Professional Documents
Culture Documents
digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang
komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data
dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah
secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang disusun
secara teratur dalam bentuk kolom dan baris. Penyajian dalam bentuk tebel banyak digunakan
pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran
rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari
tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar IP
seorang mahasiswa pendidikan matematika.
No
Semester
IP
3,12
II
3,00
III
3,39
IV
3,37
2,9
VI
3,3
VII
3,4
Table Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai
ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor
yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar
kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh :
Misalkan data karyawan perusahaan Z pada tahun 2007. yang disebut karyawan di sini
adalah orang yang bekerja di perusahaan Z dari level terendah sampai level manajemen yang
semuanya berjumlah 336.416 orang berasal dari lulusan SMA, Diploma 3 dan Strata -1 yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Karyawan laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA
sebanyak 104.758, D-3 sebanyak 51.459 dan S-1 sebayak 12.116. karyawan perempuan denga
tingkat pendidikan SMA sebanyak 102.795, D-3 sebayak 54.032 dan S-1 sebanyak 11.256.
3.
Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi
dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin
dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42)
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan satu
karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable
digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya
jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh :
Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang
Mata Pelajaran
Jumlah
Matematika
Kimia
Fisika
Biologi
11
10
7
6
.
1
2
3
4
Tabel 3.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
No
Mata
Pelajaran
Jumlah
Matematika
Laki
8
Perempuan
3
11
Kimia
10
Fisika
Biologi
Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis
dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang
mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu
diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang
akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono, 2002:34)
Contoh :
Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013 sebagai
berikut :
TAHUN
1999
3.
Jumlah ayam
2000
2000
2300
2001
1870
2002
2003
1470
1840
Grafik Histogram
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram
berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi
kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan
frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah
dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:113)
4.
Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak
dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing
kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:114)
5.
Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr.
Sugiyono, 2002:37).
https://uripsantoso.wordpress.com/2008/05/22/penyajian-dan-analisis-data/
https://thelinggaboy.wordpress.com/2012/06/01/macam-macam-penyajian-data/
http://salimnahdi.blogspot.co.id/2013/10/penyajian-data-statistika.html