You are on page 1of 28

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN
Nomor 158 K/TUN/2014

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AGUNG

Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

gu

berikut dalam perkara:

DR. BAMBANG SETIAWAN, kewarganegaraan Indonesia, tempat

tinggal di Jalan Alpukat 8 Sidoarum Blok II Godean Sleman Daerah


Istimewa Yogyakarta, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil;

IR. GANDA PERANGIN ANGIN, kewarganegaraan Indonesia,

ub
lik

ah

tempat tinggal di Jalan Nangka 39 Sidoarum Blok II Godean Sleman

am

Daerah Istimewa Yogyakarta, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri


Sipil;

Dr. S.F. MARBUN, S.H., M.Hum;

Dr. ABD. JAMIL, S.H., M.H.;

AHMAD KHAIRUN H., S.H., M.Hum;

RIZKY RAMADHAN BARIED, S.H.;

AGUNG WIJAYA WARDHANA, S.H.;

In
do
ne
si

ep

A
gu
ng

ah
k

Selanjutnya memberi kuasa kepada:

Para Advokat pada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas

Hukum Universitas Islam Indonesia (LKBH FH-UII), Yogyakarta,


berkantor di Jalan Lawu Nomor 3 Kotabaru, Yogyakarta, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Januari 2014;

melawan:

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


KABUPATEN

lik

ah

Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Para Pembanding/Para Penggugat;

SLEMAN, tempat kedudukan Jalan Magelang

ub

KM 10 Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,

ka

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

ah

ep

Selanjutnya memberi kuasa kepada:

HERY DWIKURYANTO, S.H.,M.Hum, Kepala Bagian


DEDI WIDIANTO,

S.H.,M.Ec.Dev.,M.Ec.,

Kepala

on

Halaman 1 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

Subbagian Hukum Setda Kabupaten Sleman;

es

Hukum Setda Kabupaten Sleman;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


ISHADI ZAYID, S.H, Kepala Subbagian Dokumentasi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Hukum Setda Kabupaten Sleman;

gu

ng

II

C. WIBISONO TANGGONO, S.H, Staf Subbagian


Bantuan Hukum Setda Kabupaten Sleman;

ARIS JUNI KURNIAWAN, S.H, Staf Subbagian


Bantuan Hukum Setda Kabupaten Sleman;

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 640/098/2013, tanggal 10


Januari 2013;

1. SRIYONO HADI PUTRO, A.Md., kewarganegaraan Indonesia,

ub
lik

ah

tempat tinggal di Sonosewu Rt 005, Kelurahan Ngestiharjo,


Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul

am

Wiraswasta;

Yogyakarta, pekerjaan

Termohon Kasasi I dan II dahulu sebagai Para Terbanding/Tergugat dan


Tergugat II Intervensi;

ah
k

ep

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata bahwa sekarang

Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Para Pembanding/Para Penggugat telah

A
gu
ng

menggugat sekarang Termohon Kasasi I dan II dahulu sebagai Para Terbanding/


Tergugat dan Tergugat II Intervensi di muka persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
1

Bahwa Para Penggugat memasukkan gugatannya masih dalam tenggang


waktu, sesuai dengan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara yaitu

tidak lebih dari 90 hari karena berdasarkan tanggal terbitnya IMB Sriyono
Hadi Putro, A.Md tanggal 18 Oktober 2012 dan masuknya gugatan Para

lik

ah

Penggugat adalah tanggal 4 Januari 2013. Dengan demikian, gugatan ini


diajukan sesuai dengan ketentuan dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5

ub

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut


UUPTUN) serta sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2

ep

ka

Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Dalam


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

ah

bagian V angka 3 menyatakan Bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu

on
In
d

gu

ng

maka tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dihitung secara

es

Keputusan Tata Usaha Negara, tetapi yang merasa kepentingannya dirugikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata


Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut;

Bahwa Para Penggugat adalah para penghuni dan pemilik rumah, yang

ng

mendapatkan rumahnya dengan membeli melalui kredit dari Bank Tabungan

Negara Yogyakarta. Sebelum melakukan akad kredit, kami ditunjukkan oleh

gu

Pengembang Perumahan Sidoarum Blok II, Godean, Sleman, site plan yang
dibuat Pengembang Niti Buana. Pada site plan tersebut terdapat prasarana-

prasarana atau fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) yang berupa
tempat olah raga, Taman Kanak-Kanak, Klinik dan 6 unit kios;

ub
lik

ah

Pada kenyataannya prasarana-prasarana yang tergambar pada site plan

tersebut tidak ada, kecuali lapangan olah raga. Lapangan olah raga itupun

am

sudah diambil sebagian menjadi bangunan milik pribadi. Hal ini


menunjukkan bahwa Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman dan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman lalai melakukan

ep

ah
k

pengawasan pada prasarana-prasarana atau fasum dan fasos yang tidak boleh
didirikan rumah untuk pribadi;

Bahwa site plan yang dibuat Pengembang Niti Buana digambar oleh A.

In
do
ne
si

Soekartono, disetujui oleh Kepala D.P.U Daerah Tingkat II Sleman, Ir.

A
gu
ng

Sugeng K dan diperiksa oleh Kepala Seksi Sempadan Dinas P.U KA 3 DA


TK II Sleman yang bernama Parto Pradopo;

Bahwa adanya prasarana-prasarana atau fasum dan fasos pada site plan yang
dibuat Pengembang Niti Buana sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan mengenai

Penyediaan dan Pemberian Tanah untuk Keperluan Perusahaan, Bab II, Pasal
5, Ayat 6, butir C dan D;

lik

ah

Pada butir C bunyinya: Perusahaan Pengembangan Perumahan berkewajiban


membangun dan memelihara selama waktu yang ditentukan prasarana
yang

dibangun

itu,

seperti

ub

lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang diperlukan penghuni lingkungan


jalan-jalan

lingkungan,

saluran-saluran

ep

ka

pembuangan air, persediaan air minum, listrik, telepon, tempat peribadatan,


tempat-tempat rekreasi, olah raga, pasar, pertokoan, sekolah dan sebagainya;

ah

Pada butir D dinyatakan bahwa Pembangun Perumahan berkewajiban

on

Halaman 3 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

yang telah dibangun itu diserahterimakan kepada Pemerintah/Pemerintah

es

menyerahkan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Daerah, setelah dipelihara oleh perusahaan selama jangka waktu yang


ditentukan;

Bahwa pada tanggal 11 Juli 2005 telah dilakukan rapat Badan Pertanahan

ng

Nasional dengan Komisi A DPRD Kabupaten Sleman, Dinas Kimpraswil


Kabupaten Sleman, LBH Yogyakarta dan Wakil Perumahan Sidoarum Blok

gu

II, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada rapat tersebut kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman berjanji akan mencari keberadaan PT.

Niti Buana. Untuk itu Dinas Kimpraswil diminta menangguhkan permohonan

IMB, menghentikan pembangunan terhadap objek sengketa dan melakukan

ub
lik

ah

pengecekan TIM terkait. Dinas Kimpraswil Kabupaten Sleman yang diwakili

oleh P. Antono menyatakan bahwa adalah kewajiban pengembang setelah

am

selesai membangun agar menyerahkan fasos/fasum kepada Pemda.


