You are on page 1of 14

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik.

Maka, Membicarakan pengertian


geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. Geo
artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang,
yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian
geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat
hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks
teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi,
lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga
provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan
politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik
dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan
suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati.
Hal yang paling utama mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di
sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara di sekitarnya / negara tetangga
merupakan pengaruh yang paling besar.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara. Yaitu golongan
negara determinis dan golongan negara posibilitis. Determinis berarti semua hal yang
bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan bumi geografi. Negara determinis
adalah negara yang berada diantara dua negara raksasa / adikuasa, sehingga, secara langsung
maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor
ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi.
Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya
menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang
bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini merupakan
kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar
dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidak berdekatan dengan negara
raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini
adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer yang telah disebutkan

sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut
menjadi faktor yang berpengaruh.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap
negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa,
atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negaranegara raksasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut, seperti pengambilan
keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari itu, muncullah
organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu
kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll. Komunitaskomunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah
bersama, usaha menciptakan kedamaian dunia, dll.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan
tersebut adalah:
Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara
sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah teori
Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut
menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan
suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup.
Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena keterbatasanketerbatasan dan tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan
mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan
bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras,
kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan
beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi ke
negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang
berusaha menyatukan Pan-Amerika.
Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila
dilihat dari segi geografinya, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan

di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara
kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang
sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta
memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada
tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu
kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahanpecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil,
Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang
benar-benar cocok digunakan oleh Bangsa Indonesia. Sebelum menuju pembahasan tentang
konsep geopolitik Indonesia, terlebih dahulu kami akan membahas tentang kondisi serta
keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi
Indonesia ditinjau dari lokasinya.
1. Kondisi fisis Indonesia,
a. Letak geografis;
b. Posisi Silang;
c. Iklim;
d. Sumber-Sumber Alam;
e. Faktor-Faktor Sosial Politik.
2. Lokasi Fisikal Indonesia. Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang
mempengaruhi politik di Indonesia. Indonesia berada pada dua benua, yaitu Asia dan
Australia. Indonesia pun berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
Posisi silang, seperti yang telah dijelaskan pada poin kondisi fisikal, menyebabkan Indonesia
menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspekaspek dibawah ini:
1. Politik
Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan
demokrasi Asia Selatan;
2. Ekonomi
Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia;
3. Ideologis
Indonesia berada diantara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;
4. Sistem Pertahanan
Indonesia berada diantara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan
kontinental di utara.
Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan
disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:

Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;


Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;
Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.
Masalah-Masalah Teritorial
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah
berkaitan dngan kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
teritorial ini antara lain, dasar geografi, demografi, serta kondisi sosial masyarakat.
Masalah-masalah teritorial yang terjadi di Indonesia, pada umumnya menyangkut beberapa
hal berikut:
Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif;
Faktor kesejahteraan dan keamanan;
Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam;
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan baik oleh
Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan nasional.
Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang dinamakan geostrategi.
Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan di berbagi bidang,
yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan
pembangunan.
Pengertian Geopolitik Indonesia
Geopoloitik berasal dari dua kata yaitu Geo artinya bumi dan politik berasal dari
bahasa Yunani politea. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan. Biasa juga disebut dengan wawasan nusantara. Wawasan Nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa yang bersangkutan
dalam menuju masa depan.

B. Geopolitik Sebagai Suatu Ilmu


Ilmu Geopolitik adalah suatu pengetahuan yang mempelajari tentang potensi
kehidupan, politik, stategi, dan geografi yang dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar jati yang
berkaitan dengan filosofi dasar hubungan antara manusia dan geografi. Geografi merupakan
wadah kehidupan yang harus dipersiapkan dan diperjuangkan, baik sebagai ruang juang, alat
juang maupun kondisi juang, baik untuk perseorang, kelompok masyarakat, bangsa maupun

negara. Ilmu geopolitik berkembang sesuai dengan peradaban kehidupan manusia yang
dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagain bagian dari disiplin ilmu geografi, geografi politik menggarap hubungan
antara manusia dan bumi serta menggarap aspek semacam ilmu-ilmu fisik, seperti studi
mengenai iklim, bentuk tanah, dan permukaan bumi dari unit politik. Geografi politik
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang melandasi lahirnya ilmu geopolitik. Suatu ilmu
yang menempatkan geografi identik dengan suatu negara yang bisa bertahan, menyusut, atau
hilang (mati). Walau demikian geopolitik, ruang dilihat dari sudut pandang negara yang
diperoleh atau dikuasai dengan mengedepankan kekuasaan. Kebijkan politik disesuaikan
dengan situasi, kondisi dan konstelasi geografi atau dirumuskan dengan pertimbangan
geografi, wilayah/ teritori dalam arti luas, yang apabila dilaksanakan dan berhasil kan
berdampak secara langsung atau tidak langsung kepada sistempolitik suatu negara.

