Professional Documents
Culture Documents
SABARLAH
Sabarlah, bisik rembulan
dari balik awan malam yang kelabu
muncul diatas bukit kebun karet
terlihat dari jendela kereta
perjalanan pulang Jakarta- Bandung
Sabarlah, getar hatiku
menghibur hatiku yang lebih dalam
Pulang tak usah dinanti
lakukan saja yang perlu dan harus dilakukan
Takdir lahir dan hidup semakin ikhlas kuterima, dan ketika puluhan tahun menengok ke jejak
di belakang tersadar isinya hanya mimpi, selebihnya misteri
Sabarlah, bisik langit sambil berkedip
Didin Kusdian, Maret 2016
KABISAT
29 Februari 2016 hari ini istimewa adanya empat tahun sekali, kusingkap tirai
renda jendela , dari balik teralis kuintip rintik hujan menerpa daun belimbing,
bunyi rincik air, dan sayup suara kereta, aku tak ingat lagi seperti apa hari ini
empat tahun lalu, ketika aku tidak sendiri ... ah waktu selalu mengirimkan misteri
.. sampaikah aku kelak ke 29 Februari 2020 ? , ... entahlah .. aku hanya
ingin....cinta!
SERATUS KEKASIH
di layar seluler
tanam mawar
di beranda seratus kekasih
di langit teratas ada seratus bintang
di setiap bintang di bangun taman dan istana
hanya sekejap pindah antar bintang
seratus kali bermimpi
seratus kali berdo'a
kita miliki seratus wajah
setiap hari bergilir
berganti
didin kusdian, 2016
SUDAH PERNAH
aku berbincang dengan burung kenari
tentang pengalaman bercinta,
dalam bahasa mereka
kubilang aku pernah rasakan
gelora nikmat asmara
berjalan di awan putih
menghirup wangi bunga
getar syair dan lagu hati
dari dawai harpa bidadari,
sudah
pernah
didin kusdian februari 2016
NOSTALGIA
teringat
engkau bercerita tentang
masa kecilmu
melihat kerbau dari jendela kereta
tentang jembatan Kali Serayu
sungguh sama kurasa
betapa waktu pantang menunggu,
dan walau terpisah
betapa indah pula masa kecil kita
kini, tinggal seribu do'a setiap hari untukmu sayang
21 Desember 2014
H U J A N 2014
suara harpa
senar jatuh di genting
di ujung tahun
2014
DUNIA CINTA
ternyata, bagiku
tidak hanya anak dan rumah kita
tapi seluruh dunia dan isinya ini,
mengenangkanku padamu
dan kenangan bersamamu,
mengingatkanku padaNYA, selalu.
didin kusdian, 15/11/2014, Bandung
SAJAK DEDE
ah, cinta
kenapa kau datang tiba-tiba,
aku belum cukup dewasa, tau!
November 2015
M AW AR
udara malam di ujung November,
baru saja hujan reda,
mekarlah mawar merah dan mawar putih dihati,
kau tersenyum,
.... anjrit!
November 2015
PETUNJUK
harus hadir Senin,
terjadwal Selasa,
diminta Rabu,
janji Kamis,
jangan telat Jumat,
terikat Sabtu,
diundang Minggu;
harus hadir lagi Senin, ...
terus berputar bersama pekan
disini-situ juga
akan datang hari -H,
entah kapan, pokoknya D-day,
lalu hari-hari jadi tanpa jadwal,
dan tidak ada lagi catat-mencatat,
bebas, lepas.
dalam siklus hari,
kuberharap petunjukNya,
lalu mendapat keberuntungan di hari-hari tanpa nama, kekal-abadi di dalamnya.
DESEMBER
bulan berhijab awan
di ujung pucuk pinus,
wangi tanah basah,
nyanyian serangga malam,
tongkat dan bendera regu,
cahaya lentera.
ingin kuziarahi,
jejak usia
didin kusdian, 2015
DUNIA
di helai pucuk daun tertinggi pohon beringin,
jiwaku berdiri, tengadah ke langit,
menghitung bintang
belum juga selesai, mentari terbit,
bintang-bintang menghilang
malam hari berkutnya, kuulangi
tidak juga selesai,
terus
tidak akan pernah selesai
tersadar,
aku masih di dunia
November 2015
B AHAG I A
apakah baik, bermimpi jadi Julius Caesar
bercinta dengan Cleo Patra, lalu
kuberi puncak tertinggi
lengking teriak birahi
mimpi burukah jika menjadi Tunggul Ametung
kubisikan ditelinga kekasihku :
"Ken, menikahlah lagi, jika takdir aku lebih dulu mati",
di malam terakhir, kenangan terindah
ah, sudahlah
dunia hanya gurauan,
dan aku yakin didarahku mengalir
gen-gen Adam dan Hawa
kini kukejar cita-cita,
berjumpa 4900 bidadari,
di seberang makam
calonnya adalah kamu
karena kamu lebih cantik dari Cleopatra dan Ken Dedes,
lebih sakti dari amoeba, yang dapat
memperbanyak diri, dalam sekejap
lalu disana kita bahagia,
abadi.
Didin, 2015
ROH
ma'af
jika roh berperjalanan,
maka kecepatannya, mungkin saja
melebihi kecepatan cahaya kilat
jika roh berukuran
maka roh yang masih menjalankan jasad kita yang hidup
ukurannya telah di ringkas, 'di zip'
dan, boleh jadi roh almarhum, almarhumah
orang-orang yang kita cintai
telah bebas dari ringkasan, telah lepas dari zip
dan ukurannya, mungkin saja lebih besar dari alam semesta
roh almarhum, almarhumah orang-orang yang kita cintai
lebih besar dari alam raya, untuk setiap rohnya
tidak ada kata 'penuh', tidak ada kata 'jenuh'
dalam alam ghaib,
boleh jadi, almarhum-almarhumah
selalu melihat kita,
yang masih diringkas, di zip, di dunia
yang belum bebas-lepas
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar,
Laillahaillallahuallahuakbar,
Allahuakbar walillailhamd
didin kusdian, ujung (29) Ramadhan 1436 H, 15 Juli 2015
K E N AN G AN R AM AD H AN
pagi hari libur, di bulan Ramadhan
mengitari lorong-lorong pasar
tas kresek belanjaan, makin lama makin banyak
wajah dan gerak-gerikmu, suaramu, senyumu
membayangiku
muncul di setiap jongko
Ramadhan ini,
aku belanja sendiri, biar saja ah
haha, aneh juga hidup ini
dari radio transistor tukang daging
mengalun lagu, 'no regrets'
bagaimanapun, Ramadhan selalu indah
selalu bernuansa cinta
aku cinta Ramadhan
didin kusdian, 3 Ramadhan 1436 H
Juni 2015