You are on page 1of 21

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MADIUN
Sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun di dominasi oleh dataran rendah,
meskipun ada beberapa kawasan yang terletak di daratan tinggi, kondisi atau profil
geografi Kabupaten Madiun dapat di jabarkan sebagai berikut :
2.1.1. WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN MADIUN
Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi
Jawa Timur. Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Madiun masih berada di Kota
Madiun, sekalipun kini perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di
Kecamatan Mejayan. Secara geografis, Kabupaten Madiun terletak di sekitar 70 12' sampai
dengan 70 48' 30 Lintang Selatan dan 1110 25' 45 sampai dengan 1110 51' Bujur
Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km2, terdiri dari 15 wilayah administrasi
kecamatan dan 206 wilayah administrasi desa / kelurahan. Gambar peta administrasi
Kabupaten Madiun dapat dilihat pada Gambar 2.1. Adapun batas administrasi Kabupaten
Madiun sebagai berikut :
Sebelah utara

: Kabupaten Bojonegoro.

Sebelah timur

: Kabupaten Nganjuk.

Sebelah selatan

: Kabupaten Ponorogo.

Sebelah barat

: Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.

2.1.2. KONDISI FISIK DASAR KABUPATEN MADIUN


2.1.2.1. TOPOGRAFI
Topografi di Kabupaten Madiun membujur dari utara ke selatan dengan posisi
terendah terdapat di lembah lembah Bengawan Madiun berdekatan dengan pusat Kota
Madiun dengan ketinggian antara 21 - 100 mdpl. Kemudian berturut turut ke arah selatan
yang semakin bertambah tinggi hingga ketinggian hampir 2.000 mdpl. Kecamatan
BAB 2 Gambaran Umum

II-1

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

kecamatan dengan ketinggian antara 1000 2000 mdpl diantaranya adalah Kecamatan
Kare, Gemarang dan Dagangan sedangkan kecamatan dengan ketinggian >2000 mdpl
adalah Kecamatan Kare. Untuk lebih jelasnya topografi beserta luasannya dapat dilihat
pada Tabel 2.1
Dari tabel dan diagram berikut terlihat bahwa untuk Kabupaten Madiun prosentase
terbesar didominasi oleh ketinggian 100 500 meter di atas permukaan laut disusul
kemudian oleh ketinggian 50 100 meter di atas permukaan laut yang tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Madiun.
Tabel 2.1. Jenis dan luas topografi Kabupaten Madiun tahun 2014
No

Kecamatan

0 - 50
50-100
mdpl
mdpl
1 Kebonsari
0,00 3.940,16
2 Geger
0,00 2.427,94
3 Dolopo
0,00
0,41
4 Dagangan
0,00
485,14
5 Wungu
0,00 1.809,78
6 Karee
0,00
0,00
7 Gemarang
0,00
0,00
8 Saradan
0,00 2.540,13
9 Pilangkenceng
0,00 6.034,58
10 Mejayan
0,00 2.290,89
11 Wonoasri
0,00 2.059,79
12 Balerejo
0,00 5.198,00
13 Madiun
1,89 3.263,73
14 Sawahan
12,07 2.202,93
15 Jiwan
0,00 3.376,00
Jumlah
13,96 35.629,49
Sumber : Peta Bakosurtanal, Tahun 2015

BAB 2 Gambaran Umum

Jenis dan Luas Topografi (Ha)


100-500 500-1000 1000-2000 >2000
mdpl
mdpl
mdpl
mdpl
804,84
0,00
0,00
0,00
1.233,06
0,00
0,00
0,00
4.881,93
2,66
0,00
0,00
5.134,75 1.378,99
237,12
0,00
2.744,22
0,00
0,00
0,00
8.885,10 6.125,13
4.002,56 72,21
0,18 8.790,93
1.391,16 14,73
12.579,44
172,42
0,00
0,00
2.099,42
0,00
0,00
0,00
3.231,11
0,00
0,00
0,00
1.333,21
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
327,38
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
43.254,63 16.470,13
5.630,84 86,95

