You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat kami
selesaikan sebagai pelengkap praktikum Fisika yang telah dilaksanakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Kasma, S.Pd. dan Bapak
Arianto Atjo, S.Pd. M.Pd. selaku guru Fisika dan berbagai pihak yang telah
membimbing kami menyusun laporan praktikum dan berbagai sumber yang
telah kami gunakan sebagai data dan fakta pada laporan ini.
Kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada suatu pekerjaan
yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan laporan
ini. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan keterbatasan
kemampuan yang kami miliki.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan berbagai manfaat bagi semua
pihak. Akhir kata kami mengucapkan Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Baubau, ..... November 2012

ii

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................... i
Daftar Isi......................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................
B. Tujuan Percobaan........................................................
C. Alat dan Bahan..................................................................................
D. Prosedur Percobaan...........................................................................

1
1
1
2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas Tentang Roket........................................ 3
B. Prinsip/Cara Kerja Roket Air............................................................ 5
BAB III

ii

Analisis dan Kesimpulan....................................................................... 6

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Roket adalah sebuah benda yang digerakkan oleh media tertentu
yang memberikan dorongan, bisa berupa zat cair, gas, maupun benda padat.
Roket sering digunakan untuk kembang api, persenjataan militer, kendaraan
peluncur atau satelit buatan seperti Palapa, eksplorasi ke planet lain, dan
lain-lain. Nama roket berasal dari italia, Rocchettta (yaitu sekering kecil),
nama petasan kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di 1379.
Robert Goddart adalah penemu roket. Ia mulai tertarik pada dunia
penjelajahan antariksa ketika dia masih kanak-kanak. Saat itu dia sedang
membaca buku Perang Antardunia karangan HG Wells. Sejak saat itu, dia
mulai menggemari dan mencintai dunia keantariksaan.
Goddart bukanlah sosok yang mudah menyerah. Demi rasa ingin
tahunya, ia mencoba berbagai bahan bakar dan mesin untuk roket. Berkat
keuletan dan kesabarannya, akhirnya dia berhasil meluncurkan roket
dengan bahan bakar yang pertama di dunia pada tahun 1926. Bahan bakar
yang digunakan adalah bensin dan oksidannya adalah oksigen.
Ada beberapa jenis Roket di dunia, salah satunya yang akan kita
bahas disini adalah Roket air.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan Percobaan Roket air, yaitu :
1. Agar dapat membuktikan dasar teori Hukum Newton III
(Faksi = -Freaksi) dan Hukum Kekekalan momentum melalui
alat yang sederhana, yaitu roket air.
2. Agar dapat mengetahui prinsip kerja/cara kerja roket.
3. Agar dapat mengetahui bagaimana langkah atau cara
membuat roket air.
C. ALAT DAN BAHAN

1) Alat
cutter
lem pipa
gunting
solder
obeng
tang
Gergaji besi

2) Bahan
pipa PVC ukuran inci
pipa PVC ukuran1 inci
tee PVC ukuran inci
knee PVC ukuran inci
katup/klep PVC satu
arah ukuran inci

penggaris
double tip
vinyl electrical
tape
isolasi besar

dop PVC ukuran inci


botol air mineral
kertas karton untuk
sayap
karet ban
pentil tubless
kabel tis

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Cara Pembuatan
:
a. Roket Air
Botol dibersihkan
Stiker botol dikelupas, lingkaran biru di leher botol
dibuang.
Desain sayap roket lalu tempel di dekat kepala
botol (Minimal 3 sayap).
b.

ii

Peluncur roket air


Potong pipa PVC inci menjadi ukuran 42 cm, 75
cm, 30 cm, 6 cm dan pipa PVC 1 inci ukuran 18
cm.
Bersihkan bagian-bagian pipa yang akan dilem
dengan amplas.
Lalu beri lem di ujung pipa dan pada sambungan
pipanya.
Rangkailah sesuai dengan gambar di bawah ini.

Lubangilah salah satu dop untuk memasang pentil


tubeless.
Pasang pentil tubeless dan kencangkan dengan
menggunakan tang.
Untuk bagian penahannya, potong kabel tis
dengan ukuran 9 cm, lalu pasang pada bagian
sambungan paling atas. Rekatkan dengan vinyl
electrical tape dan kancing dengan klep PVC
inci.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TEORI RINGKAS TENTANG ROKET

1. Dasar Teori

Roket
air
adalah
sejenis
roket
model
yang
menggunakan air sebagai reaksi massa. Wahana tekan yang
berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol
plastik bekas minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara
yang bertekanan, biasanya kompresi udara.
Dasar hukum roket air adalah hukum Newton III/ aksireaksi yang berisi :
Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda
lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda
yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang
sama tetapi berlawan arah.
Teori dasar peluncuran roket air, sama dengan
percobaan balon yang meluncur ke atas. Roket air yang
memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas,
dengan mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan
gaya reaksi yang sama besar, dengan mendorong roket air ke
atas. Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air sama
besar dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas,
hanya arahnya berlawanan. Roket air mendorong gas ke
bawah, gas mendorong roket air ke atas. Inilah yang disebut
hukum aksi-reaksi/Hukum Newton III.

