Professional Documents
Culture Documents
Foto Thorax
EKG
2
Contoh :
1. Awasi T,N,RR,S,(NVD-Neuro vaskuler distal untuk kasus orthopedi) dan
perdarahan luka operasi
2. Puasa sampai flatus atau bising usus (+) dan tidak kembung (bagi pasien
dengan manipulasi usus)
3. Infus glucose 5% : NaCl (3 : 1) 20-30 tetes / menit atau glucose 5% :
NaCl : RL (1 : 1 : 1) 20-30 tetes / menit
4. Diit bebas / lunak / cair, setelah sadar betul, tidak muntah dan kembung
(bagi pasien pasien seperti operasi hernia, fam, struma)
5. Terapi oral atau parentral
-Antibiotik
-Analgetik
-Roboransia
6. Mobilisasi : boleh miring miring / duduk / secepatnya setelah sadar tidak
pusing / boleh bangun setelah 24 jam bagi pasien dengan spinal anestesi
7. Lain-lain sesuai instruksi dokter anastesi
4. Membuat resep obat obatan sesuai instruksi post op dan diparaf dokter bedah.
V. Tugas Lain
1. Selama mengikuti kepaniteraan di bagian bedah umum setiap coass.diwajibkan
membuat satu makalah ilmiah dan sekali mengajukan presentasi kasus dengan
bimbingan dokter bedah yang ditunjuk.
2.
Ujian meliputi
-
____________oooOOOooo____________
ooooOOOoooo
6
Cara memasang kateter urine :
1. Posisi penderita tertelentang.
2. Lakukan tindakan a dan anti sepsis genetalia dan sekitarnya.
3. Pasang duk bolong.
4.
Bila gagal memasang kateter urine coba lagi dengan kateter dengan ukuran yang lebih
kecil. Bila masih gagal lakukan :
1. Pungsi buli buli diatas symphisis dengan abocath ukuran besar
sambung dengan slang infus.
2. Dengan membuat cystostomi.
ooooOOOoooo
.
1. Kelainan kongenital : Atresia ani , Recto vaginal fistel, Recto Perineal fistel.
2. Trauma tumpul : Hematom, vulnus laseratum.
Tajam : Vulnus Pungtum, Vulnus scissum.
3. Infeksi : Infiltrat, Abses, Para anal fistel , Fissure.
4. Tumor : Skin tag, Haemorrhoid externa, Prolap hemorrhoid, Polyp recti, Ca
yang keluar ke anus.
3. Palpasi
recti
8
c. Mukosa : licin pada keadaan normal , ber benjol benjol keras
pada ca rekti.
d. Tumor : ada atau tidak ada ( + / - )
e. Pada laki laki : nilai keadaan prostat apakah membesar ?
f. Nyeri tekan : Pada appendisitis akut nyeri tekan pada jam
9 11.
Pada Peritonitis umum nyeri tekan pada jam
9 3.
g. Pada wanita : Cari portio dan goyang ( Slinger test ) ,
normal tidak menimbulkan rasa sakit ( - ).
Slinger test ( + ) menandakan ada kelainan
didaerah kandungan seperti adnexitis, KET,
torsi kista ovarium.
h. Sarung tangan : terlihat feses, darah , lendir ?
5. Pemeriksaan anuskopi, kolonoskopi : menilai keadaan mukosa , ada tidaknya
Tumor , kaadaan hemorrhoid interna.
Untuk membedakan letak tumor abdomen apakah terletak pada dinding abdomen,intra
peritoneal ataukah terletak di retro peritoneal :
10
Pemeriksaan nyeri tekan sumbu bertujuan untuk menentukan ada tidaknya fraktur
Tulang.
Cara pemeriksaan :
1. Untuk dugaan adanya fraktur pada tulang lurus nyeri tekan sumbu dilakukan
dengan cara menekan fragmen proksimal dan distal kearah sumbunya, bila pen
derita merasa sakit kemungkinan tulang tersebut fraktur.
2. Untuk fraktur tulang iga ( costa ) nyeri tekan sumbu dilakukan dengan posisi pen
derita tidur tertelentang kemudian tekan tulang sternum penderita . Bila terdapat fraktur costa penderita akan menunjukkan rasa sakit sesuai tempat fraktur.
