You are on page 1of 46

IDENTITAS

Nama
Jenis Kelamin
Umur
Status
Agama
Pekerjaan
Alamat

: Ny. R
: Perempuan
: 30 thn
: Menikah
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
: jl manggarai utara 2

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluar benjolan dari dalam anus yang tidak dapat
dimasukkan kembali.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli bedah digestif RSPAD,
Rabu, 2 Juni 2015, dengan keluhan terdapat
benjolan yang keluar dari anus saat buang air
besar, sebesar 0,5 1 cm dan terasa menggaggu.
Setiap ingin buang air besar, benjolan tersebut
keluar dari anus. Benjolan tidak dapat masuk sendiri
setelah buang air besar selesai, namun dapat
masuk dengan bantuan jari. Buang air besar
kadang disertai darah, berwarna merah segar,
menetes saat feses keluar, darah tidak bercampur
dengan feses.

Sejak 3 tahun yang lalu, saat pasien hamil anak


yang kedua, pasien sering merasakan sulit buang air
besar, feses terasa keras sehingga pasien harus
mengedan sangat kuat, dan terkadang disertai nyeri
saat buang air besar. Selain itu juga dirasakan seperti
ada benjolan yang mau keluar dari anus sebesar
0,5-1 cm saat buang air besar, kadang disertai darah.
Darah tidak bercampur feses, berwarna merah segar,
menetes di akhir setelah feses keluar, banyaknya 1
cc.

Pasien jarang mengkonsumsi makanan yang


berserat, suka mengkonsumsi makanan pedas, dan
minum kurang dari 8 gelas per hari. Pasien sudah
berobat sebelumnya, dan mendapatkan obat
dalam bentuk suppositoria untuk melunakkan feses.

Riwayat Habituasi
Pasien mengaku BAB tidak secara teratur dan
sering harus mengejan saat BAB. Pasien sering
berdiri lama dan kadang mengangkat beban
berat. Sejak kecil pasien tidak suka mengonsumsi
sayur-sayuran dan buah-buahan. Pasien lebih suka
makanan pedas dan asin serta daging.

Riwayat Pengobatan
tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Kronis
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat keganasan disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat sakit kuning disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hemorrhoid disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat keganasan disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat sakit kuning disangkal

Riwayat Kebiasaan
:
Makanan : Pasien mengaku jarang
mengkonsumi makanan berserat, suka makanan
pedas, dan sedikit minum air putih (<8 Gelas per
hari)
Aktivitas
: Pasien menyangkal sering
melakukan aktifitas yang berat, duduk atau berdiri
yang lama.
Pola defekasi
: Rutin, 1 kali/hari (BAB posisi
jongkok) namun BAB terasa keras sehingga pasien
harus mengedan untuk mengeluarkan feses.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Kesadaran
Vital sign
o
o
o
o

Tekanan darah
Heart rate
Respiratory rate
Suhu

: Composmentis

: 130/80 mmHg
: 90 x/menit
: 24 x/menit
: 37,1 0C

Kepala dan Leher


Mata
: - Konjungtiva
: anemis/anemis
- Sklera
: anikterik/anikterik
Hidung : dalam batas normal
Mulut
: dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Leher
: dalam batas normal
Thoraks

: dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas
Superior : dalam batas normal
Inferior
: dalam batas normal
Genitalia : dalam batas normal
Rectal Toucher : tidak dilakukan

Status Localis ad Regio Analis

Status Lokalis
Pemeriksaan colok dubur :
Inspeksi : Fisure (-), Abses (-),
hematom perianal (-), skin tag (+),
tampak benjolan keluar dari anus
Palpasi : Nyeri tekan (+),
konsistensi kenyal, permukaan licin,
mobile, benjolan dapat
dimasukan kembali tapi keluar lagi
bila mengedan.
Anoskopi : tidak dilakukan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Hb
: 11 g/dl
Ht
: 27 vol%
Leukosit : 8.000 /mm3
Trombosit : 199.000 /mm3
BT
: 2
CT
: 5

Radiologi

FOTO THORAX (30 Mei 2015) :


Sinus, Diafragma, Cor : Normal
Pulmones : Kedua hilus tak
melebar, Corakan
bronchovascular kedua paru
normal.
Tak tampak infiltrat pada
parenchym
KESAN :
Tak tampak kelainan pada
foto thorax

