Professional Documents
Culture Documents
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MADIUN
Sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun di dominasi oleh dataran rendah,
meskipun ada beberapa kawasan yang terletak di daratan tinggi, kondisi atau profil
geografi Kabupaten Madiun dapat di jabarkan sebagai berikut :
2.1.1. WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN MADIUN
Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi
Jawa Timur. Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Madiun masih berada di Kota
Madiun, sekalipun kini perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di
Kecamatan Mejayan. Secara geografis, Kabupaten Madiun terletak di sekitar 70 12' sampai
dengan 70 48' 30 Lintang Selatan dan 1110 25' 45 sampai dengan 1110 51' Bujur
Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km2, terdiri dari 15 wilayah administrasi
kecamatan dan 206 wilayah administrasi desa / kelurahan. Gambar peta administrasi
Kabupaten Madiun dapat dilihat pada Gambar 2.1. Adapun batas administrasi Kabupaten
Madiun sebagai berikut :
Sebelah utara
: Kabupaten Bojonegoro.
Sebelah timur
: Kabupaten Nganjuk.
Sebelah selatan
: Kabupaten Ponorogo.
Sebelah barat
II-1
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
kecamatan dengan ketinggian antara 1000 2000 mdpl diantaranya adalah Kecamatan
Kare, Gemarang dan Dagangan sedangkan kecamatan dengan ketinggian >2000 mdpl
adalah Kecamatan Kare. Untuk lebih jelasnya topografi beserta luasannya dapat dilihat
pada Tabel 2.1
Dari tabel dan diagram berikut terlihat bahwa untuk Kabupaten Madiun prosentase
terbesar didominasi oleh ketinggian 100 500 meter di atas permukaan laut disusul
kemudian oleh ketinggian 50 100 meter di atas permukaan laut yang tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Madiun.
Tabel 2.1. Jenis dan luas topografi Kabupaten Madiun tahun 2014
No
Kecamatan
0 - 50
50-100
mdpl
mdpl
1 Kebonsari
0,00 3.940,16
2 Geger
0,00 2.427,94
3 Dolopo
0,00
0,41
4 Dagangan
0,00
485,14
5 Wungu
0,00 1.809,78
6 Karee
0,00
0,00
7 Gemarang
0,00
0,00
8 Saradan
0,00 2.540,13
9 Pilangkenceng
0,00 6.034,58
10 Mejayan
0,00 2.290,89
11 Wonoasri
0,00 2.059,79
12 Balerejo
0,00 5.198,00
13 Madiun
1,89 3.263,73
14 Sawahan
12,07 2.202,93
15 Jiwan
0,00 3.376,00
Jumlah
13,96 35.629,49
Sumber : Peta Bakosurtanal, Tahun 2015
Jumlah
4.745,00
3.661,00
4.885,00
7.236,00
4.554,00
19.085,00
10.197,00
15.292,00
8.134,00
5.522,00
3.393,00
5.198,00
3.593,00
2.215,00
3.376,00
101.086,00
II-2
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II-3
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
A. KELERENGAN
Sebagaimana halnya topografi, maka Kelerengan di Kabupaten Madiun
juga bervariasi mulai dari kelerengan
B. KONDISI GEOLOGI
II-4
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
C. KONDISI TANAH
1.
Jenis Tanah
Pada dasarnya jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Madiun
terdiri dari 5 jenis tanah, yaitu: Mediteran, Latosol, Alluvial, Litosol dan Grumusol.
Berdasarkan data yang didapat, jenis tanah di Kabupaten Madiun didominasi oleh
jenis tanah aluvial dengan prosentase sebesar 36 % dari seluruh luas wilayah
Kabupaten Madiun dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan
Kare dan Gemarang, disusul kemudian jenis tanah mediteran dengan prosentase
sebesar 26 % dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan
Pilangkenceng, Jiwan dan Sawahan. Jenis tanah grumosol dengan prosentase
sebesar 21 % dengan penyebaran hanya beberapa kecamatan diantaranya
Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Mejayan, Wonoasri, Madiun dan Sawahan.