3. Untuk daerah pelvis nyeri tekan sumbu dilakukan dengan menekan SIAS kanan
dan SIAS kiri kearah medial.
ooooOOOoooo
11
Batas
Tumor jinak
jelas
Tumor ganas
Tidak jelas
Permukaan
Konsistensi
Mobilitas
rata
kenyal lunak
mobil
Berbenjol benjol
keras
Terfiksir dapat melekat
Tumbuh
Lambat
Metatase
Mikrokopik
ekspansi
(-)
Mitosis (-)
(+)
Mitosis (+)
Metastase dapat melalui Lymfogen , hematogen ke hepar, paru paru, otak , tulang pipih,
Tulang belakang.
Pada Ca lanjut penderita mengalami anemi oleh karena anak sebar kesumsum tulang
menganggu hemopuitik. Nyeri tulang disebabkan perios terdesak anak sebar.
Terapi tumor ganas : operasi, radiasi, khemo terapi, imuno terapi, hormonal
12
Nyeri Moderat :
-
Nyeri berat :
13
- Morfin 10 20 mg diberikan setiap 3 4 jam ,
.
14
Nama lain
Dapat terjadi
Keluar melalui
Bentuk
Finger test
H I Lateralis
Indirek, Oblique
Kongenital / didapat
Kanalis Ingunalis
Lonjong
Terasa dorongan pada ujung
H I Medialis
Direk
Selalu didapat pada usia tua
Trigonum Hasselbach
Bulat bola
Terasa dorongan pada
Dapat menjadi
Komplikasi
Operasi
jari
Hernia Skrotalis / Labialis
Dapat terjadi obstruksi ilius
Pada anak anak dibawah 18
samping jari
Tidak dapat
Jarang terjadi
Herniorrhaphy dengan
Diatas 18 th
pasang Mesh
Hernioherniorrhaphy /
Herniotomi dan dipasang
Mesh
Penyebab utama terjadinya hernia disebabkan oleh karena adanya peningkatan tekanan
intra abdominal yang dapat terjadi pada penderita dengan penyakit kronis seperti batuk
kronis, hypertrofi prostat . pada olah ragawan angkat besi , pada kuli kuli pembawa
barang barang berat, pada pemain musik peniup trompet.
15
Ireponible , isi hernia terjepit.
Inkarserata , terjadi ileus .
Strangulata , nyeri hebat karena jepitan dan terjadi gangguan aliran
darah.
ooooOOOoooo
Hernia Skrotalis
(+)
Tidak jelas
Dapat diraba
Usus, omentum atau ke dua
Hydrocele Testis
(-)
Jelas
Tidak dapat diraba
Cairan, tidak dapat
dimasukkan kedalam
16
Undulasi / fluktuasi
Bising usus
Trasiluminasi /
Diphanoskopi
Operasi
dimasukkan kedalam
rongga abdomen
rongga abdomen
(-)
(+/ -)
(+)
(-)
(-)
Hernioherniorrhapy
( +)
Hydrocelectomi
Pasang Mesh
Membedakan Torsio Testis dengan Orchitis : Pada Torsio Testis bila testis diangkat rasa
sakit akan berkurang , pada Orchitis rasa sakit tetap / bertambah.
APENDISITIS
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
1 .Apendisitis Akut :
Biasanya dimulai dengan gejala gastritis , beberapa hari kemudian rasa sakit turun
kedaerah perut kanan bawah ( Regio Mc Burney ) dengan tanda tanda peritonitis lokal : Defance muskular ( + ) , nyeri tekan ( + ) , nyeri lepas ( + ) , nyeri tekan kontra
lateral ( Rovsing sign ) ( + ) , Nyeri lepas kontra lateral ( Blumberg sign ) ( + )
Pemerisaan Psoas sign ( + ) dan Obturator sign ( + ).
Colok dubur nyeri tekan pada jam 9 12 , jangan lupa pada penderita wanita
menggoyang portio ( Slinger test ) . Normal slinger test tidak menimbulkan
rasa sakit. Bila timbul rasa sakit ( Slinger test + ) ini menandakan adanya kelainan didaerah kandungan dapat berupa adneksitis, PID, KET , torsi kista ovari-
17
um.
