You are on page 1of 11

Pembentukan Asam Urat Melalui Metabolisme Purin, Pirimidin

Naomi Besitimur (102012113) F5


Email: lucy.besitimur@yahoo.com
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Kebon jeruk-Jakarta Barat Telp. 56942061

Abstract: Humans do the biosynthesis of purine and pyrimidine nucleic acids in body tissues.
Purine and pyrimidine have a role in the human body such as in the metabolism possible. The
disorder can be caused when the body lacks or excess purine and pyrimidine. One of which is
uric acid. Uric acid, certainly no stranger to the disease. During these gout disease more
commonly known as a disease that often affects most people who are 40 years old or over
who are often seen the disease but with the instant-paced lifestyle and modern as it is now
symptom of gout is often found in younger people. Uric acid itself makes sufferers feel a
deep pain in the joints and very disturbing in carrying out our daily activities.
Keywords: Purine, pyrimidine, uric acid.
Abstrak: Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan
tubuh. Purin dan pirimidin mempunyai peran dalam tubuh manusia setelah di metabolisme
sedemikian mungkin. Adapun kelainan yang dapat ditimbulkan ketika tubuh kekurangan
maupun kelebihan purin dan pirimidin. Salah satunya ialah asam urat. Asam urat, pasti tidak
asing lagi dengan penyakit ini. Selama ini penyakit asam urat lebih dikenal sebagai penyakit
yang sering menyerang kebanyakan orang yang sudah lanjut usia atau 40 tahun ke atas yang
sering terlihat penyakit ini namun dengan gaya hidup serba instan dan modern seperti
sekarang gejala asam urat seringkali ditemukan pada orang yang lebih muda. Asam urat
sendiri membuat penderitanya merasakan nyeri yang amat dalam pada persendian dan ini
sangat mengganggu dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari.
Kata kunci: Purin, Pirimidin, Asam urat.

Pendahuluan
Latar belakang
Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini. Di masyarakat kini beredar mitos
bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua
keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh
iklan jamu/obat tradisional.
Yang dimaksud dengan asam urat adalah kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil
metabolisme zat purin (bentuk turunan dari nukleoprotein). Purin merupakan salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup. Purin terdapat
dalam tubuh kita, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan
(daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit tertentu.
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup, zat purin yang
terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam tubuh kita. Makanan yang masuk akan
diolah oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang
punya kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat
berlebihan (karena purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah menyediakan
85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15%.
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk
urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi
mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan,
ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat
tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri
dan bengkak.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui proses metabolisme
purin, pirimidin, protein, serta mekanisme pembentukan asam urat.

Isi
Purin dan Pirimidin
Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat
RNA dan DNA. Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin. sedangkan Derivat
Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin. Nukleosida diberi nama sesuai nama basa
pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin), guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida
(uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin nukleisida (sitidin).1

Tahapan biosintesis Purin


Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho ribosil pyrophosphate)
yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan ion Mg+ sebagai aktivator.
Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi PRPP dengan
glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino glutamat + Ppi.
Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil reaksi ribosilamin-5P
dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg+ sebagai aktivator dan yang dikatalisis oleh
enzim GAR syn-thetase.
Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan
koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, membentuk senyawa formil
glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti
purin.
Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukan reaksi aminasi (pada atom karbon
ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin) dan terbentuknya senyawa formil3

glisinamidin- ribosil-5P.atom N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa amino- imidazole- ribosil5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino- imidazole- ribosil-5P melakukan fiksasi CO 2 dengan
biotin sebagai koenzim dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti purin.
Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-amino- 4- imidazole- N- suksinil
karboksamid ribosil-5P.
Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan reaksi formilasi yang
dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor
gugus formil, maka terbentukny senyawa 5- formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-5P.
Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya terbentuklah derivat purin yang
pertama berupa IMP (inosin monophosphate= inosinic acid) yaitu derivat hiposantin atau 6oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.1,2
Katabolisme nukleotida purin
Sintesis nukleotida dari basa purin dan nukleosida purin terjadi dalam serangkaian langkahlangkah yang dikenal sebagai jalur penyelamatan. Dasar bebas purin, adenin, guanin, dan
Hipoxantina, dapat dikonversi untuk nukleotida yang berhubungan dengan phosphoribosylation.
Dua enzim transferase kunci yang terlibat dalam sisa dari purin: phosphoribosyltransferase
adenosine (APRT), yang mengkatalisis reaksi berikut:
adenin + PRPP <-> AMP + PP i
dan Hipoxantina-guanin phosphoribosyltransferase (HGPRT), yang mengkatalisis reaksi
berikut:
Hipoxantina + PRPP <-> IMP + PP i
guanin + PRPP <-> GMP + PP i
Sebuah enzim penting kritis sisa barang purin dengan cepat membagi sel adalah adenosin
deaminase (ADA) yang mengkatalisis deaminasi untuk inosine disebut adenosin.2
Siklus metabolisme nukleotida purin
Siklus nukleotida purin melayani fungsi penting dalam latihan otot. Generasi fumarat
4

