You are on page 1of 28

FISIOLOGI SISTEM

KEMIH
ITA MASITOH ARDI
111.0211.092

Fungsi ginjal
1. Mempertahankan keseimbangan air di dalam
2.
3.
4.
5.

tubuh.
Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian
besar ion CES.
Memelihara volume plasma yang sesuai.
Membantu memelihara keseimbangan asam
basa tubuh.
Memeelihara osmolaritas berbagai cairan
tubuh.

6. Mengekskresikan produk-produk sisa dari

metabolisme tubuh.
7. Mengekskresikan banyak senyawa asing.
8. Mensekresikan hormon eritropoietin, untuk
merangsang pembentukan sel darah merah.
9. Mensekresikan renin, suatu hormon enzimatik
yang memicu reaksi berantai yang penting
dalam proses konservasi garam oleh ginjal.
10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktivnya.

Nefron
Nefron adalah satuan fungsional ginjal.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta

nefron.
Nefron adalah satuan terkecil yang mampu
membentuk urin.
Susunan nefron membentuk dua daerah
khusus yaitu korteks ginjal dan medula ginjal.
Setiap nefron terdiri dari komponen vaskular
dan komponen tubulus.

Komponen vaskular
Arterol aferen mengangkut darah ke

glomerulus.
Glomerulus berkas kapiler yang menyaring
plasma bebas, protein ke dalam komponen
tubulus.
Arteriol eferen mengangkut darah dari
glomerulus.
Kapiler peritubulus memperdarahi jaringan
ginjal; berperan dalam pertukaran dengan
cairan di lumen tubulus.

Komponen tubulus
Kapsul bowman mengumpulkan filtrat

glomerulus.
Tubulus proksimal reabsorbsi dan sekresi
zat-zat tertentu berlangsung.
Lengkung Henle membentuk gradien
osmotik di medula ginjal yang penting dalam
kemampuan ginjal menghasilkan urin dengan
berbagai konsentrasi.

Tubulus distal sekresi dan reabsorbsi zat-zat

tertentu berlangsung.
tubulus pengumpul reabsorbsi air dalam
jumlah bervariasi berlangsung; cairan yang
meninggalkan tubulus pengumpul menjadi
urin yang kemudian masuk ke pelvis ginjal.

Kombinasi komponen tubulus dan


vaskuler
Aparatus jukstaglomerulus mensekresikan

zat-zat yang berperan dalam mengontrol


fungsi ginjal.

Jenis Nefron
Terdapat dua jenis nefron yaitu nefron korteks

dan nefron jukstamedula yang dibedakan


berdasarkan lokasi dan panjang sebagian
strukturnya.
Sekitar 80% nefron manusia adalah nefron
korteks.

Proses pembentukan
urine
3 proses dasar ginjal :

1 . Filtrasi glomerulus
2 . Reabsorpsi tubulus
3 . Sekresi tubulus

Filtrasi glomerulus
Cairan di filtrasi dari glomerulus ke dalam
kapsul bowman harus melewati 3 lapisan
Dinding kapiler gromelurus
Lapisan gelatinosa aseluler yang dikenal
sebagai membran basal
Lapisan dalam kapsul bowman
Lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul.

Gaya2 yg berperan dlm filtrasi


glomerulus
Tekanan darah kapiler glomerulus : gaya

pendorong utama yg berperan untuk


menginduksi filtrasi glomerulus .
Tekanan osmotik koloid plasma : melawan
filtrasi .
Tekanan hidrostatik kapsul bowman :
melawan filtrasi .

Reabsorbsi tubulus
Perpindahan bahan secara sendiri-sendiri
berlainan dari lumen tubulus ke dalam kapiler
peritubulus.
Suatu proses yang sangat selektif.
Melibatkan transportasi transepitel
Terdapat dua jenis reabsorpsi tubulus:
Reabsorbsi aktif
Reabsorbsi pasif

Reabsorbsi aktif
Kebutuhan energi total ginjal digunakan untuk
transportasi Na+.
Na+ di reabsorbsi di seluruh tubulus, tetapi
dengan tingkat yang berbeda-beda.