Pemeriksaa laboratorium didapatkan lekosittosis.
Pengobatan pembedahan berupa cito appendektomi. ( appendektomi a Chaud )
2. Apendisitis Kronis :
Keluhan penderita umumnya sakit perut kanan bawah yang sering kambuh
kambuhan . Pada pemeriksaan Regio Mc Burney hanya didapatkan nyeri tekan .
4. Appendikular Infiltrat :
Biasanya keluhan penderita sakit perut kanan bawah sudah berlangsung beberapa
hari sekitar lima sampai satu minggu. Penderita masih dapat buang air besar.
Pada pemeriksaan Regio Mc Burney nyeri tekan dan teraba massa.
Pemeriksaan laboratorium darah didapat nilai lekosit dan laju endap darah tinggi.
18
Pemeriksaan USG tampak adanya massa .
Terapi konservatif , penderita dirawat :
Bed rest total dengan posisi Fowler
Diet lunak
Anti biotika broad spektrum dosis tinggi
Follow up penderita : Bila keluhan penderita berkurang , massa mengecil , lekosit dan LED mendekati normal penderita dapat berobat jalan dan appendektomi
dilakukan tiga bulan kemudian karena pada saat ini perlengketan sudah tidak
ada.
5. Abses :
Appendikular infitrat dapat berkembang menjadi abses dan dapat terjadi pada
waktu penderita dirawat dimana pengobatan tidak adekwat.
Pada pemeriksaa regio Mc Burney terdapat massa lunak , pemeriksaan fluktuasi
positif.
Pemeriksaan USG menunjukan ada gambaran rongga abses.
Pengobatan abses ini berupa drainase abses dapat melalui sayatan Mc Burney
atau melalui laparotomi tergangtung dari luasnya abses.
19
Pada appendisitis akut appendik dapat berupa appendik yang udem disebut appendiksitis
akut plegmonosa.. Bila ada bagian yang ganggren disebut appendisitis akut ganggrenosa
dan bila perforasi disebut appendiksitis akut perforata.
ooooOOOoooo
PERITONITIS
Dr.H..Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
20
Subphrenik ( Cholesistitis akut , Abses Hepar )
Pelvik ( PID , KET }
- Menurut kausa :
Aseptik ( Pada trauma abdomen )
Septik ( TBC, Streptokokkus, Staphylokokkus )
- Menurut jalannya infeksi :
Primer melalui Hematogen , Lymfogen.
Sekunder ( Perforasi usus / Gaster , Infeksi umum )
Tersier.
Pada pemeriksaan penderita demam tinggi , mengeluh sakit seluruh abdomen , muntah .
Inspeksi : Tampak sakit berat , dehidrasi , bila ada perforasi perut cembung .
Palpasi : Defance musculer ( + ) , Nyeri tekan ( + ) , Nyeri lepas ( + ) seluruh abdomen.
Perkusi : Nyeri ketok ( + ) seluruh abdomen.
-
Pada perforasi usus pekak hati ( - ) , oleh karena adanya udara bebas.
Pada Peritonitis TBC Perkusi akan didapat bentuk papan catur ( Timpaniredup-tipani-redup )
21
abdominal.
Foto Abdomen tiga posisi : Pada perforasi usus terlihat adanya udara bebas ( antara
Hepar dan Diafragma }
Foto abdomen tiga posisi bukan diagnosa pasti tetapi hanya membantu untuk
menegakkan diagnosa. Diagnosa pasti Peritonitis berdasarkan pemeriksaan klinis.
Terapi : Laparotomi eksplorasi .
ooooOOOoooo
OBSTRUKSI ILEUS
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
Obstruksi ileus adalah kegagalan usus untuk mengosongkan isinya akibat adanya
sumbatan.
Dibagi dalam dua golongan : - Letak tinggi ( mengenai usus halus duodenum sampai
Ilium )
- Letak rendah ( mengenai Colon ).
22
B. Karena adhesi / Streng akibat operasi terdahulu.
C. Hernia.
D. Volvulus.
E. Invaginasi.
Pada pemeriksaan penderita mengeluh perut kembung , tidak dapat buang air besar dan
flatus . sakit perut bersifat hilang timbul ( kolik ). Muntah ( + ) , pada letak tinggi muntah
terjadi cepat. Pada letak rendah umumnya terjadi lebih lambat . mula mula muntah isi
lambung disusul isi duodenum bewarna hijau dan akhirnya cairan fekal.
