Professional Documents
Culture Documents
Psychocutaneus Disease
Oleh :
Azatu Zahira Sayuti
11180110014
1118011022
1118011071
Preceptor:
dr. M. Syafei Hamzah, Sp.KK, FINS-DV
dr. Arief Effendi, Sp.KK
dr. Yulisna, Sp.KK
dr. Hendra Tarigan Sibero, M.Kes,Sp.KK
BAB I
PENDAHULUAN
dari
gangguan
penampilan,
yang
dengan
signifikan
dapat
memiliki
masalah
psikiatri
atau
psikologis
tertentu
yang
kelainan Primary dermatologic dimana pada kasus ini, defek utama terletak pada
aspek dermatologis, yang akibat dari adanya aspek psikologis tambahan, (e.g.,
stress atau hubungan interpersonal) menyebabkan kemungkinan terjadinya situasi
komorbiditas psikiatri seperti gangguan cemas, atau depresi akibat ketakutan akan
dampak yang disebabkan oleh defek dermatologis yang dideritanya terhadap
penampilan serta kualitas hidupnya secara keseluruhan. Intinya, komorbiditas
psikiatri bukanlah semata-mata hasil dari aspek detrimental dari kulit, namun juga
berkaitan dengan patofisiologi dari penyakit kulit itu sendiri. Sebagai contohnya
ialah hubungan antara psoriasis dengan kejadian depresi, dimana keduanya
memiliki mekanisme inflamasi yang sama.1
Pada tutorial kasus kali ini akan dipaparkan salah satu kasus mengenai
sebuah kasus pasien dengan gangguan psikokutaneus, yang ditemukan di RSAM.
Pada pembahasan akan ditekankan pada anamnesis, pemeriksaan dermatologi,
cara mendiagnosis serta penatalaksanaan dan membandingkan dengan literature
yang penulis dapatkan.
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny, T
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 60 Tahun
Status
: Menikah
Alamat
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: 14 Maret 2016
Anamnesis:
Keluhan Utama :
Tampak skuama hiperpigmentasi multiple di bagian kedua tungkai kaki ,
kedua tangan dan abdomen sejak 1 bulan yang lalu.
.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang karena penyakit kulitnya yang tidak kunjung membaik.
Penyakit yang dialami pasien berupa adanya skuama hiperpigmentasi multiple
di bagian kedua tungkai kaki , kedua tangan dan abdomen Pasien mengatakan
bahwa hal ini dimulai sejak satu bulan yang lalu, saat secara tiba-tiba kulit
pada lengan kanannya terasa gatal dan kulit di sekitar tangan kirinya memerah
seperti ada serangga yang berjalan dan menggigit. Awalnya rasa gatal hanya
dirasakan pada bagian lengan bawah pasien, namun menyebar ke seluruh
tubuh dalam waktu seminggu. Gatal dirasakan hampir sepanjang hari dan
tidak ada waktu dimana gatal dirasakan mereda ataupun semakin terasa, untuk
meringankan rasa gatal yang dialaminya, Ny. T sempat memeriksakan
keluhannya ini ke bagian Kulit dan kelamin RSUD Abdoel Muluk dan di
berikan obat berupa pil dan salep. Pasien pun merasakan ada sedikit
perubahan dan diminta untuk mengkontrol ulang setelah 1 mnggu kemudian.
Seminggu setelah pengobatan tersebut, seharusnya Ny. T mengontrolkan
kembali akan tetapi hal ini tidak dilakukan dikarenakan tidak ada yang mau
mengantarkan Ny.T untuk kembali ke RSUD dan karena keluhan dirasa belum
membaik akhirnya beliau hanya di bawa oleh anaknya ke dokter umum dekat
rumah dan ini dilakukan hampir 2 minggu lamanya. Selama 2 minggu itu
dirasakan keluhan yang tidak kunjung membaik dan merasa di seluruh
badannya banyak binatang yang berjalan dan menggigiti badannya dan rasa
gatal yang setiap hari dirasakan semakin hari semakin gatal hingga ketika
beliau menggaruknya terlepas bagian sisik kulitnya.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit beliau tidak mengkontrolkan
kembali keluhannya ini ke layanan kesehatan manapun, dikarenakan tak ada
satupun keluarga yang dapat mengantarkannya, sehingga beliau tidak
mengkonsumsi obat sama sekali selama seminggu ini sehingga lesi semakin
lama semakin menyebar keseluruh tubuh.
Pada akhirnya, setelah 1 minggu kemudian dua ,penyakit yang dialaminya
tidak kunjung sembuh dan Ny. T diantarkan kembali oleh istri dari anaknya
untuk mengontrolkan kembali ke bagian Kulit kelamin RSUD Abdul Muluk.
Beliau merasakan sangat sedih karena keluhan yang beliau rasakan tidak
kunjung sembuh.
Riwayat makan-makanan tertentu sebelum gejala dirasakan disangkal.
Riwayat kontak dengan serangga ataupun bahan iritan disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang serupa sebelumnya. Riwayat
penyakit lain seperti DM & HT disangkal.
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital :
o Tekanan darah
: 130/80 mmHg
o Nadi
: 88 x/menit
o Pernafasan
: 20 x/menit
o Suhu
: 36,8o C
Status dermatologis :
Lokalisasi : - Regio brachii dextra dan sinistra bagian antero-posterior dan
axilla dextra dan sinistra
- Regio antebrachii dextra dan sinistra antero-posterior,
- Regio abdomen anterior daerah umbilikus,
Effloresensi : Tampak lesi multiple sebagian besar terdiri dari skuama
hiperpigmentasi, ukuran bervariasi dari lentikuler hingga numular dengan
batas yang tegas. Terdapat pula lesi berupa erosi dengan dasar kulit erosif
berwarna merah, berbentuk ireguler dengan batas tegas, beberapa telah
mengering dengan tepi yang dikelilingi serum yang mengering, dan
beberapa masih basah, dan dengan aktif mengeluarkan serum. Tampak
gambaran krusta di beberapa predileksi bebentuk numular dan jika digaruk
terlalu keras bisa menjadi eksoriasi.
Diagnosis Banding
-
Psychocutaneus Disease
Prurigo Dermatitis
Diagnosis Kerja
-
Psychocutaneus Disease
Penatalaksanaan
I.
Umum
a. Memberikan konfirmasi tentang penyakit yang sedang dialami pasien.
b. Memberikan informasi tentang penyebab penyakit ini
c. Merencanakan untuk merujuk ke bagian kesehatan jiwa dikarenakan
ada hubungannya dengan penyakit pasien.
II. Khusus
a. Ranitidin 2x 50mg
b. Cetirizin 1x10mg ( Bila Gatal)
c. Metyl Prednisolon 16 mg dosis terbagi
1.1-0 PC ( 5 hari pertama)
1.1-0 PC (5 hari kedua)
-0-0 PC (5 hari ketiga)
d. Moisdrem 10% cream
e. Acid salisil 1%
Intercorn cr 20 gr
Futaderm cr 5 gr
Lacedim 10%
Prognosis
Vitam
Fungtionam
Sanationam
Cosmeticam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia
: Dubia
Daftar Pustaka
1. Cotterill JA and Millard LG.1998. Psychocutaneous Disorders. In Texbook
of Dermatology ed. By Champion RH et al. Blackll science ; 2785-2813.
2. Davidson S, Giesler GJ: The multiple pathways for itch and their
interaction with pain. Trends Neurosci 33(12):550-558, 2010.
3. Koblenzer C: Psychosomatic Concepts in Dermatology. Orlando, FL,