You are on page 1of 7

Kronologi

April 20 - BP oil drilling platform , Deepwater Horizon , exploded injuring workers , seven critically .
Eleven workers missing and presumed dead .

April 23 - U.S. . Coast Guard Rear Admiral . Mary Landry made a statement that the oil wellhead leak
appears to have been avoided .

April 24 - U.S. . Coast Guard announced that the well head leaking about 42,000 gallons ( 1,000 barrels )
of oil per day into the Gulf of Mexico .

April 25 - High wind and choppy water prevents the Coast Guard and clean up crews from getting to the
spill site .

- The spill now covers about 600 square miles of water surface of the Bay

April 27 - ( ROVs ) found three leaks but can not stop the oil from continuing to run away .

April 28 - Estimates of oil leak increased to approximately 210,000 gallons ( 5,000 barrels )

April 29 - The oil slick reached the Mississippi Delta . LA Governor Bobby Jindal declared a state of
emergency .

April 30 - Obama postpone new offshore drilling plan pending the results of the BP oil spill
investigation .

- The smell of the oil spill blankets most of New Orleans and the Louisiana coast .

May 1 - Estimated oil spill ratcheted up to 1,050,000 gallons ( 25,000 barrels )

- U.S. . Fish and Wildlife Service show that the spill will affect the 20 National Parks .

May 2 - President Obama announced that BP is responsible for all costs related to the oil spill .

May 3 - NOAA declared the oil slick moving toward the coast of Alabama and Louisiana 's Chandeleur
Islands Floridadan .

May 4 - senior BP oil leak could recognize Congress as high as 2,520,000 gallons ( 60,000 barrels ) a
day .

- Reports surface that twice BP decided against an extra safety precautions because of the cost .

May 5 - BP ROV plug one of the three leaks .

May 6 - Gulf oil spill reaches Wildlife Protection as BP's efforts to lower containment dome .

May 9 - BP failed attempts to contain oil leak at the bottom of a 100- ton concrete / steel containment
dome .

May 10 - Crews continued use of chemical dispersants , booms , is limited to deal with burns of oil on the
surface and heading to the beach . Leaks continue .

May 11 - Reports suggest catastrophic BP oil leak correlates with the 1979 Ixtoc oil spill that took 9
months to stop .

May 12 - Oil is still moving towards the coastline . Many marine animals reported killed .

May 13 - Arguing about errors leaking oil companies as oil continues to choke the bay ; Obama plans tax
increases to pay for the BP oil spill .

May 14 - Accuracy of oil spill flow challenge . Believed to be more than 5000 barrels per day .

May 17 - The latest in an effort to stop the BP oil leak a little work . Try involves a remotely operated
vehicle submersible ( ROV ) that mile-long tube inserted . The tubes snaking into the damaged pipe and
divert oil to a tanker floating on the water surface .

Wikipedia
Bocoran minyak Deepwater Horizon (atau Bocoran minyak BP) adalah bocoran minyak yang terjadi
di Teluk Meksiko pada akhir Mei atau awal Juni 2010 dan merupakan tumpahan minyak terbesar di lepas
pantai dalam sejarah AS.[1] Sumber minyak adalah dari dasar laut 10.000 kaki (3,000 m) di bawah
permukaan. Peristiwa ini menyebabkan malapetaka lingkungan, karena memengaruhi habitat binatang
laut. Pemerintah Amerika Serikat menyebut BP sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Deepwater Horizon adalah anjungan lepas pantai yang berusia 9 tahun. Anjungan ini dibangun
oleh Hyundai Heavy Industries. Pada tanggal 20 April 2010, sejumlah gas keluar dari sumur dan meledak.
Sebagian besar pegawai anjungan dievakuasi dengan perahu dan helikopter. Tanggal 22 April 2010,
minyak bumi mulai keluar.
Pada tanggal 15 Juli 2010, BP mengatakan kebocoran itu telah dihentikan dengan menutup sumber
semburan minyak,[2] meskipun ada risiko bahwa pergeseran tekanan yang signifikan dapat menciptakan
sebuah kebocoran baru di dasar laut.[3]