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : Tampak sakit berat , dehidrasi.
Perut kembung , tegang.
Terlihat gambaran usus pada dinding abdomen. ( Darm Contour + )
Terlihat peristaltik usus pada dinding abdomen. ( Darm Steifung +)
Palpasi
: Bila ada tanda tanda peritonitis nyeri tekan (+) , nyeri lepas (+).
Perkusi
Hyper tympani.
23
Foto abdomen tiga posisi terlihat dilatasi usus dengan adanya air fluid level ( batas udara
dan cairan ) , Step ladder ( Gambaran seperti tangga ).
ooooOOOoooo
PARALITIK ILEUS
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
Kasus paralitik ileus bukan kasus bedah tetapi kasus non bedah. Sering dokter Interna
mengkonsulkan ke bagian bedah.
Pada pemeriksaan biasanya penderita sebelumnya mengalami diarrhe dan berobat ke
dokter , perut menjadi kembung , tidak dapat buang air besar dan flatus setelah minum
obat dokter. Ini akibat pemberiaan obat spasmolitik.
Pada pemeriksaan fisik :
Inspeksi : Perut kembung.
Palpasi
: Tegang.
Perkusi
: Hyper tympani.
24
Auskultasi: Bising usus ( - )
Colok dubur : Tonus spingter lemah dan Ampulla rekti dilatasi.
Foto abdomen tiga posisi terlihat usus dilatasi sampai ke rektum ( pelvis )
25
ooooOOOoooo
1. Puasa
2. Pasang infus RL
3. Pasang pipa lambung ( Naso Gastric Tube ) untuk dekompressi , mencegah
muntah dan aspirasi.
4. Pasang dauer kateter untuk memonitor cairan.
5. Pemeriksaan laboratorium : Darah dan urine lengkap , clotting time dan
bleeding time
26
Astrup dan elektrolit.
6. Foto toraks.
7. EKG.
8. Foto Abdomen tiga posisi.
9. Isi Informed consent.
10. Ijin operasi
11. Bila perlu siapkan darah dan plasma.
12. Awasi T , N , RR , S ,produksi urine.
ooooOOOoooo
Bila mendapatkan penderita dengan riwayat trauma tumpul abdomen dengan dugaan
adanya perdarahan intra abdomen akibat ruptur hepar atau lien dan pada pemeriksaan
tampak penderita anemi , tanda tanda peritonitis ( + ) dan pemeriksaan
Shifting dullness ( + ) menunjukkan ada cairan segera persiapkan untuk laparotomi.
Bila tanda tanda peritonitis belum jelas atau masih meragukan lakukan pemeriksaan
labotorium Von Slany yaitu pemeriksaan darah Hb dan Lekosit tiga kali ber turut turut
27
selang satu jam. Bila Hb turun dan Lekosit naik terus penderita tampak anemi perlu
tindakan segera laparotomi.
Bila Hb dan Lekosit stabil keadaan umum penderita relatif stabil jangan dipulangkan ,
penderita sebaiknya dirawat untuk pengawasan ketat sebab ada kemungkinan terjadi
delayed bleeding ( perdarahan kemudian ) dari organ hepar , lien , ginjal.. Lakukan
pemeriksaan berulang kali selama dua belas jam.
Dapat pula dilakukan dengan cara Peritoneal Lavage / Peritoneal Tab , dengan cara ini
dapat menentukan jenis cairan apakah darah , cairan empedu , cairan usus halus dan
sebagainya.
Peritoneal Lavage dilakukan dengan membuat sayatan kecil kurang lebih dua centimeter
dibawah umbilikus sampai peritoneum terbuka , bila darah keluar ( + ) , segera dilanjut kan dengan laparotomi.
