You are on page 1of 105

TUGAS PERTEMUAN I

MATA KULIAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Nama Dosen: Ali Tafrizi Biswan


Anggota Kelompok
Fernanda Purbanta Pemena (12)
Galuh Larashati (14)
Nudy Istifa Nugroho (27)

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN


Jalan Bintaro Utama Sektor Utama Tangerang Selatan

KUTIP DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN BASIS AKRUAL UNTUK


AKPEMINDONESIA, LALU JELASKAN MENGAPA PERLU DIATUR, KAPAN MULAI
BERLAKU, DAN BAGAIMANA DAMPAK/IMPLIKASI DALAM PRAKTIKNYA
Akpem di Indonesia menggunakan basis akrual berdasarkan UU 71 Tahun 2003 pada pasal 36
ayat (1)
Pasal 36
(1) Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undang-undang ini
dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan
pengakuan dan pengukuran berbasis kas.
UU No.1 Tahun 2004 Pasal 70
(2) Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-undang ini dilaksanakan
selambat-lambatnya pada tahun anggaran 2008 da n selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.
Penerapan berbasis akrual dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu pada tahun 2010 dibuat PP
No.71 Tahun 2010. Dijelaskan pada PP tersebut pasal 4 ayat (1):
(1) Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual.
Mengenai basis akrual, dijelaskan pula padaPMK Nomor 213/PMK.OS/2013 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta PMK NOMOR
270/PMK.05/2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Pusat

Mengapa perlu diatur?

Karena basis akrual ini merupakan amanah UU No. 71 Tahun 2003 dan UU No.1 Tahun 2004.
Selain itu dengan penerapan basis ini dapat mewujudkan pengelolaan keuangan pemerintah yang
lebih transparan dan efisien.

Kapan mulai berlaku?

Dalam UU No.1 Tahun 2004 dijelaskan bahwa penerapan basis akrual selambat-lambatnya pada
tahun 2008, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, proses penggunaan basis akrual
dilakukan secara bertahap. Pemerintah Pusat mulai menerapkan secara penuh SAP Berbasis
Akrual mulai tahun 2015 (Sesuai dengan PMK 270 Tahun 2014 Pasal 2)

Bagaimana dampak?
1. Berubahnya Sistem Akuntansi Instansi (SAI) menjadi Sistem Akuntansi Instansi Berbasis
Akrual (SAIBA)
Saat menggunakan basis kas menuju akrual sebelum 2015, pemerintah menggunakan SAI
guna menyususn laporan keuangannya. Namun setelah basis berubah menuju akrual, SAI
pun turut diganti ke SAIBA. Adapun landasan diberlakukannya SAIBA diatur dalam
PMK 270 Tahun 2014 Pasal 5
(1) Dalam hal Sistem Aplikasi Terintegrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
belum dapat dilaksanakan, laporan keuangan berbasis akrual disusun menggunakan
Sistem Aplikasi Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA).
(2) Penyusunan laporan keuangan berbasis akrual menggunakan SAIBA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Modul Proses Bisnis SAIBA sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
2. Satuan Kerja tidak hanya akan memberikan informasi tentang pendapatan dan belanja
dalam satu periode, namun juga akan menyajikan informasi tentang aset sumber daya
yang dimiliki dan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.

SEBUTKAN DAN JELASKAN BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAMREINVENTING


GOVERNMENT
Dalam bukunya, David Osborne dan Peter Plastrik, mengungkapkan bahwa Reinventing
Government merupakan transformasi system dan organisasi pemerintah secara mendasar untuk
menciptakan peningkatan dalam efektivitas, efisiensi dan kemampuan mereka untuk melakukan
inovasi.

Transformasi

tersebut

dicapai

dengan

mengubah

tujuan,

sistem,

insentif

pertanggungjawaban, struktur kekuasaan, dan budaya sistem dan oraganisasi pemerintahan.


Pembaharuan dilakukan dengan mengganti sistem birokratis menjadi sistem yang bersifat
wirausaha.
Pemerintahan yang bersifat wirausaha tersebut mempunyai 10 (sepuluh) karakteristik, yang
meliputi :
1. Pemerintahan Katalis : Mengarahkan Ketimbang Mengayuh
Pemerintahan katalis memisahkan fungsi pemerintah sebagai pengarah (membuat kebijakan,
peraturan, undang-undang) dengan fungsi sebagai pelaksana (penyampai jasa dan penegakan).
Disamping itu menggunakan berbagai metode (kontrak, voucher, hadiah, insentif pajak dan
sebagainya) untuk membantu organisasi publik mencapai tujuan, memilih metode yang paling
sesuai untuk mencapai efisiensi, efektivitas, persamaan, pertanggungjawaban dan fleksibilitas.
2. Pemerintahan Milik Masyarakat : Memberi Wewenang Ketimbang Melayani
Menunjuk pada pemerintahan yang mengalihkan wewenang kontrol yang dimiliki ke tangan
masyarakat. Masyarakat diberdayakan sehingga mampu mengontrol pelayanan yang diberikan
oleh birokrasi. Dengan adanya kontrol dari masyarakat, aparatur pemerintahan (pejabat
eksekutif dan legislatif) akan memiliki komitmen yang lebih baik dan lebih peduli serta lebih
kreatif dalam memecahkan masalah.
3. Pemerintahan Kompetitif : Menyuntikkan Persaingan Ke Dalam Pemberian
Pelayanan
Pemerintahan semacam ini mensyaratkan persaingan diantara para penyampai jasa atau

pelayanan (publik-swasta, swasta-swasta, publik-publik) untuk bersaing berdasarkan kinerja dan


harga. Mereka memahami bahwa kompetisi adalah kekuatan fundamental untuk memaksa badan
pemerintah melakukan perbaikan. Keuntungandari kompetisi ini adalah efisiensi, respon
terhadap kebutuhan pelanggan lebih besar, menghargai inovasi dan membangkitkan semangat
harga diri dan semangat juang.
4. Pemerintahan Yang Digerakkan Oleh Misi : Mengubah Organisasi yang
Digerakkan oleh Peraturan
Pemerintahan yang berorentasi misi melakukan deregulasi internal, menghapus banyak
peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan sistem administrasi, seperti anggaran,
kepegawaian dan pengadaan. Pemerintahan seperti ini mensyaratkan setiap badan pemerintah
harus mempunyai misiyang jelas, kemudian memberikan kebebasan kepada para manajer untuk
menemukan cara terbaik misi tersebut, dalam batas-batas legal. Keunggulan pemerintahan
semacam ini adalah lebih efisien, efektif, inovatif, fleksible dan mempunyai semangat lebih
tinggi.
5. Pemerintahan Berorentasi pada Hasil : Membiayai Hasil Bukan Masukan
Menunjuk pada pemerintahan yang result-oriented dengan mengubah fokus dari input
(kepatuhan pada peraturan dan membelanjakan anggaran sesuai ketetapan) menjadi
akuntabilitas pada keluaran atau hasil. Mengukur kinerja badan publik, menetapkan target,
memberi imbalan, kepada badan-badanyang mencapai atau melebihi target, dan menggunakan
anggaran untuk mengungkapkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam bentuk besarnya
anggaran.
6. Pemerintahan Berorentasi Pelanggan : Mematuhi Kebutuhan Pelanggan Bukan
Birokrasi
Pemerintah berorentasi pelanggan memperlakukan masyarakat yang dilayani sebagai pelanggan.
Oleh karenanya pemerintah melakukan survei pelanggan, menetapkan standart pelayanan,
memberi jaminan, dan sebagainya. Dengan masukan itu, pemerintah meredesain organisasinya
untuk menyampaikan nilai maksimum kepada pelanggan. Keunggulan dari sistem pemerintahan

yang berorentasi pada pelanggan adalah meningkatkan pertanggungjawaban kepada pelanggan,


mendepolitisasi keputusan terhadap pilihan pemberi jasa, merangsang lebih banyak inovasi,
memberi lebih banyak pilihan kepada pelanggan, pemborosan dapat ditekan pemasokan sesuai
dengan permintaan, mendorong pelanggan untuk membuat pilihan dan berkomitmen, serta
menciptakan lebih besar bagi keadilan.
7. Pemerintahan Wirausaha : Menghasilkan Ketimbang Membelanjakan
Pemerintah berusaha memfokuskan energinya bukan sekedar untuk menghabiskan anggaran,
tetapi juga menghasilkan uang. Mereka meminta masyarakat yang dilayani untuk membayar;
menuntut return on investment. Mereka memanfaatkan insentif seperti dana usaha, dana inovasi
untuk mendorong para pimpinan badan pemerintah berfikir mendapatkan dana operasional.
8. Pemerintahan Antisipatif : Mencegah Daripada Mengobati
Menunjuk pada pemerintahan yang berfikir kedepan, mereka mencoba mencegah timbulnya
masalah daripada memberikan pelayanan untuk menghilangkan masalah. Hal itu ditempuh
melalui penggunaan perencanaan strategis, pemberian visi masa depan, dan berbagai metode
lain untuk melihat masa depan.
9. Pemerintahan Desentralisasi : Dari Herarki Menuju Partisipasi dan Tim Kerja
Adalah pemerintahan yang mendorong wewenang dari pusat pemerintahan melalui organisasi
atau sistem. Mendorong mereka yang langsung melakukan pelayanan, atau pelaksana untuk
lebih berani membuat keputusan. Keunggulan dari desentralisasi adalah lebih responsif dan
fleksibel, lebih efektif, lebih inovatif, dan menghasilkan semangat kerja yang lebih tinggi
sehingga lebih banyak komitmen dan akhirnya lebih produktif.
10. Pemerintahan Berorentasi Pasars : Mendongkrak Perubahan Melalui Pasar
Pemerintahan berorentasi pasar sering memanfaatkan struktur pasar swasta untuk memecahkan
masalah daripada menggunakan mekanisme administratif, seperti menyampaikan pelayanan atau
perintah dan kontrol dengan memanfaatkan peraturan. Pemerintahan semacam ini menciptakan

insentif keuangan -insentif pajak, dengan cara itu organisasi swasta atau anggota masyarakat
akan berperilaku yang mengarah pada pemecahan masalah social.

RESEARCH ASSIGNMENT: CARI LAPORAN OPINI AUDIT WTP DAN WDP


BERIKUT LAPORAN KEUANGAN PEMDA
LAPKEU PEMDA BENGKULU TAHUN 2014 YANG MENDAPATKAN OPINI WTP

NERACA
NERACA
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
Per 31 December 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah)

URAIAN

2014

2013

ASET
ASET LANCAR
Kas Di Kas Daerah
Kas Di Bendahara Penerimaan
Kas Di Bendahara Pengeluaran
Kas Di Badan Layanan Umum Daerah
Investasi Jangka Pendek

210,010,974,526.46

203,449,973,609.54

14,068,000.00

76,183,400.00

735,392,265.00

174,272,284.00

38,742,791,191.84

6,619,650,579.00

0.00

0.00

12,253,525,741.00

9,138,685,517.00

Piutang Retribusi

0.00

0.00

Piutang Dana Bagi Hasil

0.00

0.00

Piutang Dana Alokasi Umum

0.00

0.00

Piutang Dana Alokasi Khusus

0.00

0.00

Piutang Pajak

Piutang Lain-lain

9,611,725,271.23

28,235,645,677.11

Persediaan

41,686,710,188.47

28,236,281,376.20

Penyisihan Piutang tidak tertagih

(1,688,338,291.23)

(1,399,107,291.23)

JUMLAH ASET LANCAR

311,366,848,892.77

274,531,585,151.62

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Non Permanen
Pinjaman Kepada Perusahaan
Negara
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah Lainnya
Investasi Dalam Surat Utang
Negara
Investasi Non Permanen
Lainnya
JUMLAH Investasi Non Permanen
Investasi Permanen

0.00
0.00
0.00
0.00
1,000,000,000.00

1,000,000,000.00

1,000,000,000.00

1,000,000,000.00

Penyertaan Modal Pemerintah


Daerah
Penyertaan Modal Dalam
Proyek Pembangunan
Penyertaan Modal Perusahaan
Patungan
Invertasi Permanen Lainnya

179,410,682,121.02

152,083,207,172.69
0.00
0.00
0.00

JUMLAH Investasi Permanen

179,410,682,121.02

152,083,207,172.69

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG

180,410,682,121.02

153,083,207,172.69

Tanah

383,796,413,736.00

383,540,013,732.47

Peralatan dan Mesin

415,398,905,622.00

424,215,482,692.00

ASET TETAP

Gedung dan Bangunan

623,831,738,089.00

587,601,706,791.53

1,235,373,716,455.00

988,008,997,862.00

Aset Tetap Lainnya

22,952,515,608.00

14,546,585,116.00

Konstruksi Dalam Pengerjaan

11,273,789,537.00

39,121,067,619.64

0.00

0.00

Jalan, Jaringan dan Instalasi

Akumulasi Penyusutan
JUMLAH ASET TETAP

2,692,627,079,047.00

2,437,033,853,813.6
4

DANA CADANGAN
Dana Cadangan

0.00

0.00

0.00

0.00

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran

420,394,055.00

529,926,315.00

Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian


Daerah
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga

581,854,992.00

870,201,743.00

1,420,432,000.00

1,420,432,000.00

Aset Tidak Berwujud

5,002,647,380.00

4,333,228,780.00

91,944,212,404.00

48,153,170,124.00

99,369,540,831.00

55,306,958,962.00

JUMLAH DANA CADANGAN


ASET LAINNYA

Aset Lain-lain
JUMLAH ASET LAINNYA
JUMLAH ASET

3,283,774,150,891.
79

2,919,955,605,09
9.95

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

(29,864,604.00)

0.00

Utang Bunga

0.00

0.00

Utang Pajak

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang


Utang Bank
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Obligasi
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Pemerintah Pusat
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Pemerintah Provinsi
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Pemerintah Kabupaten/Kota
Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Pendek Lainnya

0.00

0.00

37,308,028,266.20

62,761,653,483.44

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

37,278,163,662.20

62,761,653,483.44

Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan

0.00

0.00

Utang Dalam Negeri-Obligasi

0.00

0.00

Utang Pemerintah Pusat

0.00

0.00

1,212,218,700.00

1,401,135,900.00

Utang Pemerintah Kabupaten/Kota

0.00

0.00

Utang Luar Negeri-Sektor Perbankan

0.00

0.00

1,212,218,700.00

1,401,135,900.00

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Pemerintah Provinsi

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


JUMLAH
KEWAJIBAN

38,490,382,362.20

64,162,789,383.4
4

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA)
Cadangan Untuk Piutang
Cadangan Untuk Persediaan
Dana yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek
Pendapatan yang Ditangguhkan
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR

249,519,022,587.30

210,243,896,472.54

20,176,912,721.00

35,975,223,902.88

41,686,710,188.47

28,236,281,376.20

(37,308,028,266.20)

(62,761,653,483.44)

14,068,000.00

76,183,400.00

274,088,685,230.57

211,769,931,668.18

180,410,682,121.02

153,083,207,172.69

EKUITAS DANA INVESTASI


Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
(Tidak Termasuk Dana Cadangan)
Dana yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Utang Jangka Panjang
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI

2,692,627,079,047.00
99,369,540,831.00
(1,212,218,700.00)

2,971,195,083,299.02

2,437,033,853,813.6
4
55,306,958,962.00
(1,401,135,900.00)

2,644,022,884,048.3
3

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan

NERACA

0.00

0.00

JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN

0.00

0.00

JUMLAH
EKUITAS
DANA

3,245,283,768,529.
59

2,855,792,815,71
6.51

JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA

3,283,774,150,891.
79

2,919,955,605,09
9.95

Halaman 2 dari 2

Bengkulu,
Juni 2015
A.n GUBERNUR BENGKULU
Plt. SEKRETARIS DAERAH
Asisten Pemerintahan dan Kesra

Drs. H. SUMARDI, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19590423 198102 1 002

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER 2014 DAN 2013

ANGGARAN
2014
URAIAN

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH


Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER

Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan


Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Dana Penyesuaian

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG


SAH
Pendapatan Hibah
BELANJA

BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang

REALISASI
2014
(%)

REALISASI
2013

1,894,357,861,164
.25

1,986,238,994,265.8
2

104.8
5

1,696,369,921,111
.81

608,982,474,365.2
5
458,737,536,346.0
0
4,214,527,428.00

672,064,468,248.82
483,711,050,510.33

525,207,934,928.8
1
394,141,932,690.0
0
12,326,201,961.00

16,652,096,483.37

17,080,375,706.79

110.3
6
105.4
4
109.7
5
102.5
7

129,378,314,107.8
8

166,647,759,992.70

128.8
1

106,670,638,954.8
8

1,282,869,386,799
.00

1,311,790,979,017.0
0

102.2
5

1,169,072,811,483
.00

1,076,161,876,799
.00
45,565,620,847.00

1,104,582,675,517.0
0
50,653,057,199.00

977,347,953,983.0
0
53,933,686,459.00

21,574,048,952.00

44,907,411,318.00

955,095,187,000.0
0
53,927,020,000.00

955,095,187,000.00

102.6
4
111.1
7
208.1
5
100.0
0
100.0
0

206,707,510,000.0
0
206,707,510,000.0
0

207,208,303,500.00

100.2
4
100.2
4

191,724,857,500.0
0
191,724,857,500.0
0

2,506,000,000.00

2,383,547,000.00

95.11

2,089,174,700.00

2,506,000,000.00

2,383,547,000.00

95.11

2,089,174,700.00

4,625,282,039.00

53,927,020,000.00

207,208,303,500.00

12,069,161,322.93

17,179,109,524.00
854,647,828,000.0
0
51,587,330,000.00

2,092,057,074,189
.25

1,934,721,597,643.0
6

92.48

1,727,482,061,723
.53

1,520,150,615,300
.00
579,128,351,281.0
0
646,903,739,819.0

1,418,106,687,153.0
0
547,189,045,475.00

93.29
94.48

588,078,024,867.00

90.91

1,305,656,460,927
.40
517,128,087,546.4
0
563,392,939,381.0

Belanja Hibah
Belanja Bantuan Keuangan
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Bangunan dan Gedung
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
BELANJA TAK TERDUGA
Belanja Tak Terduga
TRANSFER
Transfer Bagi Hasil Ke
KAB/KOTA/DESA
Bagi Hasil Pajak

SURPLUS / (DEFISIT)

0
268,435,276,200.0
0
25,683,248,000.00

257,779,356,298.00

96.03

25,060,260,513.00

97.57

0
209,507,795,000.0
0
15,627,639,000.00

330,146,925,358.0
0
5,296,480,000.00
45,696,966,446.00
42,909,329,705.00
234,170,074,207.0
0
2,074,075,000.00

305,053,538,410.00

92.40

265,700,000.00
42,143,138,263.00
40,047,116,800.00
220,568,224,747.00

5.02
92.22
93.33
94.19

2,029,358,600.00

97.84

13,054,628,019.82

505,443,000.00

3.87

1,821,108,000.00

13,054,628,019.82

505,443,000.00

3.87

1,821,108,000.00

228,704,905,511.4
3
228,704,905,511.4
3
228,704,905,511.4
3

211,055,929,080.06

92.28

211,055,929,080.06

92.28

211,055,929,080.06

92.28

(197,699,213,025.
00)

51,517,396,622.76

210,243,896,472.0
0
210,243,896,472.0
0

277,377,979,069.0
0
1,942,500,000.00
58,766,754,445.00
59,143,805,738.00
153,746,235,496.0
0
3,778,683,390.00

142,626,513,727.1
3
142,626,513,727.1
3
142,626,513,727.1
3

(26.06
)

(31,112,140,611.7
2)

210,176,309,411.54

99.97

210,176,309,411.54

99.97

241,356,037,084.2
6
241,356,037,084.2
6

PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA)
PENGELUARAN DAERAH
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
PEMBIAYAAN NETTO

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN


(SILPA)

12,544,683,447.00

12,174,683,447.00

97.05

0.00

12,544,683,447.00

12,174,683,447.00

97.05

0.00

197,699,213,025.0
0

198,001,625,964.54

100.1
5

241,356,037,084.2
6

249,519,022,587.30

0.00

210,243,896,472.5
4

0.00

Bengkulu, 1 Januari 2014


GUBERNUR BENGKULU

H. JUNAIDI HAMSYAH

Halaman 2 dari 2
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


BAB I
PENDAHULUAN

A Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan ini disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Bengkulu selama satu periode pelaporan.
Adapun tujuan penyajian laporan keuangan adalah sebagai berikut.
1

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan


kebijakan program dan kegiatan yang dipercayakan kepada Pemerintah
Provinsi Bengkulu (accountability).

Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan


evaluasi keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu serta efektivitas
kesinambungan pengendalian aset, hutang dan ekuitas.

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah


Provinsi Bengkulu, sebagai akibat dari aktivitas keuangan selama tahun
anggaran yang berkenaan.

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu terdiri dari:


1

Laporan Realisasi Anggaran


Merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, yang
menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggaran.

Neraca
Merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan
Provinsi Bengkulu mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana.

Pemerintah

Laporan Arus Kas


Merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan
dan perubahan kas selama satu tahun anggaran serta saldo kas pada akhir
tahun anggaran.

Catatan Atas Laporan Keuangan


Menyajikan penjelasan naratif, analisa atau daftar terinci atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Arus Kas.
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyajikan informasi yang
berguna bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

B Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Pelaporan keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu diselenggarakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang keuangan daerah,
antara lain:

1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12
13

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
Undang-UndangNomor 15 Tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
PengelolaanKeuangan Daerah, sebagai mana telah direvisi dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 32 Tahun 2012 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Bengkulu;
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 31 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Akutansi Pemerintah Provinsi Bengkulu;
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Provinsi Bengkulu; dan
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 34 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akutansi Pemerintah Provinsi Bengkulu.

C Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan


Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
A.Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
B.Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
C.Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

A.Ekonomi Makro
B.Kebijakan Keuangan

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


A.Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target APBD
B.Ikhtisar Perkembangan Realisasi dan Kinerja Keuangan

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI


A. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
C. Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan
Keuangan
D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan
yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN


A. Penjelasan Pos-pos Laporan Realiasi Anggaran
B. Penjelasan Pos-pos Neraca
C. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas
D. Catatan Penting Lainnya

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN


A. Domisili dan Bentuk Hukum serta Yurisdiksi
B. Penjelasan mengenai Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok
C. Ketentuan Perundang-undangan
Operasional

yang

Menjadi

Kegiatan

D. Pergantian Manajemen Pemerintah selama Tahun Berjalan

BAB VII PENUTUP

BAB II
EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
A Ekonomi Makro
Kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun 2014
diprioritaskan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdampak
luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat serta untuk menjamin
penanggulangan kemiskinan, kecukupan pangan dan gizi serta kesempatan
pendidikan yang berarti juga mendukung pencapaian komitmen Millenium
Development Goals (MDGs).
Prioritas-prioritas tersebut antara lain sebagai berikut.
1 Reformasi Birokrasi
2 Perekonomian rakyat dan iklim investasi;
3 Sumber daya manusia;
4 Kesejahteraan rakyat dan penanggulangan kemiskinan;
5 Revitalisasi pertanian, ketahanan pangan serta pengelolaan sumber daya
perikanan dan kelautan yang berkelanjutan;
6 Infrastruktur dasar;
7 Sumber daya alam, lingkungan hidup, dan penanggulangan bencana;
8 Pariwisata, kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi; dan
9 Pemerintahan, hukum, dan ketertiban umum.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran
(TA)2014, tujuan pembangunan daerah harus sejalan dengan tujuan
pembangunan nasional dalam kerangka pembangunan yang berkesinambungan.
Kualitas pertumbuhan ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi dan
ekspor peningkatan investasi dan daya saing ekspor dilakukan dengan
mengurangi hambatan-hambatan yang ada yaitu dengan menyederhanakan
prosedur perizinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara pusat dan
daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap usaha,
menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur,
menyederhanakan prosedur perpajakan, dan meningkatkan fungsi intermediasi
perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha.
Selain meningkatkan investasi dan ekspor, kualitas pertumbuhan ekonomi juga
didorong dengan pemerataan pembangunan dengan meningkatkan kegiatan
ekonomi perdesaan dan juga melaluiperbaikan kualitas sumberdaya manusia dan
iklim ketenagakerjaan dengan meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan
tetap mengontrol Upah Minimum Regional (UMR) dan memastikan biaya-biaya
nonUMR mengarah pada produktivitas tenaga kerja, serta membangun hubungan
industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga kerja.Kualitas
pertumbuhan ekonomi juga didorong dengan meningkatkan akses Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM) dan Koperasi terhadap sumber daya pembangunan.
Sedangkan upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin yaitu dengan
kebijakan lintas sektoral yang mengarahkan pada penciptaan kesempatan usaha

bagi masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat miskin, peningkatan


kemampuan masyarakat miskin serta pemberian perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS),perekonomian Provinsi Bengkulu
tumbuh 5,49% melambat dibanding tahun 2013 sebesar 6,08%. Meskipun
pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu melambatnamun tetap diatas
pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,02%.
Meski pertumbuhan ekonomi Bengkulu melemah dibanding tahun sebelumnya,
BPS mengemukakan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Triwulan IV 2014,
Bengkulu berada diurutan dua teratas dibawah Riau 2,60%, Bengkulu 2,20%,
Jambi 1,15% dan beberapa daerah lainnya.
Perekonomian Provinsi Bengkulu yang tumbuh sebesar 5,49% dikontribusi oleh,
Dari sisi Produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,48%. Dari sisi pengeluaran
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran Konsumsi Lembaga
Non Profit sebesar 15,09%.
1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu atau merupakan jumlahnilai
barang dan jasa akhir yangdihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas
dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada setiap tahun.
Pada tahun 2014 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah
mencapai 30,49 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
2000 sebesar 10,61 triliun rupiah. Dibandingkan dengan tahun 2013, PDRB
Provinsi Bengkulu tahun 2014 atas harga berlaku telah
mengalami
perkembangan sebesar 11,40persen, sedangkan PDRB Provinsi Bengkulu
tahun 2014 atas dasar harga konstan mengalami pertumbuhan sebesar 5,54
persen.

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2000
Tahun 2012 - 2014 (Juta rupiah)

No
.

Komponen

1.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

2.

Pengeluaran Konsumsi LNPRT

3.

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

14.329.822,30

16.311.376,30

18.357.054,70

225.577,40

235.855,20

280.157,80

3.920.558,00

4.297.036,00

4.809.032,00

4.

Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto

2.619.782,40

3.027.786,90

3.468.874,80

5.

Perubahan Stok / Inventory

(1.379.034,90)

(594.058,50)

(522.198,90)

6.

Ekspor Barang dan Jasa

7.665.379,90

8.069.068,60

8.730.106,20

7.

Impor Barang dan Jasa

3.269.628,8
0

3,970,072.70

4.634.055,70

24.112.456,20

27.376.991,80

30.498.971,10

PDRB

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bengkulu


Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2000
Tahun Dasar 2012-2014 (Juta Rupiah)

No
.

Komponen

1.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

2.

Pengeluaran Konsumsi LNPRT

3.

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

5.937.179,10

6.303.012,60

6.700.271,00

98.381,60

96.978,20

109.543,70

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

1.569.451,20

1.625.462,90

1.730.289,90

4.

Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto

1.115.853,40

1.207.980,00

1.315.479,70

5.

Perubahan Stok / Inventory

(345.149,90)

(52.537,60)

(2.291,40)

6.

Ekspor Barang dan Jasa

2.907.257,90

2.953.396
,50

3.035.230,10

7.

Impor Barang dan Jasa

1.815.944,00

2.081.010,20

2.278.392,20

PDRB

9.467.029,30

10.053.282,60

10.610.130,80

Tabel 3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bengkulu


Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Dasar 2012-2014 (Juta Rupiah)

No
.

Lapangan Usaha

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

1.

Pertanian

9.386.620,02

10.509.437,45

11.458.754,53

2.

Pertambangan dan Penggalian

1.014.388,70

1.063.836,93

1.137.246,40

3.

Industri Pengolahan

1.064.413,58

1.230.745,32

1.378.563,03

4.

Bangunan

917.445,95

1.039.549,79

1.168.782,26

5.

Perdagangan,Hotel, & Restoran

4.591.124,16

5.316.026,18

6.007.964,32

6.

Pengangkutan & Komunikasi

1.956.256,14

2.208.590,09

2.452.996,92

7.

Keuangan,Persewahan, & JS. PRSH

1.172.429,51

1.350.989,95

1.513.157,89

8.

Jasa-Jasa

3.883.153,42

4.512.828,61

5.223.298,41

24.112.456,21

27.376.991,84

30.498.971,10

PDRB

Tabel 4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bengkulu


Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun Dasar 2012-2014 (Juta Rupiah)

No
.

Lapangan Usaha

1.

Pertanian

2.

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

3.505.807,29

3.651.526,06

3.772.941,50

Pertambangan dan Penggalian

336.102,12

339.489,76

348.903,59

3.

Industri Pengolahan

416.771,62

448.153,27

478.958,99

4.

Listri,Gas & Air Bersih

46.941,83

49.320,81

51.148,79

5.

Bangunan

298.813,88

313.926,23

333.172,99

6.

Perdagangan,Hotel, & Restoran

1.899.825,42

2.054.475,80

2.182.795,93

7.

Pengangkutan & Komunikasi

787.541,69

837.569,08

889.341,39

8.

Keuangan,Persewahan, & JS.


PRSH

469.885,92

507.444,52

542.411,18

9.

Jasa-Jasa

1.705.339,47

1.851.377,04

2.010.456,41

PDRB

9.467.029,25

10.053.282,57

10.610.130,78

2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting
dalam analisis pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian menghasilkan tambahan
pendapatan masyarakat. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian
adalah suatu proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output,
maka proses ini pada akhirnya akan menghasilkan balas jasa terhadap faktor
produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi
akan meningkat.
Pertumbuhan ekonomi Tahun 2014 sebesar 5,49% dilihat dari sisi Pengeluaran,
pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen, pengeluaran konsumsi lembaga
non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) merupakan komponen yang
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,09%, diikuti oleh pengeluaran
konsumsi pemerintah sebesar 10,58%, Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) sebesar 8,02% dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar
6,03%.
Penciptaan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dilihat dari
sisi Pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,78%, diikuti PMTB sebesar 3,47%,
Impor barang dan jasa sebesar 2,93%, Pengeluaran konsumsi pemerintah
2,03% sedangkan komponen lainnya masih dibawah 1%.
Tabel 5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu
Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010
Tahun 2014 (%)

Triw III 2014


terhadap
Triw II - 2014

Triw IV 2014
terhadap
Triw III 2014

Laju
Pertumbuhan
2014

Sumber
Pertumbuhan
2014

6,46

6,03

3,78

0,45

9,29

15,09

0,40

3,22

10,16

10,46

10,58

2,03

Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto

3,43

4,06

5,39

8,02

3,47

5.

Perubahan Stok / Inventory

0,79

2,31

10,37

21,76

0,41

6.

Ekspor Barang dan Jasa

4,25

1,86

1,85

-4,44

-1,66

7.

Impor Barang dan Jasa

5,11

4,36

5,95

4,38

2,93

PDRB

2,08

2,20

5,66

5,49

5,49

No
.

Komponen

1.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

2,85

1,11

2.

Pengeluaran Konsumsi LNPRT

0,98

3.

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

4.

Triw III 2014


terhadap
Triw II 2014

Pertumbuhan ekonomi Tahun 2014 dari sisi Lapangan usaha, terjadi pada
seluruh lapangan usaha, Jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami
pertumbuhan tertinggi sebesar 9,48%, diikuti oleh Penyediaan akomodasi dan
makan minum sebesar 9,21% dan jasa lainnya sebesar 8,86%.
Penciptaan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2014 sangat
dipengaruhi oleh lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan
peranan yang cukup besar, dalam ini lapangan usaha perdagangan besar dan
eceran memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,95%, diikuti
lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,79% serta
lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan social
sebesar 0,54%.
Tabel 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu

Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010


Tahun 2014 (%)
No
.

Komponen

Triw III 2014


terhadap
Triw II - 2014

Triw IV 2014
terhadap
Triw III 2014

Triw III 2014


terhadap
Triw II 2014

Laju
Pertumbuhan
2014

Sumber
Pertumbuhan
2014

1.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

1,12

1,25

2,40

2,50

0,79

2.

Pertambangan dan Penggalian

0,93

0,52

3,00

6,20

0,25

3.

Industri Pengolahan

1,60

1,21

4,10

6,40

0,40

4.

Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi es

2,73

6,11

14,00

8,70

0,01

5.

Pengadaan air, Pengelolaan sampah


dan Daur ulang

1,36

0,98

4,50

2,60

0,01

6.

Konstruksi

2,20

2,69

4,10

6,30

0,28

7.

Perdagangan besar dan eceran,


Reparasi mobil dan sepeda motor

2,94

1,82

6,80

6,70

0,95

8.

Transportasi dan Pergudangan

3,09

2,52

7,60

6,30

0,49

9.

Penyediaan akomodasi dan Makan


minum

3,50

1,79

10,70

9,20

0,13

10.

Informasi dan Komunikasi

2,93

1,46

7,20

7,70

0,32

11.

Jasa Keuangan dan Asuransi

2,71

6,60

13,40

6,10

0,22

12.

Real Estate

1,45

2,11

5,60

6,30

0,28

13.

Jasa Perusahaan

2,09

2,57

7,80

6,30

0,14

14.

Administrasi pemerintahan, pertahanan


dan jaminan social wajib

2,62

4.37

8,20

6,40

0,54

15.

Jasa Pendidikan

2,77

3.53

9,40

8,70

0,52

16.

Jasa Kesehatan dan kegiatan social

3,70

3.87

10,40

9,50

0,13

17.

Jasa lainnya

1,75

3.28

9,20

8,90

0,06

PDRB

2,08

2,20

5,66

5,49

5,49

B KEBIJAKAN KEUANGAN

1 Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah


Kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka pencapaian target
pendapatan adalah:
a

Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah
baik intensifikasi maupun
ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber
penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru.

Kebijakan dalam meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat/wajib


pajak.

Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan perpajakan dan


retribusi yang nyaman dan sederhana.

Meningkatkan peranan dan fungsi UPTD dan Samsat Keliling dalam rangka
pelayanan kepada wajib pajak.

Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber


daya manusia aparatur.

Meningkatkan dana dari Pusat diluar DAU dan DAK.

Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

2 Kebijakan Belanja Daerah


Penyusunan rencana Belanja Daerah dilakukan dengan pendekatan prestasi
kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.
a

Belanja Tidak Langsung diarahkan pada:


1

Belanja Pegawai diarahkan untuk membiayai pembayaran gaji dan


tunjangan-tunjangan lainnya serta penghasilan lainnya yang diberikan

kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan


perundang-undangan.
2

Belanja Hibah, Bantuan Sosial, dan Bantuan Keuangan.


a

Pemberian hibah dan bantuan sosial berpedoman pada Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial.
Penganggaran Bantuan Keuangan kepada Partai Politik berpedoman
pada peraturan perundang-undangan dibidang bantuan keuangan
kepada partai politik.
Bantuan Keuangan untuk Pemerintah Kabupaten/Kota berpedoman
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

BelanjaTidak Terduga dianggarkan untuk mendanai kegiatan yang sifatnya


tidak biasa atau tidak diharapkan berulang yang tidak diperkirakan
sebelumnya, seperti bencana alam, bencana sosial, dan lain sebagainya.

Belanja Langsung
1

Penyesuaian sasaran program/kegiatan


permasalahan yang timbul dimasyarakat.

Rencana anggaran atas kegiatan-kegiatan yang waktu pelaksanaannya


baik secara administratif maupun fisik tidak dapat diselesaikan sampai
dengan akhir TA 2013 dihindari dan dapat direncanakan dalam APBD
tahun anggaran berikutnya.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat pembangunan fisik (konstruksi)


memperhatikan batas waktu penyelesaian sampai dengan batas akhir
pembayaran pekerjaan pada minggu kedua bulan Desember 2013 dan
tidak dapat diluncurkan pada tahun anggaran berikutnya, kecuali
mengalami force majeure.

Belanja Pegawai berupa pemberian honorarium bagi pegawai dalam


rangka
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
dibatasi
dengan
mempertimbangkan asas efisiensi, kepatutan, dan kewajaran serta
pemerataan penerimaan penghasilan, yang besarnya mengacu pada
standarisasi satuan harga tahun 2013.

Belanja Barang dan Jasa


a

b
c

memperhatikan

dinamika

Belanja Barang dan Jasa disetiap SKPD digunakan untuk


menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 (dua belas) bulan, tidak menambah nilai aset/modal,
termasuk belanja pemeliharaan.
Belanja Barang Habis Pakai disesuaikan dengan kebutuhan riil dan
dikurangi dengan sisa barang persediaan.
Penganggaran belanja perjalanan dinas daerah, baik perjalanan dinas
dalam negeri maupun perjalanan dinas luar negeri dilakukan secara
selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi.

Belanja Modal
a

b
c
d

Belanja Modal digunakan untuk menganggarkan pengadaan aset tetap


berwujud, yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan dan menambah nilai aset.
Biaya pendukung dalam rangka proses pengadaan belanja modal
dikapitalisasi pada nilai belanja modal tersebut.
Penganggaran belanja modal memperhatikan skala prioritas kebutuhan
dan jadwal waktu proses pengadaannya.

Pembiayaan Daerah
Penerimaan pembiayaan TA
Anggaran (SiLPA) tahun lalu.

2014berasal

dariSisa

Lebih

Pembiayaan

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan digambarkan dari realisasi pencapaian target APBD
dan perkembangan realisasi APBD tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
A Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target APBD
APBD Provinsi Bengkulu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2013tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu TA 2014, dan Perubahan APBD yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu TA 2014. Realisasi pencapaian target kinerja APBD TA 2014,
diikhtisarkan sebagai berikut.
Tabel 7. Laporan Realisasi Anggaran 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Laporan Realisasi Anggaran
Uraian
Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Pendapatan

1.894.357.861.164,25

1.986.238.994.265,82

104,85

1.696.369.921.111,81

17,09

Belanja dan Transfer

2.092.057.074.189,25

1.934.721.597.643,06

92,48

1.727.482.061.723,53

12,00

Surplus/Defisit

(197.699.213.025,00)

51.517.396.622,76

(26,06)

(31.112.140.611,72)

(266,00)

Penerimaan Pembiayaan

210.243.896.472,00

210.176.309.411,54

99,97

241.356.037.084,26

(12,89)

Pengeluaran Pembiayaan

12.544.683.447,00

12.174.683.447,00

97,05

197.699.213.025,00

198.001.625.964,54

100,15

241.356.037.084,26

(17,93)

249.519.022.587,30

210.243.896.472,54

18,68

Pembiayaan

Pembiayaan Neto

SiLPA

Tabel di atasmenunjukkan pencapaian target APBD TA 2014 sebagai berikut.


1

Pendapatan TA 2014terealisasi di atas target APBD. Target pendapatan TA 2014 sebesar


Rp1.894.357.861.164,25 sedangkan realisasi pendapatan TA 2014 sebesar Rp1.986.238.994.265,82
atau 104,85% dari anggaran. Pendapatan TA 2014 mengalami peningkatan sebesar
Rp289.869.073.154,01
atau
17,09%
dibandingkan
dengan
TA
2013
sebesar
Rp1.696.369.921.111,81.

