Professional Documents
Culture Documents
Pelayanan Kesehatan
Kelompok 2
Arif Suwandi Suaib
Hastina
Muhammad Ichsan Satriawan
Nurul Intan Syafitri Arifin
Satiawati A.Kaligis
Satriani
A. Pendekatan Etik
1. Dasar pengambilan
keputusan
Dalam
falsafah
etika
,
pada
umumnya terdapat dua aliran utama
yaitu
aliran deontologis (non-consequentialist)
aliran teleologis ( consequentialist)
John
stuart
mill
seorang
pendukung aliran teleologis didalam
bukunya utilitarianism menyatakan
suatu tindakan , baik jika tindakan itu
cenderung untuk kepentingan orang
banyak , salah jika cenderung tidak
menghasilkan kebaikan untuk orang
banyak (the greatest happiness for
the greatest numbers)
ulitarianisme.
Utilatarianisme individual
Utilatarianisme sosial
Egois terdiri atas egoisme etis dan egoisme psikologis (salam ,1997).
Egoisme etis menekankan bahwa setiap tindakan
yang
mengenakkan
dan
mendatangkan
kebahagian bagi diri sendiri selalu dinilai sebagai
tindakan yang baik dan pantas dilakukan.
Egisme psikologis menyatakan semua orang
dimotivasi oleh tindakan, demi kepentingan
dirinya belaka. Jadi egoisme psikologis terutama
mau mengungkapkan bahwa motivasi satusatunya dari manusia dalam melakukan tindakan
apa saja untuk mengejar kepentingan sendiri.
Utilatarianisme
menilai
baik
atau
tidaknya , susila atau tidak susilanya
sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan
atau faedah yang ditimbulkannya.
Utilatarianisme terbagi atas dua bagian
yaitu Utilatarianisme individual dan
Utilatarianisme sosial.
4.
Dalam bidang pelayanan kesehatan hal ini berarti bahwa apa pun
yang akan diberikan kepada pasien sepanjang ini membawa
kebaikan kepada pasien yang bersangkutan. Prinsip ini selalu
mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan
untuk melakukan yang terbaik , bermanfaat untuk dan tidak
merugikan dan menolong pasien/klien.
baik
g.
Prinsip
mempropokasi
privasi
(privacy)
dimaksudkan bahwa tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugasnya tidak sampai menyinggung
masalah pribadi apsien, demikian pula pasien
menerima
semua
bentuk
pelayanan
tanpa
melakukan suatu perbuatan yang sensitif dan
menyentuh
persoalan
pribadi
dari
tenaga
kesehatan yang bersangkutan.
Keputusan etik memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan
keputusan non-etik, yaitu;
1. Semua pertimbangan etik menyangkut pertimbangan tentang apa yang
benar dan apa yang salah
2. Pengambilan keputusan etik sering berkaitang dengan pilihan yang
sukar.
3. Keputusan etis yang tidak mungkin dielakkan.
4. Keputusan etis yang tidak hanya dipengaruhi norma yang
dipertimbangkan dan pemahaman akan situasi, tetapi juga oleh
keyakinan, kepribadian, dan lingkungan sosial.
Kant
(Dewi,
a.Heteronom
moralitas yang ditentukan oleh penilaian
yang datangnya dari luar diri manusia
b.Otonom
moralitas yang penilaiannya didasarkan
atas kesadaran pribadi