Walaupun sampai saat ini penyerahan tersebut belum ada, tetapi
kenyataannya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten
pembangunan

ep

ah
k

Sleman telah mengeluarkan IMB atas nama Sriyono Hadi Putro, A.Md untuk
3 unit Toko di Padukuhan Kramat, Desa Sidoarum,

dengan Nomor 02.01.2590.IMB/KPTS/Taba/D/2012;

Bahwa apapun istilah yang digunakan oleh BPN dan Dinas Pekerjaan Umum

A
gu
ng

In
do
ne
si

Kecamatan Godean, di atas tanah seluas 269 m 2 tertanggal 18 Oktober 2012,

dan Perumahan Kabupaten Sleman yaitu tidak punya site plan, tidak ada site
plan, tidak pakai site plan, pada dasarnya tidak bersedia menunjukkan site

plan agar tidak dapat digunakan untuk memverifikasi atau mengecek kondisi
faktual di Perumahan Sidoarum Blok II, Godean, Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Apabila hal ini merupakan sikap dasar BPN Kabupaten Sleman
dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman, betapa besar

lik

ah

kerugian publik pemilik rumah yang membeli melalui kredit pemilikan


rumah dari Bank Tabungan Negara Yogyakarta, karena Fasum dan Fasos

ub

yang dijanjikan tidak sesuai lagi dengan kenyataan karena telah banyak yang
berubah menjadi milik pribadi. Hal tersebut bertentangan dengan Peraturan

ep

ka

Perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang


baik. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986

ng

Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

on
In
d

gu

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan

es

berbunyi :

ah

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, tertera pada pasal 53 ayat 1 yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau

ng

tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
rehabilitasi;

Dengan demikian keputusan menerbitkan IMB tersebut di atas yang

gu

mementingkan pribadi bertentangan :


a

Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum;

Dalam asas ini disebutkan bahwa Pemerintah dalam menyelenggarakan


tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum. Karena Negara

ub
lik

ah

Indonesia adalah Negara Hukum yang dinamis (welfare state, negara

kesejahteraan) yang menuntut segenap aparat pemerintahnya melakukan

am

kegiatan-kegiatan yang menuju pada penyelenggaraan kepentingan


umum (alinea IV Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 33, 34 Batang Tubuh
UUD 1945). Pada alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 berbunyi: Negara

ah
k

ep

berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan


yang adil dan beradab. Oleh karena itu UUD mengandung isi yang

In
do
ne
si

mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara memelihara


budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral yang luhur;

A
gu
ng

Pada Pasal 33 dan 34 UUD 1945 mengatakan bahwa kemakmuran


masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per orang;

Asas Kebijakan;

Asas ini menghendaki agar dalam melaksanakan tugasnya pemerintah


diberi

kebebasan

untuk

melakukan

kebijakan

menyelenggarakan kepentingan umum;

Asas Keadilan dan Kewajaran;

positif

yaitu

lik

ah

Asas ini menghendaki agar badan-badan pemerintah tidak bertindak


sewenang-wenang atau tidak wajar. Jika ternyata aparat pemerintah

ub

bertindak sewenang-wenang atau tidak wajar maka tindakan demikian


dapat dibatalkan. Keadilan merupakan tuntutan hati nurani yang tiada

ep

ka

henti-hentinya, khususnya keadilan dalam bidang hukum dan dalam


bidang administrasi. Kasus yang Para Penggugat hadapi sekarang, dalam

ah

hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman

es
Halaman 5 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

on

Asas Bertindak Cermat;

gu

ng

per orang;

pemerintah bertindak tidak adil, karena mementingkan kepentingan orang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


ini

menghendaki

pemerintah

bertindak

Asas

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hati-hati,

bahkan

mengharuskannya berbuat cermat. Timbulnya kerugian bisa jadi sebagai

ng

akibat perbuatan yang dilakukan oleh pemerintah, atau bisa juga timbul
kerugian akibat pemerintah tidak melakukan suatu perbuatan;

Pada kasus yang Para Penggugat hadapi sekarang pemerintah dalam hal

gu

ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman bertindak


tidak cermat karena menerbitkan IMB atas nama Sriyono Hadi Putro,

A.Md untuk membangun 3 Unit Toko di Padukuhan Kramat, Desa

Sidoarum, Kecamatan Godean, di atas tanah seluas 269 m 2 tertanggal 18

ub
lik

ah

Oktober 2012 Nomor 02.01.2590.IMB/KPTS/Taba/D/2012;

Berdasarkan posita di atas, maka Para Penggugat berpendapat Bahwa

am

Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa telah melanggar Peraturan


Perundang-Undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai Penyediaan dan

ah
k

ep

Pemberian Tanah untuk Keperluan Perusahaan, Pasal 5, ayat 6, butir C dan butir
D, serta melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik yaitu asas

In
do
ne
si

penyelenggaraan kepentingan umum, asas kebijakan, asas keadilan dan


kewajiban, serta bertindak cermat. Dengan demikian maka IMB yang ditetapkan

A
gu
ng

tanggal 18 Oktober 2012 dengan Nomor 02.01.2590.IMB/KPTS/Taba/D/2012


dinyatakan batal atau tidak sah;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada

Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta agar memberikan putusan sebagai berikut:
1

Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat Nomor


02.01.2590.IMB/KPTS/Taba/D/2012.

Tentang

Izin

Mendirikan

lik

ah

Bangunan Gedung Fungsi Usaha Saudara Sriyono Hadi Putro, A.Md


untuk pembangunan 3 unit toko di Padukuhan Kramat, Desa Sidoarum,

ub

Kecamatan Godean di atas tanah seluas 269 m 2 tertanggal 18 Oktober

Memerintahkan Tergugat untuk mencabut keputusan Tergugat Nomor

ep

ka

2012;

02.01.2590.IMB/KPTS/Taba/D/2012.

Tentang

Izin

Mendirikan

ah

Bangunan Gedung Fungsi Usaha Saudara Sriyono Hadi Putro, A.Md

es
on
In
d

gu

ng

untuk pembangunan 3 unit toko di Padukuhan Kramat, Desa Sidoarum,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kecamatan Godean di atas tanah seluas 269 m 2 tertanggal 18 Oktober


2012;

Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul

ng

pada perkara ini;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II

gu

Intervensi mengajukan eksepsi yang masing-masing pada pokoknya atas dalil-dalil


sebagai berikut:

Eksepsi Tergugat:

Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang mengadili perkara ini

ub
lik

ah

karena kompetensi absolut mengadili permasalahan ini menjadi kewenangan


peradilan umum;

am

Bahwa gugatan dilakukan dengan mendasarkan pada dokumen site plan


(dalil Para Penggugat angka 2, 3, dan angka 4);

Bahwa menurut Para Penggugat, sebelum mereka melakukan akad kredit

ah
k

ep

telah ditunjukkan oleh Pengembang Perumahan Sidoarum Blok II site plan


yang dibuat oleh Pengembang Niti Buana. Dalam site plan tersebut terdapat

In
do
ne
si

tanah yang diperuntukkan sebagai prasarana lingkungan dan fasilitas sosial

bagi warga Perumahan Sidoarum Blok II meskipun pada kenyataannya

A
gu
ng

fasilitas tersebut hanya berupa sarana olah raga. Namun Tergugat telah
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (objek sengketa a quo) atas nama
Sdr. Sriyono Hadi Putro, A.Md. (Tergugat II Intervensi), sehingga atas dasar
site plan tersebut Para Penggugat mendalilkan memiliki kepentingan

terhadap tanah dimana telah diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan atas


nama Tergugat II Intervensi yang menjadi objek sengketa dan Tergugat telah

lik

fasilitas sosial;

c Bahwa dokumen site plan tidak memenuhi persyaratan untuk dapat diajukan
sebagai dasar adanya kepentingan guna mengajukan gugatan melalui

ub

ah

lalai dalam melakukan pengawasan terhadap prasarana fsilitas umum atau

Pengadilan Tata Usaha Negara atas pembatalan atau tidak sahnya objek

ep

ka

sengketa, apalagi dalil Para Penggugat menyatakan bahwa karena adanya


dokumen site plan tersebut timbul lah hak Para Penggugat atas pemilikan

ah

atau setidaknya tersedianya fasilitas umum/fasilitas sosial di lingkungan


Bahwa dengan digunakannya dokumen site plan sebagai dasar kepentingan

ng

on

Halaman 7 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

Para Penggugat tersebut, jelas bahwa terhadap dalil Para Penggugat tersebut

es

Perumahan Sidoarum Blok II;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sengketa yang mungkin timbul adalah sengketa keperdataan berupa


hilangnya hak Para Penggugat atas tersedianya fasilitas umum/fasilitas sosial

ng

yang seharusnya dipenuhi oleh perusahaan pembangun perumahan, karena

ketersediaan fasilitas tersebut merupakan hal yang langsung berhubungan


dengan site plan dimana akibat dari tidak dipenuhinya dokumen site plan

gu

tersebut adalah tidak tersedianya fasilitas umum/fasilitas sosial sebagaimana


dikehendaki oleh Para Penggugat. Dengan demikian gugatan seharusnya

diajukan melalui peradilan umum dan ditujukan kepada perusahaan

pembangun Perumahan Sidoarum Blok II yang telah membuat dan sebagai

ub
lik

ah

pemilik dokumen site plan dan tidak diajukan karena penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan (objek sengketa a quo);

am

Bahwa Para Penggugat telah menyatakan Tergugat lalai dalam melakukan


pengawasan terhadap ketersediaan fasilitas umum/fasilitas sosial, dengan
demikian apabila yang menjadi alasan adalah kelalaian/culpa maka ada

ep

ah
k

atau tidaknya kelalaian tersebut menjadi kewenangan pengadilan umum


untuk memeriksanya;

