Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Pengambilan
keputusan taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang
langsung atau terbatas. Menerima pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah
dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan
laba tahun ini merupakan suatu contoh Keputusan Taktis. Jadi, beberapa keputusan
taktis cenderung bersifat jangka pendek. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah
keputusan jangka pendek kerap mengandung konsekuensi jangka panjang. Mari kita
pertimbangkan
contoh
kedua.
Misalkan
suatu
perusaahaan
sedang
taktis seringkali berupa tindakan berskalakecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka
panjang.
Pertimbangan
contoh,
dimisalkan
suatu
perusahaan
sedang
2.1.2
2.2
2.2.1
bentuk
pengambilan
keputusan
oleh
manajemen
harus
tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan
merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan kepada konsep
different analysis for different purposes, yang berarti bahwa untuk tujuan yang
berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa
konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu:
1. Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai
alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam
pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan
diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial.
2. Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada
produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu
perusahaan.
3. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan
biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternative tertentu, sehingga
penghasilan atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai
biaya pada alternatif tertentu.
4. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan
atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek)
tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan.
2.2.2
Proses pengambilan keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan
tepat dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan tidak
ada aturan umum yang membedakan biaya ke dalam biaya relevanatau tidak relevan,
maka dari itu untuk mengetahui mana yang merupakan biaya relevan diperlukan
analisis biaya yang meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif
yang dipertimbangkan.
2. Mengeliminasi sunk cost, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan, misalnya : biaya penyusutan
3. Mengeliminasi
biaya
yang
tidak
berbeda
diantara
alternatif
yang
dipertimbangkan.
4. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang
merupakan biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan
dengan pengambilan keputusan.
2.2.3
penetapan harga jual yang demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang
tidak berdampak terhadap penjualan yang reguler.
2.3
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan.
Didalam kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam dua
kelompok besar yaitu:
a.Keputusan Rutin, yaitu keputusan manajemen yang terjadi secara berulang-ulang
dengan kondisi yang sama. Keputusan demikian biasanya dibuat secara ter-pola
dengan kondisi jika-maka (if-then) . Keputusan rutin juga dapat dilakukan oleh
manajer terkait atau yang berkompeten pada unit kerja tertentu. Contoh : Pembuatan
order pembelian (Purchase order) Pemeliharaan Penggajian bulanan Penghitungan
Biaya lembur
10
Contoh:
Saat ini perusahaan dapat menjual produk sebanyak 120.000 unit dengan harga Rp.
12.000 per unit dan biaya variabel Rp. 7.000 per unit nya. Biaya tetap yang
ditanggung setiap bulan berjumlah Rp.420.000.000. Untuk meningkatkan penjualan
sebesar 20 % dari semula manajemen merencanakan hal berikut:
Diberikan potongan harga 5 %
Diberikan hadiah langsung terhadap setiap unit penjualan dengan biaya Rp.
300 per unit
Dilakukan biaya promosi tetap sebesar Rp. 45.000.000.
Apakah rencana ini layak dilaksanakan?
Analisis Pendekatan total
Sebelum Promosi
Total Penjualan
: 120.000 X 12.000
1.440.000.000
Biata Variabel
: 120.000 X 7.000
840.000.000
Laba Kontribusi
600.000.000
Biaya tetap
420.000.000
Laba Usaha
180.000.000
13
Setelah Promosi
Total Penjualan : (120.000 X 12.000 ) + (24000X 0,95X12000) =
1.713.600.000
1.015.200.000
Laba Kontribusi
698.400.000
Biaya tetap
: 420.000.000+ 45.000.000 =
465.000.000
Laba Usaha
233.400.000
Dari analisis ini terlihat bahwa laba naik dari 180.000.000 menjadi 233.400.000
273.600.000
175.200.000
98.400.000
45.000.000
Tambahan Laba =
53.400.000
Dari analisis diferensial ini terlihat bahwa dengan kebijaksanaan manajemen laba
usaha akan naik sebesar Rp. 53.400.000. Jika dibandingkan dengan informasi
pendekatan biaya total, Informasi ini jelas lebih informatif dan mudah dipahami oleh
pengambil keputusan
14
15
dibutuhkan tamban bahan khusus Rp.350 per lembar. Selain itu untuk melakukan
pemanasan ekstra perusahaan membutuhkan sebuah blower yang disewa dengan
biaya Rp. 35.000.000 per bulan. Biaya pemasaran variabel tidakdiperlukan untuk
pesanan ini.
