Professional Documents
Culture Documents
Data ini memberikan bukti bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi pada
usia setengah baya terkait dengan status kesehatan yang luar biasa di antara
perempuan yang bertahan hidup sampai usia tua dan menguatkan peran potensial
aktivitas fisik dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Pendahuluan
Peningkatan UHH yang dramatis, di AS dari 47,3 tahun (1900) menjadi
80,4 (2005)
Proyeksi kependudukan AS: 1 dari 5 orang Amerika akan berumur 2030
Lansia rentan terhadap penyakit kronik dan disabilitas fungsional
pembiayaan
10-50% lansia 65 tahun dapat menjaga integritas fisik dan kognitif serta
terbebas dari penyakit kronik
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk tetap survive pada lansia:
rokok dan obeisitas
Aktivitas fisik sebagai pendekatan mengurangi risiko penyakit kronik dan
aspek kesehatan yang lain
Keterbatasan penelitian sebelumnya
Tujuan penelitian: mencari hubungan antara aktivitas fisik pada usia
pertengahan dengan survival pada usia lanjut (successful aging)
Metode-Populasi
Penelitian NHS kohort prospekif
Dimulai tahun 1976 s/d 2000
Peserta 121.700 perawat perempuan
Usia baseline 30-55 tahun
Follow up tiap 2 tahun
Aktifitas fisik dinilai sejak 1986
Follow up rate akhir penelitian (2000)
Metode-Penilaian
Rata-rata waktu perminggu untuk aktivitas termasuk: walking or hiking
outdoors; jogging (10 min/mile); running (10 min/mile); bicycling; lap
swimming; playing tennis; doing calisthenics, aerobics, aerobic dance,
and/or rowing machine exercise; and playing squash or racquet ball 10
kategori
Jumlah anak tangga serta tipe langkah
Berdasarkan data tersebut dihitung energy expenditure dalam pengukuran
metabolic-equivalent tasks (METs) dalam jam perminggu
1 METs-jam adalah kalori yang dibutuhkan per kgBB perjam untuk
aktivitas dibagi kalori yang dibutuhkan per kgBB untuk istirahat.
Metode-Penyakit kronik
Bervariasi, penyakit kronik mayor yaitu cancer, diabetes, coronary heart
disease, stroke, Parkinson disease, and multiple sclerosis
Dilaporkan sejak th 1976
Follow-up tiap 2 tahun
Metode penilaian
Jawaban kuisioner dikonfirmasi
Validitas tinggi
Status fisik dan mental menggunakan SF-36 (1992, 1996, 2000)
Fungsi kognitif menggunakan Telephone Interview for Cognitive Status
(TICS) salah satu model MMSE pada subyek berusia 70 tahun dan tidak
menderita stroke
Definisi successful aging
1. no history of cancer (ex nonmelanoma skin cancer), diabetes, myocardial
infarction,coronary artery bypass graft surgery (CABG), congestive heart
failure, stroke, kidney failure, chronic obstructive pulmonary disease,
Parkinson disease, multiple sclerosis, or amyotrophic lateral sclerosis;
2. no impairment in cognitive function(TICS score31);
3. no physical disabilities (no limitations on moderate activities and no more
than moderate limitations on more demanding physical performance
measures)
4. no mental health limitations (mental health score 84, which is themedian
score in our study population)
Metode-Analisa
Subyek dikelompokkan dalam kuantil METs
Regresi logistik ORs
Regresi logistik multivariat berbagai variabel pada baseline
Hubungan METs dengan jenis langkah jalan
Hipotesis 2 arah
Ors, 95% CI
SAS 9.1
Hasil
Hasil
Hasil
Diskusi
Asosiasi positif kuat antara aktivitas fisik pada usia pertengahan dengan
successful survival
Data penelitian sebelumnya terutama pada subyek laki-laki sulit
dibandingkan langsung
Beberapa penelitian sebelumnya berlawanan hasil
Penelitian sebelumnya tidak meneliti langkah
Jenis langkah berhubungan dengan survival
Aktivitas fisik berhubungan dengan peningkatan OR survival pada subyek
yang kurus maupun gemuk
Kekuatan penelitian: pengukuran sataus kesehatan komprehensif, jumlah
sampel besar, pelaporan penyakit kronik akurat, metode pengukuran
tervalidasi, fokus pada subyek wanita, penilaian terhadap cara berjalan