Professional Documents
Culture Documents
09
AGGREGATE
AND
CAPACITY
PLANNING
PERENCANAAN AGREGAT
DAN KAPASITAS
AGGREGAT
E
PLANNING
PERENCANAAN
AGREGAT
Perencanaan agregat
(aggregate planning) juga dikenal
sebagai penjadwalan agregat
(aggregate scheduling)
berhubungan dengan penentuan
kuantitas dan waktu produksi
pada jangka menengah, biasanya
antara 3 hingga 18 bulan ke
depan.
PROSES
PERENCANA
AN
2.
1. Long
Intermediet 3. Short
Range Plans e Range
Range Plans
Plans
Dalam tiga tingkatan proses perencanaan
tersebut, perencanaan agregat berada pada
tingkatan kedua yaitu Intermediate plans yang
menyangkut rencana produksi / operasi
perusahaan.
TUJUAN
PERENCANA
AN AGREGAT
FUNGSI
PERENCANA
AN AGREGAT
Apakah persediaan
digunakan untuk
menyerap perubahan
selama periode
permintaan ?
STRATEGI
PERENCANA
AN AGREGAT
Apakah perlu penggunaan
tenaga kerja paruh waktu
atau waktu lembur dan
waktu kosong untuk
menghadapi fluktuasi ?
Apakah perlu
mengubah harga atau
faktor lain untuk
mempengaruhi
permintaan?
STRATEGI
PERENCANA
AN AGREGAT
1. STRATEGI
MURNI
Mengubah tingkat
persediaan
Meragamkan ukuran
tenaga kerja dengan cara
mengkaryakan atau
memberhentikan
Meragamkan tingkat
produksi melalui lembur
atau waktu kosong
Subkontrak
Penggunaan karyawan
paruh waktu
Mempengaruhi
permintaan
Tunggakan pesanan
selama perioda
permintaan tinggi
Bauran produk yang
counterseasonal
STRATEGI
PERENCANA
AN AGREGAT
1. STRATEGI
HIBRID
Strategi Perburuan
Sebuah strategi
perburuan mencoba
untuk mencapai tingkat
output bagi setiap
perioda yang memenuhi
peramalan permintaan
untuk perioda tersebut.
Strategi tersebut dapat
terpenuhi dengan
berbagai jalan.
Strategi Bertingkat
Sebuah strategi
bertingkat (atau
penjadwalan bertingkat)
adalah sebuah rencana
agregat di mana produksi
sehari-hari tetap sama
dari periodE ke periodE
1. Metode Pembuatan
grafis dan diagram
METODE
PERENCANA
AN AGREGAT
2. Pendekatan Matematis
Dalam Perencanaan
a. Metode Transportasi
Dalam Program Linear
b. Linear Decision Rule
c. Management
Coefficient Model
d. Simulasi
CONTOH
SOAL
Prakiraan
Permintaan
900
700
Jumlah Hari
Kerja
22
18
Januari
Februa
ri
800
21
Maret
1200
21
April
1500
22
Mei
1100
20
Juni
6200
124
Jumlah
Biaya tenaga kerja per orang / hari : Rp
1) Melakukan variasi
tingkat persediaan
2) Melakukan variasi
jumlah tenaga kerja
3) Mempertahankan
jumlah tenaga kerja
20.000,00
Biaya penyimpanan persediaan per unit / bulan :
Rp 1.000,00
Biaya sub kontrak : Rp 5.000,00 / unit
Biaya tambahan tenaga kerja : Rp 50.000,00 /
orang
Biaya pengurangan tenaga kerja : Rp
100.000,00 / orang
Jam kerja : 8 jam / hari
Rata-rata waktu produksi : 1,6 jam / unit / orang
Bulan
PENYELESAIA
N
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah
22
18
21
21
22
20
124
Jumlah
Produksi
1100
900
1050
1050
1100
1000
6200
Perubahan
persediaan
Akumulasi
persediaan
200
200
250
-150
-400
-100
0
200
400
650
500
100
0
1850
PENYELESAIA
N
Prakiraan
Jumlah Kebutuha
Tambaha Pengurang
Bulan
perminta
Biaya TK
hari kerja
n TK
n TK
an TK
an
900
22
8
3.520.00
2
Jan
0
700
18
8
2.880.00
Feb
0
800
21
8
3.360.00
Maret
0
1200
21
11
4.620.00
3
April
0
Biaya yang timbul :
1500
22
14
6.160.00
3
Mei
a. Biaya Tenaga Kerja = Rp 26.400.000,00
0
b. Biaya Tambahan
6 X Rp 50.000,00
=
Rp300.000,00
Rp 27.200.000,00
1100 TK =20
11
4.400.00
3
Juni Pengurangan TK = 5 X Rp 100.000,00 = Rp500.000,00
c. Biaya
0
6200
124
60
26.400.0
6
5
Jumlah
00
Bulan
PENYELESAIA
N
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah
22
18
21
21
22
20
124
880
720
840
840
880
800
4960
Persediaa
n
20
40
60
Jumlah
SubKontrak
20
360
620
300
1300
BIAYA
PERENCANA
AN AGREGAT
PERENCENAA
N AGREGAT
DI SEKTOR
JASA
RESTORAN
PERENCENAA
N AGREGAT
DI SEKTOR
JASA
Pemulusan tingkat
produksi
Penentuan ukuran
jumlah tenaga kerja
yang dipekerjakan
Usaha mengelola
permintaan untuk
menjaga agar peralatan
dan pekerja tetap
bekerja.
INDUSTRI
PENERBANGAN
Jumlah penerbangan
masuk dan keluar di
setiap pusat.
Jumlah penerbangan di
setiap rute.
Jumlah penumpang
yang harus dilayani di
setiap penerbangan.
Jumlah awak pesawat
dan awak di darat yang
dibutuhkan pada setiap
pusat dan bandara.
RUMAH SAKIT
PERENCENAA
N AGREGAT
DI SEKTOR
JASA
RANTAI PERUSAHAAN
KECIL NASIONAL
Contohnya adalah jasa foto
copy, percetakan, pusat
computer, yang mana
pertanyaan atas
perencanaan agregat vs
perencanaan independent
di setiap badan usaha
menjadi sebuah perhatian.
Output dan pembelian
dapat direncanakan secara
terpusat apabila
permintaan dapat
dipengaruhi melalui
promosi khusus.
Pendekatan ini
menguntungkan karena
mengurangi biaya
pembelian dan periklanan
dan membantu arus kas di
lokasi yang independent.
Daftar Pustaka
Handoko, H. (1984).Dasar Dasar
Manajemen Produksi dan
Operasi.Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Heizer, J. (2010).Manjemen
Operasi.Jakarta: Salemba Empat