Bahwa demikian pula, mendasarkan dalil Para Penggugat angka 4 yang

In
do
ne
si

menggunakan alasan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974

A
gu
ng

tentang Ketentuan Mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah Untuk

Keperluan Perusahaan, Pasal 5 dan Pasal 6 huruf c dan huruf d menunjukkan

bahwa permasalahan sebenarnya yang diajukan Para Penggugat adalah


ketiadaan fasilitas umum/fasilitas sosial di lingkungan Perumahan Sidoarum

Blok II yang seharusnya disediakan oleh pihak perusahaan pembangun


perumahan. Jelas berdasarkan peraturan tersebut bahwa akibat langsung

untuk adanya kepentingan mengajukan gugatan adalah tidak dipenuhinya

lik

perumahan dengan pihak pembangun perumahan sebagaimana tercantum


dalam dokumen site plan;
g

ub

ah

apa yang telah disepakati oleh Para Penggugat pada saat membeli

Bahwa dari dalil Para Penggugat (angka 2, 3, dan angka 4) dapat

ep

ka

disimpulkan bahwa dokumen site plan tersebut sebagai petunjuk adanya


hubungan hukum berupa kesepakatan antara Para Penggugat sebagai

ah

pembeli perumahan dengan pihak perusahaan pembangun perumahan.

beli dengan perusahaan pembangun perumahan, sehingga ketiadaan fasilitas

on
In
d

gu

ng

umum/fasilitas sosial yang seharusnya dibangun/disediakan oleh perusahaan

es

Kesepakatan tersebut timbul pada saat Para Penggugat melakukan akad jual

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan menjadi dasar Para Penggugat untuk menuntut haknya atas tanah yang
ditunjuk sebagai fasilitas umum/fasilitas sosial (dalam perkara a quo) adalah

ng

sengketa keperdataan karena adanya janji dari perusahaan pembangunan


Perumahan Sidoarum Blok II kepada Para Penggugat sehingga setidaknya

sengketa yang timbul adalah sengketa karena perusahaan pembangun

gu

perumahan

tersebut

telah

melakukan

wanprestasi.

Kewenangan

pemeriksaan atas sengketa karena wanprestasi ada pada peradilan umum;

Bahwa apabila dicermati lebih teliti, dokumen site plan tersebut adalah milik
pihak lain yang seharusnya tidak diaku sebagai alas hak oleh Para Penggugat

ub
lik

ah

untuk memperjuangkan kepentingannya;

Gugatan Para Penggugat kabur (obscur libel) karena hal-hal sebagai berikut:

am

Bahwa gugatan kabur atas subjeknya:


1

bahwa dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan Mengenai Penyediaan Dan

ah
k

ep

Pemberian Tanah Untuk Keperluan Perusahaan, seharusnya yang


dituntut adalah perusahaan karena tidak menyediakan fasilitas

In
do
ne
si

umum/fasilitas sosial karena peraturan Menteri Dalam Negeri


dimaksud jelas berkaitan dengan kewajiban penyediaan fasilitas

A
gu
ng

umum/fasilitas sosial dalam hal dilakukan pembangunan perumahan;

bahwa karena berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri


dimaksud pihak perusahaan pembangun perumahan yang wajib
menyediakan fasilitas yang dituntut keberadaannya oleh Para

Penggugat, maka selain sengketa yang timbul menjadi kewenangan


peradilan umum, subjek Tergugat dalam permasalahan tersebut
seharusnya adalah pihak perusahaan pembangun perumahan;

Gugatan kabur karena Para Penggugat tidak menyebut secara pasti dan

lik

ah

jelas identitas objek berupa tanah yang seharusnya di atasnya berada

ub

fasilitas umum/fasilitas sosial, namun Para Penggugat hanya menyatakan


bahwa berdasarkan dokumen site plan yang seharusnya ada tanah yang

ep

ka

digunakan untuk fasilitas umum/fasilitas sosial, kemudian pada bagian


lain Para Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat telah menerbitkan izin

ah

mendirikan bangunan di atas tanah yang seharusnya menjadi fasilitas


Gugatan kabur karena Para Penggugat menguraikan bahwa inti

on

Halaman 9 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

kepentingan mereka adalah adanya atau tersedianya fasilitas umum/

es

umum/fasilitas sosial. Hal sedemikian jelas menjadikan gugatan kabur;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

fasilitas sosial di lingkungan Perumahan Sidoarum Blok II namun Para


Penggugat tidak menguraikan secara pasti dan jelas dimana seharusnya

ng

letak fasilitas tersebut, apa bentuknya, siapa pemiliknya, siapa yang


wajib menyediakan, dan lain-lain sehingga gugatan menjadi kabur

gu

terhadap

aspek

kepentingan

Penggugat

dihubungkan dengan objek sengketa;

apabila

jelas antara akibat diterbitkannya objek sengketa dengan kepentingan


langsung Para Penggugat;

ub
lik

apalagi

Gugatan kabur karena Para Penggugat tidak menjelaskan kaitan yang

Eksepsi Tergugat:

ah

Para

Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang mengadili

am

perkara ini karena kompetensi absolut mengadili permasalahan ini


menjadi kewenangan peradilan umum;
a

Bahwa gugatan dilakukan dengan mendasarkan pada

ep

ah
k

dokumen site plan (dalil para Para Penggugat angka 2


dan angka 4);

In
do
ne
si

Bahwa menurut Para Penggugat dalam site plan

tersebut terdapat tanah yang diperuntukkan sebagai

A
gu
ng

prasarana lingkungan dan fasilitas sosial bagi warga

Perumahan Sidoarum Blok II namun Tergugat


menerbitkan

Izin

Mendirikan

Bangunan

(objek

sengketa a quo) atas nama Sdr. Sriyono Hadi Putro,


A.Md. (Tergugat II Intervensi), sehingga atas dasar
site plan tersebut Para Penggugat mendalilkan
memiliki kepentingan terhadap tanah dimana telah

lik

ah

diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan atas nama


Tergugat II Intervensi yang menjadi objek sengketa;
Bahwa dokumen site plan tidak memenuhi persyaratan
untuk

ub

dapat

diajukan

sebagai

dasar

adanya

ep

ka

kepentingan guna mengajukan gugatan melalui


Pengadilan Tata Usaha Negara atas pembatalan atau

Penggugat

menyatakan

bahwa

karena

adanya

on

Penggugat atas pemilikan atau setidaknya tersedianya

In
d

gu

ng

dokumen site plan tersebut timbul lah hak Para

es

ah

tidak sahnya objek sengketa, apalagi dalil Para

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


umum/fasilitas

sosial

fasilitas

Perumahan Sidoarum Blok II;

di

lingkungan

Bahwa dengan digunakannya dokumen site plan

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai dasar kepentingan Para Penggugat tersebut,


jelas bahwa terhadap dalil Para Penggugat tersebut

gu

sengketa yang mungkin timbul adalah sengketa

keperdataan berupa hilangnya hak Para Penggugat atas

tersedianya

fasilitas

umum/fasilitas

sosial

yang

seharusnya dipenuhi oleh perusahaan pembangun

ub
lik

ah

perumahan, karena ketersediaan fasilitas tersebut


merupakan hal yang langsung berhubungan dengan

am

site plan dimana akibat dari tidak dipenuhinya


dokumen site plan tersebut adalah tidak tersedianya
fasilitas

umum/fasilitas

sosial

sebagaimana

ah
k

ep

dikehendaki oleh Para Penggugat. Dengan demikian


gugatan seharusnya diajukan melalui peradilan umum
ditujukan

kepada

perusahaan

pembangun

In
do
ne
si

dan

A
gu
ng

perumahan Sidoarum Blok II yang telah membuat dan

sebagai pemilik dokumen site plan dan tidak diajukan


karena penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (objek
sengketa a quo);
e