Realisasi belanja TA 2014 dibawah pagu anggaran belanja dan transfer. Pagu belanja dan transfer
TA
2014
sebesar
Rp2.092.057.074.189,25
dengan
realisasi
belanja
sebesar
Rp1.934.721.597.643,06 atau 92,48%dari anggaran. Belanja dan transfer TA 2014 mengalami
peningkatan Rp207.239.535.919,53 atau 12,00% dibandingkan dengan TA 2013 sebesar
Rp1.727.482.061.723,53.

Penerimaan Pembiayaan TA 2014 dianggarkan sebesar Rp210.243.896.472,00, sedangkan


realisasinya sebesar Rp210.176.309.411,54 atau 99,97%dari anggaran. Penerimaan pembiayaan TA
Realisasi Pendapatan dan Belanja
2014mengalami penurunanTA
sebesar
17,96%
TA 2013 sebesar Rp241.356.037.084,26.
2012
sd TAdibandingkan
2014

Pengeluaran Pembiayaan TA 2014 dianggarkan sebesar


Rp12.544.683.447,00, sedangkan
1,934,721,597,643.06
1,727,482,061,723.53
realisasinya sebesar Rp12.174.683.447,00
atau 97,05%dari anggaran.
2,000,000,000,000.00
1,518,452,804,792.60

51,500,000,000,000.00
SiLPA TA 2014 dianggarkan sebesar Rp0,00 sedangkan realisasi SiLPA TA 2014 adalah sebesar
Rp249.519.022.587,30 dari anggarannya. SiLPA TA 2014 mengalami peningkatan sebesar
1,000,000,000,000.00
Rp39.275.126.114,76 atau 18,68 % dibanding TA 2013.
500,000,000,000.00

Perkembangantiga tahun terakhir atas ikhtisar realisasi pencapaian target APBD dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut.2012
2013
2014
Gambar
4. Realiasasi Belanja
Pendapatan dan Belanja
Pendapatan

Terdapat peningkatan Pendapatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan
sebesar 12,83%, sedangkan untuk Belanja terdapat rata-rata peningkatan sebesar 12,88%.
B Ikhtisar Perkembangan Realisasi dan Kinerja Keuangan
Perkembangan realisasi dan kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu TA 2014 adalah sebagai
berikut.
Tabel 8. Rincian Laporan Realisasi Anggaran 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Uraian

Laporan Realisasi APBD


Tahun 2014

Tahun 2013

Kenaikan/Penurunan

Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Transfer

672.064.468.248,82

525.207.934.928,81

146.856.533.320,01

27,96

1.311.790.979.017,00

1.169.072.811.483,00

142.718.167.534,00

12,21

Lain-lain Pendapatan yang Sah


Jumlah Pendapatan

2.383.547.000,00

2.089.174.700,00

294.372.300,00

14,09

1.986.238.994.265,82

1.696.369.921.111,81

289.869.073.154,01

17,09

1.418.106.687.153,00

1.305.656.460.927,40

112.450.226.225,60

8,61

305.053.538.410,00

277.377.979.069,00

27.675.559.341,00

9,98

211.055.929.080,06

142.626.513.727,13

68.429.415.352,93

47,98

1.934.721.597.643,06

1.727.482.061.723,53

207.239.535.919,53

12,00

51.517.396.622,76

(31.112.140.611,72)

82.629.537.234,48

(265,59)

Belanja dan Transfer


Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terduga
Transfer
Jumlah

Gambar 5. Kontribusi Peningkatan Pendapatan


505.443.000,00
1.821.108.000,00
(1.315.665.000,00)
Tahun Anggaran
2014
- 2013

Lain-lain Pendapatan yang Sah; 294,372,300.00


Pendapatan Transfer;
142,718,167,534.00
Pendapatan
Asli Daerah; 146,985,772,527.01

Surplus/ (Defisit)

(72,25)

Peningkatan Pendapatan TA2014sebesar Rp289.869.073.154,01ataunaik sebesar17,09% di atas


realisasi Pendapatan TA 2013. Kenaikan pendapatan terjadi pada seluruh komponen pendapatan yang
meliputi : Pendapatan Asli Daerah sebesar 27,96%, Pendapatan Transfer sebesar 12,21%, danLain-lain
Pendapatan yang Sahmeningkat sebesar 14,09%.

Gambar 6. Kontribusi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah


Tahun Anggaran 2014 - 2013

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 60,108,360,244.82

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah


TA 2014dikarenakan
komponenPendapatan
Pendapatan
Pajak Daerah;
89,569,117,820.33 Asli Daerah TA
Pendapatan
Hasil Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
Yang Dipisahkan;
5,011,214,383.86
2014juga mengalami
peningkatan
dari TA
2013antara
lain Pendapatan
Pajak Daerah meningkat
sebesar 22,73%, Pendapatan
Hasil Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan meningkat 41,52%
Pendapatan
Retribusi Daerah;
7,702,919,922.00
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah meningkat sebesar 56,23%kecuali Pendapatan
Retribusi Daerah menurun sebesar 62,49%.

Gambar 7. Kontribusi Peningkatan Pendapatan Transfer


Tahun Anggaran 2014 - 2013
Dana Bagi Hasil Pajak; 3,280,629,260.00

Peningkatan Pendapatan Transfer TA 2014 dikarenakankomponen Pendapatan Transfer juga


DanaDana
Bagi Penyesuaian;
Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam); 27,728,301,794.00
15,483,446,000.00
mengalami peningkatan
dariTA 2013
yaitu antara lain Dana Bagi hasil bukan pajak (Sumber daya
Dana Alokasi Khusus; 2,339,690,000.00
alam) meningkat sebesar 161,41%, Dana Alokasi Umum meningkat sebesar 11,75%, Dana Alokasi
Dana Alokasi Umum; 100,447,359,000.00
Khusus meningkat sebesar 4,54% dan Dana penyesuaian juga meningkat sebesar 8,08%, Sedangkan
untuk Pendapatan Dana bagi hasil pajak menurun sebesar 6,08%.

Gambar 8. Kontribusi Peningkatan Penyerapan Belanja


Tahun Anggaran 2014 - 2013

TRANSFER; 68,429,415,352.93
BELANJA OPERASI; 112,450,226,225.60

BELANJABelanja
TAK TERDUGA;
1,315,665,000.00
Peningkatan realisasi
Daerah TA
2014 sebesar Rp207.239.535.919,53 atau naik sebesar
BELANJA MODAL; 27,675,559,341.00
12,00% di atas realisasi Belanja Daerah TA 2013. Kenaikan BelanjaDaerah terjadi pada Belanja
Operasi yang naik sebesar 8,61%,Belanja Modal naik sebesar 9,98% dan Belanja Transfer naik sebesar
47,98%, sedangkan Belanja Tidak Terduga turun sebesar 72,25%.

Gambar 9. Kontribusi Peningkatan Belanja Operasi


Tahun Anggaran 2014 - 2013
Belanja Bantuan Keuangan; 9,432,621,513.00
Belanja
Pegawai; 30,060,957,928.60
Belanja Hibah;
16,275,152,500.00

Peningkatan Penyerapan BelanjaOperasi TA 2014 dikarenakankomponenBelanja Operasi juga


mengalami peningkatan dariTA
yaitu56,681,494,284.00
antara lain Belanja Pegawai meningkat sebesar 5,81%,
Belanja2013
Barang;
Belanja Barang dan Jasa meningkat sebesar 10,06%, Belanja Hibah meningkat sebesar 7,77% dan
Belanja Bantuan Keuangan juga meningkat sebesar 60,36%.

Peralatan dan Mesin; 16,623,616,182.00


Jalan Irigasi dan Jaringan; 66,821,989,251.00
Gedung dan Bangunan; 19,096,688,938.00

Peningk
atan Penyerapan BelanjaModal TA 2014 dikarenakanterdapat komponenBelanja Modalyang
mengalami peningkatan dariTA 2013 yaitu Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan yang meningkat
sebesar 43,46%, sedangkan seluruh belanja modal lainnya mengalami penurunan yaitu Belanja modal
tanah sebesar 86,32%, Belanja modal peralatan dan mesin sebesar 28,29%, Belanja modal gedung dan
bangunan sebesar 32,29% dan Belanja modal aset tetap lainnya yang juga menurun sebesar 46,29%.

BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
A Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas pelaporan adalah Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pembentukan Provinsi
Bengkulu ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967
(Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor
2828). Domisili kantor Pemerintah Provinsi Bengkulu berada di Jalan
Pembangunan Nomor 1 Padang Harapan, Bengkulu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu pada TA 2014 menjalankan kegiatan pemerintahan
umum dan pembangunan dengan struktur organisasi sebagai berikut.
Tabel 9. Nama Satuan Kerja Pemerintah Provinsi Bengkulu
No

Kode

Nama Satuan Kerja

1.

1.01.01

Dinas Pendidikan Nasional

2.

1.02.01

Dinas Kesehatan

3.

1.02.02

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Yunus

4.

1.02.03

Rumah Sakit Kesehatan Jiwa Soeprapto

5.

1.03.01

Dinas Pekerjaan Umum

6.

1.06.01

Badan Perencanaan dan Pembangunan

7.

1.07.01

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

No

Kode

Nama Satuan Kerja

8.

1.08.01

Badan Lingkungan Hidup

9.

1.11.01

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10.

1.13.01

Dinas Kesejahteraan Sosial

11.

1.13.02

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

12.

1.14.01

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

13.

1.15.01

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

14.

1.16.01

Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah

15.

1.17.01

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

16.

1.18.01

Dinas Pemuda dan Olahraga

17.

1.19.01

Badan Kesbangpol dan Perlindungan Masyarakat

18.

1.19.03

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

19.

1.20.01

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

20.

1.20.02

KDH/Wakil KDH

21.

1.20.03

Sekretariat Daerah

22.

1.20.04

Sekretariat DPRD

23.

1.20.06

Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik

24.

1.20.07

Inspektorat

25.

1.20.08

Kantor Perwakilan

26.

1.20.11

Dinas Pendapatan Daerah

27.

1.20.12

Badan Pendidikan dan Pelatihan

28.

1.20.14

Badan Kepegawaian Daerah

29.

1.20.15

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

30.

1.20.16

Sekretariat Korpri

31.

1.21.01

Badan Ketahanan Pangan

32.

1.22.01

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

No

Kode

Nama Satuan Kerja

33.

1.25.03

Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

34.

1.26.01

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

35.

2.01.01

Dinas Pertanian

36.

2.01.02

Dinas Perkebunan

37.

2.01.03

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

38.

2.01.06

Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan

39.

2.02.01

Dinas Kehutanan

40.

2.03.01

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

41.

2.05.01

Dinas Kelautan dan Perikanan

Sumber dana untuk menjalankan aktivitas pemerintah Provinsi Bengkulu berasal


dari Pendapatan Asli Daerah dan Transfer dari Pemerintah Pusat berupa Dana
Perimbangan, antara lain berupa Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dari PBB,
BPHTB, PPh dan SDA serta Pendapatan Lain-Lain yang Sah. Penggunaan dana
tersebut adalah untuk Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan
pembiayaan serta distribusi/ bagi hasil pendapatan ke kabupaten/kota.
Penyusunanlaporan keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu TA 2014 dilakukan
oleh Bagian Akuntansi Biro Pengelolaan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Bengkulu dengan cara konsolidasi dan rekonsiliasi dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada.
Sistem penyusunan, penatausahaan pelaksanaan APBD dan APBD Perubahan
Pemerintah Provinsi Bengkulu berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
B Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
1

Asumsi Dasar
Penyusunan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk tahun yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2014 berdasarkan asumsi:
a

Pemerintah Provinsi Bengkulu merupakan organisasi yang mandiri dan menjadi pusat
pertanggungjawaban yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau sebagai Entitas Pelaporan, sedangkan
Dinas/Badan/Instansi/Kantor merupakan entitas akuntansi.

Pemerintah Provinsi Bengkulu akan berlanjut keberadaannya atau berkesinambungan.

Keterukuran dalam satuan uang, bahwa setiap kejadian dan transaksi dapat dinilai dengan
satuan uang.

Pertimbangan Pemilihan Kebijakan Akuntansi


Kebijakan akuntansi Pemerintah Provinsi Bengkulu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor
31 Tahun 2012. Adapun prinsip-prinsip akuntansi, pengakuan dan pengukuran yang diterapkan
dalam rangka penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a

Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan adalah basis kas untuk pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas
serta basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Daerah (Kas Umum Daerah
meliputi Kas Daerah di Rekening Giro PT Bank Bengkulu dengan nomor rekening
001.01.01.0019-8, Kas pada BLUD RSUD Dr. M. Yunus Bengkuludan RSKJSoeprapto.
Akuntansi pendapatan diterapkan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluarannya).

Pengakuan Belanja
1

Belanja Operasi di PPKD diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah.

Belanja Operasi di SKPD yang menggunakan uang persediaan diakui pada saat
pertanggungjawaban belanja terkait oleh pengguna anggaran.

Belanja Operasi di SKPD yang menggunakan mekanisme LS diakui pada saat kas
dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah.

Pengembalian atas belanja yang sifatnya normal dan berulang pada periode berjalan maupun
pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurangan belanja.

Koreksi dan pengembalian atas belanja yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) dan
terjadi pada periode berjalan dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama.

Koreksi dan pengembalian belanja yang sifatnya tidak berulang diperiode sebelumnya
dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada periode ditemukannya koreksi dan
pengembalian tersebut.

Pengakuan Investasi
Pengeluaran kas diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria:
1

Kemungkinan manfaat ekonomis dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan
datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah.

Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Penggunaan metode penilaian investasi didasarkan pada kriteria sebagai berikut.

Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.

Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh
yang signifikan menggunakan metode ekuitas.

Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.

Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.

Pengakuan aset tetap


Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
1

Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak untuk dijual dan
dibagikan kepada pihak lain.

Batas kapitalisasi untuk klasifikasi Peralatan dan Mesin ditetapkan Rp500.000,00 (lima ratus
ribu rupiah) per unit aset.

Batas kapitalisasi untuk klasifikasi Gedung dan Bangunan ditetapkan Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah).

Batas kapitalisasi untuk Aset Tidak Berwujud ditetapkan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

Batas kapitalisasi atas pemeliharaan barang/aset ditetapkan Rp10.000.000,00 (sepuluhjuta


rupiah).

Batas kapitalisasi mulai berlaku untuk pengeluaran belanja tahun 2012.

Nilai aset berwujud dicatat sesuai nilai perolehan dalam hal ini sebesar nilai kontrak untuk
pekerjaan yang telah selesai 100%. Sedangkan untuk aset dalam pengerjaan dicatat sebesar
jumlah realisasi pembayaran. Aset tetap belum dilakukan penyusutan.
f

Kebijakan Kapitalisasi Pengeluaran


Pengeluaran belanja pemeliharaan akan dikapitalisasikan menjadi aset tetap jika memenuhi
seluruh kriteria sebagai berikut.
1

2
3

Manfaat ekonomis atas barang/aset


ekonomisnya/efisiensi.
Bertambah umur ekonomisnya.
Bertambah volumenya.

Bertambah kapasitas produksinya.

tetap

yang

dipelihara

bertambah

nilai

Pengakuan Belanja Transfer


Belanja transfer diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Daerah.

Pengakuan Pembiayaan
a

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Daerah kecuali
untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran.

b
i

Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah.

Pengakuan Piutang
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih yaitu peristiwa yang timbul dari pemberian
pinjaman, penjualan, kemitraan dan pemberian fasilitasi/jasa dapat diakui sebagai piutang dan
dicatat sebagai aset di neraca, apabila memenuhi kriteria:
1
2
3
4

Harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas.
Jumlah piutang dapat diukur.
Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan.
Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.

Kebijakan penyisihan piutang dilakukan dengan membuat daftar umur piutang dengan
perhitungan sebagai berikut.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
j

Umur piutang 0 sampai dengan 2 tahun disisihkan sebesar 0%.


Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun disisihkan sebesar 5%.
Umur piutang lebih dari 3 tahun sampai dengan 4 tahun disisihkan sebesar 10%.
Umur piutang lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun disisihkan sebesar 20%.
Umur piutang lebih dari 5 tahun sampai dengan 6 tahun disisihkan sebesar 30%.
Umur piutang lebih dari 6 tahun sampai dengan 7 tahun disisihkan sebesar 40%.
Umur piutang lebih dari 7 tahun sampai dengan 8 tahun disisihkan sebesar 60%.
Umur piutang lebih dari 8 tahun sampai dengan 10 thn disisihkan sebesar 80%.
Umur piutang lebih dari 10 tahun disisihkan sebesar 100%.

Pengakuan Persediaan
1

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal.

Pada akhir periode akutansi, persediaan dicatat berdasarkan laporan hasil inventarisasi fisik
(stock opname) yang dilakukan oleh SKPD.

Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui pada saat pinjaman diterima dan atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban
dapat timbul dari :
1

Transaksi dengan pertukaran.

Transaksi tanpa pertukaran sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan belum
lunas dibayar sampai dengan tanggal pelaporan.

Kejadian yang berkaitan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Kejadian yang diakui Pemerintah Provinsi Bengkulu.

C Basis Pengukuran
Keuangan

yang

Digunakan

Dalam

Penyusunan

Laporan

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu TA 2014 didasarkan


pada nilai uang rupiah. Ini berarti setiap kegiatan yang dilaksanakan harus dapat
dinilai dengan uang. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan digunakan nilai mata

uang asing, maka ketika penyusunan laporan keuangan harus dikonversikan


menjadi rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal Neraca. Dari pelaksanaan APBD TA 2014 seluruh kegiatan telah dinilai
dengan rupiah, tidak terdapat kegiatan yang pelaksanaannya dengan mata uang
asing.
D Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada
dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu TA 2014 belum
sepenuhnya menerapkan kebijakan akuntansi sesuai SAP. Beberapa kebijakan
akuntansi dan penyajian laporan keuangan yang belum sesuai SAP sebagai
berikut.
1

Penyusutan Aset Tetap.

Aset Lain-lain seperti Tagihan Penjualan Angsuran dan sebagian Tagihan TGR
Daerah belum disajikan kedalam aset lancar untuk bagian yang jatuh tempo
satu tahun mendatang.

BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)


1

PENDAPATAN
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode yang bersangkutan. Penjelasan pos-pos pendapatan didasarkan pada jenis pendapatan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Pendapatan Tahun Anggaran (TA)
2014sebesarRp1.894.357.861.164,25 dengan realisasisampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.986.238.994.265,82atau104,85%. Realisasi Pendapatan TA 2014tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp289.869.073.154,01 atau 17,09% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan TA 2013
sebesar Rp1.696.369.921.111,81.
Realisasi Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp672.064.468.248,82 atau 110,36%, Pendapatan Transfer sebesar Rp1.311.790.979.017,00
atau102,25%, danLain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp2.383.547.000,00 atau 95,11%.
Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan adalah sebagai berikut:
1

Pendapatan Asli Daerah (PAD)


PAD merupakan pendapatanPendapatan
daerah yang bertujuan
untuk memberikan keleluasaan kepada daerah
Asli Daerah
dalam menggali potensi Tpendanaan
dalam
pelaksanaan
otonomi daerah sebagai perwujudan asas
ahun Anggaran 2012 - 2014
desentralisasi.
Pemerintah
Provinsi Bengkulu menganggarkan PAD TA672,193,707,455.82
2014sebesar Rp608.982.474.365,25
800,000,000,000.00
525,207,934,928.81
dengan realisasi sampai dengan 31 Desember
2014sebesar Rp672.064.468.248,82 atau
600,000,000,000.00
110,36%.Realisasi PAD TA 2014tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp146.856.533.320,01
400,000,000,000.00
atau
27,96% dibandingkan dengan realisasi PAD TA 2013 sebesar Rp525.207.934.928,81.
200,000,000,000.00
Realisasi
PAD selama TA 2012 hingga TA 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
-

Gambar 11. Realisasi Pendapatan Asli Daerah


2013
2014

483,768,274,997.19
2012

Dari gambar diatas, terdapat trend peningkatan PADdalam kurun waktu tiga tahun terakhir
dengan rata-rata peningkatan sebesar 18,26%.Hal ini disebabkan karena seluruh sumber PAD

memberikan kontribusi peningkatandari tahun sebelumnya yang meliputiPendapatan Pajak


Daerah sebesar Rp89.569.117.820,33 atau 22,73%, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan sebesar Rp5.011.214.383,86 atau 41,52% dan Lain-lain PAD yang Sah
sebesar Rp59.977.121.037,82 atau56,23%. Sedangkan terhadap Pendapatan Retribusi Daerah
mengalami penurunan sebesar Rp7.700.919.922,00 atau 62,48%.Penurunan Pendapatan Retribusi
Daerah disebabkan karena Pendapatan RSKJ Soeprapto yang sebelumnya sebagai pendapatan
retribusi di TA 2013 diklasifikasikan kedalam Lain-lain PAD yang sah dari Pendapatan BLUD.
Lebih lanjut penjelasan mengenai rincian realisasi PAD TA 2014disampaikan sebagai berikut.