Bila darah ( - ) , masukkan selang kelubang sayatan kemudian masukkan cairan Ringer
atau NaCl lima ratus cc . setelah itu cairan dikeluarkan dan dianalisa dengan mata atau
dibuat preparat apusan diobyek glas , bila cairan mengandung sel darah merah lebih dari
seratus ribu ( 100.000 ) per mm3 dan mengandung Lekosit lebih dari lima ratus ribu
28
( 500.000 ) per mm3 tanda ada perdarahan intra abdominal maka dilanjutkan dengan
melakukan laparotomi.
ooooOOOoooo
HEMORRHOID
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
29
Derajat hemorrhoid interna :
1. Grade 1 : Buang air besar berdarah , benjolan belum keluar , masih
berada di prksimal linea dentata.
2. Grade 2 : Benjolan keluar pada saat defekasi ( mengedan ) dan
dapat masuk secara spontan.
3. Grade 3 : Benjolan keluar .pada saat mengedan .atau keluar secara
spontan pada saat tekanan intra abdominal meningkat
( batuk , mengangkat benda berat ), benjolan dapat
dimasukan secara manual.
4. Grade 4 : Prolap permanen.
Therapi :
Untuk hemorrhoid grade 1 dan 2 konservatif : diet tinggi serat dan buah ,
hindari makanan yang dapat menimbulkan diarrhe , merubah kebiasaan
defekasi yang salah , boleh diberi pencahar / Laxadine untuk melancarkan
defekasi .
Selain itu dapat pula dilakukan dengan tindakan invasive seperti :
- Skleroterapi.
- Koagulasi infra merah atau dengan koagulasi laser.
- Cryoterapi.
- Rubber Band Ligasi.
30
- Diatermi bipolar.
- Dopler Ultrasound Guided Hemorrhoid Artery Ligation.
ooooOOOoooo
INVAGINASI / INTUSSUSEPSI
Dr.H.Mohammasd Sabaroellah Sp.B.FInaCS.
Invagiasi : adalah masuknya segmen usus proksimal kedalam lumen usus bagian distal
yang dapat menimbulkan gejala obstruksi usus.
Bagian usus yang masuk kedalam lumen usus distal disebut Intussuseptum
Sedangkan usus yang menerima disebut Instussusepien.
Trias invaginasi pada anak :
Nyeri kolik abdomen yang hebat ( sifat hilang timbul ).
Feses bercampur darah dan lendir.
Palpasi teraba massa seperti sosis.
31
Therapi : Pada anak bila belum ada tanda tanda obstruksi atau peritonitis konservatif
dengan Ba inloop ( untuk menegakkan diagnosa dan terapi ). Dimonitor melalui layar kaca . Dengan terapi hidrostatik usus didorong perlahan lahan sampai lepas. Bila gagal dilakukan laparotomi untuk mereduksi manual dengan
cara milking ( seperti memerah susu ) bila usus masih baik. Reseksi usus dilakukan bila invaginasi tidak dapat direduksi secara manual, terdapat ganggren
atau perforasi usus, bila terdapat keraguan tentang viabilitas usus, ditemukan
adanya lead point spesifik.
Pada orang dewasa bila obstruksi ileus disebabkan oleh karena invaginasi tidak boleh dilakukan milking , oleh karena umumnya disebabkan oleh karena
keganasan, dilakukan reseksi anastomosis.
ooooOOOoooo
HEMATURIA
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B. FInaCS.
Etiologi
:
1. Pre Renal : kelainan hematologi seperti Sickle cell disease , kelainan
32
Koagulasi , Leukemia.
2. Renal
ginjal.
- Keganasan : Willem tumor, hamartoma,
hypernephroma.
- Batu : Nephrolytiasis.
3. Post Renal : - Kongenital : Urethral valves , striktur .
- Trauma tumpul / tajam.
- Infeksi : cystitis , prostatitis , urethitis.
-
Pemeriksaan :
- Pre Renal : Pemeriksaan laboratorium hematologi lengkap
bila terdapat kelainan kirim ke bagian sub bagian
hematologi.
33
- BNO ( Blast Nier Oversich }
- IVP ( Intra Venous Pyeolografi ) per
lu disertakan hasil ureum dan cretinin
darah.
- RPG ( Retrograde Pyelo Grafi )
- CT Scan.
- MRI .
Hematuria tanpa disertai rasa sakit perlu pemeriksaan
Sitologi urine dan pemeriksaan BTA / jamur.
ooooOOOoooo
34
BNO IVP.
Terapi
Batu ukuran kecil kurang dari 2 cm bila peralatan ada dapat dilakukan
tindakan Lithotripsi yaitu memecah batu dengan alat Lythotriptor.
