Professional Documents
Culture Documents
STEP 1
1. Pendekatan masalah kesehatan
Adalah suatu upaya untuk memecahkan masalah kesehatan yang dalam
kenyataannya tidak sesuai dengan harapan.
2. Segitiga Epidemiologi
Adalah suatu model kejadian yang menentukan suatu penyakit yang melibatkan
3 faktor yaitu lingkungan, agen dan hostnya.
3. Pendekatan Bloom
Adalah upaya pendekatan yang ditemukan oleh Bloom dengan melihat upaya
dan meninggikan derajat kesehatan.
4. Puskesmas
Merupakan suatu instansi kesehatan (tempat) yang menyediakan layanan
kesehatan di suatu desa/kecamatan.
STEP 2
1) Apa saja pengaruh faktor ekonomi dan pola makan terhadap kesehatan gigi dan
mulut?
2) Faktor apa saja yang menyebabkan tingkat karies tinggi sedangkan pelayanan
kesehatan memadai?
3) Mengapa harus melakukan pendekatan masalah kesehatan?
4) Apa saja tahapan dokter gigi untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan
mulut?
5) Bagaimana perbedaan pendekatan yang ada di skenario?
1
STEP 3
1. Kebanyakan masyarakat dengan ekonomi keatas mereka mempergunakan
banyak waktunya untuk bekerja sehingga tidak terlalu memikirkan kesehatan
tubuhnya, utamanya dalam perihal makanan. Karena waktu makan terbatas
mereka cenderung memilih makanan cepat saji untuk mengefisienkan waktu
yang mereka miliki, sedangkan kita tahu bahwa mengkonsumsi makanan cepat
saji kurang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terus menerus. Misalnya saja
minum soda, dapat menyebabkan mikroporositi pada gigi sehingga insidensi
karies meningkat.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat karies yang tinggi adalah
a. Genetik
Karies bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya melalui pewarisan gen.
Jika orang tua memiliki karies yang tinggi maka kemungkinan besar
anak juga mewarisi gen karies tinggi tersebut.
b. Perilaku
Perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap tingkat karies yang
terjadi, karena perilaku merupakan pola hidup yang diulang-ulang susah
dirubah maka jika seseorang memiliki kesadaran dan pengetahuan yang
rendah tentang kesehatan gigi dan mulut insidensi karies semakin tinggi.
c. Lingkungan
Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi insidensi karies pada
suatu daerah misal ditinjau dari geografisnya ada bebearapa daerah yang
memiliki kadar fluor rendah sehingga masyarakat disekitar tersebut
mudah terserang karies gigi.
Beberpa faktor tersebut dapat mendukung terjadinya karies jika
dihubungkan dengan pelayanan masyarakat yang memadai mungkin
kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang berobat ke puskesmas,
hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya edukasi dan promosi dari
pihak puskesmas.
3. Pendekatan masalah kesehatan sangat penting gunanya untuk menelusuri
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Mempelajari kesinambungan
lingkungan, psikis, geografis dan agen kita dapat mengetahui faktor apa saja
yang berpengaruh dalam masalah kesehatan tersebut sehingga dapat
menyelesaikan masalah dengan program yang akan dicanangkan.
4. Tahapan untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut
Mengamati masalah yang sedang marak terjadi di masyarakat
Melakukan pendekatan masalah kesehatan
2
Mapping
Masalah Kesehatan
Identifikasi Masalah
Macam-macam Pendekatan
Pendekatan Bloom
Pencegahan dan
Penanganan
LO
PEMBAHASAN
1. Siklus pemecahan masalah merupakan proses yang terus menerus yang
ditujukan untuk proses perbaikan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan
dengan emlibatkan semua komponen masyarakat.
a) Identikisai Masalah Kesehatan Masyarakat
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang terjadi dan apa yang
dikehendaki. Rumusan suatu masalah harus obyektif tepat dan jelas
berdasarkan ukuran yang diambil serta bisa diukur.
menggunakan
instrument
yang
telah
dirancang
kesehatan
pada
umumnya
menggunakan
pendekatan
secara administratif.
Kecepatan penyebaran, untuk penyakit menular mungkin bisa
dijelaskan dengan asumsi banyaknya kejadian penyakit menular
Menetapkan kriteria
6
2.
3.
4.
5.
dalam
solusi
yang
sesungguhnya
tidak
model masalah
Tiap alternatif yang ada dapat diperhitungkan hal-hal berikut
untuk memilihnya:
Relevansi: hubungan antara hasil (output) dengan tujuan
pemecahan masalah.
Efektivitas: Sejauh mana alternatif dapat menghasilkan output
yang diharapkan.
Relative Cost: biaya yang dikeluarkan
Technical Feasibility: apakah alternatif
layak
dan
dapat
alternatif
Keuntungan: penjelasan keuntungan alternatif
Kerugian: penjelasan kerugian yang ditimbulkan dari alternatif
g) Kelayakan Implementasi Solusi
Dalam merencanakan implementasi dari solusi terpilih, jika
dikaitkan dengan potensi (sumber daya) yang ada untuk kelayakan, maka
bisa menggunakan metode analisis medan daya (force field analysis).