Pendapatan Pajak Daerah


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah Pasal 1 ayat (10)Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Pendapatan Pajak DaerahTA 2014 sebesar
Rp458.737.536.346,00dengan realisasisampai dengan 31 Desember 2014sebesar
Rp483.711.050.510,33 atau 105,44%.
Rincian Pendapatan Pajak Daerah TA 2014 dan TA 2013adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Rincian Pendapatan Pajak Daerah TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Jenis Pajak Daerah

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Kenaikan
%

Realisasi 2013

1.

Pajak Kendaraan Bermotor

145.766.827.425,00

154.415.048.500,00

105,93

143.333.492.500,00

7,73

2.

Bea Balik Nama Kend Bermotor

159.985.370.105,00

165.927.552.000,00

103,71

158.558.345.000,00

4,65

3.

Pajak Bahan Bakar Kend Bermotor

90.502.218.816,00

105.860.319.851,33

116,97

86.229.807.767,00

22,77

4.

Pajak Air Permukaan

5.

Pajak Rokok
Jumlah

6.483.120.000,00

4.469.478.107,00

68,94

6.020.287.423,00

(25,76)

56.000.000.000,00

53.038.652.052,00

94,71

458.737.536.346,00

483.711.050.510,33

105,44

394.141.932.690,00

22,73

Pencapaian Pendapatan Pajak Daerah TA 2014melampauitarget yang ditetapkan hingga


mencapai105,44% dari anggaran yang ditetapkan.Realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA
2014tersebut juga mengalami peningkatan sebesar Rp89.569.117.820,33 atau 22,73%
dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2013 sebesar
Rp394.141.932.690,00. Peningkatan tersebutterjadi pada hampir keseluruhanjenis
pendapatan pajak daerah.

Pendapatan Retribusi Daerah


Retribusi Daerah yang merupakan salah satu sumber PAD, adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan baik yang
bersifat pelayanan jasa umum, pelayanan jasa usaha dan perizinan tertentu.

Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Pendapatan Retribusi DaerahTA


2014sebesar Rp4.214.527.428,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014
sebesar Rp4.625.282.039,00 atau 109,75%.Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2014
mengalami penurunan sebesar Rp7.700.919.922,00 atau 62,48% dibandingkan dengan
realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2013 sebesar Rp12.326.201.961,00.
Rincian Pendapatan Retribusi Daerah TA 2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 11. Rincian Pendapatan Retribusi Daerah TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No
.

Jasa Retribusi Daerah

1.

Retribusi Jasa Umum

2.

Retribusi Jasa Usaha

3.

Retribusi Perizinan Tertentu

Anggaran 2014
84.871.014,00
4.118.656.414,00

Jumlah

Realisasi 2014
108.409.234,00
4.514.002.805,00

11.000.000,00
4.214.527.428,00

2.870.000,00
4.625.282.039,00

Kenaikan
%

Realisasi 2013

127,73

8.738.786.776,00

109,55

3.576.938.185,00

26,20

10.477.000,00

(72,61)

12.326.201.961,00

(39,59)

26,09
109,75

(98,76)

Penjelasan lebih lanjut mengenai rincian realisasi per jenis layanan Pendapatan Retribusi
Daerah TA 2014 adalah sebagai berikut.
1

Retribusi Jasa Umum


Subjek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum. Adapun obyeknya adalah pelayanan
yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Retribusi Jasa UmumTA 2014 sebesar
Rp84.871.014,00dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp108.409.234,00 atau 127,73%. Realisasi Retribusi Jasa Umum TA 2014tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp8.630.377.542,00 atau 98,76% dibandingkan dengan
realisasi Retribusi Jasa Umum TA 2013 sebesar Rp8.738.786.776,00
Rincian Retribusi Jasa Umum TA 2014 dan TA 2013adalah sebagai berikut.
Tabel 12. Rincian Retribusi Jasa Umum TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No
.

Retribusi Jasa Umum

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan %

1.

Retribusi Pelayanan Kesehatan

9.000.000,00

2.285.000,00

25,39

8.641.388.694,0
0

(99,97)

2.

Ret. Penggantian Biaya Cetak Peta

4.217.082,00

4.217.000,00

100,00

4.217.082,00

(0,00)

3.

Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

70.362.050,00

72.992.250,00

103,74

93.181.000,00

(21,67)

4.

Retribusi Pelayanan Pendidikan

1.291.882,00

5.

Jasa Sertifikasi Benih

28.914.984,00

127,73

8.738.786.776,0
0

(98,76)

Jumlah

84.871.014,00

108.409.234,00

Rincian Retribusi Jasa Umum diuraikan lebih lanjut dalam Lampiran 1.

Retribusi Jasa Usaha


Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha, sedangkan yang menjadi obyeknya
adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip
komersial yang meliputi:
a

pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum


dimanfaatkan secara optimal; dan/atau

pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh
pihak swasta.

Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Retribusi Jasa UsahaTA 2014 sebesar


Rp4.118.656.414,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp4.514.002.805,00atau 109,60%. Realisasi Retribusi Jasa Usaha TA 2014 tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp935.064.620,00 atau 26,20% dibandingkan dengan
realisasi Retribusi Jasa Usaha TA 2013 sebesar Rp3.576.938.185,00.
Rincian Retribusi Jasa Usaha TA 2014 dan TA 2013adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Rincian Retribusi Jasa Usaha TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Retribusi Jasa Usaha

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenai
kan %

1.

Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah

1.359.063.303,00

2.314.734.213,00

170,32

1.738.066.735,00

33,18

2.

Ret. Tmpt Penginapan/Pesanggrahan

1.530.252.432,00

1.072.733.200,00

70,10

990.067.500,00

8,35

4.

Ret. Pelayanan Kepelabuhan

121.100.000,00

135.917.000,00

112,24

120.847.250,00

12,47

5.

Ret. Tmpt Rekreasi dan Olahraga

243.190.081,00

143.301.000,00

58,93

75.195.000,00

90,57

6.

Ret. Penjualan Produksi Usaha Daerah

865.050.598,00

847.317.392,00

97,95

652.761.700,00

29,81

4.118.656.414,00

4.514.002.805,00

109,60

3.576.938.185,00

26,20

Jumlah

Rincian Retribusi Jasa Usaha diuraikan lebih lanjut dalam Lampiran 2.


3

Retribusi Perizinan Tertentu


Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
izin tertentu dari pemerintah daerah. Sedangkan objeknya adalah kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas
kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana dan
prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Retribusi Perizinan Tertentu TA 2014
sebesar Rp11.000.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp2.870.000,00 atau 26,09%. Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu TA 2014tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp7.607.000,00 atau 72,61% dibandingkan dengan
realisasi Retribusi Perizinan Tertentu TA 2013 sebesar Rp10.477.000,00.

Rincian Retribusi Perizinan Tertentu TA 2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 14. Rincian Retribusi Perizinan Tertentu TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Retribusi Perizinan Tertentu

Kenaikan
%

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

11.000.000,00

1.750.000,00

15,91

2.275.000,00

(23,07)

1.

Retribusi Izin Trayek

2.

Retribusi Izin Pemanfaatan Hasil Hutan

300.000,00

(100,00)

3.

Retribusi Pelayanan dan


PerizinanUsaha Perikanan

1.120.000,00

7.902.000,00

(85,62)

11.000.000,0
0

2.870.000,00

26,09

10.477.000,0
0

(72,61)

Jumlah

Rincian Retribusi Perizinan Tertentu diuraikan lebih lanjut dalamLampiran 3.

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


PendapatanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkandiperoleh dari bagian laba
atas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daeraholeh pemerintah daerah. Pemerintah
Provinsi Bengkulu menganggarkanPendapatanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
DipisahkanTA 2014sebesar Rp16.652.096.483,37dengan realisasi sampai dengan 31
Desember 2014sebesar Rp17.080.375.706,79 atau 102,57%.
Rincian Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2014 dan TA
2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 15.Rincian Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2014
dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

Anggaran 2014

Realisasi 2014

16.550.336.483,37

16.550.336.483,79

Realisasi 2013

Kenaikan %

1.

PT Bank Bengkulu

2.

PT Sarana Mandiri Mukti

24.000.000,00

3.

PT Bengkulu Mandiri

55.000.000,00

4.

PT Askrida

7.760.000,00

11.378.386,00

146,63

9.477.876,00

20,05

5.

PD Bimex

15.000.000,00

15.000.000,00

(100,00)

16.652.096.483,37

17.080.375.706,79

102,57

12.069.161.322,93

41,52

Jumlah

100,00

12.044.683.446,93

37,41

518.660.837,00 2,161.09

Realisasi PendapatanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2014


tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp5.011.214.383,86atau 41,52%dibandingkan
dengan realisasi PendapatanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2013
sebesar Rp12.069.161.322,93.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan bersumber dari
penerimaan dividen PT Bank Bengkulu, PT. Sarana Mandiri Mukti dan PT Askrida.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Lain-lain PAD yang Sah TA 2014 sebesar
Rp129.378.314.107,88dengan realisasisampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp166.647.759.992,70atau128,81%.Realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2014 tersebut

mengalami peningkatan sebesar Rp59.977.121.037,82atau 56,23% dibandingkan dengan


realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2013 sebesar Rp106.670.638.954,88.
Kenaikan Lain-lain PAD yang Sah tersebut diantaranya terdapat pada hampir keseluruhan
pos pendapatan diantaranya dari Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar
164,47%, Pendapatan Bunga yang meningkat sebesar 84,39%, Tuntutan ganti rugi yang
meningkat sebesar 224,06%,Pendapatan Denda Pajak yang meningkat sebesar 28,17%,dan
Pendapatan dari BLUD meningkat sebesar 70,00%.
Rincian Lain-lain PAD yang Sah TA 2014 dan TA 2013adalah sebagai berikut.
Tabel 16.Rincian Lain-lain PAD yang Sah TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak


Dipisahkan

2.

Jasa Giro

12.075.087.037,88

3.

Pendapatan Bunga

8.620.833.337,00

4.

Tuntutan Ganti Rugi

11.610.000,00

5.

Pendapatan Denda Pajak

6.

Pendapatan Denda Retribusi

7.

Pendapatan dari Penyelenggaraan dan


Pendidikan Pelatihan

8.

Pendapatan BLUD
Jumlah

Anggaran 2014

Realisasi 2014

4.253.144.407,00

9.698.106.570,77

Realisasi 2013

Kenaikan
%

228,02

3.666.945.997,00

164,47

7.691.373.496,09

63,70

12.075.087.037,88

(36,30)

15.895.833.335,00

184,39

8.620.833.337,00

84,39

40.863.600,00

351,97

12.610.000,00

224,06

3.470.239.525,00

4.447.693.100,00

128,17

3.470.239.525,00

28,17

131.000,00

(100,00)

8.286.300.000,00

5.869.140.000,00

70,83

6.467.050.000,00

(9,25)

92.661.099.801,00

123.004.749.890,84

132,75

72.357.742.058,00

70,00

129.378.314.107,88

166.647.759.992,70

128,81

106.670.638.954,88

56,23

Penjelasan lebih lanjut realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2014, antara lain sebagai
berikut.
a

Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanHasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak
Dipisahkan TA 2014 sebesar Rp4.253.144.407,00 dengan realisasi sampai dengan 31
Desember 2014 sebesar Rp9.698.106.570,77 atau 228,02%. Hasil Penjualan Aset
Daerah yang Tidak Dipisahkan TA 2014 tersebut berupa penerimaan lain-lain dan
mengalami peningkatan sebesar Rp6.031.160.573,77 atau 164,47% dibandingkan
dengan realisasi Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan TA 2013 sebesar
Rp3.666.945.997,00.

Jasa Giro
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanJasa Giro TA2014 sebesar
Rp12.075.087.037,88 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp7.691.373.496,09 atau 63,70%.
Realisasi Jasa Giro TA 2014 tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp4.383.713.541,79 atau 36,30% dibandingkan dengan realisasi Jasa Giro TA 2013
sebesar Rp12.075.087.037,88.

Pendapatan Bunga
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanPendapatan Bunga TA 2014 sebesar
Rp8.620.833.337,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp15.895.833.335,00 atau 184,39%.
Realisasi Pendapatan Bunga TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp7.274.999.998,00 atau 84,39% dibandingkan dengan realisasi Jasa Giro TA 2013
sebesar Rp8.620.833.337,00.

Tuntutan Ganti Rugi


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanTuntutan Ganti Rugi TA 2014 sebesar
Rp11.610.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp40.863.600,00 atau 351,97%.
Realisasi Pendapatan Tuntutan Ganti RugiTA 2014 tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp28.253.600,00 atau 224,06% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan
Tuntutan Ganti RugiTA 2013 sebesar Rp12.610.000,00.

Pendapatan Denda Pajak


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanPendapatan Denda Pajak TA 2014
sebesar Rp3.470.239.525,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp4.447.693.100,00 atau 128,17%.
Realisasi Pendapatan Denda Pajak TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp977.453.575,00 atau 28,17% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Denda Pajak
TA 2013 sebesar Rp3.470.239.525,00.

Pendapatan Denda Retribusi


Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak menganggarkanPendapatan dari Denda
RetribusiTA 2014 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Nihil.

Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanPendapatan dari Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan TA 2014 sebesar Rp8.286.300.000,00 dengan realisasi sampai
dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp5.869.140.000,00 atau 70,83%.
Realisasi Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan TA 2014 tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp597.910.000,00 atau 9,25% dibandingkan dengan
realisasi Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan TA 2013 sebesar
Rp6.467.050.000,00.

Pendapatan BLUD
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanPendapatan BLUD TA 2014 sebesar
Rp92.661.099.801,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp123.004.749.890,84atau 132,75%.
Realisasi Pendapatan BLUD TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp50.647.007.832,84 atau 70,00% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan BLUD
TA 2013 sebesar Rp72.357.742.058,00.

Rincian Pendapatan BLUD dari RSUD Dr. M. Yunus dan BLUD dari RSKJ Soeprapto
TA 2014 dan TA 2013 diuraikan lebih lanjut dalamLampiran 4.

Pendapatan Transfer (Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan)


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Pendapatan Transfer adalah penerimaan dari Pemerintah Pusatkepada Pemerintah
Daerah dalam bentuk DanaPerimbangan, yaitu penerimaan dari bagian daerah yangbersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk
mendanaikebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi,yang bertujuan untuk
menciptakan keseimbangan keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Pasal 10, DanaPerimbangan terdiri
Pendapatan
Transfer
dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana
AlokasiUmum
(DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Tahun Anggaran 2012 - 2014
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Pendapatan Transfer TA 2014
1,311,790,979,017.00
sebesarRp1.282.869.386.799,00dengan realisasi
sampai dengan
31 Desember 2014 sebesar
1,169,072,811,483.00
1,500,000,000,000.001,076,080,065,252.00
Rp1.311.790.979.017,00atau 102,25%.
1,000,000,000,000.00
Realisasi
Pendapatan Transfer TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp142.718.167.534,00
atau 12,21% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Transfer TA 2013
500,000,000,000.00
sebesar Rp1.169.072.811.483,00.Realisasi Pendapatan Transfer selama TA 2012 hingga TA 2014
dapat dilihat pada gambar berikut.
2012

2013

2014

Gambar
12. Realisasi Pendapatan Transfer

Dari gambar di atas, terdapat trend peningkatan Pendapatan Transferdalam kurun waktu tiga
tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 10,42%.Rincian Pendapatan Transfer TA
2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 17.Rincian Pendapatan Transfer TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No
.

Pendapatan Transfer

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan %

1.

Dana Bagi Hasil Pajak

45.565.620.847,00

50.653.057.199,00

111,17

53.933.686.459,00

(6,08)

2.

Dana Bagi Hasil Bukan

21.574.048.952,00

44.907.411.318,00

208,15

17.179.109.524,00

161,41

Pajak
3.

Dana Alokasi Umum

955.095.187.000,00

955.095.187.000,00

100,00

4.

Dana Alokasi Khusus

5.

Dana Penyesuaian
Jumlah

1.282.869.386.799,00

854.647.828.000,00

11,75

53.927.020.000,00

53.927.020.000,00

206.707.510.000,00

207.208.303.500,00

100,00

51.587.330.000,00

4,54

100,24

191.724.857.500,00

1.311.790.979.017,00

8,08

102,25

1.169.072.811.483,00

12,21

Lebih lanjut penjelasan mengenai rincian realisasi Pendapatan Transfer disampaikan berikut ini.

Dana Bagi Hasil Pajak


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanDana Bagi Hasil (DBH)
Pajak TA 2014sebesar Rp45.565.620.847,00 dengan realisasi sampai
dengan31 Desember 2014 sebesar Rp50.653.057.199,00 atau 111,17%.
Realisasi DBH Pajak TA 2014 tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp3.280.629.260,00 atau 6,08% dibandingkan dengan realisasi DBH
PajakTA 2013 sebesar Rp53.933.686.459,00.
DBH Pajak tersebut terdiri atas DBH Pajak Bumi Bangunan (PBB), dan
DBH Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29.Rincian DBH Pajak TA
2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 18.Rincian DBH Pajak TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Dana Bagi Hasil Pajak

Realisasi 2014

Realisasi 2013

1.

Pajak Bumi dan Bangunan

18.844.360.447,00

21.886.072.578,00

13,26

4.003.067.388,00

446,73

2.

Pajak Penghasilan (PPh)Pasal 25


dan Pasal 29

26.721.260.400,00

28.766.984.621,00

88,49

21.094.353.877,00

36,37

3.

Pajak Pertambangan Gas Bumi

28.836.265.194,00

(100,00)

45.565.620.847,00

50.653.057.199,00

111,17

53.933.686.459,00

(6,08)

Jumlah

Anggaran 2014

Kenaikan
%

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanDBH Bukan Pajak/Sumber
Daya Alam (SDA)TA 2014 sebesar Rp21.574.048.952,00 dengan realisasi
sampai dengan 31 Desember 2014sebesar Rp44.907.411.318,00 atau
208,15%. Realisasi DBH Bukan Pajak/SDATA 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp27.728.301.794,00 atau 161,41% dibandingkan
dengan
realisasi
DBH
Bukan
Pajak/SDA
TA
2013
sebesar
Rp17.179.109.524,00.
DBH Bukan Pajak/SDA tersebut terdiri atasBagi Hasildari Provisi Sumber
Daya Hutan, Iuran Tetap (land-rent) danIuran Eksplorasidan Eksploitasi
(royalti). Rincian DBH Bukan Pajak/SDATA 2014 dan TA 2013 adalah
sebagai berikut.
Tabel 19.Rincian DBH Bukan Pajak/SDA TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

1. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan

Anggaran 2014
26.463.790,00

Realisasi 2014
85.805.415,00

%
324,24

Realisasi 2013
79.060.801,00

Kenaikan %
8,53

2. Bagi Hasil Iuran Tetap (Land-rent)


3. Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan
Eksploitasi (Royalti)
Jumlah

1.045.828.004,00

1.897.969.069,00

181,48

598.291.565,00

20.501.757.158,00

42.923.636.834,00

209,37

16.501.757.158,00

21.574.048.952,00

44.907.411.318,00

208,15

17.179.109.524,00

217,23
160,12
161,41

Dana Alokasi Umum


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkanDana Alokasi Umum (DAU)selama TA
2014 sebesar Rp955.095.187.000,00dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014
sebesar Rp955.095.187.000,00 atau 100,00%.Realisasi DAU TA 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp100.447.359.000,00 atau 11,75% dibandingkan dengan realisasi
DAU TA 2013 sebesar Rp854.647.828.000,00.