Setelah roket dijalankan maka pada roket akan didapat


percepatan. Percepatan yang diperoleh roket ini mirip dengan
percepatan
yang
diterima
oleh
senapan
setelah
menembakkan pelurunya. Percepatan roket diperoleh dari
tolakan gas yang disemburkan roket itu. Tiap molekul gas
dapat dianggap sebagai suatu peluru kecil yang ditembakkan
roket. Dalam sistem ini momentum total roket dan
momentum gas senantiasa sama selama tidak ada gaya luar
(diabaikan). Jika gaya gravitasi yang bertindak sebagai gaya
luar tidak diabaikan, ia akan mengurangi momentum roket.
Misalkan mula-mula kecepatan roket v dan massa roket
m,
m, anggap roket menyemburkan gas sejumlah
sehingga kecepatan bertambah menjadi v + v. Kecepatan
semburan gas anggap sebesar vg (Catatan: kecepatan roket
dan kecepatan gas diukur relatif terhadap suatu acuan,
misalnya bumi).
Momentum mula-mula roket: mv
Momentum akhir roket: (m m) (v + v)
Momentum gas: - mvg
Jika gravitasi diabaikan kita dapat menghitung besarnya
v
pertambahan
kecepatan
dengan
kekekalan
momentum.
p awal = p akhir
mv = (m m) (v + v) mvg
mv = mv m.v + m. v m . v mvg
0 = - m . v + m . v mvg
v=

m(v v )
m

ii

Catatan:
m. v diabaikan karena kecil dibandingkan dengan
suku yang lain (m saja sudah kecil apalagi jika dikalikan

dengan v tentu lebih kecil lagi bukan?) Percepatan roket


dapat dihitung sebagai berikut:
a=
m
t

v v + v m
=
.
t
m
t

sering disebut laju semburan gas (banyaknya

semburan gas tiap detik).


v + vg adalah sama dengan kecepatan roket relatif terhadap
gas dan sering ditulis vr sehingga persamaan percepatan
rata-rata roket adalah:
a=

vr m
.
m t

Jika medan gravitasi tidak diabaikan, medan gravitasi


akan memberikan percepatan ke bawah sehingga percepatan
roket (atau sering disebut dengan percepatan lontar)
menjadi:
a=

vr m
.
g
m t

2. Prinsip/Cara Kerja Roket Air

1. Udara tekan ditambahkan yang menciptakan sebuah


gelembung yang mengambang di atas air dan
kemudian menekan volume udara di bagian atas botol.
2. Botol dilepaskan dari pompa.
3. Air didorong keluar oleh udara terkompresi.
4. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti
hukum Newton ke-III.
Air yang digunakan dalam kombinasi, menyediakan
sarana untuk menyimpan energi potensial yang
mampat, dan air meningkatkan Fraksi Massa dan
memberikan momentum yang lebih besar ketika
dikeluarkan dari roket air. Kadang-kadang aditif

digabungkan dengan air untuk meningkatkan kinerja


dalam berbagai cara. Sebagai contoh:
a. Garam dapat ditambahkan untuk meningkatkan
densitas massa mengakibatkan reaksi yang lebih
tinggi dorongan spesifik.
b. Sabun juga kadang-kadang digunakan untuk
membuat busa padat di roket yang menurunkan
kepadatan massa reaksi tetapi meningkatkan durasi
dorong.

BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Jadi, dari percobaan ini, kita dapat mengambil
kesimpulannya. Bahwa, gas yang dikompresi ke dalam botol,
akan
mengakibatkan
gaya
aksi-reaksi
yang
dapat
meluncurkan roket air. Selain itu, pada roket air berlaku
Hukum kekekalan momentum yang menyebabkan roket air
tersebut bergerak.

ii

Roket air, menggunakan sejumlah energi yang cukup


besar dan dapat berbahaya jika ditangani secara tidak benar

atau salah dalam pemilihan bahan konstruksi sehingga terjadi


kegagalan. Ada beberapa prosedur keamanan yang harus
diikuti oleh pembuat roket. Antara lain :

1. Ketika sebuah roket air dibuat, tekanan harus diuji.


2. Pada saat memompa dan peluncuran roket, para
personel harus menjaga jarak yang aman. Biasanya
dilakukan dari jauh. (atau menggunakan tali). Hal ini
menjamin, bahwa jika roket melenceng tidak akan
mengenai personel atau si pengamat.
3. Roket air hanya diluncurkan di tempat yang luas, agar
tidak mengenai orang.
4. Kacamata pengaman, atau pelindung wajah sebaiknya
digunakan.
5. Janggan mengarahkan roket air pada orang, binatang,
atau property lainnya, karena dapat menyebabkan
kerusakan/kecelakaan yang fatal seperti tulang patah.
6. Lem yang digunakan harus benar-benar kuat.

You might also like