkan sel mani. Sel-sel pria maupun wanita
mempunyai 46 kromosom ialah, 22 pasang kromosom biasa dan
sepasang sex kromosom.
Perbedaan antara sel pria dan sel pria dan wanita terletak pada sex
kromosom ;
- sel pria mempunyai sepasang sex kromosom yang berlainan jadi 22
pasang kromosom biasa dan sebuah x sex kromosom dan y sex
kromosom;
- sel wanita mempunyai sex kromosom yang sama 22 pasang
kromosom biasa dan dua buah x sex kromosom.
Dalam proses pematangan dari ovum dan spermatozoa terjadilah
pembagian reduksi, pembagian sedemikian rupa hingga sel-sel yang baru

hanya mempunyai separuh hingga sel-sel yang baru hanya mempunyai


separuh dari jumlah kromosom yang biasa. Dengan demikian sel telur
yang matang mempunyai 22 buah kromosom biasa dan sebuah x
kromosom.
Tetapi sel mani yang matang ada 2 macam ialah sel mani dengan 22 buah
kromosom biasa dengan sebuah x kromosom, dan sel mani dengan 22
buah kromosom biasa dengan y kromosom.
Jika spermatozoa dengan 22 buah kromosom biasa dan sebuah x
kromosom membuahi sebuah sel telur maka terjadilah zygote dengan 44
kromosom biasa dan 2 buah x kromosom, nyatalah bahwa zygote ini
akan menjadi anak perempuan.
Jika spermatozoa dengan 22 buah kromosom biasa dan sebuah y
kromosom membuahi sel telur, maka terjadilah zygote dengan 44
kromosom biasa, sebuah x kromosom dan sebuah y kromosom, maka
zygote ini akan menjadi anak laki-laki.
3. pertumbuhan telur
waktu sel telur bertemu dengan spermatozoa mungkin beberapa
spermatozoa masuk dalam corona radiata, tapi hanya satu diantaranya
dapat memasuki sel telur. Setelah sel telur dimasuki spermatozoa
terjadilah perubahan-perubahan pada permukaan sel telur hingga tidak
dapat dimasuki oleh spermatozoa lain.
Inti sel mani dan inti sel telur bersatu, kromosom dari kedua inti
bercampur hingga telur sekarang mempunyai 46 kromosom lagi.
Selanjutnya masing-masing kromosom membelah diri hingga terjadi 2
pasang dari 46 kromosom.
Ovum yang dibuahi mengalami proses segmentasi sehingga terjadi
blastomer atau pembagian sel. Kemudian terjadi pembagian sel, hingga

telur sekarang terdiri dari 2 buah sel. Masing-masing sel ini membagi diri
hingga terjadi 4,8,16,32 sel, dan seterusnya. Maka telur sekarang terdiri
dari sekelompok sel yang menyerupai sebuah moerbei dan disebut
morula, sementara ini kelompok sel tersebut bergerak menuju ke cavum
uteri dan perjalanan ini memakan waktu 3 hari. Dalam morula
terbentuk suatu rongga yang disebut exocoeloom, yang letaknya tidak
ditengah-tengah tapi eccentris hingga sel-sel morula sekarang terbagi
dalam 2 jenis :
- sel-sel yang terletak sebelah luar yang merupakan dinding dari telur
dan disebut trofoblast yang mempunyai faal untuk mencari makanan
bagi telur.
- Sel-sel yang terdapat sebelah dalam yang merupakan kelompok sel
disebut bintik benih atau nodus embryonale ( dari sel ini bayi akan
dibentuk ).
Pada tingkat ini telur disebut blastocyt, pada tingkat blastocyt ini telur
menanamkan diri kedalam endometrium. Masuknya sel telur kedalam
endometrium disebut nidasi.
Nidasi terjadi 6 hari setelah fertilisasi. Nidasi mungkin terjadi karena
trofoblast mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium.
Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan telur.
Tempat nidasi biasanya pada dinding depan atau dinding belakang
didaerah fundus uteri.
Dalam bintik benih timbul pula sebuah rongga, yang dinamakan ruangan
amnion. Ruang amnion ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh
embryo dan dalam ruangan inilah embryo akan tumbuh. Sel-sel yang
membatasi ruangan ini disebut ectoderm yang akan membentuk kulit,
rambut, kuku, gigi, dan susunan syaraf.

