You are on page 1of 9

CASE REPORT SESSION

PREMATUR KONTRAKSI
+
HIPERTENSI KRONIS

Preseptor:
Dr. Maringan D.L. Tobing, dr., SpOG(K)., M.Kes
PSPD Departemen Obstetri dan Ginekologi Periode 29 Februari-26
April 2016
Disusun oleh:
Lourisa Ruth Eldinia

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJDJARAN
RSUP DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2016

I. KETERANGAN UMUM
Nama

: Ny. I

Umur

: 30 tahun

Alamat

: Ciptasari

Pendidikan : SMP
Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Agama
Bangsa

: Islam
: Sunda

Tanggal MRS

: 15 Maret 2016

II. ANAMNESA
Keluhan utama : mules- mules
Anamnesis khusus :
Pasien G3P2A0 merasa hamil 8 bulan mengeluh dengan rasa mulesmules seperti akan melahirkan namun tidak bertambah sering dan
tidak bertambah kuat sejak 12 jam SMRS. Perut terasa kencang dan
mules tidak hilang dengan reposisi. Keluar cairan banyak dan lendir
berdarah disangkal ibu. Gerak janin masih dirasakan ibu. Karena
keluhannya, pasien dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RSUD
Sumedang
Riwayat obstetri
1. 2008: bidan, spontan preterm, laki- laki, meninggal
2. 2010: bidan, spontan aterm, perempuan, hidup
Riwayat menikah
1. ibu: 20 tahun, SMP, ibu rumah tangga
2. bapak: 24 tahun, SMP, supir
Riwayat tambahan
Adanya riwayat hipertensi

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
Kesadaran

: compos mentis

Tekanan darah

: 140/100 mmHg

Nadi

: 88x/menit

Respirasi

: 20x/menit

Suhu

: 36,6OC

B. Status Interna
BB: 69kg, TB: 155cm
Kepala

: tidak ada deformitas


mata: konjungtiva
sklera
mulut: Lidah
Gigi

Leher

: tidak anemis

: tidak ikterik
: dalam batas normal
: Karies (-)

: KGB tidak teraba


JVP tidak meningkat

Thoraks

: bentuk dan gerak simetris


paru-paru: Sonor, VBS kiri = kanan, wheezing -/-,

ronki -/jantung
Abdomen

: S1, S2 normal, bunyi murni reguler.

: cembung, lembut
hepar/lien tidak teraba

Ekstremitas

: deformitas (-), akral hangat, capillary refill < 2

detik
C. Pemeriksaan Luar
Fundus Uteri : 26 cm
Lingkar perut: tidak dinilai
Letak anak: memanjang, punggung disebelah kanan
Bunyi Jantung Anak: 148-152 kali/menit
His: (+) 1-2 kali dalam 10 menit selama 20 detik

Taksiran berat badan anak: 1700 gr


D. Pemeriksaan Dalam
V/V: Tidak ada kelainan
Portio: tebal lunak
Pembukaan: 1 cm
Letak terbawah janin: kepala
Station: 2
Ketuban: utuh
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (16-03-2016)
Hb Sysmex

: 11,6 g/dl

Ht Sysmex

: 43 %

Leukosit Sysmex : 9,000 /mm3


Trombosit Sysmex
GDS

: 285.000 /mm3

: 110mg/dl

HbsAg

: negative

V. DIAGNOSA
G3P2A0 gravida 33-34 minggu

dengan prematur kontraksi

dan hipertensi kronis.


VI. PENATALAKSANAAN
Methyldopa 3x500mg: anti hipertensi
Nifedipine 3x20mg: tokolitik
Dexamethasone 2x4mg: maturasi paru
MgSO4 20% 4gr dalam 100 cc RL 15-20 menit (initial dose)
MgSO4 20% 8gr dalam 500cc RL selama 48 jam (maintenance
dose): brain protector
VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

PEMBAHASAN

Definisi
Prematur kontraksi adalah timbulnya kontraksi reguler yang
menyebabkan kemajuan persalinan, terjadi pada kehamilan 20-37
minggu.
Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah
ditemukan sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umut
kehamilan kurang dari 20 minggu, dan menetap setelah 12 minggu
pasca persalinan.

