You are on page 1of 7

Laporan Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan

Program Studi Biologi


Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana 2016

Metode Pembuatan Preparat Non Permanen dari Jaringan Tumbuhan dan


Hewan
Oleh:
Nama: Rut Christine Inggriani
NIM 412014021
I.
Tujuan
Mengenal berbagai macam bentuk dan karateristik akar dan batang,
mengetahui perkembangan akar dan batang, serta mengetahui struktur dan fungsi
modifikasi akar dan batang.
II.
III.

Alat dan Bahan


Cara Kerja
Gelas benda dibersihkan dengan alkohol 70% dan dilap dengan tisu. Mulut
dibersihkan dengan berkumur air terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan
epitelium mukosa mulut. Jaringan epitelium diambil menggunkan tangkai scalpel
steril atau cotton bud pada bagian bibir bawah sebelah dalam atau bagian dalam
pipi. Epitelium diletakan pada gelas benda dan diratakan dengan tusuk gigi.
Ditambahkan setetes pewarna metilen blue dan ditunggu selama tiga menit. Gelas
benda ditutup dengan gelas penutup perlahan-lahan menggunakan bantuan jarum
pentul. Diamati di bawah mikroskop dan dilakukan pemotretan preparat dan
dianalisis hasilnya.
Hasil dan Pembahasan

Tabel 2.1. Pengamatan Struktur Morfologi Akar dan Batang


Nama
Tumbuhan
Bentuk akar
tunggang :
Bayam
(Spinacia
oleracea)

Gambar Praktikum

Foto Praktikum

Keterangan
Gambar
1.
2.
3.

4.
5.

6.
7.
8.

Collu
m
Apex
radice
s
Corp
us
radice
s
Radix
latera
lis
Fibril
la
radica
lis
Pilus
radica
lis
Calyp
tra
Zona
difere

9.

10.

11.
12.
1.

Bentuk akar
serabut :
Padi (Oryza
sativa)

2.
3.

4.
5.

6.
7.
8.
9.

10.

Perkembanga
n akar dan
batang :
Kacang hijau
(Vigna
radiata)

1.

nsiasi
Zona
pema
njang
an
Zona
pemb
elaha
n
Akar
dewa
sa
Akar
muda
Collu
m
Apex
radice
s
Corp
us
radice
s
Radix
latera
lis
Fibril
la
radica
lis
Pilus
radica
lis
Calyp
tra
Radix
prima
rix
Pang
kal
batan
g
Akar
adven
tif

Kotiled
on

2.
Kauliku
lus
3. Radikul
a
4. Plumul
a
5. Pilus
radicis
6. Collum
7. Apex
radicis
8. Radix
lateralis
9. Corpus
radicis
10. Fibrila

Modifikasi
Akar :
Wortel
(Daucus
carota)

Modifikasi
Akar :
Bit (Beta
vulgaris)

Bentuk dan
modifikasi
batang :
Sirih (Piper
betle)

radicali
s
11. Nodus
12. Folliage
leaves
1. Tempat
tumbuh
nya
batang
2. Pangkal
akar
3. Ujung
akar
4. Cabang
akar
5. Leher
akar
6. Ruasruas
akar
7. Akar
serabut
yang
menem
pel
pada
akar
tunggan
g
1. Collu
m
2. Apex
radici
s
3. Corp
us
radici
s
4. Radix
latera
lis
5. Fibril
la
radica
lis
6. Pilus
radica
lis
7. Calyp
tra
1. Akar
pelek
at
2. Nodu
s
3. Ramb
ut
batan
g
4. Batan
g
poko
k
5. Caba
ng

6.

7.

Bentuk dan
modifikasi
batang :
Waluh
(Cucurbita
mascata)

1.
2.

3.

4.

pemb
elit
Bentu
k
batan
g
teres
Tang
kai
daun
pemb
elit
Sulur
Ramb
ut
halus
(pilus
)
Caba
ng
batan
g
Batan
g
poko
k

Klasifikasi ilmiah :
Kingdom
:Plantae
Divisio
:Tracheophyta
Classis
:Magnoliopsida
Ordo
:Caryophyllales
Familia
:Amaranthaceae
Genus
:Spinacia
Spesies
:Spinacia oleracea
Akar pada bayam merupakan jenis akar tunggang yang berbentuk tombak. Bentuk
pangkalnya besar dan semakin ke arah ujung bentuknya semakin meruncing. Cabang akarnya
memiliki serabut-serabut kecil untuk memperluas jangkauan penyerapan air. Bayam memiliki
akar primer besar yang ditumbuhi cabang akar. Akar primernya berawarna putih dan sudah
mengalami pematangan pada bagian pangkal sampai batangnya menjadi akar dewasa. Akar
mudanya terdiri dari tiga zona, zona diferensiasi terletak di dekat rambut akar, zona
pemanjangan terdapat di bagian bawah zona diferensiasi, zona pembelahan terdapat pada
ujung akar yang dilapisi tudung akarnya (GRIN,2011).
Klasifikasi :
Kingdom :Plantae
Divisio :Spermatophyta
Classis :Monocotyledone
Ordo
:Poales
Familia :Graminae
Genus
:Oryza
Spesies :Oryza sativa
Akar padi merupakan jenis akar serabu yang berbentuk benang. Akar primernya
tidak tumbuh membesar sementara akar lateral tumbuh menjadi percabangan akar primer dan
memiliki ukuran yang sama dengan akar primer. Pada awal perkecambahan terdapat akar
4