Reabsorbsi glukosa dan Asam


amino
Zat-zat ini secara normal direabsorbsi secara
total kembali kedarah oleh mekanisme yang
bergantung energi dan Na+ yang terletak di
tubulus proksimal.
Walaupun glukosa dan asam amino secara aktif
bergerak melawan gradien konsentrasi
mereka dilumen tubulus ke dalam darah
sampai konsentrasi mereka di cairan tubulus
sebenarnya nol.

Reabsorbsi Pasif
Reabsorbsi pasif ini terjadi karena reabsorbsi
Na+ yang dimana d kaitkan dengan Pompa
Na+ -K+ basolateral.
Reabsorbsi Klorida
Reabsorbsi Air
Reabsorbsi Urea

Reabsorbsi klorida
Ion klorida yang bermuatan negatif
direabsorbsikan secara pasif mengikuti
penurunan gradien listrik yang diciptakan oleh
reabsorbsi aktif ion natrium yang bermuatan
positif.

Reabsorbsi air
Reabsorbsi H2O ditubuls proksimal adalah
kompartemen hipertonisitas diruang lateral
antara sel-sel tubulus yang diciptakan oleh
pngeluaran aktif Na+ oleh pompa basolateral.
gradien osmotik ini menginduksikan aliran netto
pasif H2O dari lumen ke dalam ruang lateral,
baik melalui sel atau secara antarsel melalui
taut erat yang bocor.

Reabsorbsi urea
Konsentrasi urea sewaktu difiltrasi di glomerulus
adalah setara dengan konsentrasiny di dalam
plasma darah yang memasuki kapiler
peritubulus. Namun , jumlah urea yang
terdapat didalam 125ml cairan filtrasi di
permulaan tubulus proksimal mengalami
pemekatan hampir tiga kali lipat dalam volume
yang hanya 44ml di akhir tubulus proksimal.
Yang menyebabkan terciptanya gradien
konsentrasi.

Sekresi
Di samping reabsorbsi, terjadi juga sekresi di
tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul.
H, K, Amonium, Kreatinin, obat-obatan,
disekresi di tubulus kontortus distal dan tubulus
pengumpul.
Sekresi ini penting untuk menjaga pH dan
keseimbangan asam basa tubuh dan
pengeluaran zat-zat racun

Ekskresi
Dari 125ml/mnt cairan yang di filtrasi oleh

glomerulus, dalam keadaannormal hanya


1ml/mnt yang tertinggal di tubulus dan
ekskresikan sebagai urin.

Faktor2 yg mempengaruhi
pembentukan urin
Faktor internal, hormon antidiuretik,

hormon insulin dan saraf


Faktor eksternal, jumlah air

Faktor internal
Hormon anti diuretik

(ADH)
Jika hormon ADH rendah maka

penyerapan air berkurang


sehingga urin menjadi banyak
dan encer. Sebaliknya, jika
hormon ADH banyak,
penyerapan air banyak sehingga

Hormon insulin
Hormon yang dikeluarkan oleh pulau

langerhans dari pankreas. Berfungsi


mengatur gula darah.
Penderita kencing manis (DM)konsentrasi
hormon insulin rendah. Sehingga kadar
gula meningkat. Kejadian tersebut
menyebabkan reabsorbsi di dalam tubulus
distal. Sehingga urin mengandung glukosa

Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan
menyebabkan penyempitan duktus aferen
sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan
darah menurun.

Faktor eksternal
Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang di minum, konsentrasi

air dalam darah akan meningkat, dan protein


dalam darah menurun, sehingga filtrasi
berkurang. Hal ini menyebabkan darah lebih
encer sehingga sekresi ADH berkurang.
Menurunnya filtrasi ADH menyebabkan
menurunnya penyerapan air. Sehingga urin
menjadi banyak dan encer

You might also like