Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Formularium RSPI Prof dr. Sulianti Saroso disusun untuk digunakan sebagai
acuan bagi rumah sakit untuk menjamin ketersediaan obat, serta menjamin
kerasionalan penggunaan obat yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi
masyarakat
b. Tujuan Khusus
1. Menjadi acuan bagi tenaga medis untuk menetapkan pilihan obat yang tepat,
paling efficacious dan aman dengan harga yang terjangkau
2. Mendorong penggunaan obat secara rasional sesuai standar, sehingga
pelayanan kesehatan lebih bermutu dengan belanja obat yang terkendali(cost
effective)
3. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada
masyarakat.
4. Memudahkan perencanaan dan penyediaan obat di RSPI Prof. dr. Sulianti
Saroso dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
III.
Kegiatan Pokok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rincian Kegiatan :
No
.
1.
Kegiatan
Pelaksana
2.
3.
Sekretaris KFT
4.
Pembahasan draft
5.
6.
Finalisasi draft
Pengesahan
IV.
Jadwal
Maret 2015
April 2015 - Juni
2015
Juli 2015-September
2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Metodologi :
1. Permintaan usulan obat secara tertulis kepada seluruh Staf medis (STAF MEDIS).
2. Kompilasi Usulan
Pelaksana melakukan kompilasi usulan obat yang masuk dan dikelompokkan sesuai
dengan kelas terapi.
3. Penyusunan draft daftar obat
Draf daftar obat disusun dengan sistematika sebagai berikut :
a) Daftar obat disusun berdasarkan kelas terapi.
b) Nama obat ditulis dengan nama generik.
c) Penulisan obat didalam kelas terapi disusun secara alfabetis.
4. Pembahasan draft
Pembahasan draft dilakukan bersama oleh KFT. Usulan obat yang dibahas
diutamakan pada usulan yang disertai alasan dan bukti ilmiah (evidence) yang
lengkap serta memenuhi sarat kriteria memasukan obat dalam formularium. Prinsip
dasar pemilihan obat adalah efficacy, saffety, dan economic evaluation.
5. Finalisasi draft
Draft yang telah dibahas, difinalisasi untuk penyempurnaannya.
6. Pengesahan
Diterbitkan Surat Keputusan Direktur Utama RSPI. Prof Dr. Sulianti Saroso tentang
Formularium Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso.
Kriteria Pemilihan Obat :
Pemilihan obat dalam Formularium RSPI. Prof Dr. Sulianti Saroso didasarkan atas kriteria
berikut :
c. Satu jenis obat dapat tercantum ke dalam lebih dari 1(satu) kelas atau
subkelas atau sub-kelas terapi sesuai indikasi medis.
2. Tata Nama
a. Nama obat dituliskan sesuai dengan Farmakope Indonesia edisi terakhir. Jika
tidak ada dalam Farmakope Indonesia maka digunakan International Nonproprietary Names(INN)/ nama generik yang diterbitkan WHO.
b. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai nama
INN(generik)ditulis dengan nama lazim, misalnya :garam oralit.
c. Kombinasi yang tidak mempunyai nama INN (generik) diberi nama yang
disepakati sebagai nama generik untuk kombinasi dan dituliskan masingmasing zat berkhasiatnya disertai dengan kekuatan masing-masing
komponen.
d. Untuk beberapa hal yang dianggap perlu sinonim, dituliskan diantara tanda
kurung.
3. Pengertian dan Singkatan
a. Pengertian
(1). Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai pembuatan obat tersebut dalam
bentuk seperti yang akan digunakan, misaknya: tablet salut enterik, injeksi
intravena dan sebagainya.
(2). Kekuatan Sediaan
Kekuatan sediaan adalah kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat jadi. Untuk
kekuatan sediaan dalam bentuk garam atau esternya, maka garam atau ester
tersebut dicantumkan dalam tanda kurung, misalnya :ethambutol tablet
250mg (hidroklorida).
Sedangkan untuk kekuatan kandungan zat berkhasiatnya saja,maka nama
garam atau ester yang ditulis dalam tanda kurung akan didahului dengan kata
sebagai, misalnya : klorokuin tablet 150 mg(sebagai fosfat).
(3). Nama Dagang
Nama dagang obat milik perusahaan dengan nama khas yang dilindungi oleh
hukum
(4). Nama Industri Farmasi
Nama Industri Farmasi adalah nama pabrik farmasi yang memproduksi obatobatan
b. Singkatan
amp
bls
btl
gr
ih
: ampul
: blister
: botol
: gram
: inhalasi
inj
inj i.k
inj i.m
inj i.v
inj inflr
inj p.v
inj s.k
kapl
kaps
kaps dlm minyak
ktg
ktk
L
lar
lar ih
mcg
mek
mg
serb inj
sir
sup
susp
tab
tts
: injeksi
: injeksi intrakutan
: injeksi intramuskular
: injeksi intravena
: injeksi infiltrasi
: injeksi paravertebral
: injeksi subkutan
: kaplet
: kapsul
: kapsul dalam minyak
: kantong
: kotak
: liter
: larutan
: larutan inhalasi
: microgram
: miliekuivalen
: miligram
: serbuk injeksi
: sirup
: supositoria
: suspensi
: tablet
: tetes
Item
Singkatan
U (untuk unit)
IU
(untuk
Internasional
Unit)
3
4
Q.D.,
Q.O.D
untuk
sehari sekali atau
setiap lain hari
Angka
0
dibelakang koma,
X,0. Misal: 1,0
mg
Misinterprentasi
Disalah
artikan
sebagai nol, empat
atau cc
Disalah artikan
sebagai IV
(intravenus) atau 10
(sepuluh)
Q
dapat
disalah
artikan I dan O
dapat disalah artikan
I
Disalah
artikan
menjadi 10 mg
Wajib Gunakan
Harus ditulis unit
Harus
dituli
Internasional
Unit
Tidak
bole
menulis 0 setela
koma
artikan Tidak
bole
Angka 0 didepan Disalah
menjadi
1
mg
menghilangkan
koma , 0,X.
koma
didepa
Misalnya: ,1 mg
7
8
9
MS
MS04
MgSO4
Membingungkan satu
dgn yang lain, bisa
diartikan
Morfin
sulfat
atau
Magnesium sulfat
angka,
harusny
0.1 mg
Harus
dituli
Morphin sulfat
atau Magnesium
Sulfat
VI. SASARAN
Sasaran dari sistem formularium ini adalah tercapainya pelayanan
kesehatan yang optimal terhadap pasien melalui seleksi dan penggunaan obat
yang rasional di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso.
2
3
4
5
6
Permintaa
n usulan
obat
secara
tertulis
kepada
seluruh
Staf medis
Kompilasi
Usulan
Penyusuna
n
draft
daftar obat
Pembahas
an draft
Finalisasi
draft
Pengesaha
n
Septemb Novemb
er
er 2015
Oktober
2015
Desemb
er 2015