Batu ukuran besar dilakukan Sectio Alta.
Batu Urethra :
Ukuran batu kurang dari 1 cm , penderita dapat meraba letak batunya.
Bila batu terletak diujung penis , batu dapat dipecah dengan klem
dapat dengan atau tanpa blok anestesi.
Batu letak ditengah atau proksimal urethra cara mengatasinya :
Masukkan folley kateter sampai mentok kebatu, kembangkan balon
kateter 2 cc ( tujuannya untuk menahan minyak keluar ) , kemudian
semprotkan minyak gliserin steril / jelly sampai batu masuk kembali
buli buli. Balon kempeskan pasang dauer kateter . Penderita kirim ke
dokter bedah..
Batu Ureter :
Keluhan
35
IVP dilakukan setelah dua minggu serangan kolik hilang, oleh karena
pada saat kolik ginjal dalam keadaan spasme, kontras tidak akan
terlihat.
Terapi
Indikasi Circunsisi :
36
- Alasan agama.
- Kesehatan ( kebersihan ).
- Phymosis.
Kontra indikasi circumsisi :
- Hypospadia.
- Infeksi daerah genitalia ( Dermatitis , moniliasis )
- Hemophilia , berikan terlebih dahulu preparat Cryopresipitate.
Terapi Phymosis :
Dicoba dilatasi , bila terjadi phymosis berulang kali dan orang tua
belum setuju untuk circumsisi lakukan dorsumsisi saja.
ooooOOOoooo
KARSINOMA ( Ca ) THYROID.
Dr.H.Mohammad Sabaroellah Sp.B.FInaCS.
37
2. Ca Thyroid Folikuler :
Sifat : Lebih ganas
Mengenai penderita diatas 40 tahun.
Sering unilateral.
Metastase melalui hematogen ( hepar, paru paru, tulang )
3. Ca Thyroid Meduler :
Sifat : Mengenai pederita usia tua 50 60 tahun.
Berasal dari sel C atau para folikuler kelenjar gondok yang banyak
mengandung Amiloid. Sel C disebut juga APUD ( Amine Precur
sor up take and Decarboxylation Cell ) sehingga disebut pula
sebagai APUDOMA . Karena keras seperti batu disebut pula
Ca Solidum.
4. Ca Thyroid Anaplastik :
Sifat : Paling ganas , tumbuh cepat dan fatal dalam beberapa minggu
atau bulan sudah menimbulkan keluhan seperti gejala obstruksi
jalan nafas , oesophagus . Keadaan umum cepat menurun dan cepat
bermetastase.
38
3.
7. Nodul dengan foto leher terdapat kalsifikasi / perkapuran dalam kelenjar thyroid.
ooooOOOoooo
Pnemo thorax
Etiologi
Hemato thorax
Plural Effusion
Empyema
thoraxis
Infeksi
Trauma /
Trauma /
Infeksi /
spontan
spontan
keganasan
Inspeksi
Dyspnoe
39
Anemi
--
--
--
Cyanosis
nafas
Palpasi
Vokal Fremitus
--
--
--
--
Sela igamelebar
Dada yang
terkena > N
Tertinggal
dalam gerak
Plural Effusion
Empyema
Thoraxis
Palpasi
Krepitasi
Perkusi
--
--
--
Hyper Sonor
--
--
--
Pekak
Auskultasi
--
Suara nafas
Pungsi
Terapi
-Udara
-Darah
-Cairan
-Nanah / pus
WSD
Pada Pneumo Thorax WSD dipasang pada sela iga 2 mid clavikula kanan / kiri.
40
Pada Hemato Thorax, Plural Effusion dan Empyema Thoraxis WSD dipasang untuk dada
kanan dipasang pada sela iga 7 8 linea axilaris anterior / posterior.
Untuk dada kiri pada sela iga 8 9 linea axilaris anterior / posterior.
WSD dicabut bila klinis penderita tidak sesak, produksi WSD tidak ada lagi dan foto
thorax paru sudah mengembang.ara melepas pipa WSD : dicabut pada saat
pedekspirasi , lobang bekas pipa WSD segera ditutup kasa yang sudah dilapis vaselin.
ooooOOOoooo
TRAUMA THORAX
Dr.H.Mohammad Sabaroellah SpB. FInaCS.