Jumlah
4.745,00
3.661,00
4.885,00
7.236,00
4.554,00
19.085,00
10.197,00
15.292,00
8.134,00
5.522,00
3.393,00
5.198,00
3.593,00
2.215,00
3.376,00
101.086,00

II-2

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.2. Peta administrasi Kabupaten Madiun


BAB 2 Gambaran Umum

II-3

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

A. KELERENGAN
Sebagaimana halnya topografi, maka Kelerengan di Kabupaten Madiun
juga bervariasi mulai dari kelerengan

0 8% sampai >45%. Kecamatan

kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun pada umumnya berada pada


kelerengan 0 8% dan tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kare.
Sedangkan kecamatan kecamatan yang berada pada ketinggian 1000
sampai >2000 meter di atas permukaan laut umumnya mempunyai kelerengan
wilayah di > 25%. Kecamatan dimaksud antara lain adalah Kecamatan Dolopo,
Dagangan, Kare, Wungu, Gemarang, Mejayan dan Wonoasri, dimana kecamatan
kecamatan tersebut umumnya berada di bagian selatan berdekatan dengan
Pegunungan Wilis. Untuk lebih jelasnya kelerengan di Kabupaten Madiun dapat
dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2. Jenis dan luas kemiringan kabupaten madiun tahun 2010
Jenis dan Luas Kemiringan Lahan (Ha)
No Kecamatan
0-8%
8-15% 15-25% 25-45%
>45%
Jumlah
1 Kebonsari
4.745,00
0,00
0,00
0,00
0,00 4.745,00
2 Geger
3.403,50
255,45
2,04
0,00
0,00 3.661,00
3 Dolopo
1.890,02 1.562,29 1.406,07
5,58
21,04 4.885,00
4 Dagangan
1.021,50 1.948,52 1.112,50
653,93 2.499,55
7.236,00
5 Wungu
1.075,50 1.589,73 1.853,53
15,76
19,48 4.554,00
6 Karee
0,00
231,47 5.425,47 2.742,31 10.685,75 19.085,00
7 Gemarang
1.538,62 1.797,02 3.685,77 1.652,06 1.523,53 10.197,00
8 Saradan
14.881,34
410,66
0,00
0,00
0,00 15.292,00
9 Pilangkenceng
8.134,00
0,00
0,00
0,00
0,00 8.134,00
10 Mejayan
1.602,27 2.128,89 1.448,12
342,72
0,00 5.522,00
11 Wonoasri
1.406,66
513,63 1.147,45
325,27
0,00 3.393,00
12 Balerejo
5.198,00
0,00
0,00
0,00
0,00 5.198,00
13 Madiun
3.055,90
95,02 411,48
30,61
0,00 3.593,00
14 Sawahan
2.215,00
0,00
0,00
0,00
0,00 2.215,00
15 Jiwan
3.376,00
0,00
0,00
0,00
0,00 3.376,00
Jumlah
53.543,31 10.532,67 16.492,43 5.768,23 14.749,36 101.086,00
Sumber : Peta Bakosurtanal

B. KONDISI GEOLOGI

BAB 2 Gambaran Umum

II-4

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Secara struktur geologi, zona Madiun umumnya ditutupi oleh endapan


alluvium yang sebagian besar terdiri dari bahan rombakan rempah gunung berapi,
seperti kerikil,pasir, batu apung, dan tufa yang berselang seling. Wilayah
Kabupaten Madiun mempunyai sumber daya alam yang tidak ternilai. Dengan
hasil tambang terdiri dari batu gunung, pasir, sirtu, dan tanah urug produksi hasil
tambang secara detail dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.
No
1
2
3
4

Tabel 2.3. Produksi Tambang di Kabupaten Madiun


Hasil Tambang
Jumlah (m3)
Batu Gunung
10456
Pasir
725
Sirtu
7500
Tanah Urug
19530