Dana Alokasi Khusus


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2014
sebesar Rp53.927.020.000,00 dengan realisasi sampai dengan31 Desember 2014 sebesar
Rp53.927.020.000,00 atau 100,00%.Realisasi DAK TA 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp2.339.690.000,00 atau 4,54% dibandingkan dengan realisasi DAK
TA 2013 sebesar Rp51.587.330.000,00.

Dana Penyesuaian
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Dana PenyesuaianTA 2014 sebesar
Rp206.707.510.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp207.208.303.500,00 atau 100,24%.Realisasi Dana Penyesuaian TA 2013 tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp15.483.446.000,00 atau 8,08% dibandingkan dengan
realisasi Dana Penyesuaian TA 2013 sebesar Rp191.724.857.500,00.
Dana Penyesuaian tersebut terdiri atas Dana Kesejahteraan Guru PNSD dan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Rincian Dana PenyesuaianTA 2014 dan TA 2013 adalah
sebagai berikut.
Tabel 20.Rincian Dana PenyesuaianTA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No
.

Dana Penyesuaian

1.

Dana Kesejahteraan Guru


PNSD

2.

Dana BOS

3.

DID
Jumlah

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaika
n%

42.188.000,00

62.250.000,00

(32,23)

204.707.510.000,0
0

205.166.115.500,00

100,22

191.662.607.500,00

7,05

2.000.000.000,00

2.000.000.000,00

100,00

206.707.510.000,0
0

207.208.303.500,00

100,24

191.724.857.500,00

8,08

Lain-Lain Pendapatan yang Sah


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2014 sebesar
Rp2.506.000.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar

Lain-lain pendapatan yang sah


Tahun Anggaran 2012 - 2014
2,677,055,010.00
Rp2.383.547.000,00 atau
95,11%. Realisasi Lain-Lain Pendapatan
yang Sah TA 2014 tersebut
2,089,174,700.002,383,547,000.00
3,000,000,000.00
mengalami peningkatan sebesar Rp294.372.300,00 atau 14,09% dibandingkan dengan realisasi
2,000,000,000.00
Lain-Lain
Pendapatan yang Sah TA 2013 sebesar Rp2.089.174.700,00.Realisasi Lain-Lain
Pendapatan
yang Sah selama TA 2012 hingga TA 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
1,000,000,000.00
- Gambar 13. Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah
2012
2013
2014

Dari gambar di atas, trend penurunanLain-Lain Pendapatan yang Sah dalam kurun waktu tiga
tahun terakhir dengan rata-rata penurunan sebesar 3,93%.Rincian Lain-Lain Pendapatan yang Sah
TA 2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 21.Rincian Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Lain-lain Pendapatan yang Sah

1.

Sumbangan Pihak Ketiga Dinas ESDM

2.

Sumbangan Pihak Ketiga Dispenda

3.

Sumbangan Pihak Ketiga Dishubkominfo


Jumlah

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Kenaikan
%

Realisasi 2013

500.000.000,00

200.000.000,00

40,00

2.006.000.000,00

2.182.547.000,00

108,80

2.060.256.700,00

5,94

1.000.000,00

28.918.000,00

(96,54)

2.506.000.000,00

2.383.547.000,00

95,11

2.089.174.700,00

14,09

Sumbangan Pihak Ketiga adalah pemberian pihak ketiga kepada pemerintah


daerah secara ikhlas dan tidak mengikat bagi kepentingan pembangunan di
Provinsi Bengkulu. Pihak Ketiga adalah instansi, lembaga, badan hukum dan
perorangan di luar perusahaan daerah.
Sumbangan Pihak Ketiga Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) TA 2014
terealisasisebesar Rp200.000.000,00 yang merupakan sumbangan / hibah
dari pengusaha Batu bara yang berada di Provinsi Bengkulu.

BELANJA DAERAH

Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dan
diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Daerah.Belanja meliputi semua
pengeluaran daerah darirekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Ekuitas Dana Lancar, yang
merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh daerah. Pengelolaan belanjaBelanja
disusun Daerah
berdasarkan pendekatan kinerja dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), yang
Tahun
dalam
Anggaran
pelaksanaannya
2012 sesuai
- 2014
dengan tugas dan fungsi SKPD
(performance-based budgeting), yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
1,934,721,597,643.06
1,727,482,061,723.53

Pemerintah
Provinsi Bengkulu
menganggarkan Belanja Daerah TA 2014 sebesar
1,518,452,804,792.60
2,000,000,000,000.00
Rp2.092.057.074.189,25 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014sebesar
1,500,000,000,000.00
Rp1.934.721.597.643,06 atau 92,48%.Realisasi Belanja Daerah TA 2014 tersebut mengalami
1,000,000,000,000.00
peningkatan
sebesar Rp207.239.535.919,53atau 12,00% dibandingkan dengan realisasi Belanja
Daerah TA 2013 sebesar Rp1.727.482.061.723,53.Realisasi Belanja Daerah selama TA 2012 hingga
500,000,000,000.00
TA 2014 dapat dilihat pada gambarberikut.
-

Gambar
2012
14. Realisasi Belanja
2013Daerah

2014

Dari gambar di atas, terdapat trend peningkatanBelanja Daerah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
dengan rata-rata peningkatan sebesar 12,88%.
Lebih lanjut penjelasan mengenai rincian realisasi Belanja Daerah disampaikan sebagai berikut.
1

Belanja Operasi
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran
untukOperasi
kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang
Belanja
memberi manfaat jangka pendek,Tahun
meliputi
Belanja
Belanja Barang, Bunga, Subsidi,
Anggaran Pegawai,
2012 - 2014
Hibah, Bantuan Sosial, dan Bantuan Keuangan.Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan
Belanja Operasi TA 2014sebesar Rp1.520.150.615.300,00 denganrealisasi
1,418,106,687,153.00
sampai dengan 31
1,305,656,460,927.40
1,600,000,000,000.00
Desember 2014sebesar Rp1.418.106.687.153,00
atau 93,29%.
1,074,350,334,690.00
1,400,000,000,000.00
Realisasi 1,200,000,000,000.00
Belanja Operasi TA 2014 tersebut mengalami peningkatan
1,000,000,000,000.00
Rp112.450.226.225,60
atau 8,61% dibandingkan dengan realisasi Belanja Operasi
800,000,000,000.00
600,000,000,000.00
sebesar Rp1.305.656.460.927,40.Realisasi
Belanja Operasi selama TA 2012 hingga
dapat dilihat 400,000,000,000.00
pada gambar berikut.
200,000,000,000.00
Gambar
15. Realisasi Belanja Operasi

2012

2013

2014

sebesar
TA 2013
TA 2014

Dari gambar di atas, terdapat trend peningkatanBelanja Operasidalam kurun waktu 3 tahun
terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 15,07%.Rincian Belanja Operasi TA 2014 dan TA
2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 22.Rincian Belanja Operasi TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No
.

Belanja Operasi

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Kenaikan
%

Realisasi 2013

1.

Belanja Pegawai

579.128.351.281,00

547.189.045.475,00

94,48

517.128.087.546,40

5,81

2.

Belanja Barang

646.903.739.819,00

588.078.024.867,00

90,91

563.392.939.381,00

4,38

3.

Belanja Bunga

4.

Belanja Subsidi

5.

Belanja Hibah

268.435.276.200,00

257.779.356.298,00

96,03

209.507.795.000,00

23,04

6.

Belanja Bantuan Sosial

7.

Belanja Bantuan Keuangan

25.683.248.000,00

25.060.260.513,00

97,57

15.627.639.000,00

60,36

1.520.150.615.300,00

1.418.106.687.153,00

93,29

1.305.656.460.927,40

8,61

Jumlah

Lebih lanjut penjelasan mengenai rincian Belanja Operasi sebagai berikut.


1

Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta
penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Penghasilan lainnya diberikan untuk peningkatan
kesejahteraan dengan pertimbangan yang objektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah.
Pemerintah
ProvinsiBengkulu
menganggarkan
Belanja
Pegawai
sebesar
Rp579.128.351.281,00denganrealisasi sampai dengan 31 Desember 2014sebesar
Rp547.189.045.475,00atau 94,48%.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp30.060.957.928,60 atau 5,81% dibandingkan dengan realisasi Belanja Pegawai TA 2013
sebesar Rp517.128.087.546,40.

Realisasi belanja tersebut merupakan belanja pegawai yang dibayarkan kepada seluruh
pegawai yang tersebar di 41 satuan kerja Pemerintah Provinsi Bengkulu. Rincian Belanja
Pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 23.Rincian Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Belanja Pegawai

Kenaikan %

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

386.197.304.348,00

368.931.559.524,00

95,53

346.811.682.689,40

6,38

72.633.786.040,00

64.953.598.426,00

89,43

62.825.602.850,00

3,39

4.850.000.000,00

4.814.000.000,00

99,26

4.198.850.000,00

14,65

1.

Gaji dan Tunjangan

2.

Tambahan Penghasilan PNS

3.

Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan


dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

4.

Biaya Pemungutan Pajak Daerah

12.717.733.993,00

11.566.334.600,00

90,95

12.368.094.847,00

(6,48)

5.

Honorarium PNS

67.225.702.000,00

63.313.448.800,00

94,18

56.726.674.020,00

11,61

6.

Honorarium Non PNS

31.342.124.900,00

29.466.089.625,00

94,01

28.532.897.800,00

3,27

7.

Uang Lembur

9.075.000,00

(100,00)

8.

Uang untuk diberikan kepada Pihak


Ketiga/Masyarakat

3.205.711.990,00

(100,00)

9.

Belanja Pegawai BLUD

4.161.700.000,00

4.144.014.500,00

99,58

2.449.498.350,00

69,18

Jumlah

579.128.351.281,00

547.189.045.475,00

94,48

517.128.087.546,40

5,81

Belanja Barang
Belanja Barangmerupakan pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai
manfaatnya kurang dari 12 bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintah. Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset
tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun
anggaran berkenaan,dianggarkan pada Belanja Barang sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja BarangTA 2014sebesar
Rp646.903.739.819,00(setelah dilakukan konversi terhadap rekening belanja barang yang
akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga) dengan realisasi sampai dengan 31
Desember 2014sebesar Rp588.078.024.867,00atau90,91%.
Realisasi BelanjaBarangTA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp24.685.085.486,00 atau 4,38% dibandingkan dengan realisasi BelanjaBarangTA 2013
sebesar Rp563.392.939.381,00.Rincian Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 adalah
sebagai berikut.
Tabel 24.Rincian Belanja Barangdan Jasa TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Belanja Barang dan Jasa

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan
%

1.

Belanja Bahan Pakai Habis

17.079.522.980,00

15.622.991.295,00

91,47

14.118.482.561,00

10,66

2.

Belanja Bahan/Material

92.888.423.325,00

86.103.150.154,00

92,70

77.834.523.791,00

10,62

No.

Belanja Barang dan Jasa

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan
%

118.054.945.043,00

95.783.739.781,00

81,13

98.305.365.126,00

(2,57)

755.075.000,00

748.428.862,00

99,12

1.034.067.542,00

(27,62)

3.

Belanja Jasa Kantor

4.

Belanja Premi Asuransi

5.

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

12.765.694.100,00

11.113.088.070,00

87,05

10.382.094.373,00

7,04

6.

Belanja Cetak dan Penggandaan

18.370.021.020,00

15.866.893.550,00

86,37

13.176.255.825,00

20,42

7.

Belanja Sewa Rumah/Gedung/


Gudang/Parkir

7.688.798.000,00

6.351.520.182,00

82,61

14.582.125.768,00

(56,44)

8.

Belanja Sewa Sarana Mobilitas

6.760.478.000,00

6.306.097.341,00

93,28

4.161.585.000,00

51,53

9.

Belanja Sewa Alat Berat

10.

Belanja Sewa Perlengkapan dan


Peralatan Kantor

11.

Belanja Makanan dan Minum

12.

Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya

13.

Belanja Pakaian Kerja

14.

Belanja Pakaian Khusus dan Hari - Hari


Tertentu

15.

Belanja Perjalanan Dinas

16.

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

17.

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi


dan Bimtek PNS

18.

Belanja Pemulangan Pegawai

19.

Belanja Pemeliharaan

20.

Belanja Jasa Konsultansi

21.

Belanja barang yang Akan Diserahkan


kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

22.

Belanja Barang dan Jasa

23

Uang untuk diberikan kepada Pihak


Ketiga

24

Belanja sewa peralatan keamanan


Jumlah

Anggaran 2014

199.290.000,00

(49,82)

5.317.721.000,00

100.000.000,00

4.481.748.217,00

100.000.000,00 100,00
84,28

2.223.255.872,00

101,58

43.957.992.300,00

36.443.730.169,00

82,91

31.317.896.235,00

16,37

2.731.973.650,00

2.657.968.000,00

97,29

4.750.729.700,00

(44,05)

275.641.000,00

255.732.000,00

92,78

745.189.900,00

(65,68)

9.362.649.750,00

8.829.487.800,00

94,31

3.841.494.525,00

129,85

156.634.936.350,00

144.960.404.590,00

92,55

123.560.615.794,00

17,32

2.086.800.000,00

1.971.500.000,00

94,47

2.831.026.000,00

(30,36)

11.055.135.000,00

9.179.285.324,00

83,03

9.568.991.357,00

(4,07)

30.000.000,00

29.098.864.000,00

28.457.082.811,00

97,79

29.179.412.204,00

(2,48)

17.875.013.500,00

15.329.164.900,00

85,76

8.452.029.019,00

81,37

0,00

0,00

0,00

45.358.192.228,00

(29,46)

93.618.055.801,00

97.146.091.821,00 103,77

67.770.316.561,00

43,35

54.000.000,00

54.000.000,00 100,00

342.000.000,00

315.920.000,00

92,37

646.903.739.819,00

588.078.024.867,00

90,91

563.392.939.381,00

10,06

Belanja Bunga
Belanja Bunga digunakan untuk pembayaran bunga yang dihitung atas kewajiban pokok
utang berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak menganggarkandan merealisasikan Belanja
Bunga TA 2014.

Belanja Subsidi
Belanja Subsidi adalah pengeluaran pemerintah yang diberikan kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga
jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau oleh masyarakat.Pemerintah Provinsi
Bengkulu tidak menganggarkandan merealisasikan Belanja Subsidi TA 2014.

Belanja Hibah
Hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang ataujasa kepada
pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah,masyarakat, dan organisasi

kemasyarakatan, yang secara spesifik telahditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib


dan tidak mengikat, serta tidaksecara terus menerus.
Pemerintah ProvinsiBengkulu menganggarkan Belanja Hibah TA 2014sebesar
Rp268.435.276.200,00(termasuk konversi dari rekening Belanja barang yang akan
diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga) denganrealisasi sampai dengan 31 Desember
2014sebesar Rp257.779.356.298,00atau 96,03%.
Realisasi BelanjaHibah TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp48.271.561.298,00 atau 23,04% dibandingkan dengan realisasi Belanja Hibah TA 2013
sebesar Rp209.507.795.000,00.Realisasi tersebut merupakan pemberian hibah kepada
Pemerintah Pusat, Badan/Lembaga/Organisasi Swasta, Belanja Hibah Dana BOS dan
Barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga.Rincian Belanja Hibah TA
2014 dan TA 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 25.Rincian Belanja Hibah TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Belanja Hibah

1.

Kepada Pemerintah Pusat

2.

Kepada
Badan/Lembaga/Organisasi
swasta

3.
4.

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan
%

200.000.000,00

28.367.500.000,00

21.096.000.000,00

74,37

17.632.500.000,00

19,64

Belanja Hibah Dana BOS

205.084.717.500,00

204.686.947.500,00

99,81

191.675.295.000,00

6,79

Belanja barang yang Akan


Diserahkan kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga

34.983.058.700,00

31.996.408.798,00

91,46

0,00

268.435.276.200,00

257.779.356.298,00

96,03

209.507.795.000,00

Jumlah

(100,00)

23,04

Realisasi Belanja Hibah TA 2014 dirinci pada Lampiran 5.


6

Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan Sosial merupakan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang
kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak menganggarkandan merealisasikan Belanja Bantuan
Sosial TA 2014.

Belanja Bantuan Keuangan


Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan untuk bantuan keuangan yang bersifat umum atau
khusus dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan
kepada pemerintah daerah Iainnya, atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah
desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan
kemampuan keuangan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja Bantuan Keuangan TA 2014sebesar
Rp25.683.248.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp25.060.260.513,00 atau 97,57%.

Realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar


Rp9.432.621.513,00 atau 60,36% dibandingkan dengan realisasi Belanja Bantuan
Keuangan TA 2013 sebesar Rp15.627.639.000,00.
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA 2014 dan 2013 disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 26.Rincian Belanja Bantuan Keuangan TA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Anggaran 2014

Realisasi 2014

1.

Belanja Bantuan Keuangan kepada


Kabupaten/Kota

20.700.000.000,00

20.200.000.000,00

97,58

14.682.850.000,00

37,58

2.

Belanja Bantuan Keuangan kepada


Partai Politik

944.798.000,00

944.500.513,00

99,97

944.789.000,00

(0,03)

3.

Belanja Bantuan Keuangan kepada


Pihak ketiga dan masyarakat

4.038.450.000,00

3.915.760.000,00

96,96

25.683.248.000,00

25.060.260.513,00

97,57

15.627.639.000,00

60,36

Jumlah

Realisasi 2013

Kenaikan (%)

Uraian Belanja Bantuan Keuangan

Realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA 2014 dirinci pada Lampiran 6.


2

Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja Modal meliputi antara lain belanja
modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud.

Belanja Modal
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan
Belanja Modal TA 2014sebesar
T
ahun
Anggaran
- 2014
Rp330.146.925.358,00 dengan realisasi sampai 2012
dengan
31 Desember 2014sebesar
Rp305.053.538.410,00 atau 92,40%. `
305,053,538,410.00
310,000,000,000.00
Realisasi Belanja
Modal TA 2014
tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp27.675.559.341,00
290,264,659,208.00
300,000,000,000.00dengan
atau 9,98%dibandingkan
realisasi Belanja Modal TA 2013 sebesar
277,377,979,069.00
290,000,000,000.00
Rp277.377.979.069,00.
280,000,000,000.00

Realisasi Belanja
Modal selama TA 2012 hingga TA 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
270,000,000,000.00
260,000,000,000.00 Gambar 16. Realisasi Belanja Modal
2012
2013

2014

Dari gambar di atas, terdapat trend peningkatan Belanja Modal dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,77%.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013 disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 27.Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja ModalTA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Belanja Modal

1.

Tanah

2.

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Kenaikan
%

Realisasi 2013

5.296.480.000,00

265.700.000,00

5,02

1.942.500.000,00

(86,32)

Peralatan dan Mesin

45.696.966.446,00

42.143.138.263,00

92,22

58.766.754.445,00

(28,29)

3.

Gedung dan Bangunan

42.909.329.705,00

40.047.116.800,00

93,33

59.143.805.738,00

(32,29)

4.

Jalan Irigasi dan Jaringan

234.170.074.207,00

220.568.224.747,00

94,19

153.746.235.496,00

43,46

5.