Bahwa demikian pula, mendasarkan dalil Para


Penggugat angka

yang menggunakan alasan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974


tentang

Ketentuan

mengenai

Penyediaan

dan

lik

ah

Pemberian Tanah Untuk Keperluan Perusahaan Pasal 5


dan Pasal 6 huruf c dan huruf d menunjukkan bahwa
sebenarnya

ub

permasalahan

yang

diajukan

Para

Penggugat adalah ketiadaan fasilitas umum/fasilitas

ep

ka

sosial di lingkungan Perumahan Sidoarum Blok II


yang seharusnya disediakan oleh pihak perusahaan
bahwa

mengajukan

melalui

langsung
gugatan

peraturan

untuk
adalah

adanya
tidak

dipenuhinya apa yang telah disepakati oleh Para

on

gu

ng

kepentingan

akibat

Jelas

es

tersebut

perumahan.

Halaman 11 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

ah

pembangun

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat pada saat membeli perumahan dengan


pihak pembangun perumahan sebagaimana tercantum

ng

dalam dokumen site plan;

Bahwa dari dalil Para Penggugat (angka 2 dan angka


4) dapat disimpulkan bahwa dokumen site plan

gu

tersebut sebagai petunjuk adanya hubungan hukum

berupa kesepakatan antara Para Penggugat sebagai

pembeli

perumahan

dengan

pihak

perusahaan

pembangun perumahan. Kesepakatan tersebut timbul

ub
lik

ah

pada saat Para Penggugat melakukan akad jual beli

dengan perusahaan pembangun perumahan, sehingga

am

ketiadaan

fasilitas

umum/fasilitas

sosial

yang

seharusnya dibangun/disediakan oleh perusahaan dan


menjadi dasar Para Penggugat untuk menuntut haknya

ah
k

ep

atas tanah yang ditunjuk sebagai fasilitas umum/


fasilitas sosial (dalam perkara a quo) adalah sengketa

In
do
ne
si

keperdataan setidaknya berupa wanprestasi yang

A
gu
ng

kewenangan pemeriksaannya ada pada peradilan

umum;
g

Bahwa apabila dicermati lebih teliti, dokumen site

plan tersebut adalah milik pihak lain yang seharusnya


tidak diaku sebagai alas hak oleh Para Penggugat
untuk memperjuangkan kepentingannya;

Gugatan Para Penggugat kabur (obscur libel) karena hal-hal sebagai


berikut:

Bahwa gugatan kabur atas subjeknya:

lik

ah

bahwa dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

ub

Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan Mengenai Penyediaan Dan


Pemberian Tanah Untuk Keperluan Perusahaan, seharusnya yang

ep

ka

dituntut adalah perusahaan karena tidak menyediakan fasilitas


umum/fasilitas sosial karena peraturan Menteri Dalam Negeri

ah

dimaksud jelas berkaitan dengan kewajiban penyediaan fasilitas


bahwa karena berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

on
In
d

gu

ng

dimaksud pihak perusahaan pembangun perumahan yang wajib

es

umum/fasilitas sosial dalam hal dilakukan pembangunan perumahan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

menyediakan fasilitas yang dituntut keberadaannya oleh Para

Penggugat, maka selain sengketa yang timbul menjadi kewenangan

ng

peradilan umum, subjek Tergugat dalam permasalahan tersebut


seharusnya adalah pihak perusahaan pembangun perumahan;
a

Gugatan kabur karena Para Penggugat tidak menyebut

gu

secara pasti dan jelas identitas objek berupa tanah yang


seharusnya di atasnya berada fasilitas umum/fasilitas

sosial, namun Para Penggugat hanya menyatakan


bahwa

berdasarkan

dokumen

site

plan

yang

ub
lik

ah

seharusnya ada tanah yang digunakan untuk fasilitas

umum/fasilitas sosial, kemudian pada bagian lain Para

am

Penggugat

mendalilkan

bahwa

Tergugat

telah

menerbitkan izin mendirikan bangunan di atas tanah


yang seharusnya menjadi fasilitas umum/fasilitas

ep

sosial. Hal sedemikian jelas menjadikan gugatan

ah
k

kabur;

Gugatan kabur karena Para Penggugat menguraikan

In
do
ne
si

bahwa inti kepentingan mereka adalah adanya atau

A
gu
ng

tersedianya

fasilitas

umum/fasilitas

sosial

di

lingkungan Perumahan Sidoarum Blok II namun Para

Penggugat tidak menguraikan secara pasti dan jelas

dimana seharusnya letak fasilitas tersebut, apa

bentuknya, siapa pemiliknya, siapa yang wajib

menyediakan, dan lain-lain sehingga gugatan menjadi


kabur terhadap aspek kepentingan Para Penggugat
c

Gugatan

kabur

menjelaskan

lik

ah

apalagi apabila dihubungkan dengan objek sengketa;


karena

kaitan

Para

yang

ub

Penggugat

jelas

antara

tidak
akibat

diterbitkannya objek sengketa dengan kepentingan


langsung Para Penggugat;

ep

ka

Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta


telah mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 01/G/2013/PTUN.Yk., tanggal 17 Juni

es
on

Halaman 13 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

DALAM EKSEPSI :

2013 yang amarnya sebagai berikut:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menyatakan Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tidak


diterima

ng

DALAM POKOK SENGKETA :

Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima (Niet Onvankelijk

gu

Verklaard) ;

Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara

sebesar

Rp280.000,00 (dua ratus delapan puluh ribu Rupiah);

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Para Penggugat

putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi

ub
lik

ah

Tata Usaha Negara Surabaya dengan Putusan Nomor 147/B/2013/PT.TUN.SBY.,


tanggal 9 Desember 2013;

am

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Para


Pembanding/Para Penggugat pada tanggal 30 Desember 2013, kemudian terhadapnya

ep

oleh Para Pembanding/Para Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat

ah
k

Kuasa Khusus tanggal 13 Januari 2014 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
tanggal 6 Januari 2014, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 01/

In
do
ne
si

G/2013/PTUN.YK., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara


Yogyakarta Permohonan tersebut diikuti dengan Memori Kasasi yang diterima di

A
gu
ng

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta tersebut pada tanggal 16


Januari 2014;

Bahwa setelah itu, oleh Termohon Kasasi I dan II yang pada 18 Januari 2014

telah diberitahu tentang Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi, diajukan Jawaban
Memori Kasasi (Kontra Memori Kasasi) yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata
Usaha Negara Yogyakarta pada tanggal 3 Februari 2014;

lik

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

ub

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka secara

ep

formal dapat diterima;

alasan kasasi

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam

on
In
d

gu

ng

es

Memori Kasasi pada pokoknya sebagai berikut:

