You are on page 1of 10

MAKALAH

TENTANG
KESENIAN TRADISIONAL BUTON

DISUSUN OLEH:
1. LA ODE MUHAMMAD MAKMUN
2. NURWIBOWO KADIR
3. TRY YULIASTY ALWAT
4. VERRY ASWARD SAMIUN

SMA NEGERI 1 BAUBAU


BAUBAU
2011-2012

KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim.
Dengan mengucapkan puji sukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala
limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penulis memperoleh anugrah
berupa kesehatan, kekuatan, dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul KESENIAN TRADISIONAL BUTON yang khususnya
membahas Tarian dan Lagu daerah buton.
Makalah ini sengaja disusun untuk membantu pembaca mengetahui
dan melestarikan kesenian tradisional buton. Yang nantinya akan menambah
wawasan serta kepedulian terhadap kesenian tradisional khususnya daerah
buton.

Isi makalah ini mencakup lagu dan tarian daerah yang berasal dari
Buton. Materi yang dipaparkan adalah berbagai macam macam lagu dan
tarian daerah yang merupakan kesenian yang perlu diketahui dan harus
dilestarikan agar kesenian daerah ini tidak hilang dari tanah Indonesia serta
dapat dinikmati oleh generasi penerus khususnya masyarakat buton sendiri.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi, sistematika dan kaidah
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati kami membuka diri kepada pembaca kiranya
berkenan memberikan saran, masukan dan kritik yang konstruktif atas
kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Baubau, 10 Januari 2012

PENYUSUN

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
. i
DAFTAR
ISI
.. ii
BAB I
PENDAHULUAN
. 1

1.1
Latar
Belakang 1
1.2
Maksud
dan
Tujuan
Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1.1 Lagu Daerah Masyarakat
Buton....................................... 2
1.2 Seni Tari Masyarakat
Buton............................................. 2
BAB III
PENUTUP
.. 7
3.1
Kesimpulan
.. 7
3.2
Saran
7
Daftar
Pustaka..
8
Daftar
gambar.. 9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Latar belakang penyusunan makalah ini merupakan bentuk

kepedulian kami terhadap kesenian buton, yang jika tidak


mendapatkan perhatian serius kemungkinan akan mengalami
kepunahan. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan kemampuan
yang dimiliki, kami berupaya sedemikian rupa menyusun makalah
ini , dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi generasi ke
depan , juga berupaya untuk melestarikan kesenian buton itu sendiri.

1.2

Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dibuatnya makalah ini, untuk memotivasi teman-teman

agar lebih mengenal kesenian buton, agar dapat mengembangkan


kesenian-kesenian masyarakat buton supaya dapat di kenal luas oleh
masyarakat banyak.
Tujuan penulisan makalah ini :
1. Menunjukkan berbagai jenis tari-tarian
2. Menunjukkan berbagai jenis lagu-lagu daerah
3. Mengembangkian minat untuk mempelajari kesenian-kesenian
buton.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Lagu Daerah Masyarakat Buton


Keanekaragaman suku bangsa yang mendiami pulau Buton
ternyata berdampak pula pada keanekaragaman lagu-lagu tradisional
masyarakat Buton, antara lain :
1. Lagu Kandandio
21. Lagu Kamboi Tempandona
Matamu
2. Lagu Waopu
22. Lagu Kasamea
3. Lagu Wala Walangke
23. Lagu Laoti Waoti
4. Lagu Kamba Manguru
24. Lagu Lawana Anto
5. Lagu Wanda Wande
25. Lagu Lente'a Hoga
6. Lagu Ngkalole
26. Lagu Liwuto Yinta
7. Lagu Badenda
27. Lagu Sope Sope
8. Lagu Tiga Jiku
28. Lagu Sora Wolio
9. Lagu Bue Bue
29. Lagu Tana Wolio
10. Lagu Maludu
30. Lagu Wa Ina
11. Lagu Batanda
31. Lagu Wangku Woiro
12. Lagu Bua Buante Lola
13. Lagu Soi Laompo
14. Lagu Maula
15. Lagu Batu Puaro
16. Lagu Campaga Kapalute
17. Lagu Wailala
18. Lagu Kaliwu Liwu Kampo'u
19. Lagu Kambai Yimasiaka

2.2

Seni Tari Masyarakat Buton

Tari Tradisional yang dimiliki oleh masyarakat bekas wilayah


kesultanan Buton memiliki arah yang berbedabeda. Beberapa tari
tradisional yang kita miliki sangat beraneka ragam yang dikelompokkan
sebagai berikut
:
a. Tari Pertunjukkan
1. Tari Linda

