Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu diagnosis rawat inap
tersering di negara maju. Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalh 30%
dengan lebih dari separuh kematian pasien sebelum mencapai rumah sakit.
Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30% selama 2 dekade terakhir, sekitar
1 dari 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal pada tahun
pertama perawatan setelah IMA.
Perkembangan kasus akan IMA yang kian meningkat menjadikan IMA salah
satu penyakit yang membutuhkan perhatian khusus terhadap proses pembelajaran
mahasisiwa maka dari itu pengetahuanatau ilmu tentang IMA harus di dapat
mahasiswa sehingga ilmu yang didapat bisa diaplikasi dengan cepat dan tepat di
lapangan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Pengertian
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang (Brunner
& Sudarth, 2002).
Infark myokard akut (IMA) adalah kematian jaringan myokard yang
diakibatkan oleh kerusakan aliran darah koroner myokard (penyempitan atau
sumbatan aarteri koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau penurunan aliran
darah akibat syok/perdarahan) (Carpenito, 2000).
Sedangkan menurut Suyono (1999) infark miokard akut atau sering disebut
juga dengan Acute Miocard Infark adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke
otot jantung terganggu.
2.2.2 Etiologi
Menurut Kasuari (2002), ada beberapa etiologi/ penyebab terjadinya Infark
Miocard Acute, yaitu :
1. Faktor penyebab
1) Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
(1) Faktor pembuluh darah :
a. Aterosklerosis
b. Spasme
c. Arteritis
(2) Faktor sirkulasi :
a. Hipotensi
b. Stenosis Aorta
c. Insufisiensi
(2) Minor
a. Inaktifitas fisik
b. Stress psikologis berlebihan.
c. Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).
2.1.3
Patofisiologi
Aterosklerosis
Trombisis
Kontriksi arteri koronaria
Aliran darah ke jantung menurun
Oksigen dan nutrisi merun
Jaringan miokard iskemik
Nekrosis lebih dari 10 menit
Suplai dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang
pertukaran
meningkat
Seluler Hipoksia
Integritas membrane sel berubah
Nyeri
gas
Fatique
Kontraktilitas
Resiko
turun
penurunan
Cemas
curah jantung
Intoleransi aktivitas
COP turun
Kegagalan pompa
jantung
Gangguan perfusi
jaringan
Gagal jantung
Resiko kelebihan volume cairan
ekstravaskuler
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam,
memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam.
b. LDH/HBDH
Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali
normal.
c. AST/SGOT
Meningkat ( kurang nyata / khusus ) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak
dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari.
3. EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan
simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi
kemudian adalah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang
1. EKG: Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis,
menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding ventrikuler dan
konfigurasi atau fungsi katup.
2. Laboratorium
1) Enzim Jantung: CPKMB, LDH, AST
2) Elektrolit: Ketidakseimbangan dapat
mempengaruhi
konduksi
dan
atau
Trigliserida
serum:
Meningkat,
menunjukkan