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa oleh karena ketentuan Pasal 45 A Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2005 serta Buku Pedoman Teknis

ng

Administrasi dan Teknis Peradilan Tingkat I Edisi 2007, sangat membingungkan pencari
keadilan, utamanya ketentuan yang menyatakan bahwa, Keputusan pejabat daerah yang
jangkauan keputusannya hanya berlaku di wilayah daerah yang bersangkutan,

gu

dinyatakan tidak memenuhi syarat format untuk diajukan kasasi (sesuai dengan
Penjelasan Pasal 45 A);

Bahwa ketentuan Pasal 45 A tersebut nyata-nyata mengandung cacat yuridis, sebab


secara teoritis, setiap keputusan yang melampaui atau di luar ruang lingkup wewenang

ub
lik

ah

wilayah seorang pejabat TUN (onbevoegheid ratione loci) akan berakibat keputusan
menjadi batal (nietig atau vernietigbaar).

am

keputusan

pejabat

TUN

haruslah

Dengan demikian, secara teoritis setiap

sesuai

dengan

wilayah

yang

merupakan

kewenangannya dan tidak boleh melampaui batas wilayah yang menjadi wewenangan
atau onbivoegheid ratione loci (S. F. Marbun, Hukum Administrasi Negara I, UII Press,

ep

ah
k

Yogyakarta, Oktober 2002, halaman 194 dan S. F. Marbun, Peradilan Administrasi

In
do
ne
si

2011, halaman 154);

Negara dan Upaya Administratif di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, cetakan ketiga,
Bahwa dalam perkara Nomor Register Perkara: 408.K/TUN/2007 mengenai Penerbitan

A
gu
ng

Kuasa Pertambangan, Mahkamah Agung dalam pertimbangan hukumnya menyatakan

bahwa walaupun objek sengketa (SK Bupati Raja Ampat) berlaku untuk wilayah/ dalam
kabupaten Raja Ampat Jayapura, akan tetapi dasar hukum penerbitannya bersifat
derivatif

yaitu

berdasarkan

Undang-Undang

Pertambangan

dan

menyangkut

pertambangan, maka sengketa tersebut tidak tunduk kepada ketentuan Pasal 45 A ayat

(2) huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, sebagaimana diubah dengan

lik

memeriksa untuk tingkat kasasi (S. F. Marbun, Peradilan Administrasi Negara dan
Upaya Administratif di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, cetakan ketiga, 2011, halaman

ub

308);

Bahwa oleh karena dalam perkara a quo dinyatakan Tergugat dalam menerbitkan
objek sengketa telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu

ep

ka

ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004. Oleh karenanya Mahkamah Agung berwenang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan


mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah untuk Keperluan Perusahaan sebagaimana
Nomor Reg. 147/B/2013/PT.TUN.SBY. halaman 05), maka sejalan dengan Putusan

on

Halaman 15 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

Mahkamah Agung Nomor 408.K/TUN/2007 dimana peraturan perundang-undangan

es

diatur dalam Pasal 5 ayat (6), butir C dan butir D (vide: Putusan PT. TUN Surabaya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang dilanggar oleh Tergugat adalah peraturan perundang-undangan yang bersifat


nasional;

ng

Selain dari itu, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tersebut

dikeluarkan jauh hari sebelum dikeluarkannya ketentuan Pasal 45 A ayat (2) huruf c

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang

gu

Nomor 5 Tahun 2004 (retroactive), maka dengan demikian sengketa a quo tidak tunduk

kepada ketentuan Pasal 45 A ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985,

sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004. Oleh karenanya


Mahkamah Agung berwenang memeriksa untuk tingkat kasasi perkara a quo;

ub
lik

ah

Bahwa setelah kami membaca dan memperhatikan amar putusan dan pertimbangan-

pertimbangan hukum, putusan Judex Facti tersebut, maka kami tidak sependapat dan

am

menolak keras serta keberatan terhadap putusan dan pertimbangan hukum Judex Facti
tersebut, karena putusan Judex Facti tidak didasarkan pada pertimbangan hukum dan
dasar hukum yang benar, tidak menerapkan hukum dengan benar atau tidak menerapkan

ah
k

ep

hukum sebagaimana mestinya serta tidak menerapkan cara-cara mengadili yang benar.
Oleh karena itu putusan Judex Facti Putusan PT. TUN Surabaya Nomor Reg. 147/
PTUN.YK. tersebut haruslah dibatalkan;

In
do
ne
si

B/2013/PT.TUN.SBY. Juncto Putusan PTUN Yogyakarta Nomor Reg. 01/G/2013/

A
gu
ng

Bahwa keberatan-keberatan kami terhadap putusan Judex Facti tingkat banding tersebut,
karena Judex Facti tingkat banding nyata-nyata telah keliru dalam pertimbangan

hukumnya sebagaimana diuraikan pada halaman 11 sampai dengan halaman 14, yang
berbunyi :

Menimbang,

mempertimbangkan

bahwa

Majelis

tentang

Hakim

pokok

tingkat

sengketa

pertama

terlebih

sebelum

dahulu

telah

lik

mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor 02.01.2590. IMB/


KPTS/Taba/D/2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan Fungsi Usaha Saudara
Sriyono Hadi Putro, A.Md untuk Pembangunan 3 Unit Toko di Padukuhan

ub

ah

mempertimbangkan tentang kepentingan Para Penggugat/ Pembanding untuk

ka

Kramat, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, di atas tanah

seluas 269 m 2

ep

tertanggal 18 Oktober 201 (vide bukti P 2 = bukti T 1 = bukti T2 Int 1),


maka Majelis Hakim tidak mempertimbangkan lebih lanjut mengenai materi

Majelis

gu

pertimbangan

Hakim

tingkat

pertama

banding sependapat dengan


tersebut

bahwa

sebagai

es

ng

Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat

on

diterima;

In
d

ah

pokok sengketa dan dengan demikian gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

konsekwensi logis dengan tidak adanya kepentingan Para Penggugat/ Pembanding


untuk mengajukan gugatan maka terhadap pokok
lagi

pembuktiannya

ng

dipertimbangkan

dan

sengketanya tidak perlu

terhadap

gugatan

Penggugat/

Pembanding menurut hukum harus dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa

pertimbangan tentang tidak adanya kepentingan Para Penggugat/ Pembanding

gu

tersebut,

utamanya

adalah

dengan

pertimbangan

bahwa

sebelum

mempertimbangkan mengenai pokok sengketa Majelis Hakim terlebih dahulu


mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan syarat-syarat formal gugatan,
antara lain tentang kepentingan Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap

ub
lik

ah

objek sengketa, terkait adanya syarat formal sesuai dengan ketentuan Pasal 53
ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua Atas

am

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yaitu
keharusan adanya unsur kepentingan yang dirugikan dalam mengajukan gugatan
sengketa tata usaha negara, dengan pertimbangan yang pada pokoknya:
Bahwa objek sengketa dalam perkara ini adalah

ep

ah
k

Keputusan Tergugat Nomor 02.01.2590.IMB/KPTS/

In
do
ne
si

Taba/D/2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan

untuk pembangunan 3 unit Toko di Pedukuhan

Kramat, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, di atas


tanah seluas 269 m 2 tertanggal 18 Oktober 2012 (vide
bukti P-2 =bukti T-1 = bukti T2Int - 1);

Bahwa didalilkan oleh Para Penggugat dalam

gugatannya sebagaimana diuraika dalam gugatan Para


Penggugat yang pada pooknya Para Penggugat merasa

ah

A
gu
ng

Fungsi Usaha Saudara Sriyono Hadi Putro, A.Md

lik

dirugikan dengan diterbitkannya surat keputusan


objek sengketa karena Tergugat telah meletakkan

ub

lokasi objek sengketa a quo di atas tanah yang diakui

ka

Para Penggugat sebagai fasilitas umum (fasum) dan

ep

fasilitas sosial (fasos) di RW 15 Perumahan Sidoarum


Blok II Godean Sleman Yogyakarta;

pada ketentuan dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-

on

Halaman 17 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

es

Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama berpedoman

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, mempertimbangkan

ng

kepentingan Para Penggugat yang dirugikan sebagai


akibat diterbitkannya Objek Sengketa sehingga ia

mempunyai kapasitas untuk mengajukan gugatan;

gu

dalam

ketentuan

Pasal

53

ayat

(1)

tersebut

mensyaratkan bahwa seseorang atau badan hukum

perdata dapat mengajukan gugatan di Pengadilan Tata


Usaha Negara adalah harus ada kepentingan dari

ub
lik

ah

orang atau badan hukum perdata tersebut yang


dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara

am

yang dijadikan objek gugatannya, hal ini sesuai


dengan Asas Point dinterest point daction;