Sumber : BPN Kabupaten Madiun

C. KONDISI TANAH
1.

Jenis Tanah
Pada dasarnya jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Madiun

terdiri dari 5 jenis tanah, yaitu: Mediteran, Latosol, Alluvial, Litosol dan Grumusol.
Berdasarkan data yang didapat, jenis tanah di Kabupaten Madiun didominasi oleh
jenis tanah aluvial dengan prosentase sebesar 36 % dari seluruh luas wilayah
Kabupaten Madiun dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan
Kare dan Gemarang, disusul kemudian jenis tanah mediteran dengan prosentase
sebesar 26 % dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan
Pilangkenceng, Jiwan dan Sawahan. Jenis tanah grumosol dengan prosentase
sebesar 21 % dengan penyebaran hanya beberapa kecamatan diantaranya
Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Mejayan, Wonoasri, Madiun dan Sawahan.
Sedangkan jenis tanah latosol dengan prosentase sebesar 13 % penyebarannya
meliputi Kecamatan Dolopo, Wungu, Kare, Gemarang, Mejayan, Wonoasri dan
Madiun. Untuk jenis tanah dengan luasan terkecil yaitu jenis tanah litosol dengan
prosentase sebesar 4 % penyebarannya meliputi Kecamatan Dagangan, Kare dan
Saradan. Untuk lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Madiun dapat dilihat pada
gambar 2.4.dan Tabel 2.4 berikut ini
BAB 2 Gambaran Umum

II-5

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2,3. Peta Hidrologi Kabupaten Madiun

BAB 2 Gambaran Umum

II-6

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.4 Peta Geologi Kabupaten Madiun

BAB 2 Gambaran Umum

II-7

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Tabel 2.4. Jenis tanah dan penyebarannya di kabupaten madiun tahun 2010
Jenis dan Luas Jenis Tanah (Ha)
Mediteran Latosol
Aluvial Litosol Grumosol Jumlah
1 Kebonsari
129,27
0,00 4.615,73
0,00
0,00 4.745,00
2 Geger
1.951,00
9,01 1.701,00
0,00
0,00 3.661,00
3 Dolopo
1.285,74
758,03 2.841,24
0,00
0,00 4.885,00
4 Dagangan
6.116,44
0,00 1.020,77
98,79
0,00 7.236,00
5 Wungu
2.934,65 1.314,79
304,55
0,00
0,00 4.554,00
6 Karee
5.133,95 9.511,10
0,00 4.439,95
0,00 19.085,00
7 Gemarang
6.437,24 3.759,76
0,00
0,00
0,00 10.197,00
8 Saradan
3.082,14
0,00 12.044,43 165,43 10.747,49 15.292,00
9 Pilangkenceng
0,00
0,00 8.134,00
0,00 1.694,23 8.134,00
10 Mejayan
3.438,37
638,65 1.444,99
0,00
860,73 5.522,00
11 Wonoasri
2.050,28
0,93 1.341,78
0,00
48,32 3.393,00
12 Balerejo
0,00
0,00 5.198,00
0,00
0,00 5.198,00
13 Madiun
399,02
203,93 2.990,05
0,00
38,96 3.593,00
14 Sawahan
0,00
0,00 2.215,00
0,00 13.655,28 2.215,00
15 Jiwan
0,00
0,00 3.376,00
0,00
0,00 3.376,00
Jumlah
32.958,09 16.196,20 47.227,54 4.704,17 27.045,01 101.086,00

No Kecamatan

Sumber : Peta Data Pokok

Ditinjau dari komposisi jenis tanah yang ada di Kabupaten Madiun yang
memiliki karakteristik tingkat kesuburan yang baik sehingga kabupaten Madiun
memiliki potensi pertanian yang bisa dikembangkan.
2.

Tekstur Tanah
Selain kedalaman efektif tanah, tekstur tanah juga menentukan kesuburan

tanah.

