Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga
dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak,
berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung
minyak.
Urutan dari turunan Kelapa Sawit:
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Arecales
Famili
: Arecaceae
Jenis
: Elaeis
Spesies
: E. guineensis
Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian
daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang disebut CPO (Crude Palm Oil)
yang dapat diolah menjadi bahan baku dalam banyak produk turunannya, seperti minyak
goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan
memiliki kandungan karoten tinggi. Kurang lebih 90 persen minyak sawit selama ini sudah
digunakan untuk produk dan bahan pangan seperti minyak goreng, margarin, shortening,
minyak salad, lemak kue, cocoa butter substitute, dan lain lain. Sisanya, sebesar 10 persen
digunakan untuk industri non pangan seperti produk produk kosmetik, oleokimia, dan
sebagainya. Nilai tambah yang dapat diperoleh dalam minyak sawit dibandingkan dengan
minyak yang lain adalah kandungan karotennya yang bewarna merah kuning, yang setara
dengan 60.000 IU aktivitas vitamin A. Namun selama ini pada proses pengolahan, warna
merah dalam minyak sawit dihilangkan untuk memperoleh minyak goreng yang jernih.
Pigmen karotenoid sebagian besar terdiri atas alfa, beta, gamma karoten dan likopen,
yang diperlukan oleh tubuh sebagai precursor vitamin A. Dengan pertimbangan nilai nutrisi
beta karoten yang potensial dalam minyak sawit, perlu dilakukan beberapa upaya yang dapat
mempertahankan dan memanfaatkan minyak sawit sebanyak banyaknya. Minyak sawit
22
juga mengandung tokoferol (Vitamin E ) yang dapat berperan sebagai antioksidan dan
fitosterol yang merupakan jenis sterol yang sulit diserap oleh bahan pencernaan, bahkan
dapat menghambat penyerapan sterol dari makanan. Dengan demikian minyak sawit sangat
berguna untuk mencegah timbulnya penyakit penyakit avitaminosis, penyakit tekanan
darah tinggi, penyakit jantung coroner, dan penyakit jantung.
23
(ii)
(iii)
tahapan yaitu, degumming, bleaching, dan deodorizing, dimana pada RBDPO ini tidak
mengalami fraksinasi.
(iv)
turunan
sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai
bahan bakar dan arang. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan
temperatur 90 C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan
cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang
dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur
sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
3.4 Kandungan yang Terdapat dalam Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan minyak nabati yang penting, di samping kelapa, kacangkacangan, jagung, bunga matahari, dan sebagainya. Komoditas kelapa sawit merupakan
komoditas perdagangan yang menjanjikan. Minyak kelapa sawit mampu menghasilkan
berbagai hasil industri hilir yang dibutuhkan manusia, seperti minyak goreng, mentega,
sabun, kosmetik, dan lain sebagainya.
Minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh dalam
proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi olein, stearin, dan fatty acid. Olein
dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng, stearin digunakan untuk pembuatan
mentega, sedangkan fatty acid dalam pengembangannya dapat digunakan sebagai bahan
dasar oleokimia.
Minyak kelapa diekstraksi dari mesocarp buah dari Elaeis guineensis sawit. Ada
beberapa jenis tanaman ini tetapi Tenera, yang merupakan hibrid dari Dura dan Pisifera,
hadir melimpah melalui luar Semenanjung keseluruhan mesocarp ini terdiri dari sekitar 70 80% dari berat buah dan sekitar 45 -50% dari mesocarp ini adalah minyak. Sisanya buah
terdiri dari shell, kernel, kelembaban dan lemak diekstraksi fiber. Non minyak lainnya
dikenal sebagai crude palm oil (CPO) yang sampai cukup baru-baru ini dikenal sebagai
komoditas emas.
Minyak kelapa sawit seperti semua lemak dan minyak terdiri dari alam terutama
Triglyceries, mono dan digliserida. asam lemak bebas, kelembaban, kotoran dan komponen
kecil materi lemak minyak non kolektif disebut sebagai materi unsaponifiable.
-
25
Jumlah (%)
35
1 -3
0 -5
21 -43
10 11
32 48
06
3 -12
Komposisi
0,2 %
1,1 %
44,0 %
4,5 %
26
Oleat
C18:1
39,2 %
Linoleat
C18:2
10,1 %
Lainnya
0,9 %
Senyawa Non Trigliserida Pada Minyak Kelapa Sawit.
Senyawa non trigliserida dalam minyak kelapa sawit berada dalam jumlah kecil.
Dalam proses pemurnian dengan proses penyabunan beberapa senyawa non trigliserida
dapat dihilangkan, kecuali beberapa senyawa yang tak tersabunkan.
Tabel 7 : Komposisi Senyawa yang tak tersabunkan dalam Minyak Sawit
S e n y a w a
K a r o t e n o i d a
%
3 6
- Karotenoida
54,4
500-800
- Karotenoida
3,3
Mendekati 300
- Karotenoida
3,8
Mendekati 800
Likopene
2,2
Xantophyl
35
Tokoperol
35
- tokoperol
10
- tokoperol
20
tokoperol
+ + tokoperol
21
Sterol
21
Kolesterol
63
Kompesterol
80
Stigmasterol
26
p
p
m
5 0 0 - 7 0 0
- sitosterol
Phospatida
Alkohol Total
Triterpenik alkohol
Alifatik alkohol
Sifat Fisika-Kimia Minyak Kelapa Sawit
Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor, bobot jenis
(specific gravity), indeks bias, bilangan penyabunan, bilangan iodine, dan zat yang tidak
27
tersabunkan. Untuk bobot jenis, indeks bias, bilangan penyabunan, bilangan iodine dan zat
yang tidak tersabunkan dapat dilihat pada standar mutu.