Analisis ini menggunakan kekuatan dan penghambat dari solusi yang
akan dipilih. Dalam pendekatan appreciaitive inquiry, maka akan lebih
baik jika banyak hal-hal positif yang bisa mendorong untuk
terlaksananya solusi tersebut.
h) Perencanaan Pelaksanaan Solusi
Dalam penyusunan rencana perlu diperhatikan unsur-unsur dari
analisis situasi atau review ini dapat berupa tinjauan sebelum memulai suatu
rencana (review before take off) atau tinjauan tentang pelaksanaan
sebelumnya (review of performance). Agar penyusunan rencana pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan mudah gunakanlah format Plans of
Action.
i) Pelaksanaan Kegiatan
Melaksanakan perbaikan atau peningkatan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan. Yang penting semua langkah pelaksanaan harus sesuai
dengan rencana kegiatan yang telah disepakati dan setelah waktu yang
telah ditentukan pelaksanaan tidak mencapai hasil seperti apa yang telah
ditetapkan oleh indikator yang dipilih, maka langkah pelaksanaan harus
dilakukan koreksi seperlunya.
8
tersebut
Lingkungan
Masalah kesehatan
Perilaku
Masyarakat
Pelayanan
Kesehatan
Keempat factor tersebut terdiri dari factor perilaku individu atau kelompok
masyarakat, factor lingkungan (social ekonomi, politik, fisik), factor pelayanan
kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya) dan factor genetic (keturunan). Keempat
factor tersebut berinterakis secara dinamis yang mempengaruhi kesehatan perorangan
dan derajat kesehatan kelompok masyarakat. Diantara keempat factor tersebut, factor
perilaku manusia merupakan factor determinan yang paling besar dan paling sukar
ditanggulangi, disusul dengan factor lingkungan.
Faktor genetic.
9
Faktor ingkungan.
Lingkungan yang terkendali, akibat sikap hidup dan perilaku masyarakat yang
baik akan dapat menekan berkembangnya masalah kesehatan. Untuk
menganalisis program kesehatan di lapangan H.L Blum dapat dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai dengan factorfaktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.
10
Pendekatan Wheel
Seperti halnya model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan
identiflkasi berbagai faktor yang berperan dalam timbulnnya penyakit dengan Hak
menekankan pentingnya agens. Di sini dipentingkan hubungan antara manusia dan
lingkungan hidupnya. Besarnya peranan tiap-tiap lingkungan bergantung pada penyakit
yang diderita. Sebagai contoh, peranan lingkungan sosial lebih besar dari pada yang
lainnya pada "sorbun". Peranan lingkungan biologis lebih besar dari pada yang lain
pada
Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada
stress mental, peranan lingkungan fisik lebih besar dari lainnya pada sunburn, peranan
lingkungan biologis lebih besar dari lainnya pada penyakit yang penularannya melalui
vektor (vektor borne disease) dan peranan inti genetik lebih besar dari lainnya pada
penyakit keturunan.
Dengan
model-model
tersebut
diatas
hendaknya
ditunjukkan
bahwa
Struktur genetik
Lingkungan
penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat
dari serangkaian proses sebab dan akibat.
Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit
yang bersangkutan. Dengan demikian timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan
dengan cara memotong rantai pada berbagai titik.
KEMISKINA
N
PENGETAHU
AN GIZI
RENDAH
PRODUKSI
BAHAN
MAKANAN
RENDAH
DAYA BELI
RENDAH
FASILITAS
KES.KURA
NG
PENYAKI
T
KURANG
GIZI
KONSUMSI
MAKANAN
TDK
MEMADAI
KESEHATA
N
KURANG
DAYA TAHAN
TUBUH &
PENYERAPAN
GIZI
12
Host atau pejamu adalah manusia yang mudah terkena atau rentan (susceptible)
terhadap suatu bibit penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur, dsb) yang dapat
menyebabkan ia sakit.
Contoh : Penyakit cmapak mempunyai kecenderungan untuk menyerang anakanak, khususnya anak dibawah umur lima tahun. Kekebalan terhadap campak memang
sudah dibawa sejak lahir, tetapi mulai menurun sejak usia 9 bulan. Kondisi ini
menyababkan bayi sebelum berumur 9 bulan perlu diberikan imunisasi untuk lebih
meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap virus campak.
Agent adalah faktor yang menjadi bibit penyakit yang menjadi penyebab suatu
penyakit. Penyebab penyakit ada yang bersifat biologis, fisik, kimia, dan
sosiopsikologis.
Contoh :
Yang bersifat fisik : sinar ultra violet dapat meningkatkan resiko host terkena
tumor kulit.
agent yang memudahkan interkasi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi resiko
timbulnya gangguan penyakit pada host karena lingkungan memberikan peluang agent
untuk berkembang (breeding). Lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan
biologis, fisik, kimia, dan sosialekonomi.
Contoh :
Lingkungan sosial : situasi rumah yang padat hunian (banyak anggota keluarga)
akan memudahkan penularan penyakit scabies di antara penghuninya
Lingkungan fisik : sinar ultra violet akan memudahkan timbulnya kanker kulit.
Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor egen, pejamu dan
Keterangan :
A: Agent
H: Host
E: Environment
H
E
14
E
A
E
15
16
DAFTRA PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta
2. Reinke A, William. 1994. Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan
Efektifitas Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
3. Kusnoputranto, Haryono. 1986. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
17