menyediakan otot rangka hanya dengan sumbernya dari substrat anapleurotic untuk siklus
TCA . Dalam rangka untuk operasi lanjutan siklus selama latihan, protein otot harus
digunakan untuk memasok nitrogen amino bagi generasi aspartate. Generasi asparate terjadi
oleh reaksi transaminasi standar yang interconvert asam amino dengan -ketoglutarate untuk
membentuk glutamat dan glutamat dengan oxaloacetate untuk membentuk aspartat.
Myoadenylate deaminase adalah khusus isoenzyme AMP deaminase otot, dan kekurangan
dalam memimpin deaminase myoadenylate untuk pasca-latihan kelelahan, kram dan mialgia.3
Tahapan biosintesis pirimidin
Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari reaksi
antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase yang
berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerja pada
reaksi pembentukan urea, dimana reaksinya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan
didalam mitokondria.
Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa karbamoilaspartat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul karbamoilaspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan koenzim
NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).3,4
Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP (orotidin mono
posphate).
Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat dan
menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis
pirimidin.
Sintesis pirimidin kurang kompleks dibandingkan dengan purin, karena dasar jauh lebih
sederhana. Basis menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin, satu mol ATP dan
satu mol CO 2 (yang merupakan karbamoilfosfat) dan satu mol aspartate. Sebuah mol tambahan
glutamin dan ATP diperlukan dalam konversi UTP untuk CTP. Karbamoilfosfat digunakan untuk
5

sintesis nukleotida pirimidin berasal dari glutamin dan bikarbonat, dalam sitosol, yang
bertentangan dengan siklus urea carbamoyl fosfat berasal dari amonia dan bikarbonat dalam
mitokondria. Reaksi siklus urea dikatalisis oleh sintetase karbamoilfosfat I (CPS-I) sedangkan
prekursor nukleotida pirimidin disintesis oleh CPS-II. karbamoilfosfat kemudian kental dengan
aspartat dalam reaksi dikatalisis oleh enzim rate limiting biosintesis nukleotida pirimidin,
transcarbamoylase aspartate (ATCase).4
Katabolisme Pirimidin
Sitosin Urasil Dihidrourasil Asam ureidopropionat CO2 + NH3
Timin Dihidrotimin Asam ureidoisobutirat CO2 + NH3
Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati.4
Metabolisme Protein
Proses metabolisme protein di dalam tubuh akan menghasilkan asam amino. Pembingkaran
senyawa protein ini menjadi asam amino membutuhkan bantuan enzim jenis protease dan juga
air agar proses hidrolisis protein terjadi di setiap ikatan peptida. Tahap awal pembentukan
metabolisme asam amino , melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan
kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu,
transaminasi dan deaminasi.3,4
Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino
dari satu asam amino kepada asam amino yang lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino
dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,
a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam
amino,sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam
reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai
katalisis dalam reaksi berikut:

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh
asam amino diterima oelh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang
substrat. Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma,
semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.3
Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam
beberapa sel misalnya bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif
yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis. Dalam proses ini, asam glutamat
melepaskan gugus amno dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat
pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan
hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting
dalam metabolisme asam amino oksidasi dan D-asam amino oksidasi.
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keton
Transaminasi: alanin + alfa-ketoglutarat piruvat + glutamate
Deaminasi: asam amino + NAD+ asam keto + NH3
NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal harus diubah
dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal

Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein zat yang dapat
masuk kedalam siklus Krebs

Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat,
suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat.4
7
Sumber purin
Purin adalah salah satu zat yang ada di dalam sel. Banyak didapat pada jeroan, daging,
kacang-kacangan.

Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak

Seafood: udang, cumi-cumi , kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden

Ekstrak daging seperti abon dan dendeng

Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)

Daging kambing, daging sapi, daging kuda

Bebek, angsa dan kalkun

Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco,


oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping

Diet rendah purin bertujuan untuk seseorang tidak terlalubanyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung purin karena purin ini akan diolah menjadi asam urat.5
Pembentukan asam urat
Dimulai dengan metabolisme dari DNA dan RNA menjadi adenosin dan guanosin. Proses ini
berlangsung secara terus menerus didalam tubuh. Sebagian besar sel tubuh selalu diproduksi
dan digantikan, terutama dalam darah. Adenosin yang terbentuk kemudian dimetabolisme
menjadi hipoxantin. Hipoxantin kemudian di metabolisme menjadi xanthine. Sedangkan
guanosin di metabolisme menjadi xanthine. Kemudian xanthine dari hasil metabolisme
hipoxantin dan guanosin di metabolisme dengan bantuan enzim xantin oksidase menjadi
asam urat. Keberadaan enzim xantin oksidase menjadi sangat penting dalam metabolisme
purin, karena mengubah hipoxantin menjadi xantin, kemudian xantin menjadi asam urat.

selain enzim xantin oksidase, pada metabolisme purin terlibat juga enzim HGPRT. Enzim ini
berperan dalam mengubah purin menjadi nukleotida agar dapat digunakan kembali sebagai
penyusun DNA dan RNA. Jika enzim ini mengalami defisiensi, maka peran enzim menjadi
berkurang. Akibatnya purin dapat meningkat. Purin yang tidak dimetabolisme oleh enzim
HGPRT akan di metabolisme oleh enzim xantin oksidase menjadi asam urat. Pada akhirnya,
kandungan asam urat dalam tubuh meningkat atau tubuh dalam kondisi hyperuricemia. Pada
intinya, enzim xantin oksidase berfungsi membuang kelebihan purin
8
dalam bentuk asam urat. Sekitar 2/3 asam urat sudah terbentuk di dalam tubuh secara alami
akan dikeluarkan bersama urin melalui ginjal.3,4
Asam urat
senyawa

turunan

purin

(C5H4N4O3).

Kelebihan

(hyperuricemia)

atau

kekurangan

(hyporuricemia) kadar asam urat dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya
penyakit atau gangguan pada tubuh manusia. Pada manusia, asam urat adalah produk terakhir
lintasan katabolisme nukleotida purin, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi
asam urat menjadi alantoin. Kadar asam urat yang berlebih dapat menimbulkan batu ginjal
dan/atau pirai di persendian.5
Tips pola makan bagi penderita asam urat

Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan
pisang.

Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan
stroberi.

Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.

Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa.

Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat
badan.

Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam urat, seperti jeroan (hati,
ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak), hindari makanan laut (udang, kerang, cumi,
kepiting); makanan kaleng (kornet, sarden dan ekstrak daging), telur, kaldu atau kuah
daging yang kental.

Menghindari makanan seperti emping, melinjo, kangkung dan bayam, daun singkong,
daun jambu mete, asparagus, buncis dan kembang kol. Hindari kacang-kacangan
(kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, tempe, tauco, tauge, oncom) dan susu
kedelai.

Menghindari makan buah durian, alpukat, nanas, air kelapa.

Hindari minuman dan makanan beralkohol.


9

Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit, maka
untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.

Banyak minum air putih, karena dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.5,6

Kesimpulan
Biosintesis purin dan pirimidin serta protein berlangsung didalam tubuh, berkaitan dengan
pembentukan asam urat. Sintesis bahan-bahan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Jika tidak, maka akan menimbulkan gangguan pada tubuh kita. Sesuai dengan skenario, maka
terdapat banyak purin yang yang tidak di metabolisme oleh enzim tertentu, sehingga purin
menumpuk dan terbentuk asam urat.
Daftar pustaka
1. Bagian Biokimia FK-UI. Biokimia Eksperimen laboraorium. Jakarta: Widya
medika; 2003.Hal.50-8.
2. Champe P C, Harvey. Illustrated review biochemistry 2nd. America:2000. Hal. 47-60.
3. Murray R K, et al. Harpers Biochemistry 25 nd ed. America: Aplleton & Lange; 2000.
Hal.67-113.

4. Hardjasasmita. Ikhtisar biokimia dasar.Jakarta: FKUI; 2007.hal 87-120.


5. Soeroso J. Asam urat. Jakarta: Penebar plus; 2011. Hal 45-9.
6. Yenrina R, Krisnatuti D. Diet sehat untuk penderita asam urat. Jakarta: Penebar
awadaya; 2008. Hal 22-43.

10

You might also like