Epidemiologi
Prematur kontraksi merupakan inisiasi dari sebuah persalinan
prematur yang kemudian berujung pada kelahiran prematur. Secara
global, didapatkan kejadian persalinan prematur meliputi 5-7% dari
kelahiran,

dengan

berkembang.

proporsi

Persalinan

yang

prematur

lebih
di

besar

Indonesia

pada

negara

menyebabkan

kematian neonatus pada 16-18% dari total kelahiran hidup.

Faktor Risiko
1. Karakteristik Pasien:
Status sosio-ekonomi rendah
Ras- di USA orang kulit hitam lebih banyak melahirkan

prematur daripada orang kulit putih (16,3:7,7)


Usia ibu

Riwayat persalinan prematur- 4 x lebih besar berisiko

prematur
Pekerjaan dan aktivitas tinggi
Merokok lebih dari 10 batang sehari
Penggunaan obat bius/kokain
2. Penyakit selama kehamilan
Infeksi saluran kemih
Hipertensi
Asma
Hipertiroidism
3. Distensi uterus berlebihan:
Kehamilan multiple
Diabetes
Perdarahan antepartum
Tindakan bedah pada ibu selama kehamilan
Pada kasus Ny. I, risiko prematuritas pada pasien adalah adanya
riwayat kelahiran premature sebelumnya dan adanya hipertensi
kronik.

Diagnosis
Anamnesis: ditemukan tanda adanya His
Pemeriksaan fisik (pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam):
pembukaan serviks, monitor kontraksi
Pemeriksaan

penunjang:

transvaginal

USG

(melihat

panjang

serviks), fetal fibronectin


Differential Diagnosis
Braxton

hicks:

his

palsu,

tidak

regular,

tidak

nyeri,

tidak

menimbulkan perubahan pada serviks, kontraksi hilang dengan


reposisi pasien.
Management
1. Rawat Konservatif
2. Anti hypertensive : Methyldopa 3x500mg
3. Tokolitik :

Salbutamol, isoksuprine, nifedipine, terbutalin


Nifedipine 3x20mg
4. Brain Protector:
Initial dose: MgSO4 20% 4gr dalam 100 cc RL 15-20 menit
Maintenance dose: MgSO4 20% 8gr dalam 500cc RL selama
48 jam (20-30 tetes per menit)
5. Pematangan Paru- Paru: Dexamethasone 2x4mg, 2 hari
Bila kontraksi prematur tidak bisa dihentikan dan persalinan tidak
dapat dicegah, pimpinan persalinan premature harus dilakukan
sebaik mungkin supaya tidak ada trauma bagi anak yang masih
lelah;
1.
2.
3.
4.
5.
6.

partus tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu cepat


jangan pecahkan ketuban sebelum pembukaan lengkap
buat episiotomy medialis
bila persalinan perlu diselesaikan; pilih forcep jangan vakum
tidak menggunakan narcosis
tali pusat secepat mungkin digunting untuk mencegah

neonates mengalami icterus berat


7. jika tidak ada fasilitas yang baik, rujuk
HIPERTENSI KRONIK
Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah
ditemukan sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu, dan menetap setelah 12 minggu
pasca persalinan.
Diagnosis hipertensi secara empiric ditegakkan bila tekanan
darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg
Penderita hipertensi kronik adalah penderita resiko tinggi
preeklamsia. Karena itu hipertensi harus dikontrol dengan obat anti
hipertensi dan diet rendah sodium.
Pada penderita hamil dengan hipertensi kronis, tekanan darah
di jaga tidak lebih dari 150/100 dan tekanan diastolic di jaga tidak

kurang dari 80. Pada penderita hipertensi kronik dengan kerusakan


organ (contoh; gangguan ginjal), tekanan darah dijaga tidak lebih
dari 140/90

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, et al.Williams obstetrics. 23ed:


McGrawHIll;2010
2. The American College of Obstetrician and Gynecologists.
Preterm labor and birth; 2015
3. National Collaborating Centre for Women's and Children's

Health"Management of pregnancy with chronic


hypertension" Journal of Royal College of Obstetricians
and Gynecologists;2011

You might also like