RESUME
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan yang keluar dari
anus saat buang air besar, sebesar 0,5 1 cm, tidak dapat masuk
kembali, harus menggunakan bantuan jari untuk memasukkan
kembali.
Buang air besar kadang disertai darah, berwarna merah segar,
menetes saat feses keluar, darah tidak bercampur dengan feses,
banyaknya 1 cc.
Riwayat keluhan serupa (+) sejak 3 tahun lalu.
Pasien jarang mengkonsumsi makanan yang berserat, suka
mengkonsumsi makanan pedas, dan minum kurang dari 8 gelas
per hari. Pasien sudah berobat sebelumnya, dan mendapatkan
obat dalam bentuk suppositoria untuk melunakkan feses.
Status Lokalis: Pemeriksaan DRE
o
o

Inspeksi: skin tag (+), tak tampak benjolan keluar dari anus
Palpasi
: Tonus sphingter ani baik; mukosa rektum licin; ampulla recti tidak kolaps, teraba
massa di jam 3, 7 dan 11; nyeri tekan (+) pada jam 3,7 dan 11; pada sarung tangan tidak
didapatkan darah, lendir (+), feses (-).

DIAGNOSIS KERJA
Hemoroid eksterna grade III

PENATALAKSANAAN

Inform concern
Nonmedikamentosa
Perubahan Pola hidup :
Makan-makanan berserat
setiap hari, minum air putih
minum 8 gelas sehari,
banyak bergerak, banyak
berjalan.
Perubahan pola defekasi:
Hindari mengedan yang
berlebih dan lama.

Medikamentosa

Instruksi pasca operasi :

Awasi KU dan Vital Sign

IVFD RL 30 tpm

Cefoperazone 2x1 IV

Ketorolak 2x1 IV

Ranitidine 2x1 IV

Laxadin syr 3x1C

Setelah aff Tampon rendam pk 2x1, kemudian kompres betadin


tiap 4 jam

Bed Rest 24 jam

Pasang DC

Operasi
Hemoroidektomi

Laporan operasi
Posisi penderita lithotomi dalam spinal anestesi
Tindakan asepsis dan anti septik regional dan
sekitarnya
Pasang duk steril
Dilakukan hemoroidektomi circuler
Pasang tampon
Operasi selesai

Follow up
3 juni 2014

S/ : Nyeri bila bergerak (+) nyeri pada jahitan (+), mual (-),
makan minum (+)
O/ : KU : Sedang, Kesadaran : Compos mentis
TD : 110/80 mmHg, N: 84 x/menit,
RR : 22x/menit, S: 36,5C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: regio anal

Inspeksi: tampak jahitan operasi yang tertutup verband,


rembesan darah (-)

Palpasi: nyeri tekan (+)

A/ : Post operasi hemoroidektomy hari ke 1


P/ : Pasien BLPL
Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Parasetamol 3 x 500 mg
Nonflamyn 3 x 1
B compleks 3 x 1
Laxadin syr 3x1C
Ranitidine 3x1

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad fungsionam : Bonam
Quo ad sanactionam : Bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan
Hemorrhoid berasal dari bahasa yunani yang
berarti darah yang mengalir ( haem= darah, rhoos=
mengalir).
Hemorrhoid bukan hanya pelebaran vena didalam
pleksus hemoroidalis saja, tetapi juga melibatkan
pembuluh darah, jaringan lunak, dan otot kanalis
anus.

Anatomi rectum

Definisi

Hemorrhoid adalah pelebaran


vena didalam pleksus
hemoroidalis yang tidak
merupakan keadaan
patologik.

Klasifikasi Hemorrhoid

Hemorrhoid dibedakan:
1. Hemorrhoid interna
2. Hemorrhoid eksterna

Derajat

Berdarah

Menonjol

Reposisi

II

Spontan

III

Manual

IV

Tidak dapat

ETIOLOGI
penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis dibagi menjadi:
Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelainan organic
a. Hepar pada sirosis hepatis
fibrosis jaringan akan meningkatkan resistensi aliran vena
ke hepar hipertensi portal, maka akan terbentuk kolateral
antar lain ke esophagus dan pleksus hemoroidalis.
b. Bendungan vena porta, thrombosis.
c. Tumor intra abdomen, terutama didaerah pelvis yang
menekan vena sehingga aliran terganggu, misal tumor
ovarium, tumor rectum, dsb.
Idiopatik

factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya


hemorrhoid, antara lain:
a. Keturunan/ herediter
b. Anatomi
c. Pekerjaan
d. Umur
e. Hipertensi,obesitas ,gaya hidup dan kehamilan
f . konstipasi
G.diare kronik
H . Kurang minum air, kurang makan makanan
berserat ( sayur dan buah )

