Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah antibiotik dimulai ketika ditemukannya obat antibiotik pertama oleh
Alexander
Flemming
yaitu
Penicillin-G.
Flemming
berhasil
mengisolasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
Kata antibiotik berasal dari bahasa yunani yaitu -anti (melawan) dan -biotikos
(cocok untuk kehidupan). Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh
fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Istilah
ini diciptakan oleh Selman tahun 1942 untuk menggambarkan semua senyawa
yang diproduksi oleh mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain. Namun istilah ini kemudian digeser dengan ditemukannya
obat antibiotik sinetis. Penggunaan istilah antimikroba cenderung mengarah ke
semua jenis mikroba dan termasuk di dalamnya adalah antibiotik, anti jamur,
anti parasit, anti protozoa, anti virus, dll. Namun dalam pembahasan ini hanya
membicarakan proses penghambatan antibiotik dalam membunuh bakteri
Mikroorganisme yang dihambat oleh antibiotik khusunya adalah bakteri.
Maka dari itu antibiotik bersinonim dengan anti-bakteri. Antibiotik berbeda
dengan istilah disinfectant karena disinfektant membunuh kuman dengan cara
membuat lingkungan yang tidak wajar bagi kuman. Sedangkan kerja dari
antibiotik adalah cenderung bersifat Toksisitas Selektif dalam arti dapat
membunuh kuman tanpa merugikan inang.
2.2. Klasifikasi Antibiotik
Pembagian antibiotik dapat dibagi berdasarkan luasnya aktivitas antibiotik,
aktivitas dalam membunuh serta berdasarkan mekanisme obat antibiotik
tersebut.
Berdasarkan luasnya aktivitas, antibiotik dibagi menjadi antibiotik spektrum
luas dan spektum sempit. Istilah luas mengandung arti bahwa antibiotik ini
dapat membunuh banyak jenis bakteri sedangkan sebaliknya, istilah sempit
hanya digunakan untuk membunuh bakteri yang spesifik yang telah diketahui
secara pasti. Penggunaan spektrum luas digunakan apabila identifikasi kuman
penyebab susah dilakukan namun kerugiaanya dapat menghambat pula bakteri
flora normal dalam tubuh.
Berdasarkan aktivitas
dalam
membunuh,
antibiotik
dibagai
menjadi
membunuh bakteri target dan cenderung lebih efektif serta tidak perlu
menggantungkan pada sistem imun manusia. Sangat perlu digunakan pada
pasien dengan penurunan sistem imun. Yang termasuk baterisidal adalah lactam,
aminoglycoside,
dan
quinolone.
Bakteriostatik
justru
bekerja
kedua
bakteri
mempunyai
suatu
lapisan
yang
bernama
gram (+) dan pada gram (-) di antara peptidoglycan dan dinding terdapat
lapisan membran lemak sehingga terdapat gambaran membran bilayer.
Proses penghambatan sintetis dinding bakteri dapat melalui 2 jalur.
Jalur pertama berasal dari penghambatan proses transpeptidasi. Semua
obat -lactam dapat menghambat proses ini. Yang termasuk dalam
antibiotik
-lactam
Carbapemems,
dan
adalah
golongan
Monobactam.
Penicillin,
Jalur
Cephalosporins,
berikutnya
melalui
Antibiotik -Lactam
Cephalosporin
Carbapenem
1. Penicilin
Penicillin yang paling terkenal dan pertama ditemukan adlah
penicillin-G yang ditemukan oleh Flamming pada 1929. Senyawa ini
dihasilkan dari pembenihan spesies Penisillium notatum. Sifat dari
penicillin-G adalah kepekaannya terhadap penghacuran cincin -
B. Resistensi
Mekanisme resistensi terhadap Penicillin dapat dibagi dalam
beberapa mekanisme :
a. Bakteri-bakteri
tertentu
seperti
Staphylococcus
aureus,
-lactamase
dikontrol
oleh
kromosom
dan
plasmid. Nafcillin tahan terhap -lactamase karena cincin lactam dilindungi oleh rantai samping R.
b. Beberapa mikroba kurang mempunyai reseptor spesifik dan
kurangnya permeabilitas terhadap -lactam.
c. Organisme
yang
dormant
seperti
Mycoplasma
resistant
penghambat
dan,
-lactamase
tazobactam
dapat
seperti
clavulanic
menghambat
acid,
aktivitas
ini
kurang
menunjukkan
aktivitas
antibakteri.
Namun
acid
dan
amoxcillin
dapat
efektif
terhadap
infeksi
saluran
berbeda-beda
dari
masing-masing
obat
untuk
mengurangi
ikatan
pada
makanan.