Gambar 01 . Gambar Tari Linda

2. Tari Panjoge ngibi

b. Tari Pergaulan
Tari Pergaulan terdiri atas
:
1. Tari Tompa
2. Tari Alionda
Tari ini sangat digemari oleh masyarkat Kolensusu / masyarkat
Kabupaten Buton Utara. Tarian ini dimainkan oleh laki-laki dan
perempuan. Tarian ini sangat menggambarkan pengawasan wanita
remaja, termasuk usaha pemuda remaja dalam mencari pasangan
hidupnya.
3. Tari Wabelo
Tari ini berasal dari Katobengke. Tari Wabelo menggambarkan
keadaan masyarakat dalam mencari pasangan hidup, adat negeri
mengatur masyarakat, menaati aturan kehidupan. Tarian ini
dimainkan oleh remaja putri.
4. Tari Bosu
c. Tari Pengobatan
Tari ini mengambarkan suka duka puteri raja dalam masyarakat
semua puteri yang dewasa diadatkan harus menjalani adat posuo
selama 8 hari siang dan malam.
d. Tari Penjemputan
1. Tari Galangi
Tari Galangi adalah tarian yang dimainkan oleh Komponyia
(Pasukan inti Kesultanan). Komponyia terdiri atas 11 kelompok,
masing masing kelompok terdiri atas 7 orang, sehingga secara
keseluruhan berjumlah 77 orang. Mereka adlah pasukan inti
Kesultanan. Dari 11 regu atau 35 orang menjadi pasukanpengawal
pribadi sultan, 4 regu atau 14 orang menjadi pasukan pengawal
pribadi Sapati dan 2 regu (14 orang).
e. Tari Hiburan dan Tari Bela Diri
1.Tari Manguru
Tari Manguru dan Tari Mencei adalah tari perang yang ada
dihampir seluruh wilayah Kabupaten Buton. Tarian tersebut
merupakan tarian rakyat yang diperagakan pada pesta pesta
rakyat seperti : pesta panen. Namun pada hakekatnya, tarian
Manguru Mencei adalah sarana latihan perang perangan agar
rakyat selalu terbiasa melakukan adegan adegan perang.
Tari Manguru terdiri dari 2 orang yang masing masing
menggunakan senjata keris atau pedang sedang tari Mencei
dilakukan secara massal. Belakangan lahir pula suatu tarian rakyat,
yaitu tarian Bela Diri dengan tangan kosong yang disebut Balaba.
Tarian ini banyak dinikmati masyarakat terutama generasi muda.

Gambar 02 . Gambar Tari Manguru

2. Tari Lariangi
Tari Lariangi diperagakan beberapa orang gadis dengan
pakaian adat khusus, semula dapat ditampilkan dalam Istana Sultan
(Kamali) dan hanya ditonton oleh para pejabat tinggi Kesultanan
atau tamu agung tertentu. Sedangkan tari Linda dan Alionda dapat
di saksikan oleh masyarakat umum.
Ketika paham tasawuf berkembang pesat di Buton ternyata
sangat mempengaruhi moral dan kepribadian masyarakat Buton
khususnya masyarakat Wolio, hingga menyebabkan tergesernya
ketiga jenis tarian tersebut dari lingkungan istana maupun dari
masyarakat luas. Tarian Lariangi kemudian dipindahkan ke Barata
Kaledupa, Linda ke Barata Wuna, dan Alionda ke Barata Kolencusu
(Kalisusu). Disanalah ketiga jenis tarian tradisional tersebut
dilestarikan dan masih terpelihara baik hingga saat ini.

Gambar 03 . Gambar Tari Lariangi

3. Tari Katambe
Tari ini berasal dari Waborobo, merupakan tarian perang.
Pemainnya satu lawan satu atau lebih. Tari ini dimainkan saat pesta
panen.
4. Tari Pencak Silat
Semua kelompok tari tesebut diatas merupakan peninggalan
budaya yang dikenal masyarakat kesultanan Buton sejak dahulu kala
hingga saat ini masih tetap dipelihara dengan baik oleh masyarakat
kota BauBau, Kabupaten Buton, Wakatobi, dan Bombana. Sebagai
daerah berupaya melestarikannya agar tetap utuh dan megah dalam
kikisan arus perkembangan. Dengan demikian keutuhan jiwa kesatuan
antarmasyarakat Bau Bau, Kabupaten Buton, Wakatobi, dan Bombana
akan tetap terbina dan terpelihara. Hal ini akan sesuai dengan karakter
mahluk manusian bahwa daerah yang pernah bersatu sependeritaan

dan sepeneanggungan setelah berpisah masih adatali silaturahmi yang


tidak putus. Penghubung keduanya adalah Budaya dan termasuk tari
tradisional yang masih dimiliki oleh setiap daerah kelompoknya.
f. Tari Kalegoa

Gambar 04 . Gambar Tari Kalegoa

g. Tari Honari Mosega


Tari honari merupakan salah satu tarian adat karena
penampilannya pada zaman dulu yaitu apabila terjadi suatu acara
serah terima adat sebagai permohonan atau jasa, atau melalui tarian
ini seluruh umat dan pejabat diingatkan bahwa kita semua berasal dari
segumpal tanahdan kelak akan kembali pula ketanah.
Tarian ini juga mengandung unsur Ketuhanan, dapat dilihat pada
saat mereka tampil. Nyata bahwa mereka melakukan suatu gerakan
menyambah. Yang dimaksud menyembah dalam tarian ini, sematamata hanya sembah yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai kelengkapan tarian ini juga dibawakan pantun-pantun dalam

bahasa daerah.
Gambar 05 . Gambar Tari Honari Mosega

h. Tari Balumpa
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu
agung. Tari rakyat ini berasaldari Buton.

Gambar 06 . gambar Tari Tari Balumpa

i. Tari Lumense

Gambar 07 . Gambar Tari Lumense

f. Tari Tungka

Gambar 08 . Gambar Tari Tungka

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa , di pulau buton


banyak sekali berbagai macam jenis lagu dan tarian yang tidak
kalah menarik dari pulau-pulau yang lain, oleh karena itu dengan
adanya jenis tari-tarian dan lagu yang beragam kita di tuntun agar
tetap melestarikan kesenian-kesenian yang dimiliki pulau buton.
3.2 SARAN
Dengan mengambil kesimpulan diatas, saran yang dapat kami
berikan yaitu bagi teman-teman sekalian setelah melihat makalah ini,
diharapkan, dapat membuat lagi berbagai macam karya makalahmakalah yang memuat tentang kesenian buton, agar bersama-sama
menunjukkan betapa masih banyaknya kesenian buton yang menarik,
sehingga kesenian buton dapat dikenal oleh seluruh dunia.

You might also like