PATOFISIOLOGI

Hemorrhoid suatu bantalan jaringan ikat dibawah lapisan


epitel saluran anus.
Bantalan ini mengelilingi dan menahan anastomosis antara
arteri rektalis superior dengan vena rektalis superior, medial
dan inferior.
Bantalan ini juga mengandung lapisan otot polos dibawah
epitel yang membentuk massa bantalan.

Bantalan ini juga memberi informasi sensorik penting dalam


membedakan benda padat, cair atau gas.
Secara teoritis, manusia 3 buah bantalan pada posterior
kanan ,anterior kanan dan lateral kiri.
Apabila bantalan pembesaran menonjol keluar,
thrombosis hingga nyeri, atau mengalami perdarahan,
keadaan patologis yang disebut hemorrhoid.

Gambaran klinis
Nyeri : hemoroid interna ( jarang ), hemoroid
eksterna (sering)
Perdarahan
Anemia : perdarahan berulang
Penonjolan

Pemeriksaan
Hemorrhoid eksterna dapat dilihat dengan
inspeksi, apalagi telah terjadi thrombosis.
Colok dubur
Anuskopi
Proktosigmoidokopi

Diagnosis Banding

karsinoma kolorektum,
Penyakit divertikal,
Polip
Colitis ulseratif

Komplikasi
Komplikasi penyakit ini adalah
Perdarahan hebat
Abses
Fistula dan inkarserata

TATALAKSANA
Penatalaksanaan Medis Non Farmokologis
Perbaikan pola hidup,
Perbaikan pola makan minum,
Perbaiki pola atau cara defekasi :Bowel
management program (BMP)

Penatalaksanaan Medis Farmakologis


1. Obat memperbaiki defekasi : Ada dua obat
yang diikutkan dalam BMP yaitu suplemen serat (
fiber supplement) dan ( stool softener)
2. Obat simptomatik
3. Obat penghentian perdarahan : campuran
diosmin (90%) dan hesperidin (10%) dalam
bentuk micronized

Beberapa tindakan Minimal Invasive yang


dilakukan seperti:
1. skleroterapi

2. Rubber band ligation

3. Hemoroidektomi
4. Tindak bedah lain

Prognosis
Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid
simptomatis asimptomatis.
Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil
yang baik, meskipun bisa terjadi kekambuhan
Kematian akibat perdarahan hemoroid merupakan
kejadian yang jarang terjadi

DAFTAR PUSTAKA

1. American College of Gastroenterology. Pregnancy in GIT Disorders. Available from:


http://d2j7fjepcxuj0a.cloudfront.net/wp-content/uploads/2011/07/institutePregnancyMonograph.pdf
2. Snell, Richard S, .2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran; alih bahasa Liliana
Sugiharto; Ed 6. EGC : Jakarta.
3. Netter, Frank H. 2010. Netters Clinical Anatomy. 2nd edition. Saunders Elsevier:
Philadelpia

4. F. Charles Brunicardi. 2010. Schwartz's Principles of Surgery. 9th Edition. The McGrawHill Companies, Inc: United States of America
5. Courtney M. Townsend Jr. 2007. Sabiston Textbook of Surgery. 18th edition. Saunders,
An Imprint of Elsevier: Philadelpia
6. Longo, et all. 2012. Harrison's PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE. 18th Edition.
McGraw-Hill Companies, Inc: United States of America.
7. Arthur Staroselsky, et all. Hemorrhoids in Pregnancy. Canadian Fam Physician. 2008
February; 54(2):

189190.

Available

from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2278306/
8. American College of Gastroenterology. 2013. Pregnancy in Gastrointestinal Disorders.

2013:

4-6.

Available

from:

http://d2j7fjepcxuj0a.cloudfront.net/wp-

content/uploads/2011/07/institute-PregnancyMonograph.pdf

TERIMAKASIH

You might also like