Aset Tetap Lainnya

2.074.075.000,00

2.029.358.600,00

97,84

3.778.683.390,00

(46,29)

6.

Aset Lainnya

330.146.925.358,00

305.053.538.410,00

92,40

277.377.979.069,00

9,98

Jumlah

Realisasi Belanja Modal TA 2014 sebesar Rp305.053.538.410,00 dijabarkan sebagai berikut.


Tabel 28.Rincian Realisasi Belanja Modal TA 2014
No.

Uraian Belanja Modal TA 2014

1.

Menjadi Aset Tetap (Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Jaringan, dan
Irigasi; serta Aset Tetap Lainnya)

Nilai (Rp)

2.

Menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan

3.

Menjadi Aset Tak Berwujud

613.418.600,00

4.

Menjadi barang extracomptable (barang yang tidak dicatat sebagai Aset Tetap karena nilainya di
bawah batasan kapitalisasi Aset Tetap sesuai kebijakan akuntansi)

791.256.625,00

5.

Menjadi bahan habis pakai dan persediaan

6.

Menjadi biaya-biaya yang tidak dikapitalisasi sesuai kebijakan akuntansi (expenses)

7.

Setor ke Kas Daerah

285.380.189.085,00
1.113.076.000,00

15.910.688.000,00
1.218.456.000,00
26.454.100,00
Jumlah

305.053.538.410,00

Selanjutnya dirinci lebih lanjut Belanja Modal per jenisnya sebagai berikut.
1

Belanja Modal Tanah


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja Modal Tanah TA 2014sebesar
Rp5.296.480.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp265.700.000,00 atau 5,02%.
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2014 tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp1.676.800.000,00 atau 86,32% dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal TA 2013
sebesar Rp1.942.500.000,00.Atas realisasi Belanja Modal Tanah TA 2014 seluruhnya
menjadi Aset Tetap Tanah.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Pemerintah ProvinsiBengkulu menganggarkan Belanja Modal Peralatan dan MesinTA


2014sebesar Rp45.696.966.446,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2014
sebesar Rp42.143.138.263,00 atau 92,22%.
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014 tersebut mengalami penurunan
sebesar Rp16.623.616.182,00 atau 28,29%dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal
Peralatan dan Mesin TA 2013 sebesar Rp58.766.754.445,00.Atas realisasi Belanja Modal
Peralatan dan Mesin TA 2014tidak seluruhnya menjadi Aset Tetap Peralatan dan Mesin dan
dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut.
Nilai (Rp)

1.

Belanja Modal Peralatan Mesin yang menjadi Aset Tetap


Peralatan Mesin

2.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang tidak menjadi


Aset Tetap Peralatan dan Mesin, dengan uraian sebagai
berikut.
a Menjadi Aset Tetap Gedung dan Bangunan
b Menjadi Aset Tetap Jalan, Jaringan, dan Irigasi
c
Menjadi Aset Tetap Lainnya
d Menjadi Aset Tidak Berwujud
e Menjadi barang extracomptable
f
Belanja bahan habis pakai
g Disetorkan ke kas daerah

37.623.898.538,00

76.283.000,00
2.676.720.000,00
2.658.000,00
613.418.600,00
780.256.625,00
343.503.500,00
26.400.000,00

Sub Jumlah 2

4.519.239.725,00

Jumlah

42.143.138.263,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Pemerintah ProvinsiBengkulu Bengkulu menganggarkan Belanja Modal Gedung dan
BangunanTA 2014sebesar Rp42.909.329.705,00 dengan realisasi sampai dengan 31
Desember 2014 sebesar Rp40.047.116.800,00 atau 93,33%.Realisasi Belanja Modal
Gedung dan BangunanTA 2014 tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp19.096.688.938,00 atau 32,29%dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Gedung
dan BangunanTA 2013 sebesar Rp59.143.805.738,00.
Atas realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2014 tidak seluruhnya menjadi
Aset Tetap Gedung dan Bangunan dan dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut.
Nilai (Rp)
1.
2.

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang menjadi Aset


Tetap Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang tidak menjadi
Aset Tetap Gedung dan Bangunan, dengan uraian sebagai
berikut.
a Menjadi Aset Tetap Peralatan dan Mesin
b Menjadi Aset Jalan Irigasi dan Jaringan
c
Menjadi Aset Tetap Lainnya
d Menjadi barang extracomptable
e Belanja bahan habis pakai
f
Belanja yang merupakan expenses (biaya-biaya

36.553.494.300,00

81.000.000,00
1.458.117.000
4.795.400,00
4.000.000,00
1.082.547.000,00
863.109.000,00

yang tidak dikapitalisasi)


Disetorkan ke kas daerah

54.100,00

Sub Jumlah 2

3.493.622.500,00

Jumlah

40.047.116.800,00

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja Modal Jalan, Irigasi,dan
JaringanTA 2014sebesar Rp234.170.074.207,00 dengan realisasi sampai dengan 31
Desember 2014 sebesar Rp220.568.224.747,00 atau 94,19%.
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi,dan Jaringan TA 2014 tersebut mengalami kenaikan
sebesar Rp66.821.989.251,00 atau 43,46%dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal
Jalan, Irigasi,dan Jaringan TA 2013 sebesar Rp153.746.235.496,00.
Atas realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi,danJaringan TA 2014 tidak seluruhnya menjadi
Aset Tetap Modal Jalan, Irigasi,danJaringan dan dapat diuraikan lebih lanjut sebagai
berikut.
Nilai (Rp)
1.
2.

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang menjadi


Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang tidak
menjadi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan, dengan
uraian sebagai berikut.
a Menjadi Aset Tetap Peralatan dan Mesin
b Menjadi Aset Tetap Gedung dan Bangunan
c
Menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
d Menjadi barang extracomptable
e Menjadi persediaan untuk sementara sebelum
dihibahkan kepada pihak ketiga/masyarakat
f
Belanja yang merupakan expenses (biayabiaya yang tidak dikapitalisasi)
Sub Jumlah 2
Jumlah

199.302.569.247,00

5.152.686.000,00
263.758.000,00
1.113.076.000,00
7.000.000,00
14.373.788.500,00
355.347.000,00
21.265.655.500
220.568.224.747,00

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya


Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja Modal Aset Tetap LainnyaTA
2014sebesar Rp2.074.075.000,00 dengan realisasi sampai dengan31 Desember 2014
sebesar Rp2.029.358.600,00 atau 97,84%.
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap LainnyaTA 2014 tersebut mengalami penurunan
sebesar Rp1.749.324.790,00 atau 46,29% dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal
Aset Tetap LainnyaTA 2013 sebesar Rp3.778.683.390,00.
Atas realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya TA 2014 tidak seluruhnya menjadi Aset
Tetap Modal Aset Tetap Lainnya dan dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut.

Nilai (Rp)
1.

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya yang menjadi Aset


Tetap Lainnya

2.

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya yang tidak menjadi


Aset Tetap Lainnya dengan uraian sebagai berikut.
a Menjadi persediaan

1.918.509.600,00

110.849.000,00

Jumlah

2.029.358.600,00

Belanja Tidak Terduga


Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang telah ditutup.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Belanja Tidak Terduga TA 2014 sebesar
Rp13.054.628.019,82 dengan realisasi sebesar Rp505.443.000,00 atau 3,87%.

Transfer (Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota)


Pemerintah ProvinsiBengkulu menganggarkan Belanja Transfer berupa Bagi Hasil Pajak Daerah
ke Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp228.704.905.511,43dengan realisasi sebesar
Rp211.055.929.080,06atau 92,28%. Realisasi Belanja TransferTA 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp68.429.415.352,93 atau 47,98%dibandingkan dengan realisasi Belanja
Transfer TA 2013 sebesar Rp142.626.513.727,13.
Anggaran tersebut direalisasikan untuk pembayaran bagi hasil tahun berjalan dan juga
pembayaran kekurangan bagi hasil tahun anggaran periode sebelumnya. Adapun realisasi atas
pembayaran bagi hasil tahun berjalan tersebut dilakukan atas dasar Surat Keputusan Gubernur.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota TA 2014 dan
2013 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 29.Rincian Belanja Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/KotaTA 2014 dan TA 2013
(dalam rupiah)
No.

Transfer Bagi Hasil

Anggaran 2014

Realisasi 2014

Realisasi 2013

Kenaikan
%

1.

Bagi Hasil PKB

49.636.147.619,29

88,03

39.841.827.161,41

24,58

2.

Bagi Hasil BBNKB

52.200.825.121,31

72,46

46.171.744.453,50

13,06

3.

Bagi Hasil PBBKB

79.569.201.117,69

85,84

54.387.194.186,98

46,30

4.

Bagi Hasil Pajak AP

2.312.187.193,36

49,36

2.225.747.925,25

3,88

Bagi Hasil Pajak Rokok

27.337.568.028,41

211.055.929.080,06

92,28

142.626.513.727,13

47,98

Jumlah

228.704.905.511,43

Rincian pembagian realisasi Transfer Bagi Hasil Pajak ke masing-masing Pemerintah


Kabupaten/Kota dimuat pada Lampiran 7.

Belanja Transfer
Tahun Anggaran 2012 - 2014
250,000,000,000.00
200,000,000,000.00

211,055,929,080.06
153,837,810,894.60
142,626,513,727.13

150,000,000,000.00
100,000,000,000.00

Realisasi Belanja
Transferselama TA 2012 hingga TA 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
50,000,000,000.00
Gambar
17. Realisasi Belanja Transfer
2012
2013

2014

Dari gambar di atas, terdapat trend peningkatanBelanja Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 20,35%.
3

SURPLUS/DEFISIT
Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan defisit anggaran TA 2014dari pendapatan dikurangi
belanja sebesar Rp197.699.213.025,00.Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalami surplus sebesar
Rp51.517.396.622,76 ataumeningkatsebesar Rp82.629.537.234,48 atau 265,59% dibanding TA 2013,
dimana saat itu terdapat defisit sebesar Rp31.112.140.611,72.

PEMBIAYAAN
1

Penerimaan Pembiayaan
Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Penerimaan Pembiayaan TA 2014sebesar
Rp210.243.896.472,00 dengan realisasi sampai dengan31 Desember 2014 sebesar
Rp210.176.309.411,54atau 99,97% yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)TA 2013.Penerimaan pembiayaan terdapat koreksi sebesar Rp67.587.061,00
yang merupakan pembayaran pajak PPn TA 2013sebesar Rp45.825.464,00 dan PPh Psl 22 sebesar
Rp11.761.597,00 serta pembayaran hibah kepada Kelompok Karang Taruna sebesar
Rp10.000.000,00, namun sampai dengan 31 Desember 2013 belum dibayarkan.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2013 mengalami penurunan sebesar Rp43.354.411.119,72
atau 17,96% dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2013sebesar
Rp241.356.037.084,26.

Pengeluaran Pembiayaan

Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan Pengeluaran Pembiayaan TA 2014 sebesar


Rp12.544.683.447,00 dengan realisasi sampai dengan31 Desember 2014 sebesar
Rp12.174.683.447,00 atau 97,05%

B PENJELASAN POS-POS NERACA


Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu. Neraca Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember
2014dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 30.Neraca Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014
(dalam rupiah)
No.

Uraian

A.

ASET

per 31 Desember 2014


Audited

per 31 Desember 2013


Audited

1.

Aset Lancar

311.366.848.892,77

274.531.585.151,62

2.

Investasi Jangka Panjang

180.410.682.121,02

153.083.207.172,69

3.

Aset Tetap

2.692.627.079.047,00

2.437.033.853.813,64

4.

Dana Cadangan

5.

Aset Lainnya

99.369.540.831,00

55.306.958.962,00

3.283.774.150.891,79

2.919.955.605.099,95

Jumlah Aset

KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA


per

B.
1.

Kewajiban

2.

Ekuitas Dana

Komposisi Aset
31 Desember 2014
38.490.382.362,20

64.162.789.383,44

10%
Aset Lainnya; 3% Aset Lancar;
3.245.283.768.529,59
2.855.792.815.048,33
Investasi Jangka Panjang; 6%
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
3.283.774.150.891,79
2.919.955.605.099,95

Adapun komposisi Aset per 31 Desember


2014 terlihat pada gambar di bawah
Aset Tetap; 82%
sebagai berikut.
Gambar 18. Komposisi Aset per 31 Desember 2014

Komposisi Aset Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014 meliputi Aset
Komposisi
Kewajiban
dan Ekuitas
Danasebesar 5,54%, Aset Lainnya
Lancar sebesar 9,77%,
Investasi
Jangka
Panjang
per
31
Desember
2014
sebesar 3,02% dan mayoritas merupakan Aset Tetapsebesar 81,67% dari total nilai
Aset Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Kewajiban; 1.16

Ekuitas Dana Lancar; 8.65

Ekuitas Dana Investasi; 90.19

Adapun komposisi Kewajiban dan Ekuitas Dana per 31 Desember 2014 terlihat pada
gambar di bawah sebagai berikut.
Gambar 19. Komposisi Kewajiban dan Ekuitas Dana per 31 Desember 2014

Komposisi Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31


Desember 2014meliputi Kewajiban sebesar 1,17%, Ekuitas Dana Lancar sebesar
8,64%, dan mayoritas terdapat pada Ekuitas Dana Investasi sebesar90,19% dari
total nilai Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Provinsi Bengkulu.Penjelasan
atas pos-pos pada Neraca diuraikan sebagai berikut.
1

ASET
1

ASET LANCAR
Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi.
Saldo Aset Lancar Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember
2014adalah sebesar Rp322.186.165.702,77dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 31.Neraca Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian Aset Lancar

1.

Kas di Kas Daerah

2.

Kas di Bendahara Penerimaan

per 31 Desember 2014

per 31 Desember 2013

210.010.974.526,46

203.449.973.609,54

14.068.000,00

76.183.400,00

3.

Kas di Bendahara Pengeluaran

735.392.265,00

174.272.284,00

4.

Kas di Badan Layanan Umum Daerah

38.742.791.191,84

6.619.650.579,00

5.

Piutang Pajak

12.253.525.741,00

9.138.685.517,00

6.

Piutang Retribusi

7.

Piutang Lain-lain

8.

Penyisihan Piutang

(1.688.338.291,23)

(1.399.107.291,23)

9.

Persediaan

44.678.839.231,47

28.236.281.376,20

322.188.688.702,77

274.531.585.151,62

17.441.436.038,23

Jumlah

28.235.645.677,11

Selanjutnya dirinci masing-masing jenis Aset Lancar sebagai berikut.


1

Kas
1 Kas di Kas Daerah
Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014adalah sebesar
Rp210.010.974.526,46. Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014
tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp6.561.000.916,92 atau
3,22% dibandingkan dengan Kas di Kas Daerah per 31 Desember
2013sebesar Rp203.449.973.609,54.
Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Provinsi Bengkulu
yang berada di rekening giro Nomor 001.01.01.00019-8 pada Bank
Bengkulu dengan nilai per 31 Desember 2014 sebesar
Rp210.010.974.526,46. Jumlah tersebut termasuk Surat Deposito
Berjangka Bank Bengkulu sebesar Rp170.000.000.000,00,dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel 32. Rincian Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Saldo rekening giro pada Bank


Bengkulu

2.

Deposito Berjangka

per 31 Desember 2014


40.010.974.526,46

per 31 Desember 2013


93.449.973.609,54

1. Nomor 03.01.00740.4

35.000.000.000,00

2. Nomor 03.01.00799.7

30.000.000.000,00

3. Nomor 03.01.00801.8

25.000.000.000,00

4. Nomor 03.01.00803.2

20.000.000.000,00

5. Nomor 03.01.00865.4

25.000.000.000,00

6. Nomor 03.01.00866.6

40.000.000.000,00

7. Nomor 03.01.00867.8

35.000.000.000,00

8. Nomor 03.01.00868.1

30.000.000.000,00

9. Nomor 03.01.00869.2

20.000.000.000,00

Jumlah

210.010.974.526,46

20.000.000.000,00

203.449.973.609,54

Kas di Bendahara Penerimaan


Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp14.068.000,00, dari Kas pada RSUD Dr. M. Yunus sebesar
Rp14.068.000,00.
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tersebut telah disetorkan
seluruhnya oleh Bendahara Penerimaan BLUD ke Kas BLUD pada
tanggal 02 Januari 2015.
Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014tersebut
mengalami
penurunan
sebesar
Rp62.115.400,00
atau
81,53%dibandingkan dengan Kas di Bendahara Penerimaan per 31
Desember 2013sebesar Rp76.183.400,00.

3 Kas di Bendahara Pengeluaran


Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014adalah
sebesar Rp735.392.265,00 (rincian dimuat pada Lampiran8). Kas di
Bendahara Pengeluaranper 31 Desember 2014tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp561.119.981,00 atau 321,98%dibandingkan
dengan Kas di Bendahara Pengeluaranper 31 Desember 2013sebesar
Rp174.272.284,00.
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan uang persediaan dalam
pengelolaan Bendahara Pengeluaran SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014, yang belum disetor ke Kas
Daerah. Atas saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut, sampai
dengan tanggal 26Februari 2015telah disetorkan seluruhnya sebesar
Rp735.392.265,00 ke Kas Daerah.
4 Kas di Badan Layanan Umum Daerah
a BLUD RSKJ Soeprapto
Saldo Kas di BLUD RSKJ Soeprapto per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp5.758.991.418,00. Kas di BLUD RSKJ Soeprapto per 31
Desember 2014tersebut terdiri dari :
- Rekening giro RSKJ sebesar Rp5.629.744.811,00 dan
- Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp129.246.607,00
Kas
tersebut
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp1.542.732.617,00 atau 36,59% dibandingkan dengan Kas di
BLUD RSKJ Soeprapto per 31 Desember 2013sebesar
Rp4.216.258.801,00.
Kas di BLUD RSKJ merupakan saldo kas yang dikelola oleh BLUD
(Badan Layanan Umum Daerah)Rumah Sakit Khusus Jiwa dan
disimpan di rekening giro Nomor 001.01.02.24089-9 pada Bank
Bengkulu. Kas tersebut digunakan untuk mengelola pendapatan
yang diterima rumah sakit dan membiayai kegiatan operasional
RSKJ
Soeprapto
secara
langsung,tanpa
harus
menyetorkanpendapatan yang diterima ke Kas Daerah terlebih
dahulu.

RSKJ Soeprapto statusnya telah ditingkatkan menjadi BLUD per


tanggal 6 Januari 2014 sesuaiSK Gubernur Nomor T.11.XXXIX
Tahun 2014 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD (PPK-BLUD) pada RSUD RSJKO Soeprapto dengan
status BLUD penuh.
b BLUD RSUD Dr. M Yunus
Saldo Kas di BLUD RSUD Dr. M Yunus per 31 Desember 2014
sebesar
Rp32.983.799.774,84.
Kas
tersebut
mengalami
peningkatan sebesar Rp30.580.407.996,84 atau 1.272,38%
dibandingkan dengan Kas per 31 Desember 2013sebesar
Rp2.403.391.778,00.
Kas di BLUD merupakan saldo kas yang dikelola oleh BLUD (Badan
Layanan Umum Daerah) RSUD Dr. M. Yunus dan disimpan di
rekening Nomor 001.01.02.02339-2 pada Bank Bengkulu. Kas
tersebut digunakan untuk mengelola pendapatan yang diterima
rumah sakit dan membiayai kegiatan operasional RSUD Dr. M.
Yunus secara langsung, tanpa harus menyetorkan pendapatan
yang diterima ke Kas Daerah terlebih dahulu.
RSUD Dr. M. Yunus ditetapkan sebagai BLUD berdasarkan SK
Gubernur Nomor M.320.XXXVIII Tahun 2009 tanggal 29 Desember
2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
(PPK-BLUD) pada RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan status BLUD
penuh.
Piutang
1 Piutang Pajak
Saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2014adalah sebesar
Rp12.253.525.741,00. Piutang Pajak merupakan hak Pemerintah
Provinsi Bengkulu yang belum diterima atas penerimaan pajak daerah
yang dipungutnya. Adapun rincian Piutang Pajak per 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 33. Piutang Pajak per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian Piutang Pajak

1.