Pada kapasitas 88 % telah terjadi biaya sbb:
Bahan baku
110.000.000
Upah langsung
57.200.000
30.800.000
132.000.000
105.000.000
264.000.000
52.800.000
88.000.000
Diminta:
a. Buatlah analisis apakah pesanan dari Australia itu dapat dilayani , perhatikan
bahwa jika pesanan ini diterima maka kapasitas penjualan lokal akan
terganggu.
b. Jika dengan adanya pesanan dari Australian itu perusahaan mengingnkan
tambahan laba sebesar Rp. 30.000.000, tentukan lah berapa harga jual untuk
pesanan khusus.
Analisis diferensial :
16
9.500
1.600
Upah langsung
650
600
2.850
114.000.000
34.200.000
79.800.000
15.000.000
64.800.000
Dari analisis telihat ada kenaikkan pada laba Rp. 44.800.000 maka pesanan khusus
tersebut dapat dilayani.
Untuk mendapatkan tambahan laba 30.000.000 .
Laba
Penjualan
17
2.4
komprehensif. Kemampuan ABC tidak hanya dapat mengukur kos produk secara
tepat, namun dari informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan strategis lain dalam perusahaan. Implementasi ABC tidak hanya terfokus
pada aspek finansial, namun juga pada aspek non finansial lain yang merupakan
indikator keberhasilan/kinerja perusahaan. Namun demikian, berbagai hasil riset
masih menunjukkan temuan yang berbeda.
Implementasi ABC belum memberikan kontribusi yang optimal bagi
perusahaan dalam peningkatan kinerja. Bahkan di negara asalnya, minat untuk
menggunakan sistem ini masih sangat kecil. Artinya masih ada alternatif sistem lain
yang diyakini dapat membantu perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan
organisasi. Implementasi sistem ini selain membutuhkan SDM yang berkompeten
juga memerlukan dukungan teknologi dan semangat kerja tim. Selain itu, seperangkat
alat untuk kepentingan mekanisme kontrol perlu disusun agar supaya sistem dapat
berjalan efektif dan efisien. Selain dapat mengevaluasi dan mengukur kinerja, alat
kontrol ini dapat memberikan umpan balik untuk perbaikan rencana strategis
perusahaan.
Berbagai temuan riset tersebut memberikan implikasi adanya riset berikutnya antara
lain : Perlunya dikembangkan pendekatan kontinjensi dalam penelitian terkait.
Implementasi ABC yang memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap kinerja
18
penyebab lain/variabel anteseden (Ho dan Kidwell 2000, Innes dan Mitchell 1997).
Malmi (1999) menyatakan bahwa adopsi sistem ABC bergantung pada beberapa
faktor, yaitu ukuran perusahaan (firm size), derajat sentralisasi, diversivitas produk
dan ratio kos tidak langsung terhadap kos langsung. Kecenderungan perbedaaan
minat terhadap penggunaan alat strategis menunjukkan bahwa alat-alat tersebut
memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap kinerja perusahaan (Ho dan
Kidwell 2000, Innes dan Mitchell 1997). Perlu dilakukan analisis komparatif lebih
spesifik terhadap pengaruh implementasi suatu sistem dengan system yang lain
terhadap kinerja. Dari riset tersebut dapat diperoleh gambaran alat strategis manakah
yang paling efektif untuk diterapkan sehingga menghasilkan kinerja yang optimal
bagi perusahaan.
20
BAB III
KESIMPULAN
khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (tambahan biaya
karena memenuhi pesana khusus teresebut), maka pesana khusus tersebut sebaiknya
diterima. Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan
biaya diferensial, maka pesana khusus tersebut sebaiknya ditolak. Analisis biaya
diferensial yang diperhitungkan dalam pemilihan alternatf menerima atau menolak
pesanan khusus adalah biaya variabel saja, sehingga dengan menggunakan analisis biaya
diferensial perusahaan akan memperoleh tambahan laba dari pesanan khusus
22
23