Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama
NIM
Kelompok
Rombongan
Asisten
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumput laut
industri lainnya. Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut yang memiliki
nilai ekonomis penting di dunia industri karena kandungan kimianya berupa agar.
Dalam dunia perindustrian, agar ini banyak digunakan sebagai bahan pemantap,
pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, dan pembuat gel.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ekstrasi karaginan adalah untuk mengetahui
rendemen dan proses ekstraksi karaginan dari rumput laut Euchema cottonii.
II.
Tinjauan Pustaka
jam rumput laut yang baik untuk kesehatan karena mengandung protein dan serat
yang tinggi (Aslan, 1998).
Gambar 3. 2.
Penambahan akuades
Gambar 3. 4. Penyaringan
Gambar 3. 5. Penjemuran
KCl
Gambar 3. 6. Penambahan
Hasil Rendemen
5,5 gr
2
3
5,2 gr
5,2 gr
1,7 gr
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa setelah dikeringakan
selama
rombongan pertama 5,5 gr, rombongan kedua 5,2 gr, rombongan ketiga 5,2 gr, dan
rombongan keempat 1,7 gram. Rendemen karaginan paling terdapat pada
romobongan pertama. Rendemen paling sedikit terdapat pada rombongan
keempat. Karaginan mempunyai jenis yang sensitif terhadap ion kalium dan ion
kalsium. Rendemen karaginan juga dipengaruhi lama dan suhu ekstraksi. Proses
ekstraksi yang lama dan suhu ekstraksi yang tinggi akan meningkatkan rendemen
karaginan. Hal ini disebabkan karena semakin lama rumput laut kontak dengan
panas maupun dengan larutan pengekstrak, maka semakin banyak karaginan yang
terlepas dari dinding sel dan menyebabkan rendemen karaginan semakin tinggi.
Rendemen dipengaruhi oleh jenis, iklim, metode ekstraksi, waktu pemanenan dan
lokasi budidaya. Selain itu, rendemen juga dipengaruhi oleh skala produksi,
dimana skala produksi yang besar akan menghasilkan rendemen yang besar pula
(Setyowati, 1998).
Karaginan merupakan kelompok polisakarida galaktosa yang diekstraksi
dari rumput laut. Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam
larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa. Terdapat tiga jenis
karaginan, yaitu lambda, kappa dan iota Pelaku Industri mneggunakan karaginan
sebagai stabilisator, pengental, pembentuk gel, pengemulsi, pengikat dan
pencegah kristalisasi dalam industri makanan ataupun minuman, farmasi, dan
kosmetik. Beberapa produk yang menggunakan karaginan adalah jeli, jamu, saus,
permen, sirup, puding, dodol, salad dressing, gel ikan, nugget dan produk susu.
Karaginan juga digunakan di industri kosmetika, tekstil, cat, obat dan pakan
ternak (Mohammad Istnaeny et al., 2012).
Pembuatan karaginan ini menggunakan metode ekstraksi dimana
pengertian ekstraksi adalah metode pemisahan suatu komponen solute (cair) dari
campurannya menggunakan sejumlah massa solven sebagai tenaga pemisah.
Proses ekstraksi terdiri dari tiga langkah besar, yaitu proses pencampuran, proses
pembentukan fasa setimbang, dan proses pemisahan fasa setimbang. Solven
merupakan faktor terpenting dalam proses ekstraksi, sehingga pemilihan solven
merupakan faktor penting. Solven ini harus saling melarutkan terhadap salah satu
komponen murninya, sehingga diperoleh dua fasa rafinat. Ekstraksi karaginan dari
rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus rumput laut dalam larutan
perebus, disaring, dijendalkan, dipress dan dikeringkan kembali. Untuk
memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel yang tinggi, rumput laut yang
digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi perlakuan alkali panas (ATC).
Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut: rumpt laut kering yang telah diberi
perlakuan alkali panas diekstraksi dengan menggunakan larutan KCl 0.1% dengan
olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut kering. Ekstraksi dilakukan pada suhu
90-95C selama 3-6jam. Setelah proses esktraksi selesai, ru,put lat disaring dengan
saringan bergetar. Filtrat yang diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan
dibiarkan membentuk gel semalam. Gel karagenan kemudian diiris dengan
menggunakan alat pemotong gel dengan ketebalan 0,8 cm sehngga membentuk
lembaran. Lembaran gel kaagenan dibungkus dengan menggunakan kain blacu
kemudian dipres dalam bak pengepres dan diberi beban dengan menggunakan
batu pemerat. Pengepresan dilakukan selama semalam dengan penambahan beban
secara bertahap dan diperoleh lembaran-lembaran gel karaginan yang cukup tipis.
Gel karagenan kemudian dijemur beserta kain sampai kering. Kemudian dilepas
dari kainnya dan dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung
karagenan. (Badan riset Kelautan dan Perikanan,2003).
Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong
Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali. Karagenan tersusun dari
perulangan unit-unit galaktosa dan 3,6-anhidro-galaktosa (3,6-AG), keduanya
baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak, dihubungkan dengan ikatan
glikosidik -1,3 dan -1,4 secara bergantian.Eucheuma cottonii, akuades 100
ml,Fungsi larutan KOH 10% adalah sebagai penghancur dinding sel dan
mempertahankan pH dalam keadaan basa. larutan KCl 10% berfungsi sebagai
pengatur kekentalan hasil ekstraksi Larutan H202 6% berfungsi sebagai pemutih
dan pencerah rumput laut (Yasita dan Rahmawati, 2009).
Klasifikasi Eucheuma cottonii menurut Luning (1990) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Ordo
: Gigartinales
Famili
: Solieracea
Genus
: Eucheuma
Species
: Eucheuma cottonii
Bubuk kuning
200 mesh
Maks 18%
Maks 75 cc
0,50-0,70%
0,30 0,50%
Maks 15 %
Maks 1,0%
Maks 1,0%
7,0-10,0
500-1200 g/cm2
30 300 CPS
500 - 700 C
300 - 500 C
Kelarutan
Standar plate count
E. coli
Salmonella
Total coliform
Air mendidih
< 5000 col/g
negatif
negatif
< 100 col/g
DAFTAR REFERENSI
Anggadireja, J., Zatnika, dan Istiani, dan Noor, Z. 1996. Teknologi Produk
Perikanan Dalam Industri Farmasi. Stadium General Teknologi dan
Alternatif Produk Perikanan Dalam Industri Farmasi. Bogor: IPB.
Aslan, M. Laode. 1998. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius.
Atmadja, W. 1996. Pengenalan Jenis Algae Merah (Rhodophyta). Jakarta:
Puslitbang Oseanologi LIP,.
Harun, Maya, Montolalu, R. I., Suwetja, I. K. 2013. Karakterisasi Fisika Kimia
Karaginan rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii Pada Umur Panen
Yang Berbeda Di Perairan Desa Tihengo Kabuapaten Gorontalo Utara.
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. 1(1): 7-12.
Istini, S., A. Zatnika dan Suhaimi. 1998. Manfaat dan Pengelolaan Rumput Laut.
Fishering and Aquaculture 1 (1) : 01-12.
Istnaeny, Mohammad Hudha,Risa Sepdwiyanti, dan Suci Dian Sari. 2012.
Ekstraksi Karaginan dari Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) dengan
Variasi Suhu Pelarut dan Waktu Operasi. Berkala Ilmiah Teknik Kimia 1
(1).
Kadi, A. dan W.S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis Reproduksi,
Budidaya dan Pasca Panen. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi-LIPI.
Luning,
and