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh

ah
k

ep

dari alat bukti dan keterangan Saksi di atas, Majelis


Hakim berkesimpulan bahwa lokasi objek sengketa

In
do
ne
si

berada di Jalan Bantulan Gamping Padukuhan Kramat

ah

A
gu
ng

Desa Sidoarum Kecamatan Godean depan Perumahan

Sidoarum Blok II dan tidak ada bukti yang


mendukung bahwa lokasi objek sengketa merupakan

bagian dari Perumahan Sidoarum Blok II, sedangkan

Para Penggugat adalah para pemilik rumah di RW 15


Perumahan Sidoarum Blok II Godean Sleman

Yogyakarta yang lokasinya tidak berbatasan langsung

dengan lokasi Objek sengketa dan dipisahkan oleh

lik

jalan; bahwa gugatan yang dilakukan Para Penggugat


sebagai para pemilik dan atau para penghuni

ub

Perumahan Sidoarum Blok II dengan mendasarkan

ka

pada Dokumen Site Plan Perumahan Sidoarum Blok II

ep

(vide bukti P 3 dan bukti P 21) yang dibuat oleh


Pengembang Perumahan Sidoarum Blok II yaitu PT

ah

Niti Buana, didalamnya hanya tertulis Tanah untuk

on

yang disebut dalam objek sengketa sesuai dengan

In
d

gu

ng

bukti T2 Int 1 berupa objek sengketa, peruntukan

es

Prasaran yang bila dikaitkan dengan bukti P 2 =

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang ditunjuk oleh Para Penggugat dalam Site Plan

dengan arsiran hitam berupa Kios ; Para Penggugat

ng

mendalilkan adanya kepentingan yang dirugikan atas

diterbitkan objek sengketa a quo yaitu dibuktikan

dengan fotokopi Dokumen Site Plan Perumahan

gu

Sidoarum Blok II (vide bukti P 3 dan bukti P 21)


tanpa dapat ditunjukkan aslinya oleh Para Penggugat

sehingga Majelis hakim berpendapat bahwa foto copy


Dokumen

Site Plan Perumahan Sidoarum Blok II

ub
lik

ah

(vide bukti P 3 dan P 21) tidak mempunyai nilai


pembuktian

karena

bukti

tersebut

tidak

dapat

am

diverifikasi keabsahan maupun kebenarannya. Foto


copy Dokumen Site Plan Perumahan Sidoarum Blok
II (vide bukti P 3 dan bukti P 21) bukan

ah
k

ep

merupakan bukti kepemilikan seseorang atas suatu


kebendaan berupa tanah dan Para Penggugat bukan

A
gu
ng

Sidoarum Blok II;

Perumahan

In
do
ne
si

sebagai pemilik Dokumen Site Plan

Bahwa oleh karena di dalam surat gugatannya Para

Penggugat telah menggugat objek sengketa didasarkan

peruntukannya yaitu sebagai fasum (fasilitas umum)


dan fasos (fasilitas sosial), sedangkan dari bukti-bukti
yang diajukan Para Penggugat tidak satupun yang

dapat membuktikan Para Penggugat sebagai tanah

peruntukannya yaitu sebagai fasum (fasilitas umum)

lik

ah

dan fasos (fasilitas sosial) yang dimaksud dalam objek


sengketa, oleh karenanya Para Penggugat tidak

ub

memiliki hubungan hukum dengan objek sengketa,

ka

sehingga tidak ada kepentingan Para Penggugat yang

ep

dirugikan akibat ditetapkannya objek sengketa a quo;


Bahwa dengan tidak adanya kepentingan Para
dalam pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5

on

Halaman 19 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

es

ah

Penggugat yang dirugikan sebagaimana disyaratkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


demikian

maka

Para

dengan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat

tidak

mempunyai hak gugat (person standi in judicio)

ng

terhadap objek sengketa yang diterbitkan oleh

Tergugat, oleh karenanya gugatan Para Penggugat


harus dinyatakan tidak diterima;

gu

Bahwa substansi pertimbangan hukum Judex Facti baik dalam tingkat pertama maupun
tingkat banding tersebut memuat 4 (empat) issue hukum, yaitu :

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya menyatakan


tidak ada Kepentingan Para Penggugat yang dirugikan

ub
lik

ah

akibat diterbitkannya KTUN objek sengketa, sehingga


Para Penggugat tidak memiliki legal standing;

am

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya menyatakan


objek sengketa bukan merupakan bagian dari komplek
Perumahan Sidoarum Blok II;

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya tidak

ep

ah
k

menerapkan ketentuan Hukum Acara PTUN secara

In
do
ne
si

benar dan adil dengan menyatakan Para Penggugat

A
gu
ng

tidak dapat menunjukkan dokumen asli Site Plan

Perumahan Sidoarum Blok II;

Judex Facti dalam Pertimbangan hukumnya menyatakan

Objek sengketa bukan merupakan fasum (fasilitas


umum dan fasos (fasilitas sosial);

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya nyata-nyata telah keliru dalam


menerapkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

lik

tidak memiliki legal standing;

Bahwa Judex Facti nyata-nyata telah keliru

dalam pertimbangan

hukumnya menyatakan Para Penggugat/ Para Pembanding/ Para Pemohon

ub

ah

mengenai kepentingan penggugat yang dirugikan, sehingga para penggugat

Kasasi tidak mempunyai kepentingan (kualitas) hukum untuk mengajukan

ep

ka

gugatan dalam perkara ini, sehingga Para Pemohon Kasasi tidak memiliki
legal standing;

ah

Bahwa Judex Facti nyata-nyata telah keliru dalam menilai, memahami

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah

on
In
d

gu

ng

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 juncto Undang-Undang

es

dan menafsirkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


51

Tahun

2009

mengenai

pengertian

Nomor

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berkepentingan;
Bahwa

yang

sesungguhnya ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 9

ng

pihak

Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1986 secara teoritis mengandung

pengertian bahwa yang dapat

gu

menggugat karena kepentingan hukumnya dirugikan adalah : Pertama,

orang atau badan hukum perdata yang dituju langsung oleh KTUN.

Kedua, pihak ketiga yang berkepentingan yang terdiri dari :


a

Individu, yaitu mereka yang kepentingannya berlawanan dengan

ub
lik

ah

kepentingan pihak yang dituju oleh KTUN tersebut;

Individu yang kepentingannya bersifat paralel dengan pihak yang

am

dituju oleh KTUN tetapi ia keberatan, misalnya A dan B tinggal


di lorong yang sama yang akan dilebarkan. A dan B sebagai pihak
yang sama-sama mempunyai kepentingan;