Sedangkan jenis tanah latosol dengan prosentase sebesar 13 % penyebarannya
meliputi Kecamatan Dolopo, Wungu, Kare, Gemarang, Mejayan, Wonoasri dan
Madiun. Untuk jenis tanah dengan luasan terkecil yaitu jenis tanah litosol dengan
prosentase sebesar 4 % penyebarannya meliputi Kecamatan Dagangan, Kare dan
Saradan. Untuk lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Madiun dapat dilihat pada
gambar 2.4.dan Tabel 2.4 berikut ini
BAB 2 Gambaran Umum
II-5
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II-6
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II-7
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
Tabel 2.4. Jenis tanah dan penyebarannya di kabupaten madiun tahun 2010
Jenis dan Luas Jenis Tanah (Ha)
Mediteran Latosol
Aluvial Litosol Grumosol Jumlah
1 Kebonsari
129,27
0,00 4.615,73
0,00
0,00 4.745,00
2 Geger
1.951,00
9,01 1.701,00
0,00
0,00 3.661,00
3 Dolopo
1.285,74
758,03 2.841,24
0,00
0,00 4.885,00
4 Dagangan
6.116,44
0,00 1.020,77
98,79
0,00 7.236,00
5 Wungu
2.934,65 1.314,79
304,55
0,00
0,00 4.554,00
6 Karee
5.133,95 9.511,10
0,00 4.439,95
0,00 19.085,00
7 Gemarang
6.437,24 3.759,76
0,00
0,00
0,00 10.197,00
8 Saradan
3.082,14
0,00 12.044,43 165,43 10.747,49 15.292,00
9 Pilangkenceng
0,00
0,00 8.134,00
0,00 1.694,23 8.134,00
10 Mejayan
3.438,37
638,65 1.444,99
0,00
860,73 5.522,00
11 Wonoasri
2.050,28
0,93 1.341,78
0,00
48,32 3.393,00
12 Balerejo
0,00
0,00 5.198,00
0,00
0,00 5.198,00
13 Madiun
399,02
203,93 2.990,05
0,00
38,96 3.593,00
14 Sawahan
0,00
0,00 2.215,00
0,00 13.655,28 2.215,00
15 Jiwan
0,00
0,00 3.376,00
0,00
0,00 3.376,00
Jumlah
32.958,09 16.196,20 47.227,54 4.704,17 27.045,01 101.086,00
No Kecamatan
Ditinjau dari komposisi jenis tanah yang ada di Kabupaten Madiun yang
memiliki karakteristik tingkat kesuburan yang baik sehingga kabupaten Madiun
memiliki potensi pertanian yang bisa dikembangkan.
2.
Tekstur Tanah
Selain kedalaman efektif tanah, tekstur tanah juga menentukan kesuburan
tanah.
Tanah
dengan
tekstur
yang
halus
akan
semakin
tinggi
tingkat
produktifitasnya. Luas tiap tekstur tanah di Kabupaten Madiun dapat dilihat pada
tabel 2.5.
Tabel 2.5. Luas Tiap Tekstur Tanah Di Kabupaten Madiun
Kelas Tekstur Tanah
Luas (Ha)
1. Halus
36.837.470
2. Sedang
64.098.91
3. Kasar
149.12
Jumlah
43.247.510
Prosentase (%)
36.44
63.41
0.25
100.00
II- 8
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
Kondisi kedalam efektif tanah dari Kabupaten Madiun yang didominasi oleh
kedalaman yang lebih dari 90 cm sebesar 43.914,67 Ha atau 43.47% dari luas total
Kabupaten Madiun.
D.
KONDISI HIDROLOGIS
Pada zona air tanah Kabupaten Madiun termasuk zona Madiun; meliputi
II- 9
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
Sungai Besuksemut, Sungai Asem, dan Sungai Bondoyudo. Semua sungai tersebut
mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudra Indonesia.
Walaupun di Kabupaten Madiun banyak terdapat sungai, tidak berarti bahwa
kebutuhan penduduk akan terpenuhi seluruhnya, karena pada musim kemarau
sebagian sungai tidak berair. Di beberapa daerah pemberian air untuk sawah
dilakukan secara bergiliran. Pada musim hujan, deras hujan dapat menimbulkan
banjir. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perlindungan terhadap mata air,
melaksanakan proyek reboisasi dan penghijauan, serta pembagian air pada saat
tertentu.
Tabel 2.7. Nama Dan Panjang Sungai di Kabupaten Madiun
No
Nama Badan Air
Nama Kecamatan
Panjang (Km)
1. Kali Kembang
Kare
4,00
Gemarang
2,00
Mejayan
18,00
Saradan
3,00
Pilangkenceng
3,00
2.
Kali Jerowan
Pilangkenceng
4,00
Balerejo
9,00
3.
Kali Uneng(Notopuro) Pilangkenceng
14,00
Balerejo
6,00
4.
Kali Asin
Dolopo
6,50
5.
Kali Sareng
Geger
8,00
6.
Kali Catur
Dagangan
5,00
Geger
4,50
7.