Absorpsi
Penicillin
yang
terikat
kuat
pada
protein
(oxacillin,
di
glomerulus
dan
90%
oleh
ginjal.
melalui
Sekitar
tubulus
10%
dengan
Obat
ini
streptococcus,
menghasilkan
masih
digunakan
meningococcus,
-lactamase,
pada
infeksi
pneumococcus,
staphilococcus
gonococcus,
yang
Treponema
tidak
pallidum,
lainnya, clostridium,
Dosis yang
enterobacter,
pseudomonas
dan
gastroenteritis
salmonella noninvasive.
Carbenicillin lebih efektif terhadap pseudomonas dan proteus
namun lebih cepat menjadi resisten. Pemberian dengan dosis 1230g/hari IV biasanya diberikan berkombinasi dengan antibiotik
golongan lain untuk pengobatan sepsis pseudomonas pada luka
baker.
Ticarcillin menyerupai carbenicillin tetapi dosisnya lebih rendah
(200-300mg/kg/hari). Obat yang lain mempunyai aktivitas yang
kebanyakan sama
Penicillin yang resisten terhadap -lactamase
Golongan yang resisten terhadap -lactamase adalah Oxacillin,
Cloxacillin, Dicloxacillin, dan Nafcillin. Indikasi penggunaan hanya
digunakan pada infeksi staflokokus penghasil -lactamase. Dosis
yang
memungkinkan
untuk
dibuat
turunan-turunan
Cephalotin
(cephalothin;
Keflin),
Cephalexin,
1. Aktivitas antimikroba
Obat ini sangat aktif terhadap kokus gram positif seperti
pneumokokus, streptokokus viridan, gourp streptokokus A
hemolitikum dan S aureus. Gram negatif yang juga dapat
dihambat antara lain E. coli, Klebsiella pneumoniae, dan
Proteus
mirabilis.
Kokus
anaerob
(Peptococcus,
bervariasi.
Pemberian
500
mg
peroral
hanya
sangat
kadarnya
lebih
tinggi
rendah.
namun
Dosis
di
jaringan
Cefalexin
dan
biasanya
cefadrin
digunakan
mengurangi
karena
resistensi
lebih
terhadap
murah
obat
serta
lain.
dapat
Jangan
Raniclor),
cefamandol,
cefmetazole,
cefodoxim,
adalah
60-140
g/mL
setelah
setelah
effect
sehingga
(penghambatan
jangan
dberikan
metabolisme
untuk
orang
alkoholisme
3. OBAT -LACTAM LAINNYA
Yang termasuk kelas -Lactam yang lain adalah monobactam dan
carbapenem
A. Monobactam
Obat ini mempunyai cincin -Lactam monosiklik dan ternyata
juga resisten terhadap -Lactamase serta aktif terhadap beberpa
gram (-) seperti pseudomonas dan Serratia. Kelemahan obat ini
adalah tidak ada aktivitas terhadap bakteri gram (+) dan bekteri
anaerob. Contoh golongan ini adalah Aztreonam (azactam). Kadar
dalam serum adalah 100 g/mL setelah pemberian 1-2 gram setiap
8 jam. Waktu paruh 1-2 jam dan pada gagal ginjal dapat
memanjang
B. Carbapenem
Obat ini adalah obat baru dengan cincin -Lactam. Contohnya
adalah Imipenem. Obat ini mempunyai spektrum luas terhadap
bakteri gram (+), gram (-), dan anaerob. Obat ini juga punya
kelebihan
resisten
terhadap
-Lactamase.
Namun
obat
ini
sel
namun
bukan
termasuk
golongan
-Lactam.
siklik
yang
Karena
efek
toksisnya
yang
sistemik
bacitracin
jarang
digunakan.
Aktivitas obat ini sama seperti vancomycin yaitu untuk gram (+)
khususnya staphylococcus. Obat ini susah diabsorpsi di usus kulit,
mukosa, atau yang lain jadi sering digunakan untuk pengobataan
topical dengan dosis 500 unit/gram untuk menekan lesi permukaan
kulit, pada luka, atau pada mukosa.
Efek sampingnya adalah kerusakan ginjal secara mencolok,
menyebabkan
proteinuria,
hematuria,
dan
retensi
nitrogen
Tetracycline
Cholramphenicol
Thiamphenicol
Lyncomycin
Clindamycin
beberapa tipe ribosom antara lain ribosom 30S, ribosom 50S, dan
ribosom 70S. Ribosom 80S yang terdapat manusia, tidak terdapat pada
bakteri sehingga golongan obat ini cenderung tidak berpengaruh
terhadap sintetis protein dalam jaringan manusia.