Class action atau legal standing atau hak gugat Organisasi atau

ep

ah
k

Gugatan Perwakilan Kelompok. Selain itu, Badan atau Pejabat

In
do
ne
si

TUN, meskipun secara yuridis tidak dimungkinkan karena telah


dikunci oleh ketentuan Pasal 1 angka 6, menyatakan

A
gu
ng

Tergugat hanyalah Badan/ Pejabat TUN;

bahwa

Bahwa meskipun pengertian kepentingan itu samar-samar dan sulit


dipegang, namun menurut Hukum Acara PTUN, pengertian kepentingan
itu mengandung 2 (dua) arti yaitu, pertama, menunjuk kepada nilai yang

harus dilindungi oleh hukum, baik yang bersifat menguntungkan maupun


yang merugikan yang menurut nalar dapat diharapkan akan timbul oleh

keluarnya suatu KTUN atau suatu penolakan KTUN menurut ketentuan

lik

ah

Pasal 3. Kepentingan yang demikian dapat bersifat material atau


immaterial, individual atau umum (kolektif). Untuk dapat dijadikan dasar

ub

mengajukan gugatan ke PTUN dapat dilihat dari bobot kepentingan yang


bersifat material, atau dapat juga dilihat dari adanya hubungan antara

ep

ka

orang yang bersangkutan dengan KTUN yang dikeluarkan (Indroharto,


Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha

ah

Negara, Sinar Harapan, Jakarta, 1991, halaman 181-183). Selanjutnya

es

menurut Indroharto, suatu kepentingan yang harus dilindungi oleh

Halaman 21 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

on

Ada hubungannya dengan penggugat sendiri;

gu

ng

hukum adalah bilamana kepentingan itu jelas :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Kepentingan itu harus bersifat pribadi;

Kepentingan itu harus bersifat langsung;

Kepentingan itu secara objektif dapat ditentukan;

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa apabila dilihat dari adanya hubungan antara Para Pemohon Kasasi

gu

dengan KTUN (objek sengketa) yang dikeluarkan oleh Tergugat/


Terbanding/ Termohon Kasasi, maka nyata-nyata terlihat adanya

kepentingan Para Pemohon Kasasi yang harus dilindungi oleh hukum,

karena sangat jelas adanya hubungan Para Pemohon Kasasi dengan

KTUN (objek sengketa), karena KTUN (izin) yang dikeluarkan oleh

ub
lik

ah

Termohon Kasasi adalah Izin Mendirikan Bangunan yang terletak di atas


tanah yang merupakan bagian dari komplek Perumahan Sidoarum Blok

am

II yang letaknya persis diseberang jalan di depan rumah Pemohon Kasasi


I (DR. Bambang Setiawan) yang masih berada di dalam kompleks

ep

Perumahan Sidoarum Blok II. Lahan itu nyata-nyata merupakan fasum

ah
k

(fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) yang disediakan oleh PT. Niti
Buana. Namun, sekitar tahun 1982 ke-3 bidang lahan yang merupakan

In
do
ne
si

fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) itu, oleh PT. Niti Buana

A
gu
ng

dihadiahkan kepada Lurah Sidoarum, Kepala BPN Sleman dan Bupati


Sleman. Tanah ini semula berasal dari tanah kas desa. Kemudian, oleh

karena pemberian itu mendapatkan perlawanan dari warga komplek,

akhirnya lahan-lahan itu dijual kepada Pihak Ketiga. Dengan demikian


nyatalah bahwa ada kepentingan Para Pemohon Kasasi yang bersifat

langsung, pribadi dan secara objektif dapat ditentukan dalam sengketa a


quo, sehingga Para Pemohon Kasasi sah dan mempunyai hak (persona

lik

dalam perkara a quo;


1

ah

standi in judicio) terhadap objek sengketa dan memiliki legal standing

Judex Facti Dalam Pertimbangan Hukumnya Menyatakan Obyek Sengketa Bukan

ka

ub

Merupakan Bagian Dari Komplek Perumahan Sidoarum Blok II;


Bahwa Judex Facti nyata-nyata telah keliru

dalam pertimbangan

ep

hukumnya menyatakan objek sengketa bukan merupakan bagian dari


Bahwa oleh karena Judex Facti telah sangat keliru dalam menilai lokasi

tanah yang diperuntukkan sebagai fasum (fasilitas umum) dan fasos

on
In
d

gu

ng

(fasilitas sosial), akibatnya Judex Facti telah pula keliru dalam

es

ah

Kompleks Perumahan Blok II Sidoarum Godean, Sleman;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

memberikan pertimbangan hukumnya mengenai kepentingan Para


Penggugat/ Para Pembanding/ Para Pemohon Kasasi yang dirugikan
3

ng

akibat diterbitkannya objek sengketa;

Bahwa sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat di sekitar


Perumahan Sidoarum bahwa lokasi tanah yang diperuntukkan sebagai

gu

fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) adalah merupakan

bagian dari Kompleks Perumahan Blok II Sidoarum Godean, Sleman.

Oleh karena itu, Majelis Hakim Judex Facti Tingkat Pertama seharusnya
melakukan peninjauan dan melakukan sidang setempat, untuk mengetahui

ub
lik

ah

dengan pasti posisi lokasi tanah yang diperuntukkan sebagai fasum

(fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial). Dengan demikian, jika Judex

am

Facti melakukan peninjauan dan melakukan sidang setempat, maka Judex


Facti tidak salah dan tidak keliru dalam memberikan pertimbangan
hukumnya;

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya tidak menerapkan hukum acara PTUN

ep

ah
k

secara benar dan adil dengan menyatakan Para Penggugat tidak dapat menunjukkan
Bahwa Judex Facti nyata-nyata telah keliru

In
do
ne
si

dokumen asli site plan Perumahan Sidoarum Blok II;


dalam pertimbangan

A
gu
ng

hukumnya menyatakan Para Penggugat tidak dapat menunjukkan


dokumen asli Site Plan Perumahan Sidoarum Blok II. Hal demikian

terjadi karena Judex Facti tidak menerapkan ketentuan Hukum Acara


PTUN secara benar dan adil, sehingga mengakibatkan penerapan hukum
yang dilakukan oleh Judex Facti menjadi salah atau keliru;

Bahwa sesungguhnya menurut Hukum Acara PTUN beban pembuktian


kecuali merupakan kewajiban para pihak juga merupakan kewajiban

lik

ah

hakim yang memeriksa perkara (Pasal 107 dan penjelasannya). Dalam


Hukum Acara PTUN mencari kebenaran terhadap suatu peristiwa yang

ub

dikemukakan para pihak dalam peradilan adalah merupakan kepentingan


publik dan tidak saja merupakan kepentingan para pihak. Oleh karenanya

ep

ka

diberikannya kebebasan yang lebih besar kepada hakim untuk mencari


dan menemukan kebenaran. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari

ah

suatu peradilan yang menganut teori hukum publik;

de techter), karena KTUN yang disengketakan merupakan bagian dari

on

Halaman 23 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

ng

hukum positif yang harus sesuai dengan tertib hukum (rechtsorde) yang

es

Dalam Hukum Acara PTUN peranan hakim bersifat aktif (nielijkheid van

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berlaku dan sengketa berada dalam wilayah hukum publik. Karena itu
hakim dibebani tugas untuk mencari kebenaran materiil. Kecuali itu peran

ng

aktif hakim dimaksudkan untuk mengimbangi kedudukan yang tidak

seimbang antara Penggugat dengan Tergugat, dimana kedudukan


Tergugat jauh lebih kuat daripada kedudukan Penggugat, baik berupa

gu

fasilitas dan keuangan maupun kemampuan pengetahuan;

Hakim PTUN bahkan tidak tergantung sepenuhnya kepada dalil dan bukti

yang diajukan para pihak kepadanya (Penjelasan Pasal 107). Bahkan

ah

yang diajukan para pihak;

ub
lik

hakim karena jabatannya dapat mencari sendiri fakta lain selain fakta
Pada saat proses pemeriksaan berlangsung

yang dimulai sejak

am

Pemeriksaan Persiapan hakim telah diwajibkan berperan aktif


memeriksa gugatan dan melengkapinya dengan data yang diperlukan.
Bahkan apabila Pihak Penggugat mengalami kesulitan memperoleh data

ah
k

ep

atau informasi yang diperlukan, hakim dapat meminta penjelasan kepada


badan atau pejabat tata usaha negara. (S. F. Marbun, Peradilan

In
do
ne
si

Administrasi Negara dan Upaya Administratif di Indonesia, UII Press,


Yogyakarta, cetatakan ketiga, 2011, halaman 337-339). Tindakan

A
gu
ng

demikian ini dimaksudkan untuk membantu Penggugat mengatasi


kesulitan yang dihadapinya untuk memperoleh informasi yang diperlukan
sehubungan dengan sengketa yang dihadapinya;

