You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun,
kendati begitu penyakit ini dapat ditemukan pada usia lebih muda 20 29 tahun,
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sandra Van Loon di RSHS pada
tahun 1996 bahwa wanita penderita kanker serviks yang dirawat masih berusia
muda saat kawin pertama kali antara usia 15 19 tahun (Hilman, 2005). 90% dari
kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke
dalam rahim. Ca Cerviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang
tidak normal pada serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(GlaxoSmithKline, 2007).
Kanker Serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit
yang paling banyak terjadi bagi wanita. Kanker Serviks sering juga disebut
dengan kanker mulut rahim. Kanker Serviks merupakan penyakit kanker kedua
terbanyak yang dialami oleh wanita di seluruh dunia. Menurut International
Agency for Research on Cancer (IARC), 85% dari kasus kanker di dunia, yang
berjumlah sekitar 493.000 dengan 273.000 kematian, terjadi di Negara-negara
berkembang. Di Indonesia pengidap Ca Cervix adalah terbanyak diantara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pengidap kanker lainnya, bahkan di seluruh dunia adalah nomer kedua setelah
Cina (FK UGM, 2010).
Berdasarkan penelitian di Jakarta, Semarang, Jogjakarta, dan Surabaya
ternyata kanker leher rahim juga menduduki urutan dengan proporsi 25 45 %
penderita melebihi kanker payudara yang baru mencapai 10 20 %. Menurut
perkiraan Departemen Kesehatan RI adalah 100 per 100.000 penduduk. Untuk
Jakarta sebanyak 7.000 penderita dan kira-kira seperlimanya adalah penderita
kanker leher rahim (Tara, 2001). Begitu pula data penderita kanker serviks yang
dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan
didapat rata-rata 120 orang penderita kanker serviks yang dirawat perbulan
(Laporan Ruangan Rindu B 1 Obgin, 2012).
Wanita yang terkena kanker serviks biasanya menyerang di usia 35 55
tahun. Pada stadium dini, kanker serviks tidak begitu menimbulkan masalah atau
keluhan. Penderita kanker serviks biasanya datang setelah kanker berada pada
stadium lanjut dan karena adanya keluhan-keluhan yang dirasakan penderita
seperti terjadinya perdarahan setelah berhubungan seksual, perdarahan spontan
pada masa menopouse, timbulnya keputihan yang banyak dan bercampur dengan
darah serta berbau, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual dan kesulitan
untuk buang air kecil serta nafsu makan juga menurun (Karolina, 2010). Hal ini
membuat penderita mengalami perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menimbulkan berbagai keluhan baik fisik maupun psikologis dan akan
mempengaruhi kualitas hidupnya (Rebecca dan Pam, 2007). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup menurut para ahli dalam kutipan Sekarwiri (2008)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, penghasilan,


dan hubungan dengan orang lain.
Kegiatan Praktik Belajar Lapangan Komprehensif (PBLK) ini dilakukan di
Ruangan Rindu B 1 Obgin RSUP H. Adam Malik Medan selama 4 minggu,
dimulai sejak 11 Juni 2012 - 07 Juli 2012. Kegiatan yang dilakukan selama PBLK
ini mencakup pengelolaan pelayanan keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatan pada lahan praktik yang langsung dilakukan kepada klien dan
keluarga.
Pada Akhir PBLK ini diharapkan sikap dan tingkah laku profesional di
tuntut dari seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta belajar
aktif dan mandiri pada pengalaman praktik klinik dapat dicapai dengan presentasi
kasus. Penerapan proses asuhan keperawatan secara komprehensif sebagai bentuk
pelayanan keperawatan profesional baik kepada individu maupun keluarga.
Kegiatan-kegiatan keperawatan secara efektif dan efisien dalam pelayanan
keperawatan dengan selalu meningkatkan pengelolaan pelayanan keperawatan.
Asuhan keperawatan pada klien dengan kanker serviks diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup klien dan meminimalkan dampak negatif yang
timbul, seperti : stres psikologis yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
klien. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus melibatkan peran
serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dalam mengatasi masalah
kesehatannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan praktik Belajar Lapangan Komprehensif ini
adalah:
1.

Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan semua teori dan

konsep yang telah diperoleh selama proses pendidikan serta untuk mengetahui
gambaran kualitas hidup pasien kanker serviks.
2.

Tujuan Khusus
2.1 Mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif sebagai
bentuk pelayanan keperawatan profesional kepada individu dan keluarga
dengan penyakit Kanker Serviks di Ruangan RB1 Obgyn (Onkologi).
2.2 Mampu mengelola manajemen asuhan keperawatan kepada pasien
kanker

serviks

dan

pelayanan

keperawatan

melalui

proses

pengorganisasian kegiatan keperawatan secara efektif dan efisien dalam


pelayanan keperawatan.
2.3 Mampu menilai kualitas hidup pasien kanker serviks setelah mendapat
asuhan keperawatan di Ruangan RB 1 Obgyn (Onkologi).

C. Manfaat
Kegiatan PBLK ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Mahasiswa Keperawatan
Adapun manfaat PBLK terhadap mahasiswa adalah sebagai latihan dan
gambaran menjadi perawat professional yang dapat memberikan asuhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

keperawatan yang komprehensif pada pasien kanker serviks di Ruangn RB 1


Obgyn (Onkologi). Selain itu juga melatih mahasiswa mengelola manajemen
keperawatan secara efektif dan efisien serta mendapatkan gambaran kualitas hidup
penderita kanker serviks yang telah mendapat perawatan dan tindakan terapi di
rumah sakit.

2. Institusi Pendidikan
Manfaat PBLK bagi institusi pendidikan adalah untuk meningkatkan
kompetensi lulusan institusi dan menghasilkan tugas akhir dalam bentuk karya
tulis ilmiah.

3. Lahan Praktik
Selama kegiatan PBLK maka lahan praktik dapat menggunakan tenaga
mahasiswa sebagai sumber pengembangan ilmiah agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan lahan praktik dengan penerapan intervensi kasus sesuai dengan kasus
kelolaan mahasiswa sehingga dapat menambah intervensi bagi perawat ruangan
dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien secara komprehensif
khususnya pada pasien dengan penyakit Kanker Serviks yang dirawat di rumah
sakit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

You might also like