Tanah

dengan

tekstur

yang

halus

akan

semakin

tinggi

tingkat

produktifitasnya. Luas tiap tekstur tanah di Kabupaten Madiun dapat dilihat pada
tabel 2.5.
Tabel 2.5. Luas Tiap Tekstur Tanah Di Kabupaten Madiun
Kelas Tekstur Tanah
Luas (Ha)
1. Halus
36.837.470
2. Sedang
64.098.91
3. Kasar
149.12
Jumlah
43.247.510

Prosentase (%)
36.44
63.41
0.25
100.00

Sumber : BPN Kabupaten Madiun

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 8

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Kondisi dari tekstur tanah Kabupaten Madiun yang didominasi tekstur


sedang dan halus maka Kabupaten Madiun memiliki potensi tingkat kesuburan
yang tinggi untuk pertanian. Berdasarkan kondisi tekstur tanah yang paling dominan
adalah tekstur sedang seluas 64.098,91 Ha atau 63.41 % dari luas total Kabupaten
Madiun.
Kedalaman efektif tanah suatu wilayah menentukan tingkat kesuburan
tanah pada wilayah tersebut. Semakin dalam kedalaman efektif tanah, maka
potensi produktivitas semakin baik. Luas tiap kedalaman efektif tanah di wilayah
Kabupaten Madiun dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6. Luas Kedalaman Efektif Tanah Di Kabupaten Madiun
No
Kedalaman Efektif Tanah
Luas (Ha)
Prosentase (%)
1.
> 90 cm
43.941.67
43.47
2.
60 90 cm
14.298.50
14.14
3.
30 60 cm
34.383.00
34.01
4.
< 30 cm
8.462.83
8.38
Jumlah
101.086.00
100.00
Sumber : BPN Kabupaten Madiun

Kondisi kedalam efektif tanah dari Kabupaten Madiun yang didominasi oleh
kedalaman yang lebih dari 90 cm sebesar 43.914,67 Ha atau 43.47% dari luas total
Kabupaten Madiun.
D.

KONDISI HIDROLOGIS
Pada zona air tanah Kabupaten Madiun termasuk zona Madiun; meliputi

daerah Madiun, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, yang umumnya merupakan


dataran rendah yang luas, sebelah barat dibatasi oleh Gunung Lawu dan sebelah
timur dibatasi oleh Gunung

Wilis. Di sebelah utara dibatasi oleh pegunungan

Kendeng dan di sebelah selatan dibatasi oleh pegunungan selatan. Akuier


utamanya tersusun oleh lapisan pasir dan kerikil berkelulusan sedang sampai
tinggi, sungai utama pada daerah ini adalah bengawan solo yang mengalir dari
barat ke timur dan Kali Madiun yang mengalir dari selatan ke utara, di dekat daerah
Ngawi. Kedua sungai ini bergabung dan membelok ke arah utara memotong
pegunungan Kendeng.
Di Kabupaten Madiun terdapat kurang lebih 31 sungai dengan panjang 3 3
Km diantaranya adalah Sungai Glidik, Sungai Rejali, Sungai Mujur, Sungai Pancing,
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 9

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Sungai Besuksemut, Sungai Asem, dan Sungai Bondoyudo. Semua sungai tersebut
mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudra Indonesia.
Walaupun di Kabupaten Madiun banyak terdapat sungai, tidak berarti bahwa
kebutuhan penduduk akan terpenuhi seluruhnya, karena pada musim kemarau
sebagian sungai tidak berair. Di beberapa daerah pemberian air untuk sawah
dilakukan secara bergiliran. Pada musim hujan, deras hujan dapat menimbulkan
banjir. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perlindungan terhadap mata air,
melaksanakan proyek reboisasi dan penghijauan, serta pembagian air pada saat
tertentu.
Tabel 2.7. Nama Dan Panjang Sungai di Kabupaten Madiun
No
Nama Badan Air
Nama Kecamatan
Panjang (Km)
1. Kali Kembang
Kare
4,00
Gemarang
2,00
Mejayan
18,00
Saradan
3,00
Pilangkenceng
3,00
2.
Kali Jerowan
Pilangkenceng
4,00
Balerejo
9,00
3.
Kali Uneng(Notopuro) Pilangkenceng
14,00
Balerejo
6,00
4.
Kali Asin
Dolopo
6,50
5.
Kali Sareng
Geger
8,00
6.
Kali Catur
Dagangan
5,00
Geger
4,50
7.
Kali Songo
Madiun
8,70
Sumber : BPS Kabupaten Madiun Dalam Angka 2015

E.