Warna Dalam Minyak
Zat warna dalam minyak kelapa sawit terdiri dari dua golongan yaitu :
1. Zat warna alamiah.
2. Zat warna dari hasil degradasi zat warna almiah.
1. Zat Warna Alamiah
Zat warna alamiah adalah zat warna yang terdapat secara alamiah di dalam kelapa
sawit, dan ikut terambil bersama minyak pada proses pengepresan. Zat warna tersebut antara
lain -karoten, -karoten, xanthopil, klorofil dan antosianin. Zat warna tersebut
menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerahmerahan. Pigmen berwarna kuning disebabkan oleh karoten yang larut didalam minyak.
- Warna Akibat Oksidasi dan Degradasi Komponen Kimia Pada Minyak
Warna yang timbul akibat degradasi zat warna alamiah sulit dihilangkan, timbulnya
warna ini dapat diindentifikasikan bahwa telah terjadi kerusakan pada minyak. Untuk
mencegah hal ini, pada proses umumnya ditambahkan zat anti oksidan.
- Warna Gelap
Warna gelap ini disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tokoferol (vitamin E). Jika
minyak bersumber dari tanaman hijau, maka zat klorofil yang berwarna hijau turut terambil
bersama minyak, dan klorofil tersebut sulit dipisahkan dari minyak.
Warna gelap ini dapat terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan, yang
disebabkan beberapa faktor yaitu :
1. Suhu pemanasan yang terlalu tinggi pada waktu pengepresan dengan cara hidrolik atau
2.
3.
4.
5.
- Warna Coklat
Pigmen coklat biasanya hanya terdapat pada minyak yang berasal dari bahan yang
telah busuk atau memar. Hal ini terjadi karena reaksi molekul karbohidrat dengan gugus
28
pereduksi seperti aldehid serta gugus amin dari molekul protein dan yang disebabkan oleh
karena aktivitas enzim-enzim seperti phenol oxidase, poliphenol oxidase dan sebagainya.
- Warna Kuning.
Warna kuning selain disebabkan oleh adanya karoten yaitu zat warna alamiah juga
dapat terjadi akibat proses absorbsi dalam minyak tidak jenuh. Warna ini timbul selama
penyimpanan dan intensitas warna bervariasi dari kuning sampai ungu kemerah merahan.
- Bau dan Flavor
Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya
asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak
kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionine.
- Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit Yang Siap Dipasarkan
Untuk menentukan apakah mutu minyak itu termasuk baik atau tidak diperlukan
standar mutu. Berikut ini adalah standar rekomendasi dari AOCS untuk minyak kelapa
sawit:
Tabel 8 : Standart Mutu AOCS
SIFAT
Spesific gravitu pada 1000 C
Indeks bias pada 40 0C
Bilangan iodine
Bilangan Penyabunan
Zat yang tidak tersabunkan
NILAI
0,898 0.901
1,453 1,456
44 58
195 205
Tidak lebih dari 0,8
Standar mutu Special Prime Bleach (SPB ) dibandingkan dengan mutu ordinary:
Tabel 9 : Standart Mutu SPB dan Ordinary
K a n d u n g a n
< 0,1
< 0,1
Pengotoran (%)
< 0,02
< 0,01
Besi (ppm)
< 10
< 10
Tembaga (ppm)
0,5
0,2
Bilangan iodium
53 + 1,5
45 - 56
Karotena (ppm)
+ 500
500 - 700
Tokoperol (ppm)
+ 800
400 - 600
O r d i n a r y
2
29
< 2,0
< 3,5
Kuning (y)
20
35
Sifat sifat kimia minyak kelapa sawit meliputi beberapa reaksi penting. Beberapa dari
reaksi tersebut dinginkan dan ada reaksi yang tidak diinginkan.
1.Reaksi Hidrolisis
Ikatan ester dari molekul trigliserida dapat dihidrolisis menjadi asam lemak bebas,
sebagian gliserida dan gliserol. Hidrolisa ini terjadi karena adanya air atau kelembaban
tinggi dan temperatur tinggi mempercepat hidrolisa dalam asam lemak bebas tinggi.
2.Reaksi Oksidasi
Minyak sawit relatif stabil dengan panas dan oksidasi disebabkan kandungan polyunsaturated asam lemaknya rendah (diethenoid dan triethenoid). Akan tetapi minyak masih
dapat dipengaruhi oleh beberapa oksidasi yang disebabkan tingginya persentase asam monounsaturated oleat (monoethenoid) yang bersama sama dengan asam linoleat dan lain lainnya
membentuk ( setengah asam lemak yang berat molekulnya lebih rendah dalam minyak
kelapa sawit, aldehid dan keton. Senyawa senyawa ini menimbulkan bau dan rasa yang tidak
diinginkan (bau tengik). Tipe dari bau yang tidak diinginkan ini tergantung pada komposisi
asam lemak minyak, ketidak jenuhannya (asam oleat), kandungan poly-unsaturated, dan
adanya anti oksida asam.
RH
+ O2 Radikal Bebas
OH H
O
Reaksi
:
Keton
30
pangan dan non pangan masing-masing berbeda. Oleh karena itu keaslian,
kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan. Rendahnya mutu
minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan
pemrosesan dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu
minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini :
RBD Olein
RBD Stearin
Palm Kernel
32