C. Perkembangan Teori Geopolitik


1. Friedrich Ratzel (1844-1904) Teori yang dikemukaan adalah teori ruang yang dalam
konsepsinya dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin. Ia menyamakan negara sebagai
makhluk hidupyang makin sempurna serta membutuhkan ruang hidup yang makin meluas,
kerena kebutuhan. Dalam teorinya bahwa bangsa yang berbudaya tingi akan membutuhkan
sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitif.

2. Rudolf Kjellen (1864-1922) Sarjana bangsa Swedia dari Universitas Goterbarg adalah
pencipta istilahgeopolitik. Kjellen dalam bukunya Staten Som Litsfrom (1916) melanjutkan
ajaran Ratzel tentang teori organisme. Yang dikemukakan Ratzell adalah analogi, sedangkan
Kjellen menegaskan bahwa negara adalah organisme yang diangap prinsip dasar. Menurutnya
negara berakar kuat di dalam sejarah dan realitas-realitasnya tumbuh secara orgnisme sebagai
tipe dasar organisme dan sama hanya dengan manusia.
a.

Sir Halford Mackinder (1861-1947) Guru besar geologi di Universitas London merupakan
sarjana pertama yang mengemukakan teori Geostrategis Kontinental walaupun ia berasal dari

negara mritim. Teorinya merupakan mercusuar bagi para ahli geopolitik dan geostrategis
Jerman. Teorinya dapat disimpulkan:

Dunia terdiri: 9/12 air, 2/12 pulau dunia (Eropa, Asia, Afrika), pulau lain.

Daerah terdiri: daerah Jantung (Heartland), terletak di pulau dunia yaitu: Rusia, Siberia,
sebagian Mongolia, Daerah Bulan Sabit Dalam (Inner Cresent) meliputi: Eropa Barat, Eropa
Selatan, Timur tengah Asia Selatan, Asia Timur, dan Bulan Sabit Luar (Outer Cresent)
meliputi: Afrika, Australia, Amerika/ Benua baru.

Bila ingin menguasai dunia, harus kuasai daerah Jantung, untuk itu diperlukan kekuatan
darat yang memadai.

D. Konsepsi Wawasan Nusantara


1. Landasan Konsepsi Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara (Wasantara) menganut filosofi dasar Geopolitik Indonesia
dan wawasan kebanggaan yang mengandung tiga unsure ini menyatu secara utuh dan
mengkristal dalam Pancasila dan wawasan serta Nusantara serta menjadi jiwa bangsa
Indonesia, dan sekaligus pendorong tercapainya cita-cita proklamasi, sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945. Wasantara merupakan prasyarat terwujudnya citacita nasional, suatu cita-cita terbentuknya negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.

2. Pengertian dan Hakekat Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara hakekatnya merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungan keberadaannya dalam memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi dengan
menciptakan tanggung jawab dan motivasi atau dorongan bagi seluruh bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuan nasional. Cara pandang tersebut bersifat integrative karena dijiwai
oleh pancasila yang mendorong kebersamaan dalam kehidupan nasional dan dilandasi oleh
UUD 1945 yang menyatukan Indonesia serta pengalaman sejarah dan sifat budaya bangsa
Indonesia yang bersifat kekeluargaan.

Wawasan nasional bangsa terbentuk karena bangsa tinggal dalam suatu wilayah yang
diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh karena itu apabila kita membahas bangsa
akan terkait pula masalah sejarah diri dan budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan
lingkungannya.

3. Tujuan dan Asas Wawancara Nusantara


Geopolitik Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara yang secara umum didefinisikan
sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhineka, dan
lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Sedangkan tujuannya adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan yang dijiwai
kekeluargaan dan rasa kebersamaan bangsa Indonesia dalam segenap aspek kehidupan
nasional dan turut serta menciptakan dalam ketertiban dan perdamaian dunia. Kesemua itu
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
4. Kedudukan, dan Peranan Wawasan Nusantara
Kedudukan wawasan nusantara ialah sebagai ajaran dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk menyikapi realita kehidupan bangsa Indonesia. Dengan
memahami dan menghayati ajaran tersebut, diharapkan akan tumbuh sikap intergrative,
inklusif, dan akomodatif dari bangsa Indonesia. Selain sebagai ajaran, kedudukan wawasan
nusantara sebagai doktrin dasar nsional dalam penyelenggaraan negara, untuk mendorong,
merangsang, dan memedomani penyelenggara negara dan masyarakat madani untuk untuk
berinteraksi, dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional bangsa indonesia.