KONDISI KLIMATOLOGIS
Keadaan iklim di Kabupaten Madiun ditandai dengan keadaan curah hujan

dan intensitas hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan
dimana suatu wilayah mempunyai keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan
tipe iklim yang ada di Kabupaten Madiun maka berdasarkan Schmidt dan Ferguson,
wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang merupakan
daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Madiun dipengaruhi oleh iklim laut
dan iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 200 350C.

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 10

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan


hari hujan baik dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di
masing masing kecamatan, rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi
pada bulan Desember hingga Maret dan hari hujan dengan intensitas rendah terjadi
pada bulan Juli hingga Oktober. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.8
dan Tabel 2.9
Tabel 2.8. Curah hujan menurut bulan dan lokasi penakar tahun 2014
Lokasi Penakar Hujan
Bulan
Kantor Madiun PG Rejoagung
PG Kanigoro Klegen
01. Januari
495
304
425
352
02. Pebruari
241
181
285
265
03. Maret
285
202
357
287
04. April
222
142
344
192
05. Mei
77
67
163
70
06. Juni
155
165
58
148
07. Juli
59
36
10
48
08. Agustus
09. September
10. Oktober
11
11
48
16
11. Nopember
276
134
262
203
12. Desember
423
419
295
429
Jumlah
2.244
1.661
2.247
2.010
2012
2011
2010
2009

1.545
1.855
2.617
1.762

1.131
1.868
2.596
1.817

1.408
1.549
3.051
1.366

1.384
1.689
2.500
1.705

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Tahun 2015

Tabel 2.9. Hari hujan menurut bulan dan lokasi penakar tahun 2014
Lokasi Penakar Hujan
Bulan
Kantor Madiun PG Rejoagung
PG Kanigoro
01. Januari
18
18
26
02. Pebruari
15
11
17
03. Maret
14
13
17
04. April
8
8
12
05. Mei
6
5
11
06. Juni
6
6
4
07. Juli
5
6
1
08. Agustus
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

Klegen
18
16
14
8
6
6
6
II- 11

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Lokasi Penakar Hujan


Kantor Madiun PG Rejoagung
PG Kanigoro
09. September
10. Oktober
2
2
1
11. Nopember
12
6
10
12. Desember
19
17
10
Jumlah
105
92
109
2012
59
57
85
2011
56
57
88
2010
109
106
139
2009
68
70
70
Bulan

Klegen
2
12
19
107
60
61
118
79

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Tahun 2015

Untuk jumlah hari menurut bulan pada tahun 2014 tertinggi di bulan Januari
yaitu 26 dan terendah di bulan Juli dan Oktober sebesar 1. Sedangkan pada bulan
Agustus dan September 2014tidak terjadi curah hujan.
2.1.3. TATA GUNA LAHAN
Penggunaan lahan di Kabupaten Madiun dapat dibedakan menjadi
penggunaan lahan terbangun diantaranya berupa permukiman, perdagangan dan
jasa, fasilitas umum dan pemerintahan, industri dan pergudangan serta peternakan.
Sedangkan kawasan lahan tidak terbangun pada umumnya berupa sawah, ladang,
kebun, perkebunan, hutan, semak belukar, padang rumput.
Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan tertentu
sesuai dengan hirarki perkotaan masing masing. Penentuan Sub Satuan Wilayah
Pengembangan dilakukan dengan pendekatan homogenitas, pola aliran barang dan
jangkauan pelayanan yang dilakukan. Untuk itu, dibuat sesuai dengan hierarki
perkotaan masing masing dan fungsi yang harus diemban bagi setiap wilayah
pendukung. Satuan Wilayah Pengembangan ini memiliki fungsi:
1. Menciptakan keserasian dan keseimbangan struktur ruang wilayah.
2. Sebagai pusat pertumbuhan bagi wilayah hinterlandnya, diharapkan mampu
3. Sebagai motor penggerak pembangunan.
4. Sebagai motor penggerak perekonomian wilayah.