Pada saat proses pemeriksaan dilakukan, hakim diberikan kewenangan


untuk memberikan petunjuk kepada para pihak yang bersengketa, baik

mengenai alat bukti yang dapat dipergunakan dalam pemeriksaan

sengketa yang dihadapinya maupun upaya hukum yang dapat

lik

ah

ditempuhnya (Pasal 80 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986);


Hakim juga dapat meminta penjelasan dan keterangan tentang sesuatu

ub

yang berkaitan dengan sengketa yang sedang diperiksa. Hakim dapat juga
memerintahkan pemeriksaan terhadap surat yang dipegang oleh Pejabat

ep

ka

TUN yang menyimpan surat agar surat-surat yang diperlukan dibawa


untuk diperlihatkan kepada pengadilan, atau meminta penjelasan dan

ah

keterangan tentang sesuatu yang bersangkutan dengan sengketa. Bahkan

dipalsukan, hakim ketua dapat menunda persidangan, kemudian

on
In
d

gu

ng

mengirimkan surat itu kepada penyidik yang berwenang untuk

es

apabila ada persangkaan atau kekhawatiran bahwa surat-surat tersebut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

melakukan penyidikan terlebih dahulu atas surat palsu tersebut (Pasal 85


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986);

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 80 dan Pasal 85 serta Pasal 107

ng

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, jelaslah bahwa Judex Facti

nyata-nyata telah keliru dalam pertimbangan hukumnya, menyatakan

dalam pertimbangan hukumnya menyatakan Para

gu

Judex Facti

Penggugat tidak dapat menunjukkan dokumen asli Site Plan Perumahan

Sidoarum Blok II;

Oleh karena dokumen asli Site Plan Perumahan Sidoarum Blok II berada

ub
lik

ah

ditangan Termohon Kasasi/ Termohon Banding/ Tergugat, seharusnya


Judex facti membantu Para Pemohon Kasasi/ Para Pemohon Banding/

am

Penggugat untuk memperoleh dokumen asli site plan Perumahan


Sidoarum Blok II tersebut. Artinya, beban pembuktian semestinya tidak
sepenuhnya dibebankan kepada Para Pemohon Kasasi/ Para Pemohon

ah
k

ep

Banding/ Penggugat untuk memperoleh dokumen asli site plan


Perumahan Sidoarum Blok II yang pasti dimiliki oleh Termohon Kasasi/

In
do
ne
si

Termohon Banding/ Tergugat. Dengan demikian, Judex Facti nyata-nyata


telah keliru dalam memeriksa dan memutus perkara a quo, karena telah

A
gu
ng

memeriksa dan memutus perkara a quo tidak sesuai dengan ketentuan


Hukum Acara PTUN. Oleh karenanya putusan Judex Facti haruslah
dinyatakan batal atau setidak-tidaknya dibatalkan;

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya menyatakan obyek sengketa bukan


merupakan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos);
1

Bahwa Judex Facti nyata-nyata telah keliru

dalam pertimbangan

hukumnya menyatakan objek sengketa bukan merupakan fasum (fasilitas

lik

Judex Facti telah menyimpulkan lokasi objek sengketa berada di Jalan


Bantulan Gamping Padukuhan Kramat Desa Sidoarum Kecamatan

ub

ah

umum) dan fasos (fasilitas sosial). Kekeliruan Judex Facti terjadi karena

Godean depan Perumahan Sidoarum Blok II;

Bahwa terjadinya kekeliruan Judex Facti dalam menarik kesimpulan

ep

ka

mengenai tanah lokasi objek sengketa

karena Judex Facti Tingkat

Karena itu mohon Judex Juris

memerintahkan Judex Facti Tingkat

ng

Pertama untuk melakukan sidang setempat guna mengetahui dengan pasti

on

Halaman 25 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

gu

dan benar letak lokasi lahan yang menjadi objek sengketa, apakah

es

ah

Pertama tidak melakukan peninjauan ke lokasi tanah objek sengketa.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lokasinya berada di dalam komplek Perumahan Sidoarum Blok II ataukah

di luar komplek Perumahan Sidoarum Blok II. Dengan demikian, akan

ng

diketahui dengan pasti dan benar bahwa lokasi yang menjadi objek
sengketa benar-benar berada dalam kompleks Perumahan Sidoarun Blok

II Godean, Sleman, Yogyakarta dan merupakan fasilitas umum (fasum)

gu

dan fasilitas social (fasos) dari kompleks Perumahan Sidoarun Blok II

Godean yang sejak berdirinya kompleks Perumahan Sidoarun Blok II

Godean tahun 1981 telah sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan


penghuni Perumahan Sidoarun Blok II Godean;

Bahwa terjadinya sengketa mengenai status kepemilikan lahan lokasi

ub
lik

ah

fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) tersebut telah

am

berlangsung sejak lama. Upaya penyelesaiannya sudah dilakukan oleh


RT, RW, kelurahan, DPRD Yogyakarta dan Ombudsman. Oleh karena
itu jika saja proses/ prosedur permohonan izin mendirikan bangunan

ep

ah
k

(IMB) dilakukan mulai dari RT, RW dan kelurahan dapat dipastikan IMB
tersebut tidak akan terbit;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka surat keputusan

In
do
ne
si

Termohon Kasasi/Termohon Banding/Tergugat yang menjadi objek

A
gu
ng

sengketa harus dinyatakan sebagai keputusan TUN yang diterbitkan

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/ atau asas


umum pemerintahan yang baik. Oleh karena itu keputusan tersebut harus
dinyatakan batal dan Termohon Kasasi/ Termohon Banding/Tergugat
diwajibkan untuk mencabut keputusan yang dibatalkan tersebut;
PERTIMBANGAN HUKUM

lik

berpendapat:

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, dengan pertimbangan

ub

sebagai berikut:

Bahwa Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya sudah

ep

benar, tidak terdapat kesalahan dalam menerapkan hukum;

Bahwa Para Penggugat tidak memiliki kepentingan untuk mengajukan gugatan


terhadap objek sengketa, karena tidak terdapat persinggungan atau hubungan hukum

ah

ka

ah

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

es
on
In
d

gu

ng

antara objek sengketa dengan hak-hak Para Penggugat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata putusan

Judex Facti Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dalam perkara ini tidak

ng

bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang

diajukan Pemohon Kasasi: DR. BAMBANG SETIAWAN, dan kawan-kawan tersebut


harus ditolak;

gu

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka Pemohon

Kasasi dinyatakan sebagai pihak yang dikalahkan, dan karenanya dihukum untuk

membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

ub
lik

ah

Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

am

perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-

ah
k

ep

Undang Nomor 51 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
MENGADILI,

In
do
ne
si

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. DR. BAMBANG


SETIAWAN, 2. Ir. GANDA PERANGIN ANGIN tersebut;

A
gu
ng

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat

kasasi sebesar Rp500.000,- (lima ratus ribu Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

hari Senin, tanggal 30 Juni 2014, oleh H. Yulius, S.H., M.H., Hakim Agung yang

ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Irfan Fachruddin,
S.H., C.N., dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S., Hakim-Hakim Agung sebagai

lik

oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh

ub

Maftuh Effendi, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

ttd.
Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N.

Ketua Majelis,
ttd.

H. Yulius, S.H., M.H.

ttd.

ep

Anggota Majelis:

on

Halaman 27 dari 28 halaman. Putusan Nomor 158 K/TUN/2014

In
d

ng
gu
A

es

Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rp
6.000,Rp
5.000,Rp 489.000,-

ng

1. Meterai ..
2. Redaksi .
3. Administrasi ...

Biaya-biaya

Rp

Panitera Pengganti,

ttd.
Maftuh Effendi, S.H., M.H.

500.000,-

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,

ub
lik

ah

gu

Jumlah .

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

H. ASHADI, S.H.
NIP. 220000754

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

You might also like