seminal yang tumbuh bersamaan dengan akar primer, akar seminal perlahan digantikan akar
adventif yang tumbuh berukuran sama dengan akar primernya. Pada buku batang bagian
pangkal terbawahnya, akar adventif tumbuh bercabang-cabang dan keluar dari pangkal batang.
Semua akar adventif yang tumbuh berukuran sama dengan akar primer sehingga sulit
membedakan anatara akar adventif dengan akar primernya. Namun semua bagian akarnya
baik primer maupum akar lateral memiliki serabut-serabut akar yang dilengkapi rambutrambut akar untuk memperluas area penyerapan air. Akar padi berwarna putih dan memiliki
ukuran serta panjang yang hampir sama. Karena habitat padi ada pada tanah yang tergenang
air serabut dan rambut akar yang dimiliki lebih banyak dan pada akar primer tidak terjadi
penebalan seperti pada akar tunggang yang habitatnya pada tanah yang keras (tanah organik)
(Sugeng,2001).
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Ditoyldonae
Ordo
: Leguminales
Famili
: Leguminosae
Genus
: Vigna
Spesies : Vigna radiata
Perkembangan akar dan batang digunakan kacang hijau. Pada pengamatan kacang
hijau hari ke-4 akar kacang hijau sudah membentuk pangkal dan membuat perbedaan dengan
pangkal batang. Warna pangkal batang hingga ke batang akar berwarna cokelat tua dan
semakin ke ujung akar warnanya cokelat muda. Radikulanya sudah mulai ditumbuhi rambut
akar. Pada ujung akar juga sudah mulai tumbuh cabang akar di kedua sisinya yang berukuran
sangat kecil. Batangnya berwarna putih dan mendekati kotiledonnya berwarna hijau muda.
Kotiledon masih menempel pada plumulanya. Berbeda dengan perkembangan pada jagung
kotiledon pada kacang hijau juga terangkat ke atas ketika pertumbuhan batang dimulai. Pada
jagung kotiledon tetap menempel pada akar dan batang mengalami pertumbuhan ke atas
sedangkan akar ke bawah (pertumbuhan dua arah) sedangkan pada kacang hijau mengalami
pertumbuhan satu arah. Bentuk akar kacang hijau adalah akar tunggang (Purwono dan
Hartono, 2005).
Perkembangan hari ke-5, akar mengalami pertambahan panjang, dan cabang-cabang
akar mulai terlihat pertumbuhan yang lebih jelas. Akar primer mulai mengalami penebalan
dan kotiledon sudah terlepas dari plumulanya, namun kotiledon masih menempel pada
batang. Plumula mulai berkembang menyerupai daun muda yang terbuka membentuk huruf
V. Nodus batang mulai terlihat dan terjadi penebalan pada batang yang terlihat lebih jelas
dibanding hari sebelumnya. Batang mengalami perubahan warna dari putih menjadi kuning
kecokelatan. Batang dan akar mulai tumbuh secara tegak. Batang tumbuh ke arah atas
sementara akar ke bawah mengikuti sumber air.
Perkembangan di hari ke-6, ukuran akar dan batang semakin bertambah panjang dan
besar. Warna ujung akar dengan pangkal semakin terlihat jelas perbedaannya. Semakin ke
arah pangkal warna batang semakin gelap demikian juga warna akar semakin ke ujung
warnanya semakin gelap. Serabut akar sudah mulai terbentuk dan membentuk beberapa
percabangan akar yang masih berukuran kecil. Kotiledon terpisah menjadi dua namun masih
menempel pada batang. Daun semakin panjang dan terbuka lebih lebar. Batang dan akar
semakin menebal dan warna batang lebih gelap dibandingkan hari sebelumnya. Pada batang
terlihat bulu-bulu halus yang melapisi batang dan pada akar tudung akar terlihat lebih jelas.
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dycotyledonae
5

Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Umbelliferales
: Umbelliferae
: Daucus
: Daucus carota
Wortel merupakan jenis akar tunggang yang mengalami modifikasi menjadi umbi
akar. Umbi wortel berbentuk seperti tombak dan memiliki ujung yang tumpul. Karena wortel
merupakan hasil modifikasi akar maka permukaan luarnya tampak licin dan ruas-ruasnya
tidak jelas. Pada ruas-ruasnya terdapat serabut-serabut akar yang halus. Kulit berwarna
kuning-orange. Fungsi dari umbi akar ini adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Pada bagian pangkalnya terdapat tempat tumbuh batang. Akar-akar serabutnya
menempel pada ruas-ruas umbi yang berfungsi menyerap zat-zat hara dan air untuk
membantu proses fotosintesis pada tanaman (Berlian, et al,2003).
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Chenopodiaceae
Genus
: Beta
Species
: Beta vulgaris
Bit merupakan bentuk modifikasi akar tunggang yang tumbuh menjadi umbi akar.
Bentuk akarnya adalah napiformis (gasing). Pada bagian pangkal umbi tumbuh daun dengan
petiolus yang berwarna ungu. Umbi akarnya berwarna ungu dan memiliki cabang-cabang kar
yang keluar dari umbi bagian ujungnya. Sistem perakaran bit yaitu akar tunggang yang
memiliki cabang dengan serabut akar yang banyak sangat membantu bit untuk hidup di
habitat yang kering (terutama pada daerah dataran tinggi). Karena bentuk akar bit yang
seperti gasing, hal ini juga memudahkan bit menempel pada tanah yang tidak rata. Proses
penyerapan air di tanah yang kering dibantu dengan adanya serabut akar yang tumbuh pada
ujung akar bit. Bit juga kaya akan pigmen betalain yang membuat akar dan petiolusnya
berwarna ungu kemerahan (Sunarjono,2004).
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Piperales
Famili
: Piparaceae
Genus
: Piper
Spesies
: Piper betle
Sirih memiliki bentuk batang bulat (teres), batangnya merupakan batang berkayu
(lignosus) yang tidak mengalami perbesaran (tidak memiliki kambium). Permukaan batang
kasar dan berkerut-kerut serta memiliki rambut-rambut halus yang mengelilinya. Warna
batang hijau agak kecokelatan. Arah tumbuh batangnya memanjat dengan tipe percabangan
monopodial. Arah tumbuh batang yang memanjat ini sekaligus menjadi bentuk dari
modifikasi batang sirih yang lain. Batangnya dapat tumbuh ke atas dengan menggunakan
bantuan penunjang. Modifikasi batang lainnya yaitu batang sirih yang dilengkapi dengan akar
yang tumbuh pada nodus-nodus batang pokok. Fungsi akar tambahan yang tumbuh tersebut
adalah sebagai alat khusus untuk berpegangan pada penunjang. Sifat cabangnya yaitu sirung
yang berukuran panjang dan memiliki ruas-ruas sehingga tidak dapat menghasilkan bunga.
Arah tumbuh cabang batang condong ke atas (patens) (Tjitrosoepomo,2009).
Kingdom
Divisi

: Plantae
: Spermatophyta
6

Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Dicotyledonae
: Cucurbitales
: Cucurbitaceae
: Cucurbita
: Cucurbita moschata

Waluh memiliki bentuk batang yang quadrangularis. Batangnya basah (herbaceus),


lunak dan berair. Permukaan batang berambut (pilosus). Arah tumbuh batangnya berbaring
(humifusus). Batangnya ada pada permukaan tanah, ujung batangnya membelok ke atas.
Percabangannya monopodial semu. Batang pokoknya tampak jelas namun cabang-cabangnya
memiliki ukuran yang sama dan membuat batang pokoknya tidak terlihat jelas sehingga
disebut monopodial semu. Cabangnya sirung pendek (virgula), ruas-ruasnya pendek. Arah
tumbuh cabangnya ke atas. Modifikasi batangnya berupa sulur sebagai alat pembelit yang
berfungsi untuk berpegangan pada penunjang. Sulurnya keluar dari ketiak cabang dimana
nodusnya tidak terlihat jelas. Waluh memiliki rambut halus (pilus) yang menutupi seluruh
bagian batangnya (Tjitrosoepomo,2009).

IV.

Daftar Pustaka

Berlian N., dan Hartuti.2003.Wortel dan Lobak.Jakarta: Penebar Swadaya.


GRIN.2011.National Genetic Resources Program. GRIN (Germplasm Resources
Laboratory).Maryland, Beltsville.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=3562) . Diakses tanggal
14 Februari 2016.
Purwono dan Hartono,R.2005.Kacang Hijau.Jakarta:Penebar Swadaya.
Sugeng, H. R. 2001. Bercocok Tanam Padi. Semarang:Aneka Ilmu.
Sunarjono, H.H., 2004.Bertanam 30 Jenis Sayur.Jakarta: Penebar Swadaya.
Tjitrosoepomo, G. 2009.Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gadjah Mada University.

You might also like