Professional Documents
Culture Documents
Pengalaman lain yang dapat dicontoh adalah dari proses pemilihan indikator kinerja menurut
USAID (1996), yang terdiri atas:
1. Klarifikasi pernyataan hasil Indikator kinerja yang baik diawali dengan pernyataan
hasil yang baik yang dapat dipahami dan disetujui oleh semua orang.
2. Susun daftar kemungkinan indikator yang ada Biasanya terdapat beberapa macam
indikator untuk suatu outcome yang diinginkan, tetapi beberapa lebih tepat dan lebih
bermanfaat daripada yang lainnya. Dalam pemilihan indiator, jangan terlalu cepat
menentukan pilihan pada indikator yang muncul pertama dalam pikiran karena
nyaman atau dirasa lebih jelas. Lebih baik disusun daftar alternatif yang ada,
kemudian dinilai dengan suatu kriteria.
3. Lakukan penilaian pada setiap indikator yang memungkinkan Dalam pemilihan ini
dapat digunakan tujuh kriteria berikut untuk menilai ketepatan dan manfaat dari
masing-masing indikator. Ketika menilai dan membandingkan masing-masing
indikator yang ada, sangat baik apabila digunakan matriks dengan tujuh kriteria
tersebut pada satu baris atas dan kandidat indikator yang ada didaftar ke bawah.
Dengan skoring sederhana, seperti dengan angka 1-5, nilai masing-masing indikator
terhadap masing-masing kriteria tersebut. Peringkat ini akan membantu dalam proses
pemilihan. Bagaimanapun, proses ini dapat diterapkan secara fleksibel karena tidak
semua tujuh kriteria tersebut sama-sama pentingnya.
4. Pilih indikator kinerja yang terbaik Langkah selanjutnya ialah dengan
mempersempit daftar indikator tersebut menjadi daftar indikator final yang akan
digunakan untuk menilai kinerja. Dalam hal ini juga harus diperhatikan untuk selektif
dalam menetapkan indikator, karena dalam setiap pengumpulan dan analisis data
selalu dibutuhkan biaya. Pembatasan jumlah indikator yang digunakan untuk suatu
tujuan tertentu harus dilakukan (dua atau tiga indikator saja untuk suatu tujuan yang
serupa). Pilih hanya indikator yang mewakili dimensi dasar dan penting dari tujuan
yang ingin dicapai.