Kira-kira pada waktu yang sama timbul sebuah rongga lain dibawah
ruangan amnion ialah ruangan kuning telur yang kelak akan menjadi
tractus intestinalis juga sebagai awal pembentukan eritrosit janin.
Kemudian sel-sel disekitar kuning telur disebut entoderm yang akan
membentuk usus, saluran pernapasan, kandung kencing, hati.
Akhirnya timbul lapisan sel yang lain yang masuk antara lapisan
ectoderm dan entoderm dan juga meliputi exocoeloom, ruangan amnion,
dan ruangan kuning telur. Lapisan ini dinamakan mesoderm yang akan
menghasilkan otot, tulang, jaringan ikat, jantung, dan pembuluhpembuluh darah maupun limfe.
Ruangan kuning telur sekarang dibatasi oleh 2 lapisan ialah entoderm
sebelah dalam dan mesoderm sebelah luar, ruangan amnion oleh
ectoderm sebelah dalam dan mesoderm sebelah luar, sedangkan
exocoeloom oleh mesoderm sebelah dalam dan trofoblast sebelah luar.
Trofoblast yang sebelah dalam telah diliputi oleh mesoderm sekarang
disebut chorion. Daerah antara ruangan amnion dan ruangan kuning telur
terdiri dari ketiga lapisan benih; ectoderm, mesoderm, dan entoderm dan
disebut : discuss embryonale karena dari bagian inilah janin akan
terbentuk selain itu juga sebagai lempeng janin yang akan menonjol ke
ruang amnion.
Discuss embryonale ini kemudian menonjol kedalam ruangan amnion,
sedangkan hubungan antara bagian yang akan menjadi janin dan dinding
trofoblast hanya merupakan tangkai yang terdiri dari mesoderm dan
sebelah luar tertutup oleh amnion. Tangkai ini disebut tangjai
penghubung dan anati akan menjadi tali pusat.

Ruangan amnion makin lama makin besar, hingga mengisi exocoeloom


dengan demikian lapisan amnion yang sebelah luar diliputi mesoderm
merapat dengan chorion.
Kadang-kadang penyatuan ini tidak terjadi hingga amnion dan chorion
tetap ada rongga yang berisi cairan disebut: airketuban palsu.
Sampai sekarang kita hanya membicarakan, perubahan-perubahan
didalam telur tapi sebetulnya dengan ada perkembangan ini terjadi juga
pertumbuhan pada permukaan telur.
Chorion yang mula-mula terdiri dari 1 lapisan sel lambat laun
terdiri dari 2 lapisan :
a) Lapisan dalam yang berhubungan mesoderm dan terdiri
dari sel-sel yang jelas batas-batasnya, lapisan ini disebut
lapisan Langhans atau cytotrofoblast
b) Lapisan luar yang berhubungan dengan deciuda yang
terdiri dari protoplasma sel dan inti-inti sel tanpa batasbatas

sel,

lapisan

ini

disebut

synctium

atau

syncytiotrofoblast.
Chorion mengeluarkan enzyme yang mencairkan sel-sel deciduas dan
juga menghancurkan pembuluh-pembuluh darah.
Chorion

juga

mengeluarkan

cabang-cabang

pada

seluruh

permukaanya kedalam decidua sekitarnya untuk menanamkan diri


kedalam decidua. Akan tetapi cabang-cabang yang tumbuh kedalam
decidua capsularis (deciduas yang ada diatas telur) mati karena kurang
dapat makanan, akibatnya chorion ini menjadi gundul dan disebut :
chorion leave.

Sebaliknya vili yang tumbuh kedalam decidua basalis (decidua yang


ada di bawah telur) tumbuh dengan subur dan kemudian menjadi
placenta (uri). Chorion bagian ini diberinama chorion frondosum..
Perubahan pada endometrium
Nidasi terjadi pada selaput lender yang ada dalam stadium sekresi,
biasanya terjadi di fundus uteri.
Karena pengaruh-pengaruh hormone yang dikeluarkan oleh trofoblast,
endometrium tumbuh menjadi tebal, sel-selnya menjadi tebal, selselnya menjadi besar, kelenjar-kelenjarnya pun menjadi besar dan
pembuluh-pembuluh darahnya melebar. Endometrium yang berubah
karena pengaruh kehamilan disebut : decidua.
Deciduas dibagi dalam tiga lapisan :
a) Startum compactum yang sifatnya padat. Telur ada dalam
lapisan ini.
b) Stratnum spongiosum, yang mengandung banyak kelenjarkelenjar dan pembuluh-pembuluh darah yang lebar, hingga
pada penampang berlubang-lubang menyerupai spons.
c) Stratum basale, yang tidak berubah.
Dengan membesarnya telur dalam lapisan deciduas, maka deciduas
tersebut dibagi dalam 2 lapisan.
a) Decidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim disebut :
Decidua basalis.
b) Sedangkan decidua

yang terdapat antara cavum dan uteri

disebut : Decidua scapularis.


c) Deciduas yang tidak terbagi oleh telur disebut : Decidua vera

Telur makin lama makin menonjol kedalam cavum uteri dan karena
telur lebih cepat tumbuhnya dari uterus maka pada bulan ke 4 decidua
capsularis menempel pada decidua vera, tak terdapat lagi rongga
rahim.

You might also like