Gambar 5. Bagan pembagian golongan obat penghambat sintetis
protein
Kerja
penghambatan
di
masing-masing
ribosom
mempunyai
yaitu
Tetracyclin,
Amoniglycoside,
Macrolide,
TETRACYCLINE
Tetracycline yang pertama kali ditemukan adalah chlortetracycline
yang diisolasi dari Streptomycecs aureofaciens.
A. Struktur Kimia
Semua tetracycline mempunyai struktur yang sama. Obat ini
tersedia sebagai hidroklorida yang lebih larut. Larutan tersebut
bersifat asam dan mudah berikatan erat dengan ion-ion logam
bervalensi 2 dan dapat mengganggu absorpsi dan aktivitas.
B. Aktivitas Antimikroba
Tetracycline cenderung merupakan antibakteri spektrum luas.
Bersifat bakteristatik baik untuk gram (+) dan gram (-) , bakteri
anaerob, riketsia, clamidia, micoplasma, serta untuk beberapa
protozoa misalnya amuba.
Tetracyclin memasuki mikroba melalui difusi pasif dan transport
aktiv sehingga pada mikroba yang rentan terdapat penumpukan
obat ini di dalam sel. Tetracycline kemudian terikat reversible ke
reseptor pada subunit 30S ribosom dalam posisi yang menghambat
pengikatan aminoasil-tRNA ke tempat akseptor pada komplek
mRNA ribosom. Efek lanjut adalah mencegah penambahan asam
amino baru ke rantai peptide yang tumbuh.
C. Resistensi
Resistensi muncul dengan perubahan permeabilitas pasif dan
juga tidak adanya transport aktif terhadap tetracycline. Resistensi
ini muncul dipengaruhi genetik. Kontrol resistensi oleh plasmid juga
dapat resisteni terhadap obat golongan lain. Penggunaan secara
luas tetracycline bertanggung jawab terhadap resistensi terhadap
obat lain.
D. Farmakokinetik
Absorpsi tetracycline di usus bervariasi antara beberapa obat.
Beberapa ada yang tetap di usus dan dikeluarkan di tinja. Obat
chlortetracycline hanya 30% diasorpsi. Jenis lain hanya 60-80%
untuk
oxytetracycline
dan
demeclocycline,
90-100%
untuk
dan antasida.
Pemberian
parenteral
tetracycline
kadar
4-6
g/mL
oxytetracycline.
untuk
tetracycline
hydrochlorid
dan
Doxicycline
dan
minocycline
diekskresi
lebih
lambat
Entamoeba
hitolitika
atau
Plasmodium
falciparum
(Doxicycline).
F. Efek Samping
Efek samping yag bisa timbul antara lain :
a. Efek samping pencernakan seperti mual, muntah dan diare
karena
engubah
flora
normal.
Hal
ini
merupakan
alasan
di
tulang
yang
menyebabkan
gangguan
Reaksi
vestibular
seperti
pusing,
vertigo,
mual,
muntah
(minocycline)
5.
AMINOGLYCOSIDE
Aminoglycoside berasal dari berbagai spesies Streptomyces.
Sampai saat ini yang masuk kelompok ini adalah Stretomycin,
neomycin, gentamycinm dan lain-lain. Semua obat ini menghambat
sintetis protein
resistensi.
dan
Semua
punya
kelemahan
aminoglykoside
dalam
punya
berbagai
potensi
macam
ototoksis
dan
nefrotoksik.
Penggunaan pada umumnya digunakan terhadap bakteri enteric
gram (-) terutama pada bakteriemia, sepsis, atau endocarditis.
A. Struktur Kimia
Aminoglycoside memiliki inti heksosa di samping streptidin atau
deoxistreptamin.
Dimana
gula
amino
terikat
dengan
ikatan
B. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja
aminoglycoside
adalah
pernghambatan
30S
ribosom.
Proses
sintetis
dihambat
degan
cara
kesalahan
baca
mRNA,
serta
pemecahan
polisom
menjadi
STREPTOMYCIN
Streptomycin
dihasilkan
dari
Streptomyces
grieus.
karbenisilin
atau
tikarsilin
untuk
pengobatan
Efek
samping
kedua
obat
analog
dengan
pleura,
atau
rongga
abses
dimana
ada
infeksi.