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 12

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

5. Sebagai stimulator bagi perkembangan pembangunan dan pertumbuhan


perekonomian wilayah.
Satuan Wilayah Pengembangan diharapkan dapat berperan secara efektif
untuk:
1. Menciptakan keserasian dan keterpaduan struktur ruang secara berhirarki dari
tingkat pelayanan lokal, regional dan nasional.
2. Mendukung strategi
Kabupaten Madiun.

kebijakan

keruangan

dalam

pembangunan

wilayah

3. Mendukung rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Madiun yang tidak


terpisahkan dari struktur tata ruang wilayah Propinsi.
Adapun Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) yang dibentuk di
Kabupaten Madiun adalah :
1. SSWP 1 : adalah kawasan yang dipersiapkan menjadi bagian dari Ibu kota
Kabupaten dengan fungsi utama pusat pelayanan fasilitas umum, perdagangan
dan jasa, pusat pemerintahan skala kabupaten serta permukiman perkotaan,
meliputi Kecamatan Mejayan, Wonoasri, Pilangkenceng, Saradan dan Balerejo.
2. SSWP 2 : adalah kawasan-kawasan yang menjadi wilayah limpahan dari Kota
Madiun dengan fungsi utama sebagai kawasan perdagangan dan jasa, fasilitas
umum serta permukiman, meliputi Kecamatan Jiwan, Sawahan, Madiun.
3. SSWP 3 : adalah kawasan kawasan yang direncanakan menjadi Kawasan
Agropolitan GEDANGSARI di Kabupaten Madiun atau Urban Village of
Gedangsari, meliputi Kecamatan Dolopo, Dagangan, Geger, Kebonsari.
4. SSWP 4 : adalah kawasan kawasan yang direncanakan untuk
pengembangan ekowisata dan fungsi lindung di Kabupaten Madiun (Ecological
City), meliputi Kecamatan Wungu, Kare, Gemarang.

Gambar penggunan Lahan dan struktur Ruang Dapat dilhat pada Gambar 2.4. dan
2.5.

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 13

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.4 Peta Penggunaan Lahan

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 14

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.5 Peta Pola Ruang


BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 15

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.6. Peta Struktur Runag

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 16

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

2.2. PENDUDUKAN
Penduduk adalah sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan,
oleh

karena

itu

keberhasilan

pembangunan

tidak

bias

dilepaskan

dari

permasalahan kependudukan. Guna mendukung tercapainya hasil hasil


pembangunan yang optimal, data kependudukan merupakan hal yang mutlak
diperlukan.
2.2.1. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
Jumlah penduduk di Kabupaten Madiun hingga akhir tahun 2013 sebesar
714.122 jiwa. Dengan luas wilayah 1.010,86 km2, sedangkan pada tahun 2012
sebanyak 797.792 jiwa dan pada tahun 2011 sebesar 803,006 dimana sejak tahun
2011 telah mengalami penurunan jumlah penduduk. kepadatan penduduk rata
rata di Kabupaten Madiun tahun 2013 adalah sebesar 669 jiwa/km2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.10 dan tabel 2.11berikut ini :
Tabel 2.10 Kepadatan Penduduk Kabupaten Madiun Pada Tahun 2009 s/d 2013
Kepadatan penduduk akhir tahun
Kecamatan
Luas (Km2)
2009
2010
2011
2012
2013
01. Kebonsari
47,45
1.285
1.287
1.311
1.311
1.214
02. Geger
36,61
1.848
1.855
1.912
1.912
1.228
03. Dolopo
48,85
1.286
1.289
1.332
1.332
1.369
04. Dagangan
72,36
742
741
787
787
647
05. Wungu
45,54
1.383
1.389
1.393
1.393
56t
06. Kare
190,85
184
185
182
182
492
07. Gemarang
101,97
352
354
379
379
153
08. Saradan
152,92
492
492
542
542
1.090
09. Pilangkenceng
81,34
721
721
736
736
1.541
10. Mejayan
55,22
928
937
908
908
1.372
11. Wonoasri
33,93
1.031
1031
1.117
1.117
1.047
12. Balerejo
51,98
869
869
936
936
817
13. Madiun
35,93
1.110
1.117
1.177
1.177
258
14. Sawahan
22,15
1.183
1.193
1.225
1.225
1.157
15. Jiwan
33,76
1.786
1.782
1.915
1.915
601
Kab. Madiun
1.010,86
761
762
763
765
669
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 17