Kali Songo
Madiun
8,70
Sumber : BPS Kabupaten Madiun Dalam Angka 2015
E.
KONDISI KLIMATOLOGIS
Keadaan iklim di Kabupaten Madiun ditandai dengan keadaan curah hujan
dan intensitas hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan
dimana suatu wilayah mempunyai keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan
tipe iklim yang ada di Kabupaten Madiun maka berdasarkan Schmidt dan Ferguson,
wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang merupakan
daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Madiun dipengaruhi oleh iklim laut
dan iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 200 350C.
II- 10
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
1.545
1.855
2.617
1.762
1.131
1.868
2.596
1.817
1.408
1.549
3.051
1.366
1.384
1.689
2.500
1.705
Tabel 2.9. Hari hujan menurut bulan dan lokasi penakar tahun 2014
Lokasi Penakar Hujan
Bulan
Kantor Madiun PG Rejoagung
PG Kanigoro
01. Januari
18
18
26
02. Pebruari
15
11
17
03. Maret
14
13
17
04. April
8
8
12
05. Mei
6
5
11
06. Juni
6
6
4
07. Juli
5
6
1
08. Agustus
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH
Klegen
18
16
14
8
6
6
6
II- 11
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
Klegen
2
12
19
107
60
61
118
79
Untuk jumlah hari menurut bulan pada tahun 2014 tertinggi di bulan Januari
yaitu 26 dan terendah di bulan Juli dan Oktober sebesar 1. Sedangkan pada bulan
Agustus dan September 2014tidak terjadi curah hujan.
2.1.3. TATA GUNA LAHAN
Penggunaan lahan di Kabupaten Madiun dapat dibedakan menjadi
penggunaan lahan terbangun diantaranya berupa permukiman, perdagangan dan
jasa, fasilitas umum dan pemerintahan, industri dan pergudangan serta peternakan.
Sedangkan kawasan lahan tidak terbangun pada umumnya berupa sawah, ladang,
kebun, perkebunan, hutan, semak belukar, padang rumput.
Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan tertentu
sesuai dengan hirarki perkotaan masing masing. Penentuan Sub Satuan Wilayah
Pengembangan dilakukan dengan pendekatan homogenitas, pola aliran barang dan
jangkauan pelayanan yang dilakukan. Untuk itu, dibuat sesuai dengan hierarki
perkotaan masing masing dan fungsi yang harus diemban bagi setiap wilayah
pendukung. Satuan Wilayah Pengembangan ini memiliki fungsi:
1. Menciptakan keserasian dan keseimbangan struktur ruang wilayah.
2. Sebagai pusat pertumbuhan bagi wilayah hinterlandnya, diharapkan mampu
3. Sebagai motor penggerak pembangunan.
4. Sebagai motor penggerak perekonomian wilayah.
II- 12
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
kebijakan
keruangan
dalam
pembangunan
wilayah
Gambar penggunan Lahan dan struktur Ruang Dapat dilhat pada Gambar 2.4. dan
2.5.
II- 13
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II- 14
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II- 15
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II- 16
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
2.2. PENDUDUKAN
Penduduk adalah sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan,
oleh
karena
itu
keberhasilan
pembangunan
tidak
bias
dilepaskan
dari
II- 17
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
ratio)
penduduk
Kabupaten
Madiun sebesar 100,29%. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki laki
sedikit lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan yaitu setiap
100 jumlah perempuan terdapat 101 jiwa penduduk laki laki. Jumlah penduduk
Kabupaten Madiun berdasarkan jenis kelamin tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
2.12 berikut ini :
Tabel 2.12. Jumlah Penduduk Kab. Madiun Berdasarkan Jenis Kelamin Th 2013
penduduk akhir tahun Tahun
Perbandingan
Kecamatan
jenis kelamin
Laki
Perempuan
01. Kebonsari
27.966
28.138
99,39
02. Geger
31.494
31.689
99,38
03. Dolopo
28.544
28.363
100,64
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH
II- 18
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
Kecamatan
04. Dagangan
05. Wungu
06. Kare
07. Gemarang
08. Saradan
09. Pilangkenceng
10. Mejayan
11. Wonoasri
12. Balerejo
13. Madiun
14. Sawahan
15. Jiwan
Jumlah
2012
Perbandingan
jenis kelamin
101,08
98,69
103,33
103,50
103,06
100,10
101,56
101,62
99,31
96,82
97,39
98,70
100,29
98,24
II- 19
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II- 20
LAPORAN PENDAHULUAN
FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN
II- 21