AMIKACIN
Amikacin
merupakan
turunan
dari
kanamycin
yang
sehingga
digunakan
terapi
kedua
setelah
NETILMYCIN
Keuntungan Netilmycin adalah obat ini cenderung lebih
tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh bakteri yang
resisten terhadap gentamycin dan tobramycin. Indikasi terutama
pada infeksi iatrofenik serta infeksi yang beresiko untuk terjadi
sepsis.
6.
MACROLIDES
Macrolides termasuk golongan senyawa yang mempunyai cincin
makrolide. Contoh obat ini yang terkenal adalah erythromycin.
Penggunaan
macrolide
terbatas
pada
infeksi
korinebakterium,
klamidia,
mycoplasma dan
legionella.
Contoh
macrolide
adalah
efektif
terhadap
organisme
gram
positif,
terutama
lain.
CHLORAMPHENICOL
Chloramphenicol berasal dari isolasi Stretomyces venezuelae.
Sifat kristal chloramphenicol sangat larut dalam alcohol dan sukar larut
dalam air. Namun Chloramphenicol suksinat sangat larut dalam air.
Obat ini mempunyai efek kuat penghambat sintetis protein
mikroba. Obat ini bersifat bakteriostatik untuk kebanyakan bakteri,
Salmonella simtomatik
2.
3.
4.
diberikan
secara
oral
(2
gram/hari)
maupun
CLINDAMYCIN/LYNCOMYCIN
Clindamycin merupakan turunan dari lyncomycin. Keduanya
mempunyai
aktivitas
yang
menyerupai
erythromycin
namun
(+),
kecuali
enterokokus,
Haemopgilusm
Niseria,
dan
golongan
DNA
bekerja
dengan
mem-blok
aksi
gyrase
dan
DNA
PENGHAMBAT SINTETIS
Rifamycin
Quinole
Floroqunolone
Netroimidazole
Inhibitor Polimerase
Inhibitor
InhibitorMotabolisme
Replikasi
rNA
Nukelotid
DNA
Metronidazole
1. QUINOLONE
Quinolone merupakan turunan obat dari nalidixic acid. Obatobat pendahulu quinolone ini mempunyai spektrum yang lebih kecil
dan biasanya digunakan untuk antiseptik saluran kemih. Turunan
terbaru yang mempunyai aktivitas antimikroba lebih baik terbagi
menjadi beberapa generasi, antara lain :
A. Generasi I : cinoxacin, flumequine, nalidixic acid, oxolinic acid,
piromidic acid, pipemidic acid, rosoxacin
B. Generasi II : ciprofloxacin, enoxacin, fleroxacin,
lomefloxacin,
III
balofloxacin,
gatifloxacin,
grepafloxacin,
quinolone
diberikan
secara
oral
dan
ekskresi
walaupun
terhadap
disebabkan
bermacam-macam
karena
obat.
infeksi
bakteri
Norfloxacin
400
yang
kebal
mg
atau
tricomoniasis,
giardia
lambia,
coli,
serta
infeksi
Polymyxin
Polyenes
Imidazole
Gambar 9. Bagan pembagian obat penghambat fungsi membran sel
Yang
termasuk
imidazole,
dll.
golongan
Kerja
obat
golongan
ini
ini
adalah
adalah
polymyxin,
polyenes,
mengganggu
intregitas
dapat
kombinasi
antara
golongan
sulfonamide
thrimethropim
dapat
PENGHAMBAT METABOLIK
Mafenide, Silver
Sulfadiazine, Succinysulfathiazole, Sulfacetamide, Sulfadiazine, Sulfamethoxazole, Sulfa
SULFONAMIDE
THRIMETHROPIM
Campuran
Pyrimethamine, thrimethropim
Co-trimoxazole
bakteri
tersebut
bermutasi
memproduksi
PABA
yang
dihidrofolat
reduktase
yang
bertugas
mengubah
asam
terakumulasi
pada
cairan
prostate
dan
cairan
vagina,
seperti
anemia
megaloblastik,
leukopenia,
dan
granulositopenia.
3. CO-TRIMOXAZOLE
Gabungan kombinasi antara sulfonamide dan thrimethripim ini
sering kali digunakan. Karena thrimethropim punya kelarutan lipid
yang besar, perbandingan thrimethropi : sulfonamide = 1 : 5 untuk
tiap co-trimoxazole.
Penggunaan obat ini biasanya berupa pengobatan pilihan untuk
infeksi pneumonia oleh P carinii, entriris karena Shigella dan infeksi
salmonella
sistemik
setelah
resisten
terhadap
Ampicillin
dan
BAB III
KESIMPULAN
sintetis
dinding
bakteri,
Penghambat
membran
sel,