I. Trauma tajam : 1. Tidak tembus , perawatan luka seperti biasa jahit langsung.
2. Tembus , cek dengan sonde , tergantung dari hasil foto thorax
Pasang WSD , luka dieksisi kemudian dijahit.
II. Trauma tumpul : 1. Kontusio ( memar ) jaringan. Terapi konservatif beri analgetik
bila terdapat hematom beri yelly Trombhopobe .
2 Fraktur costae , terapi konservatif obat obatan analgetika , dahulu
memakai fiksasai dengan plester lebar.
Terapi bedah fiksasi internal dengan memakai clip atau mini plate
atau wire.
3. Hematothorax berasal dari ruptur a/v Inter costalis , a/v Mamaria
41
Interna. Terapi tranfusi darah bila Hb rendah , pasang WSD , bila
perdarahan masif > 800 cc atau 3 5 cc /kg bb per jam segera dilakukan thoracotomi.
4. Pneumothorax dapat berupa Tension pneumothorax terapi perto
tongan pertama tusuk dengan jarum kontra ventil atau jarum terbuka dilanjutkan dengan WSD. Pada asymtomatic pneumothorax
paru yang kolapas minimal < 30 % hanya dilakukan observasi .
Pada pneumothorax terbuka ( open pneumothorax ) luka ditutup
atau dijahit dan pasang WSD.
42
- Pulsus paradoksus , denyut nadi meningkat, pasien syok tetapi tidak ada respons terhadap resusitasi cairan.
Terapi : Perikardiosintesis. Bila gagal thoracotomi dengan perikardiotomi.
ooooOOOoooo
43
4. Penderita datang dengan keluhan sakit perut kanan atas menjalar kearah scapula ,
dugaan kearah kolik bilier / cholecystitis.
5. Penderita datang mengeluh bila buang air kecil ayang ayangan dugaan kearah
UTI / Cystitis..
6. Penderita datang dengan keluhan ada bisul disekitar dubur yang tidak sembuh
sembuhdugaan kearah Para anal fistel.
7. Penderita mengeluh pada lipat pahanya terdapat benjolan yang dapat hilang bila
penderita tidur dan timbul bila penderita berdiri atau mengedan, dugaan kearah
hernia inguinalis lateralis / medialis ( tergantung usia penderita )
8. Penderita laki laki mengeluh rasa tidak enak di kantung kemaluan kiri , merasa
ngilu / sakit perut diatas tulang kemaluan kiri , dugaan kearah Varikokel.
9. Seorang ibu membawa bayi umur 12 hari dengan keluhan bayinya perut
kembung tidak dapat bab dan flatus , diagnosa kearah atresia ani.
10. Seorang ibu mengeluh anak laki lakinya bila buang air kecil ujung penisnya
menggelembung terlebih dahulu baru kemudian keluar air seninya, diagnosa
kearah fimosis.
11. Seorang ibu mengeluh anaknya bila mau buang air kecil selalu menangis / rewel
sambil menarik narik penisnya / menggosok gosok labianya , diagnosa kearah
batu buli buli ( vesikolitiasis ).
12. Seorang ibu membawa bayi / anak dengan benjolan di klavikulanya .dari
anamnesa
ternyata pada watu melahirkan bayinya mengalami kesulitan / sianak mengalami
trauma sebelumnya , diagnosa kearah fraktur klavikula dengan sudah terbentuk
44
kalus.
13. Seorang ibu membawa anaknya dengan keluhan lutut anaknya bengkak , dari
anamnesa terdapat fokal infeksi seperti karies dentis / otitis media perforata /
pharingitis sebelumnya , diagnosa kearah osteomyelitis akut.
14. Seorang penderita datang dengan riwayat trauma pada posisi tertelentang terlihat
posisi tungkainya Abduksi , eksorotasi dan fleksi ( Tumit dapat dilihat
didepan ),
diagnosa kearah Luksasio kaput femoris anterior.
Bila posisi tungkai penderita Adduksi, endorotasi dan fleksi ( Tumit dapat dilihat dibelakang ) , diagnosa kearah Luksasio kaput femoris posterior.
ooooOOOoooo
45