You are on page 1of 4

Kruskall Wallis H

Uji Kruskal Wallis adalah uji nonparametrik berbasis peringkat yang


tujuannya untuk menentukan adakah perbedaan signifikan secara statistik
antara dua atau lebih kelompok variabel independen pada variabel
dependen yang berskala data numerik (interval/rasio) dan skala ordinal.
Uji ini identik dengan Uji One Way Anova pada pengujian parametris,
sehingga uji ini merupakan alternatif bagi uji One Way Anova apabila tidak
memenuhi asumsi misal asumsi normalitas. Selain sebagai uji alternatif,
kegunaan lain adalah sebagai perluasan dari uji Mann Whitney U Test, di
mana kita ketahui bahwa uji tersebut hanya dapat digunakan pada 2
kelompok variabel dependen. Sedangkan Kruskall Wallis dapat digunakan
pada
lebih
dari
2
kelompok
misal
3,
4
atau
lebih.
Oleh karena uji ini merupakan uji non parametris di mana asumsi
normalitas boleh dilanggar, maka tidak perlu lagi ada uji normalitas misal
uji shapiro wilk atau lilliefors.
Sebagai ilustrasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
adakah perbedaan pengaruh Metode Pembelajaran terhadap nilai ujian
siswa. Di mana Metode pembelajaran sebagai variabel independen
memiliki 3 kategori yaitu misal: metode A, metode B dan Metode C.
Sedangkan nilai ujian sebagai variabel dependen berskala rasio yaitu
berkisar antara 0 sd 100.
Asumsi Kruskall Wallis
Perlu kami tekankan lagi, bahwa syarat atau asumsi uji ini adalah:
1. Variabel independen berskala kategorik lebih dari 2 kategori.
2. Variabel dependen berskala numeric (interval/rasio) atau skala
ordinal.
3. Independen artinya sampel ditiap kategori harus bebas satu sama
lain, yaitu tidak boleh ada sampel yang berada pada 2 kategori atau
lebih.
4. Tiap kategori memiliki variabilitas yang sama, yaitu bentuk kurve
histogram atau sebaran data yang sama (Lihat Histogram
Variabilitas Sama). Apabila bentuk sebaran data sama, maka uji
kruskall wallis dapat digunakan untuk menilai perbedaan Median
antar
kategori.
Sedangkan
jika
bentuk
sebaran
tidak
sama (Lihat Histogram Variabilitas Tidak Sama), maka uji ini tidak
dapat digunakan untuk menilai perbedaan Median, jadi hanya
untuk menilai perbedaan peringkat rata-rata.
Solusi Asumsi

Solusi apabila Asumsi dilanggar adalah:


1. Apabila kategori hanya ada maka gunakan uji Mann Whitney U Test.
2. Apabila skala data di tiap variabel tidak sesuai, maka gunakan uji
yang sesuai, misalkan skala data variabel independen dan
dependen adalah nominal maka gunakan uji Chi-Square.
3. Apabila Anggota sampel ditiap kategori sama, maka gunakan uji
komparatif berpasangan untuk skala ordinal, yaitu uji Friedman Test.
Kesimpulan Hipotesis
Hasil akhir dari uji Kruskall Wallis adalah nilai P value, yaitu apabila
nilainya < batas kristis misalkan 0,05 maka kita dapat menarik
kesimpulan statistik terhadap hipotesis yang diajukan yaitu: Ada pengaruh
metode pembelajaran terhadap nilai ujian siswa atau yang berarti
menerima H1 dan menolak H0.
Post Hoc Kruskall Wallis
Selanjutnya jika menerima H1 maka bisa dilanjutkan dengan uji lanjut
atau disebut juga uji post hoc. Uji post hoc setelah kruskall wallis salah
satunya adalah uji mann whitney u test. Dengan uji tersebut kita bisa
menilai antar kategori apakah yang ada perbedaan signifikan. Pada kasus
di atas, maka uji post hoc yang dilakukan antara lain:
1. Perbedaan Nilai Ujian Siswa antara metode A dan metode B
2. Perbedaan Nilai Ujian Siswa antara metode A dan metode C
3. Perbedaan Nilai Ujian Siswa antara metode B dan metode C.
Untuk memahami uji Mann Whitney U Test, silahkan pelajari artikel kami
dengan judul: Mann Whitney U Test.
Setelah kita memahami dasar-dasar tentang Kruskall Wallis, maka
selanjutnya kita pelajari bagaimana melakukan uji tersebut pada aplikasi
SPSS. Untuk pembahasan tersebut akan kami sampaikan pada artikel
berikutnya: Kruskall Wallis dengan SPSS.