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Tabel 2.11. Perkembangan jumlah Penduduk akhir tahun Kab. Madiun Th 09 13


Perkembangan penduduk akhir tahun
Kecamatan
2009
2010
2011
2012
2013
01. Kebonsari
60.948
60.887
62.103
61.991
56.104
02. Geger
67.604
67.750
69.688
69.965
63.183
03. Dolopo
62.831
62.862
65.172
64.902
56.907
04. Dagangan
53.822
53.664
56.800
56.356
50.337
05. Wungu
62.907
63.168
63.440
63.119
55.798
06. Kare
35.130
35.192
34.401
34.641
32.014
07. Gemarang
35.869
35.966
38.350
38.452
33.728
08. Saradan
75.331
75.225
82.752
79.013
68.373
09. Pilangkenceng
58.636
58.665
59.998
59.707
54.483
10. Mejayan
50.984
51.381
49.985
50.026
44.885
11. Wonoasri
34.897
34.949
37.780
37.992
34.757
12. Balerejo
45.171
45.112
48.628
48.474
43.994
13. Madiun
39.803
39.958
42.325
42.299
38.205
14. Sawahan
26.267
26.182
27.158
27.184
25.108
15. Jiwan
60.240
60.243
64.426
63.821
56.246
Kab. Madiun
770.440
771.204 803.006 797.942 714.122
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.2.2. JENIS KELAMIN


Berdasarkan data Kabupaten Madiun dalam angka, jumlah penduduk yang
berada di wilayah Kabupaten Madiun tahun 2013 secara keseluruhan sebanyak
714.122 jiwa yang terdiri atas 357.579 jiwa penduduk laki laki dan 356.543 jiwa
penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin ( sex

ratio)

penduduk

Kabupaten

Madiun sebesar 100,29%. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki laki
sedikit lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan yaitu setiap
100 jumlah perempuan terdapat 101 jiwa penduduk laki laki. Jumlah penduduk
Kabupaten Madiun berdasarkan jenis kelamin tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
2.12 berikut ini :
Tabel 2.12. Jumlah Penduduk Kab. Madiun Berdasarkan Jenis Kelamin Th 2013
penduduk akhir tahun Tahun
Perbandingan
Kecamatan
jenis kelamin
Laki
Perempuan
01. Kebonsari
27.966
28.138
99,39
02. Geger
31.494
31.689
99,38
03. Dolopo
28.544
28.363
100,64
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 18

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Kecamatan
04. Dagangan
05. Wungu
06. Kare
07. Gemarang
08. Saradan
09. Pilangkenceng
10. Mejayan
11. Wonoasri
12. Balerejo
13. Madiun
14. Sawahan
15. Jiwan
Jumlah
2012

penduduk akhir tahun Tahun


Laki
Perempuan
25.304
25.033
27.715
28.083
16.269
15.745
17.154
16.574
34.702
33.671
27.255
27.228
22.616
22.269
17.518
17.239
21.921
22.073
18.794
19.411
12.388
12.720
27.939
28.307
357.579
356.543
395.439
402.503

Perbandingan
jenis kelamin
101,08
98,69
103,33
103,50
103,06
100,10
101,56
101,62
99,31
96,82
97,39
98,70
100,29
98,24

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 19

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.6. Peta Jumlah Penduduk


BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 20

LAPORAN PENDAHULUAN

FASILITASIPENYUSUNANPTMPDANDEDTPAKABUPATENMADIUN

Gambar 2.7. Peta Kepadatan Penduduk


BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

II- 21

You might also like