Pajak Bahan Bakar KendaraanBermotor

2.

Pajak Air Permukaan


Jumlah

31 Desember 2014

31 Desember 2013

11.301.540.098,00

8.736.143.917,00

951.985.643,00

402.541.600,00

12.253.525.741,00

9.138.685.517,00

Pengakuan piutang pajak berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak


Daerah (SPT-PD)yang disampaikan oleh wajib pajak secara self
assesment kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan nilai
pajaknya belum disetorkan ke Kas Daerah per 31 Desember 2014.
Piutang Pajak tersebut telah dibayarkan ke kas daerah sampai dengan
tanggal 29 Januari 2015 sebesar Rp10.607.851.125,00.
Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak menyajikan Piutang Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) per 31 Desember 2014. Namun, Dinas

Pendapatan Daerah (Dispenda) telah menghitung PKB yang


tertunggak
selama
lima
tahun
terakhir
sebesar
Rp308.132.880.203,00 dengan menggunakan database aplikasi
SAMSAT dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 34. Nilai PKB yang Tertunggak selama Lima Tahun Terakhir
No
.

Uraian UPPP

Jumlah Wajib
Pajak PKB yang
Menunggak

Nilai PKB yang


Tertunggak (Rp)

1.

UPPP Kota Bengkulu

126.645

112.441.018.500,00

2.

UPPP Rejang Lebong

41.574

34.064.692.700,00

3.

UPPP Bengkulu Selatan

27.233

17.202.961.850,00

4.

UPPP Bengkulu Utara

72.513

55.104.430.050,00

5.

UPPP Lebong

7.903

5.222.287.100,00

6.

UPPP Kaur

12.090

7.459.669.400,00

7.

UPPP Kepahiang

14.858

12.127.581.000,00

8.

UPPP Mukomuko

46.194

38.428.669.603,00

9.

UPPP Seluma

30.137

23.262.513.100,00

10.

UPPP Bengkulu Tengah

5.140

2.819.056.900,00

Jumlah

384.287

308.132.880.203,00

Dispenda belum menetapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)


dan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) dan belum menagihkan ke
wajib pajak yang menunggakPKB. Dispenda juga belum melakukan
validasi atas seluruh data wajib pajak, jumlah kendaraan, dan masa
pajak yang tertunggak pada database aplikasi SAMSATdimana masih
terdapat kesalahan data. Atas PKB yang tertunggak tersebut tidak
memenuhi kriteria untuk disajikan sebagai piutang pajak.
2 PiutangRetribusi
Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
nihil.Piutang Retribusi merupakan hak Pemerintah Provinsi Bengkulu
yang belum diterima atas penerimaan retribusi daerah yang
dipungut.
3 Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain merupakan piutang Pemerintah Provinsi Bengkulu
kepada pihak-pihak lain per 31 Desember 2014 sebesar
Rp9.611.725.271,23.Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp18.623.920.405,88atau 65,96%
dibandingkan dengan Piutang Lain-lain per 31 Desember 2013sebesar
Rp28.235.645.677,11.

Saldo Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014dan 2013 adalah


sebagai berikut.Piutang lain-lain terdiri dari
Tabel 35.Piutang Lain-lain Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
per 31 Desember 2014

per 31 Desember 2013


Disajikan Kembali

88.900.000,00

83.000.000,00

Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah

2.321.215.991,00

1.774.180.340,00

Piutang Lainnya

7.201.609.280,23

26.378.465.337,11

9.611.725.271,23

28.235.645.677,11

No.

Uraian Piutang Lain-lain

1.

Piutang Lancar Kemitraan Pihak Ketiga

2.
3.

Jumlah

Selanjutnya dirinci masing-masing jenis Piutang Lain-lain sebagai


berikut.
a Piutang Lancar Kemitraan Pihak Ketiga
Saldo Piutang Lancar Kemitraan Pihak Ketiga per 31 Desember
2014adalah sebesar Rp88.900.000,00.Piutang Lancar Kemitraan
Pihak
Ketigatersebut
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp5.900.000,00 atau 7,10% dibandingkan dengan Piutang Lancar
Kemitraan Pihak Ketiga per 31 Desember 2013sebesar
Rp83.000.000,00.
Piutang ini merupakan angsuran sewa Nala Cottage milik
Pemerintah Provinsi Bengkulu yang dikelola oleh PT Permata
Gading Resort. Nilai Piutang Lancar tersebut merupakan nilai sewa
yang telah dan/atau akan jatuh tempo pembayarannya satu tahun
setelah tanggal pelaporan sebesar Rp88.900.000,00. Saldo Piutang
Lancar Kemitraan Pihak Ketiga per 31 Desember 2014dan 2013
adalah sebagai berikut.
Tabel 36. Piutang Lancar Kemitraan Pihak Ketiga
per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

31 Desember 2014

31 Desember 2013

45.500.000,00

0,00

1.

Sewa yang jatuh tempo tahun 2015

2.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2014

3.900.000,00

43.500.000,00

3.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2013

3.000.000,00

3.000.000,00

4.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2012

3.000.000,00

3.000.000,00

5.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2011

3.000.000,00

3.000.000,00

6.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2010

10.600.000,00

10.600.000,00

7.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2009

3.000.000,00

3.000.000,00

8.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2008

10.000.000,00

10.000.000,00

9.

Sisa sewa yang jatuh tempo tahun 2007

6.900.000,00

6.900.000,00

88.900.000,00

83.000.000,00

Jumlah

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Daerah


Saldo Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember
2014sebesar Rp2.321.215.991,00. Bagian Lancar Tagihan TGR
Daerahper 31 Desember 2014tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp547.035.651,00 atau 30,83% dibandingkan dengan
Bagian Lancar Tagihan TGR Daerahper 31 Desember 2013sebesar
Rp1.774.180.340,00.
Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah merupakan Tagihan TGR
Daerah yang jatuh tempo satu tahun setelah tanggal neraca.
Tagihan TGR Daerah tersebut diakui berdasarkan Surat Keterangan
Tanggung
Jawab
Mutlak
(SKTJM)
Nomor
003.A/SET/TPTGR/SKTJM/V/2013 tanggal 31 Mei 2013 dan Keputusan Gubernur
Nomor H.225.VIII Tahun 2013 tanggal 7 Juni 2013 tentang
Pembebanan Kerugian Daerah kepada Sdr. NA sebesar
Rp1.383.796.552,50dan
kepada
Sdri.
YA
sebesar
Rp998.590.538,50. Dari jumlah yang dibebankan tersebut, Bagian
Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013
dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 37. Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)

No
.

Nama Pegawai
yang Dikenakan
TGR Daerah

Bagian Lancar
TagihanTGR
Daerah Per 31
Desember 2013

Penerimaan
Angsuran TA
2014

Koreksi Tambah
Penerimaan
Angsuran
TA
2013

Bagian Lancar
TagihanTGR
Daerah yang
jatuh tempo pada
tahun 2015

Bagian Lancar
TagihanTGR
Daerah Per 31
Desember 2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7) = (3-45 + 6)

1.

Sdr. NA

1.027.437.420,00

11.000.000,00

0,00

345.949.132,50

2.

Sdr. YA

746.742.920,00

29.863.600,00

7.697.500,00

249.647.618,50

958.829.438,50

1.774.180.340,00

40.863.600,00

7.697.500,00

595.596.751,00

2.321.215.991,00

Jumlah

1.362.386.552,50

Dari tabel di atas, diketahui bahwa terdapat penerimaan angsuran


pada TA 2014 sebesar Rp40.863.600,00 dan Koreksi penerimaan
angsuran sebesar Rp7.697.500,00atas Bagian Lancar Tagihan TGR
Daerah per 31 Desember 2015 sebesar Rp595.596.751,00,
sehingga sisa Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember
2014 sebesar Rp2.321.215.991,00.
Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember 2014 sebesar
Rp2.321.215.991,00 merupakan penambahan dariSisa Bagian
Lancar Tagihan TGR Daerah per 31 Desember 2013 sebesar
Rp1.774.180.340,00 dan Bagian Lancar Tagihan TGR Daerah yang
jatuh tempo pada tahun 2015 sebesar Rp595.596.751,00.
Piutang Lainnya
Saldo Piutang Lainnya per 31 Desember 2014 sebesar
Rp7.201.609.280,23. Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp19.176.856.056,88 atau
72,70% dibandingkan dengan Piutang Lain-lain per 31 Desember
2013 sebesar Rp26.378.465.337,11.

Saldo Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah


sebagai berikut.
Tabel 38. Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian Piutang Lain-lain

1.

Piutang pada DPRD atas BPO danTKI

2.

per 31 Desember
2014

per 31 Desember
2013

3.481.070.000,00

3.779.590.000,00

Piutang Kredit Bantuan ke Nelayan

306.800.000,00

306.800.000,00

3.

Piutang pada PD Bimex

200.000.000,00

200.000.000,00

4.

Piutang pada Kemenkeu RI

3.870.291,23

3.870.291,23

5.

Piutang pada PT Bank Bengkulu

0,00

14.392.166,69

6.

Piutang RSUD Dr. M. Yunus

3.096.668.989,00

16.591.744.541,15

7.

Piutang RSKJ Soeprapto

4.200.000,00

3.516.478.116,00

8.

Piutang Pengelolaan Aset Daerah

109.000.000,00

100.500.000,00

9.

Piutang kepada Pihak Ketiga

0,00

1.865.090.222,04

7.201.609.280,23

26.378.465.337,11

Jumlah

Berikut ini dijelaskan uraian masing-masing jenis Piutang Lainnya.


1 Piutang pada DPRD atas BPO dan TKI
Piutang kepada DPRD Provinsi Bengkulu muncul sesuai surat
permohonan
pembayaran
BPO
dan
TKI
dari
Ketua
DPRD/Sekretaris DPRD Nomor 900/1546/DPRD-1/2006 tanggal
13 Desember 2006, sehubungan dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 yang diantaranya mengatur
tentang pemberian dana rapel TKI untuk Pimpinan dan Anggota
DPRD dan direalisasikan pemberian pinjaman sebesar
Rp5.180.400.000,00 pada tanggal 19 Desember 2006.
Pada TA 2008, DPRD menganggarkan dan merealisasikan BPO
dan TKI untuk tahun 2007 sebesar Rp5.180.400.000,00 tetapi
harus dikembalikan lagi ke Kas Daerah. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007, atas pemberian BPO dan TKI
Tahun 2007 wajib dikembalikan dan disetorkan ke Kas Daerah
selambat-lambatnya sampai dengan masa jabatan DPRD
berakhir. Sehingga sejak TA 2007 Pimpinan dan Anggota DPRD
terhutang kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Dengan
demikian, terdapat piutang Pemerintah Provinsi Bengkulu
terhadap Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu sebesar
Rp5.180.400.000,00.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Piutang DPRD
atasBPO dan TKI sebesar Rp3.481.070.000,00 dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 39. Piutang DPRD atas BPO dan TKI per 31 Desember 2014
(dalam rupiah)

No.

Tahun

Uraian

1.

2007

Jumlah Piutang BPO dan TKI

2.

2007

3.

Pembayaran

Saldo Piutang
-

5.180.400.000,00

Angsuran BPO dan TKI

66.960.000,00

5.113.440.000,00

2007

Angsuran BPO dan TKI

643.950.000,00

4.469.490.000,00

4.

2008

Tidak ada pembayaran

4.469.490.000,00

5.

2009

Angsuran BPO dan TKI

386.000.000,00

4.083.490.000,00

6.

2010

Angsuran BPO dan TKI

189.600.000,00

3.893.890.000,00

7.

2010

Koreksi penambahan
pembayaran tahun 2010

7.000.000,00

3.886.890.000,00

8.

2011

Angsuran BPO dan TKI

36.500.000,00

3.850.390.000,00

9.

2012

Angsuran BPO dan TKI

13.000.000,00

3.837.390.000,00

10.

2013

Angsuran BPO dan TKI

57.800.000,00

3.779.590.000,00

11.

2014

Angsuran BPO dan TKI

298.520.000,00

3.481.070.000,00

Piutang Kredit Bantuan ke Nelayan


Pada TA 2008, Dinas Kelautan dan Perikanan telah
merealisasikan belanja peralatan dan perlengkapan yang akan
diserahterimakan ke masyarakat nelayan di wilayah Provinsi
Bengkulu. Sesuai dengan SK Gubernur Nomor 330 Tahun 2001
tentang pengembalian kredit bantuan sarana dan prasarana
perikanan dari petani nelayan serta pemanfaatan aset pada
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, maka bagi
nelayan yang menerima paket bantuan tersebut diwajibkan
mengembalikan kredit bantuan dan menjadi piutang Pemerintah
Provinsi Bengkulu sebesar Rp312.800.000,00.
Pada tahun 2009, terdapat penerimaan dari setoran uang muka
kredit bantuan ke nelayan sebesar Rp6.000.000,00 sehingga
total Piutang Kredit Bantuan ke Nelayan berkurang menjadi
Rp306.800.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2014, nelayan
yang menerima paket bantuan tidak melakukan setoran
angsuran berikutnya sehingga Piutang Kredit Bantuan Nelayan
tetap sebesar Rp306.800.000,00. Rincian Piutang Kredit Bantuan
ke Nelayan dimuat di Lampiran 9.
Piutang pada PD Bimex
Piutang berasal dari bantuan pinjaman modal dari Pemerintah
Provinsi Bengkulu kepada PD Bimex sebesar Rp250.000.000,00
sesuai dengan SK Gubernur Tahun 2001 tanggal 24 Maret 2001
tentang Penggunaan Dana Proyek Pembangunan melalui
Instruksi Gubernur Bengkulu.
Pada tahun 2014, PD Bimex tidak melakukan pembayaran
angsuran piutang, sehingga total Piutang PD Bimex per 31
Desember 2014tetap sebesar Rp200.000.000,00.
Piutang pada Kementerian KeuanganRI

Piutang sebesar Rp3.870.291,23 berasal dari selisih lebih


pembayaran utang Pemprov Bengkulu kepada Kementerian
Keuangan RI.
Piutang pada PT Bank Bengkulu
Piutang pada PT Bank Bengkulu per 31 Desember 2014
sebesarRp0,00, hal ini dikarenakan telah dikembalikan ke
rekening kas daerah dengan rekening 01.01.00019.8 pada Bank
Bengkulu sebesar Rp9.075.613,70 pada tanggal 31 Oktober
2014. sedangkan sisanya sebesarRp5.316.552,99 ditarik guna
memenuhi nilai satu lembar saham.
Piutang RSUD Dr. M. Yunus
Piutang RSUD Dr. M. Yunus per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp3.096.668.989,00. Piutang RSUD Dr. M. Yunusper 31
Desember 2014tersebut mengalami
penurunan
sebesar
Rp13.495.075.552,15atau 81,34%dibandingkan dengan Piutang
RSUD Dr. M. Yunus per 31 Desember 2013 sebesar
Rp16.591.744.541,15. Penurunan ini diakibatkan oleh belum
diakuinya Bulan pelayanan Desember Tahun 2014 pada BPJS,
dan baru dapat diakui di Tahun 2015 sesuai dengan surat
tagihan dari RSUD Dr M. Yunus.Saldo Piutang RSUD Dr. M. Yunus
per 31 Desember 2014dan 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 40. Piutang RSUD Dr. M. Yunus per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Rincian Piutang

per 31 Desember
2013

1.

Jamkesmas dan Jampersal

0,00

11.533.725.592,15

2.

Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial

0,00

0,00

3.

Askes PNS

0,00

1.213.519.900,00

4.

Jamkeskot/Jamkesda/PJKMU

2.524.658.498,00

39.477.980,00

5.

IKS

373.100.091,00

1.339.631.767,00

6.

Piutang lainnya

198.910.400,00

2.465.389.302,00

3.096.668.989,00

16.591.744.541,15

Jumlah

per 31 Desember
2014

Piutang RSKJ Soeprapto


Piutang RSKJ Soeprapto per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp4.200.000,00. Piutang RSKJ Soepraptoper 31 Desember
2014tersebut
mengalami
penurunan
sebesar
Rp3.512.278.116,00atau 99,88%dibandingkan dengan Piutang
RSKJ
Soeprapto
per
31
Desember
2013
sebesar
Rp3.516.478.116,00. Penurunan ini diakibatkan oleh belum
diakuinya Bulan pelayanan Desember Tahun 2014 pada BPJS,
dan baru dapat diakui di Tahun 2015 sesuai dengan surat
tagihan dari RSKJ Soeprapto.

Saldo Piutang RSKJ Soeprapto per 31 Desember 2014dan 2013


adalah sebagai berikut.
Tabel 41. Piutang pada RSKJ Soeprapto per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Rincian Piutang

1.

Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial

2.

Tagihan Wajib lapor


Pecandu Narkotika

3.

per 31 Desember
2013

0,00

0,00

4.200.000,00

0,00

Jamkesmas dan
Jampersal

0,00

3.359.611.314,00

4.

Askes
PNS

0,00

141.306.000,00

5.

Obat Askes PNS

0,00

12.351.802,00

6.

JPKMU

0,00

3.209.000,00

4.200.000,00

3.516.478.116,00

Jumlah

per 31 Desember
2014

Piutang Pengelolaan Aset Daerah


Piutang
Pengelolaan
Aset
Daerah
merupakan
piutang
pengelolaan aset daerah pada Biro UmumSekretariat Daerah
dan Dinas Pemuda dan Olahraga dalam bentuk tanah dan
bangunan yang dipergunakan untuk usaha oleh Pihak Ketiga.
Piutang tersebut timbul karena biaya sewa yang telah jatuh
tempo per 31 Desember 2014 sebesar Rp109.000.000,00. Saldo
Piutang Pengelolaan Aset Daerah per 31 Desember 2014dan
2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 42. Piutang Pengelolaan Aset Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Rincian Piutang

1.

Penyewaan wisma atlet

2.

Penyewaan ruangan oleh PT Pos dan


Giro

3.

Penyewaan kolam renang

4.

Penyewaan lahan parkir kawasan Sport


Center Pantai Panjang
Jumlah

per 31 Desember
2014

per 31 Desember
2013

70.000.000,00

65.000.000,00

9.000.000,00

3.000.000,00

27.500.000,00

30.000.000,00

2.500.000,00

2.500.000,00

109.000.000,00

100.500.000,00

Pengelolaan Aset Daerah oleh PT Pos dan Giro dikelola olehBiro


Umum Sekretariat Daerah dan untuk wisma atlet, lahan parkir
kawasan Sport Center, serta kolam renangdikelola oleh Dinas
Pemuda dan Olahraga.

Piutang kepada Pihak Ketiga


Saldo Piutang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014
adalah nihil, terhadap Piutang Pihak Ketiga TA 2013 sebesar
Rp1.865.090.222,04 telah dibayarkandan diterima Kas Daerah.
4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dilakukan atas Piutang Lain-lain
yang diestimasikan tidak tertagih. Dari jumlah Piutang Lainnya
sebesar Rp7.201.609.280,23diantaranya atas nilai piutang sebesar
Rp3.991.740.291,23
dilakukan
penyisihan
piutang
sebesar
Rp1.688.338.291,23 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 43. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
No.

Umur Piutang

Nilai Piutang (Rp)

1.

0 - 2 tahun

2.

> 2 - 3 tahun

3.

> 3 - 4 tahun

10

4.

> 4 - 5 tahun

20

5.

> 5 - 6 tahun

306.800.000,00

30

92.040.000,00

6.

> 6 - 7 tahun

3.481.070.000,00

40

1.392.428.000,00

7.

> 7 - 8 tahun

60

8.

> 8 - 10 tahun

80

9.