Kompas
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya membatalkan kunjungannya ke Indonesia dan
Australia pada medio Juni ini. Tumpahan minyak dari sumur di kilang Deepwater Horizon di lepas pantai
Louisiana, Teluk Meksiko, AS, telah menyedot perhatian, mengganggu konsentrasi kerja, bahkan
kinerjanya.
Tumpahan minyak di Teluk Meksiko kini semakin tidak terkendali dan termasuk bencana lingkungan
terburuk dalam sejarah AS. Bencana yang pernah dijuluki terburuk di AS, yakni tumpahan kapal tanker
Exxon Valdez di lepas pantai Alaska pada 1989, terlampaui oleh peristiwa di Teluk Meksiko ini.
Kilang minyak Deepwater Horizon berjarak sekitar 80 kilometer dari bibir daratan Negara Bagian
Louisiana. Usaha pengilangan itu dimiliki Transocean Ltd, tetapi dioperasikan oleh British Petroleum
(BP) Plc. Sumur yang bocor adalah sumur MC252 dengan titik kebocoran terletak di bagian mulut sumur,
yakni di kedalaman 1,5 kilometer di bawah permukaan laut.
Sejak terjadi kebocoran pada 20 April, kebakaran dan robohnya anjungan pada 22 April, sampai sejauh ini
minyak yang tersembur ke laut lepas mencapai 19,7 juta galon (1 galon hampir 4 liter) hingga lebih dari
43 juta galon. Padahal, pekan lalu, AS merilis, minyak yang tumpah baru berkisar 18,6 juta galon hingga
29,5 juta galon. Tumpahan Exxon Valdez tersebut hanya 11 juta galon.
Dampak tumpahan minyak Teluk Meksiko juga lebih buruk. Pemerintah federal Louisiana telah menutup
sepertiga wilayah lautnya yang potensial untuk nelayan, usaha perikanan dan kelautan, serta pariwisata
yang tidak hanya berkaitan dengan tur, tetapi juga restoran dan cottage. Area yang tertutup itu
menghasilkan 1 miliar pon udang dan kerang.
Minyak juga telah mencemari daratan dan rawa-rawa Louisiana. Lebih dari 200 kilometer pesisirnya
tercemar berat. Ratusan burung, biota laut, dan binatang rawa mati, ribuan lainnya sekarat dan terancam.
Vegetasi pantai rusak. Persoalan itu melahirkan frustrasi sosial di kalangan warga, nelayan, pengusaha,
aktivis, pemerintah, dan operator.
Persoalan yang kian menggelisahkan Obama ialah belum berhasilnya upaya pihak operator kilang
minyak, BP Plc, meredam bencana itu. Meski BP sudah mengerahkan lebih dari 2.000 pekerja dan 1.600
kapal pengendali, baik itu skimmer, kapal tunda, maupun tongkang, dengan ribuan pekerja, tumpahan
minyak tetap tidak terkendali.

Langkah konvensional
Langkah konvensional yang pernah dicoba untuk mengendalikan tumpahan minyak, seperti menuangkan
cairan kimia (dispersant) untuk mengurai gelembungan minyak, juga gagal. Banyak pihak mengkritiknya
karena skenario itu tidak ramah lingkungan. Beberapa petugas lapangan BP dirawat akibat cairan itu.
Sejumlah skenario baru yang belum pernah dilakukan BP atau operator lain sebelumnya pun dicoba untuk
menekan kebocoran dan laju tumpahan minyak. Misalnya, membuat sebuah kubah raksasa dari beton
seberat 100 ton di pantai Louisiana, lalu diangkut, dan menyemprotkan lumpur kental pun gagal.
Terakhir, petugas menyuntikkan lumpur hasil pengeboran bercampur semen melalui pipa untuk menukik
ke sumur hingga sedalam 1,6 kilometer dari permukaan laut atau lebih dalam 1,1 kilometer dari titik
kebocoran. Skenario ini disebut top kill. Harapan agar sumur bisa ditutup permanen pun gagal lagi akhir
pekan lalu.
Sejak awal pekan ini, skenario baru pun dicoba lagi. BP berjanji, hasilnya baru terlihat Agustus 2010.
Tiga bulan adalah waktu yang panjang, yang membuat perairan dan daratan di pesisir selatan AS bisa
lebih buruk lagi. Obama lebih tidak tenang lagi karena pekan ini laju pencemaran telah menyentuh
Mississippi dan Alabama.
Tekanan terhadap Obama pun semakin kencang tidak saja dari aktivis lingkungan dan warga, tetapi
terutama lagi dari parlemen atau kongres. Anggota Kongres AS, Ed Markey, tidak percaya BP bisa
berhasil meredam petaka Teluk Meksiko. Saya tidak percaya BP bisa menuntaskan masalah ini,
katanya.
Berdampak politis
Pekan ini Obama sudah mengambil alih bencana lingkungan di Teluk Meksiko. Namun, biaya operasional
tetap ditanggung operator dan bukan negara. Sebagian anggota Kongres AS menilai Obama terlambat
bersikap. Obama diminta segera menanggapi frustrasi sosial dan meninjau kembali izin pengeboran lepas
pantai AS.
Untuk menunjukkan kesigapannya atas masalah itulah Obama menunda lawatannya ke Asia Pasifik,
termasuk Indonesia, pada medio Juni ini. Bagi Obama, bencana tumpahan minyak sangat problematik,