Mann Whitney U Test


Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan
untuk mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala
data variabel terikatnya adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak
berdistribusi normal.
Berdasarkan definisi di atas, uji Mann Whitney U Test mewajibkan data
berskala ordinal, interval atau rasio. Apabila data interval atau rasio,
maka distribusinya tidak normal. Sumber data adalah 2 kelompok yang

berbeda, misal kelas A dan kelas B di mana individu atau objek yang
diteliti adalah objek yang berbeda satu sama lain.
Mann Whitney U Test disebut juga dengan Wilcoxon Rank Sum
Test. Merupakan pilihan uji non parametris apabila uji Independent T Test
tidak dapat dilakukan oleh karena asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tetapi meskipun bentuk non parametris dari uji independent t test, uji
Mann Whitney U Test tidak menguji perbedaan Mean (rerata) dua
kelompok seperti layaknya uji Independen T Test, melainkan untuk
menguji perbedaan Median (nilai tengah) dua kelompok.
Tetapi beberapa ahli tetap menyatakan bahwasanya uji Mann Whitney U
Test tidak hanya menguji perbedaan Median, melainkan juga menguji
Mean. Mengapa seperti itu? karena dalam berbagai kasus, Median kedua
kelompok bisa saja sama, tetapi nilai P Value hasilnya kecil yaitu < 0,05
yang berarti ada perbedaan. Penyebabnya adalah karena Mean kedua
kelompok tersebut berbeda secara nyata. Maka dapat disimpulkan bahwa
uji ini bukan hanya menguji perbedaan Median, melainkan juga perbedaan
Mean.
Karena uji ini merupakan bentuk non parametris dari uji independen t test,
maka varians kedua kelompok haruslah sama.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan Asumsi yang harus
terpenuhi dalam Mann Whitney U Test, yaitu:
1. Skala data variabel terikat adalah ordinal, interval atau rasio.
Apabila skala interval atau rasio, asumsi normalitas tidak terpenuhi.
(Normalitas dapat diketahui setelah uji normalitas).
2. Data berasal dari 2 kelompok. (Apabila data berasal dari 3 kelompok
atau lebih, maka sebaiknya gunakan uji Kruskall Wallis).
3. Variabel independen satu dengan yang lainnya, artinya data berasal
dari kelompok yang berbeda atau tidak berpasangan.
4. Varians kedua kelompok sama atau homogen. (Karena distribusi
tidak normal, maka uji homogenitas yang tepat dilakukan adalah uji
Levene's Test. Di mana uji Fisher F diperuntukkan bila asumsi
normalitas terpenuhi).
Asumsi point 1,2 dan 3 tidak memerlukan uji tersendiri. Sedangkan point
4 jelas perlu sebuah uji yang dapat menentukan apakah kedua kelompok
memiliki varians yang sama atau tidak, yaitu disebut dengan uji
homogenitas.
SPSS

Tabel di atas menunjukkan nilai U sebesar 185 dan nilai W sebesar 510.
Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -2,477. Nilai Sig atau P
Value sebesar 0,013 < 0,05. Apabila nilai p value < batas kritis
0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok
atau yang berarti H1 diterima.
Karena bentuk dan penyebaran sama, maka hasil uji di atas juga dapat
digunakan untuk menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan Median
yang bermakna antara 2 kelompok. Apabila bentuk dan penyebaran
kedua kelompok tidak sama, maka uji mann Whitney hanya dapat
digunakan untuk menyimpulkan adanya perbedaan rerata atau Mean
antara 2 kelompok.

You might also like