E. Geopolitik dan Otonomi Daerah


1. Hakekat Otonomi Daerah
Otonomi Daerah, yang merupakan substansi pokok dari undang-undang nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah, dimaksud untuk mewujudkan kemandirian daerah yang
sebenarnya, melalui kewenangan daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Melalui
penyelenggaraan otonomi daerah, diharapkan masyarakat daerah cepat berkembang dan
berkemampuan mendayagunakan segenap potensi yang tersedia menuju pencapaian taraf

kehidupan yang makin sejahtera. Pemberdayaan daerah lewat penyelenggaraan otonomi


daerah, justru mengisyaratkan pula kewajiban dan tanggung jawab turut peduli terhadap
harkat dan martabat daerah lain, disamping tugas dan kewenangan memakmurkan daerah
sendiri.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain untuk memperoleh kedudukan yang penting diantara masyarakat bangsabangsa atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara
negara-negara raksasa.
Keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam
penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik
luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari itu muncullah organisasi-organisasi
internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan.

Geopolitik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Geopolitik, dari bahasa Yunani (bumi) dan (politik), secara luas merujuk pada
hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup
praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah.
Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel
geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis negara atau
negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara tersebut
berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam, dan perkembangan teknologi. [1] Secara
tradisional, istilah ini lebih digunakan pada dampak geografi terhadap politik, namun
pemakaiannya telah berubah dalam satu abad terakhir untuk mencakup konotasi yang lebih
luas.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang
geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari
prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah
dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik
dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat. [2]
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di

mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan
hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial,
dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis
dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkanPancasila dan UUD 1945.[1][2] Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.[2]

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda.

1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara


dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.[4]
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. [4]
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.[4] Batasan dan
tantangan negara Republik Indonesia adalah:[4]

Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia
dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia
meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia
meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Celebes, Maluku-Ambon, Semenanjung
Melayu, Timor,Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan
cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countourpulau/darat.
Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap
wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksinasional.

Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang


wilayah perairan negara RI, yang isinya:
1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water
line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis
yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk
dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan
nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya
Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

Tujuan[sunting | sunting sumber]


Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu: [5]
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.

Implementasi[sunting | sunting sumber]

Kehidupan politik[sunting | sunting sumber]


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:[6]
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukumyang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat
banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan
sikaptoleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar
dan pulau kosong.

Kehidupan ekonomi[sunting | sunting sumber]


1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar,
serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan,pertanian,
dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.

3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan


fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Kehidupan sosial[sunting | sunting sumber]

Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam
kehidupan sosial.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :[6]
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.

Kehidupan pertahanan dan keamanan[sunting | sunting sumber]

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :[6]
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,

meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan


kepada aparat dan belajarkemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah
dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.
Pengertian Wawasan Nusantara Secara Etimologis - Secara Etimologis, Pengertian
Wawasan Nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara
dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samura hindia dan samudra pasifik.
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang artinya "pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi", dan kemudian ditambahkan akhiran an , sehingga
arti wawasanadalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kataNusantara terdiri
dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau atau kesatuan kepulauan" dan antara yang berarti
"letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra". Sehingga arti dari
kata nusantaraadalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia
dan dua samudra yaitu samudra hindia dan pasifik.
1. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Definisi Para Ahli - Setelah arti umum dan
etimologis wawasan nusantara, jika ditinjau dari pengertian wawasan nusantara menurut para
ahli antara lain sebagai berikut...

Prof. Dr. Wan Usman, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr. Wan
Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

Kel. Kerja LEMHANAS, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi Kel. Kerja
LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999 adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai startegis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.

Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan nusantara
menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2. Fungsi Wawasan Nusantara - Terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara yang baik
secara umum, menurut pendapat para ahli dan pembagiannya antara lain sebagai berikut..
a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum - Wawasan nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MHdkk yang
mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
antara lain sebagai berikut..

Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia

Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembagunan
nasional

c. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai
berikut..

Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai


konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan

Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup kesatuan


politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan


geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.

Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan negara


untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.

3. Tujuan Wawasan Nusantara - Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme


yang tinggi dari segala aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan
nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan nasional.

You might also like