yakni menyembuhkan frustrasi sosial, tekanan parlemen dan kongres, krisis energi, serta terganggunya
hubungan global.
Frustrasi sosial yang luas di kawasan teluk amat berbahaya bagi investasi baru di sektor energi. Dia
terpaksa harus mengumumkan langkah baru untuk menghadapi tumpahan minyak, termasuk melanjutkan
moratorium izin pengeboran selama 6 bulan dan menangguhkan pengeboran lepas pantai di Alaska dan
Virginia.
Obama juga terpaksa harus menghentikan pengeboran 33 sumur minyak baru di Teluk Meksiko. Di
sinilah titik ancaman terhadap kemungkinan terjadinya krisis pasokan minyak dan gas bagi kebutuhan
domestik AS. Saham BP di bursa saham London merosot 12-15 persen dan tingkat kepercayaan publik
atas BP juga merosot.
Bagaimana dengan Obama? Bobot tekanan publik, termasuk dari kongres, terhadap Obama bisa semakin
berat jika dia tidak berhasil menangani bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Kegagalan atau
keberhasilan Obama menangani masalah itu juga menentukan pamornya, menjadi lebih buruk atau lebih
baik di mata warga AS.
Lebih baik bagi Obama menunda lawatan ke Asia Pasifik. Namun, penundaan itu juga menunjukkan
betapa urusan politik domestik kadang-kadang menghambat keterlibatan global Presiden AS. Ini
khususnya terjadi selama semester pertama ketika porsi urusan politik sangat tinggi.
(AFP/AP/REUTERS/BBC.NEWS)

Dari Blog

Deepwater Horizon adalah ultra-deepwater rig pengeboran minyak lepas pantai, yangdiposisikan secara
dinamis, semi-submersible, milik Transocean. Dibangun pada tahun 2001 di Korea Selatan oleh Hyundai
Heavy Industries, rig tersebut disewakan kepada BP dari tahun 2001 sampai September 2013. Pada bulan
September 2009, rig membor sumur minyak terdalam dalam sejarah pada kedalaman vertikal 35.050 ft
(10.683 m)
Pada tanggal 20 April 2010, panggilan mayday dari rig pengeboran minyak lepas pantai, Deepwater
Horizon, di Teluk Meksiko melaporkan terjadinya ledakan dan menandai awal dari salah satu bencana
lingkungan terbesar buatan manusia di Amerika Serikat. Saat ini, dampak lingkungan, ekonomi, dan
politik dari tumpahan minyak tersebut barulah dirasakan - tetapi apa yang terjadi di hari rig tersebut
terbakar, sebelum besarnya bencana seperti yang dirasakan sekarang ini menjadi nyata?
National Geographic Channel memperoleh rekaman yang tidak pernah dilihat oleh publik sebelumnya,

eksklusif dari US Coast Guard, produksi kru NGC dan salvage company yang merespon 36 jam pertama
setelah ledakan. Dari dokumenter NGC Gulf:

Film dokumenter yang tak tertandingi dari 36 jam pertama meliputi cakupan rig yang dilalap api, kapalkapal lokal menyiram rig yang terbakar dengan air untuk membendung api, close-up saat-saat
tenggelamnya rig yang terbakar ke dalam laut. Para anggota Coast Guard anggota berbicara secara
emosional tentang mencari kru rig yang hilang, dan tim dari insinyur membahas cara memadamkan
kebakaran dan menyelamatkan rig, meskipun akhirnya sia-sia.
"Saya bisa melihat cahaya dari rig yang terbakar dari jarak 50 mil jauhnya," kata Letnan USCG, Lim.
"Saya tahu ini adalah kebakaran besar ... seperti melihat neraka di bumi." kata Kurt Peterson, seorang
anggota elite swimming rescue yang bekerja untuk menyelamatkan kru rig yang tenggelam dan terluka,
"Saya tidak pernah harus berurusan dengan begitu banyak orang pada satu waktu ... setelah peristiwa
Badai Katrina. "
Ketua tim Salvage menggambarkan pengalaman mereka setelah bekerja mati-matian untuk
menyelamatkan rig dan kemudian menontonnya tenggelam: "Ketika Anda kehilangan rig, itu adalah saat
yang muram. Anda merasa rugi, Anda merasa gagal ... Sayangnya bagi kita, kita kalah dalam
peperangan dari awal. Kecuali aliran minyak diputus, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah
bencana seperti yang akhirnya kita saksikan. "
Chris Choy, kru rig yang selamat mengatakan, "Saya terus berpikir - kita semua mati ... saat itu saya tidak
tahu apakah saya satu-satunya orang yang masih ada di rig atau tidak." Dia melanjutkan, " Ini adalah
sesuatu yang saya tidak akan pernah lupa, gambaran kebakaran selalu menghantui kepala saya .... Kami
berkumpul dalam kelompok besar dan akhirnya kami tahu bahwa kami telah kehilangan 11 orang ....
Kami hanya terus berdoa bahwa seseorang akan menemukan mereka."

You might also like