> 10 tahun

203.870.291,23

100

203.870.291,23

Jumlah

Tarif Penyisihan (%)

Nilai (Rp)

1.688.338.291,23

3.991.740.291,23

Rincian
Penyisihan
Piutang
Tidak
Tertagih
dapat
dilihat
diLampiran10.
Sedangkan atas Piutang Lainnya sebesar Rp3.209.868.989,00 tidak
dilakukan penyisihan karena masuk dalam kategori lancar.
Persediaan
Persediaan adalah barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan/atau untuk dijual/diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Saldo Persediaan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp41.686.710.188,47. Persediaan
per
31
Desember
2014tersebut
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp13.450.428.812,27atau47,64%dibandingkan dengan Persediaan per 31 Desember
2013sebesar Rp28.236.281.376,20.Saldo Persediaan per 31 Desember 2014dan 2013
adalah sebagai berikut.
Tabel 44. Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian Persediaan

1.

Alat Tulis Kantor

2.

Barang yang Akan Diserahkan

per 31 Desember 2014

per 31 Desember 2013

272.262.108,00

81.859.682,00

16.628.599.500,00

5.894.955.319,00

No.

Uraian Persediaan

3.

Barang Logistik dan Pecah Belah

4.

Bibit Tanaman

5.

per 31 Desember 2014

per 31 Desember 2013

4.476.776.500,00

4.177.014.000,00

29.669.000,00

Alat Listrik

2.435.000,00

6.

Alat Kantor

14.563.500,00

7.

Alat Kebersihan

36.055.715,00

15.954.760,00

8.

Alat Keperawatan

1.023.000,00

9.

Alat Laboratorium

0,00

177.260.670,00

10.

Barang Cetak

757.045.750,00

745.946.675,00

11.

Farmasi/obat

7.746.851.182,47

6.198.589.081,70

12.

Bahan Gizi

15.774.433,00

14.741.188,50

13.

Ternak

11.705.654.500,00

10.929.960.000,00

Jumlah

41.686.710.188,47

28.236.281.376,20

RincianPersediaan pada masing-masingSKPDper 31 Desember 2014dimuat pada


Lampiran11.
Berikut adalah penjelasan persediaan per 31 Desember 2014:
1

Persediaan barang yang akan diserahkan sebesar Rp16.628.599.500,00 dengan


penjelasan sebagai berikut.
a

Dinas Pemuda dan Olahraga memilikipersediaan berupagedung/bangunan tribun


sepakbola di Kabupaten Rejang Lebong dengan nilai sebesar Rp1.172.264.000,00
yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong;

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatikamemiliki persediaan berupa traffic


light tenaga surya sebesarRp1.385.736.000,00 yang akan diserahkan kepada pihak
Pemerintah Kabupaten.

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga memiliki persediaan berupa jalan
lingkungan dengan nilai sebesar Rp14.070.599.500,00

Persediaan barang logistik dan pecah belahsebesar Rp4.476.776.500,00 terdiri dari


persediaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebesar
Rp4.167.224.000,00 berupa barang logistik untuk penanggulangan bencana danbarang
pecah belah sebesar Rp6.028.000,00. Pada Sekretariat Daerah sebesar
Rp283.162.000,00 berupa dinner set dan Pada Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu
sebesar Rp20.362.500,00
Diantara persediaan barang logistik sebesar Rp4.167.224.000,00 tersebut, terdapat
persediaan logistik sebesar Rp1.024.775.000,00 berupa beras kualitas II sebesar
Rp685.750.000,00 dan mi instan sebesar Rp339.025.000,00. Kedua persediaan tersebut
masih dalam bentuk delivery order dan belum dikuasai oleh BPBD. BPBD akan
membuat kesepakatan terkait penguasaan persediaan tersebut kepada pihak ketiga.

Persediaan farmasi/obat sebesar Rp7.746.851.182,47merupakan persediaan obat-obatan


dan bahan material habis pakai pada RSUD Dr. M. Yunus sebesar Rp6.742.525.083,47,

pada RSKJ Soeprapto sebesar Rp849.797.196,00, pada Dinas Kesehatan sebesar


Rp91.040.190,00 dan pada Dinas Peternakan dan Keswan sebesar Rp63.488.713,00.

Persediaan ternak sebesar Rp11.705.654.500,00merupakan persediaan hewan ternak


pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa sapi, kambing, ayam dan itik yang
digaduhkan kepada kelompok dengan sistem pengembangan maupun penggemukan.

Persediaan lainnya sebesar Rp1.128.828.506,00 merupakan persediaan ATK, Bibit


tanaman, Alat listrik, Alat kantor, Alat kebersihan, Alat keperawatan, Barang cetak dan
Bahan gizi.

INVESTASIJANGKA PANJANG
1
Investasi Nonpermanen Lainnya
Investasi Nonpermanen Lainnya merupakan pinjaman modal kerja
dalam bentuk dana bergulir kepada koperasi dan kelompok sentra
penerima modal kerja sesuai dengan SK Gubernur Bengkulu Nomor
124.XXX.VII Tahun 2007 tanggal 26 November 2007. Penerima dana
bergulir sebanyak sepuluh koperasi, empat kelompok sentra dan satu
pusat koperasi unit desa yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Koperasi
dan Pengusaha Kecil Menengah Provinsi Bengkulu.
Saldo Investasi Nonpermanen Lainnya berupa dana bergulir per 31
Desember 2014 sebesar Rp1.000.000.000,00 dimana tidak terdapat
penambahan dana bergulir. Pengembalian dana bergulir tidak ke Kas
Daerah, tetapi ke rekening giro masing-masing koperasi, kelompok
sentra, dan pusat koperasi unit desa. Sampai dengan 31 Desember 2014
seluruh dana bergulir tersebut telah jatuh tempo. Per 31 Desember
2014, terdapat pengembalian dana bergulir sebesar Rp287.540.500,00
serta sisa dana bergulir yang belum dikembalikan sebesar
Rp712.459.500,00 Adapun rincian penerima dan nilai dana bergulir per
31 Desember 2014 dimuat pada Lampiran12.
Nilai Investasi NonpermanenLainnyaper 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.000.000.000,00 belum disajikan dengan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value).
2
Penyertaan ModalPemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah menggambarkan posisi investasi
berupa penyertaan modal dalam Badan Usaha Milik Daerah atau
perusahaan umum lainnya yang telah dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
Bengkulu pada tanggal tertentu. Penyertaan modal bersifat permanen
dimaksudkan untuk tujuan jangka panjang guna memperoleh manfaat
ekonomis dari pendapatan dividen.
Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31
Desember 2014dan 2013adalah sebagai berikut.
Tabel 45. Nilai Penyertaan Modal per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)

No.

Nama BUMD / Perusahaan


Umum

%
Kepemilikan

per 31 Desember 2014

per 31 Desember 2013

35,62

163.744.024.509,41

128.554.720.095,09

100,00

15.080.914.025,00

21.352.611.989,00

29,42

425.743.586,60

2.145.875.088,60

Nilai Penyertaan Modal

1.

PT Bank Bengkulu

2.

PT Bengkulu Mandiri

3.

PT Sarana Mandiri Mukti

4.

PD Bimex

100,00

5.

PT Samudra Bengkulu Mandiri

100,00

6.

PT Asuransi Bangun Askrida

160.000.000,00

30.000.000,00

179.410.682.121,01

152.083.207.172,69

Jumlah

Nilai penyertaan modalPT Bank Bengkulu, PT Bengkulu Mandiri, PT


Sarana Mandiri Mukti, PD Bimex, danPT Samudra Bengkulu Mandiri
dicatat menggunakan metode ekuitas (equity method). Metode ekuitas
digunakan apabila pemerintah daerah mempunyai kepemilikan lebih
dari 20% atau kurang dari 20% namun memiliki pengaruh yang
signifikan.Apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang
diperoleh pemerintah daerah akan dicatat mengurangi nilai investasi
dan tidak dicatat sebagai pendapatan hasil investasi, kecuali untuk
dividen dalam bentuk saham yang diterima akan menambah nilai
investasi dan menambah ekuitas dana yang diinvestasikan dengan
jumlah yang sama.
PenyertaanModal pada PT Askrida dicatat menggunakan metode biaya
(cost method)dimana investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang
diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait.
Berikutadalah penjelasan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dengan
metode ekuitasper 31 Desember 2014:
a Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PTBank
Bengkulu
per
31
Desember
2014
sebesar
Rp163.744.024.509,41meningkat sebesar Rp35.189.304.414,32 atau
27,37%
dibanding
per
31
Desember
2013
sebesar
Rp128.554.720.095,09. Hal ini disebabkan karena ekuitas PT Bank
Bengkulu
meningkat menjadi
sebesar Rp459.641.993.000,00
berdasarkan Laporan Keuangan PT Bank Bengkulu per 31 Desember
2014(audited). Dan terdapatnya penambahan penyertaan modal
Pemerintah
Provinsi
Bengkulu
di
TA
2014
sebesar
Rp12.050.000.000,00 dengan Nomor Saham A.13.293 - A.14.497.
b Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PT Bengkulu
Mandiri per 31 Desember 2014 sebesar Rp15.080.914.025,00
menurun sebesar Rp6.271.697.964,00 atau 29,37% dibanding per 31
Desember 2013 sebesar Rp21.352.611.989,00. Menurun sebesar
27,37% Hal ini disebabkan karena ekuitas PT Bengkulu Mandiri

menurun menjadi sebesar Rp15.080.914.025,00 berdasarkan Laporan


Keuangan PT Bengkulu Mandiriper 31 Desember 2014(audited).
c Penyertaaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PT Sarana
Mandiri
Mukti
(SMM)
per
31
Desember
2014
sebesar
Rp425.743.586,60 menurun sebesar Rp1.720.131.502,00 atau
80,16%
dibanding
per
31
Desember
2013
sebesar
Rp2.145.875.088,60. Hal ini disebabkan karena perhitungan ekuitas
menggunakan Laporan Keuangan Sementara PT Sarana Mandiri Mukti
(SMM)per 31 Desember 2014.
d Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PD Bimex per
31 Desember 2014adalah nihil disebabkan karena akumulasi kerugian
sebesar Rp785.339.376,49 yang melebihi nilai penyertaan modal
awal atau modal disetor sebesar Rp450.000.000,00 sehingga minus
Rp335.339.376,49.Nilai ekuitas PD Bimex tersebut berdasarkan
Laporan Keuangan PD Bimex per 31 Desember 2014(unaudited).
e Penyertaaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PT Askrida per
31 Desember 2014 sebesar Rp160.000.000,00 meningkat sebesar
Rp130.000.000,00 dibanding per 31 Desember 2013 sebesar
Rp30.000.000,00.
meningkat
sebesar
433,33%.
Perhitungan
penyertaan modal menggunakan metode biaya.
f Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu pada PT Samudra
Bengkulu Mandiri adalah nihil. Tidak ada data yang tersedia untuk
dilakukan perhitungan dengan metode ekuitas, karena perusahaan
sudah tidak beroperasi dan tidak membuat laporan keuangan. Nilai
Penyertaan Modal padaPT Samudra Bengkulu Mandirisebesar
Rp150.000.000,00.
Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember
2014dan 2013 berdasarkan biaya perolehan adalah sebagai berikut.
Tabel 46. Penyertaan Modal Pemerintah per 31 Desember 2014dan 2013Berdasarkan Biaya
Perolehan
(dalam rupiah)
Nama BUMD/

No.

Perusahaan Umum

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1.

PT Askrida

160.000.000,00

30.000.000,00

2.

PD Bimex

450.000.000,00

450.000.000,00

3.

PT Sarana Mandiri Mukti

4.500.000.000,00

4.500.000.000,00

4.

PT Bank Bengkulu

59.578.000.000,00

47.528.000.000,00

5.

PT Samudra Bengkulu Mandiri

150.000.000,00

150.000.000,00

6.

PT Bengkulu Mandiri

28.300.000.000,00

28.300.000.000,00

93.138.000.000,00

80.958.000.000,00

Jumlah

Nilai Penyertaan Modal

ASET TETAP

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap diperoleh melalui
pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset
lainnya dan dari sitaan atau rampasan. Untuk dapat diakui sebagai aset
tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
a
b
c
d

Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;


Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu di Tahun 2014 melaksanakan Sensus Barang


Milik Daerah sebagai tindak lanjut pelaksanaan Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3),
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Sensus dilakukan terhadap Aset
Pemerintah Provinsi Bengkulu Per 31 Desember 2013. Hasil sensus ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur Nomor W.177.IX. Tahun 2015 tentang Penetapan
hasil sensus barang milik Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2014.
Saldo
Aset
Tetap
per
31
Desember
2014
adalah
sebesar
Rp2.692.627.079.047,00,
Saldo
Aset
Tetap
per
31
Desember
2014dan2013disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 47. Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Aset Tetap

Saldo per 31 Desember


2013 Audited

Penambahan

Pengurangan

Saldo per 31
Desember 2014

Tanah

383.540.013.732,47

5.305.700.003,53

5.049.300.000,00

383.796.413.736,00

Peralatan dan Mesin

424.215.482.692,00

49.396.157.068,00

58.212.734.138,00

415.398.905.622,00

Gedung dan Bangunan

587.601.706.791,53

124.275.157.636,47

88.045.126.339,00

623.831.738.089,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan

988.008.997.862,00

250.765.519.093,00

3.400.800.500,00

1.235.373.716.455,00

Aset Tetap Lainnya

14.546.585.116,00

9.917.349.963,00

1.511.419.471,00

22.952.515.608,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan

39.121.067.619,64

1.113.076.000,00

28.960.354.082,64

11.273.789.537,00

Akumulasi Penyusutan

Jumlah

2.437.033.853.813,64

435.561.967.341,00

179.968.742.107,64

2.692.627.079.047,00

Rincian Aset Tetap per SKPD pada Pemerintah Provinsi Bengkulu dimuat
dalam Lampiran 13.
Penambahan Aset Tetap tahun 2014berasal dari Belanja Modal, Belanja
Barang dan Jasa, Belanja Tidak Terduga, danHibah aset tetap dari
Kementerian. Penjelasan saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014per jenis
asetnya diuraikan sebagai berikut.

Tanah
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai
dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian, biaya
untuk memperoleh hak, serta biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan
penimbunan. Nilai tanah juga meliputi biaya pembelian bangunan tua yang terletak pada
sebidang tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sebuah gedung baru jika
bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar. Tanah yang termasuk dalam aset tetap
adalah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasuk dalam klasifikasi tanah ini adalah
tanah yang digunakan untuk gedung, bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2014adalah sebesar Rp383.796.413.736,00.Aset
Tetap Tanah per 31 Desember 2014 tersebut mengalami penambahan sebesar
Rp256.400.003,53atau sebesar 0,07% dibandingkan Aset Tetap Tanah per 31 Desember
2013 sebesar Rp383.540.013.732,47. Peningkatan tersebut dirinci sebagai berikut.
Nilai (Rp)
Saldo Tanah per 31 Desember 2013
Penambahan
a. Belanja Modal TA 2014
Pembelian atau pembebasan tanah/lahan pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah yaitu Pembebasan lahan
atas 6 titik lokasi Pembangunan Gudang Logistik diantaranya
3 titik di lokasi Kabupaten Bengkulu Selatan dan 3 titik di
lokasi Kabupaten Mukomuko.
b. Penambahan dari hasil sensus dan koreksi yaitu Penambahan
atas tanah yang diatasnya dibangun Rumah sakit DKT dan
Pembulatan Aset tetap tanah, serta koreksi atas tanah
bangunan kantor pemerintah
Jumlah Penambahan
Pengurangan
a. Reklasifikasi Aset Tetap Tanah ke dalam Aset Lain-lain yang
merupakan tanah yang diatasnya dibangun Rumah Sakit DKT
b. Pengurangan dari hasil sensus
Jumlah Pengurangan
Saldo Tanah per 31 Desember 2014

383.540.013.732,47

265.700.000,00

5.040.000.003,53

5.305.700.003,53
4.825.000.000,00
224.300.000,00
5.049.300.000,00
383.796.413.736,00

Dari nilai saldo tersebut masih terdapat tanah yang belum dapat
diperhitungkan dan disajikan sebagai Aset Tetap Tanah Pemerintah
Provinsi Bengkulu karena belum dilakukan penilaian harga perolehan
terhadap tanah tersebut.Di TA 2014 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Bengkulu menerima Hibah dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah
berdasarkan Surat Hibah Tanah Nomor : 593.33/293/B.3/2014 tanggal 25
Agustus 2014 dan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor :
01/PB/DPD-I/2014 tanggal 27 Oktober 2014. Tanah terletak di Desa
Renah Lebar Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah
seluas 5.160 M2
Peralatandan Mesin

Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
peralatan dan mesin sampai siap pakai.
Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp415.398.905.622,00.
Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 tersebut mengalami penurunansebesar
Rp8.816.577.070,00 atau 2,08% dibandingkan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2013
sebesar Rp424.215.482.692,00.Penurunan tersebut karena adanya pengurangan dari hasil
sensus dengan rincian sebagai berikut.
Nilai (Rp)
Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2013
Penambahan
a. Realisasi Belanja Modal dan Belanja Barang/Jasa TA 2014
Realisasi Belanja yang menjadi Aset Tetap Peralatan dan
Mesin
b.

Penambahan dari hasil sensus dan koreksi yaitu Penambahan


atas peralatan yang belum tercatat, Hibah dan Pembulatan
serta Reklasifikasi mutasi Aset.
Jumlah Penambahan

Pengurangan
a. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Tetap Peralatan Mesin ke Aset lain-lain
b. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Aset dibawah
nilai kapitalisasi dan Reklasifikasi mutasi aset tetap
c. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan koreksi
double catat/salah catat dan barang BMN dan Pembulatan
JumlahPengurangan
Saldo Peralatan dan Mesin per31 Desember 2014

424.215.482.692,00

45.464.402.088,00
3.931.754.980,00

49.396.157.068,00
41.295.601.390,00
4.626.299.431,00
12.290.833.317,00
58.212.734.138,00
415.398.905.622,00

Gedung dan Bangunan


Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya
pembebasan, biaya pengurusan IMB, Notaris, dan Pajak. Belanja Modal Gedung dan
Bangunan yang mencakup biaya perencanaan, biaya konstruksi dan biaya pengawasan
dicatat sebagai penambahan aset Gedung dan Bangunan tersebut.
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp623.831.738.089,00.Gedung dan Bangunanper 31 Desember 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp36.230.031.297,47 atau 6,17% dibandingkan Gedung dan
Bangunan per 31 Desember 2013 sebesar Rp587.601.706.791,53.
Peningkatan tersebut karena adanya penambahan dari realisasi belanja TA 2014 dengan
rincian sebagai berikut.
Nilai (Rp)
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013
Penambahan
a. Realisasi Belanja Modal dan Belanja Barang/Jasa TA 2014
Realisasi Belanja yang menjadi Aset Tetap Gedung dan
Bangunan
b. Penambahan dari hasil sensus dan koreksi yaitu Penambahan

587.601.706.791,53

42.277.829.600,00
81.997.328.036,47

atas peralatan yang belum tercatat, Hibah dan Pembulatan


serta Reklasifikasi mutasi Aset.
Jumlah Penambahan

124.275.157.636,47

Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi


Pengurangan Aset Tetap Gedung dan Bangunan ke klasifikasi
Aset tetap yang lain.
Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan koreksi
double catat/salah catat, barang BMN dan Pembulatan dan
Reklasifikasi mutasi aset tetap
Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Tetap Gedung dan Bangunan ke Aset lainlain

79.674.082.588,00

Jumlah Pengurangan

88.045.126.339,00

Pengurangan
a.

b.

c.

Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014

8.191.539.751,00

179.504.000,00

623.831.738.089,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Jalan, Irigasi, dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain
biaya perolehan dan biaya-biaya lain sampai jaringan tersebut siap pakai.
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2014adalahsebesar
Rp1.235.373.716.455,00. Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2014 tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp247.364.718.593,00 atau 25,04% dibandingkan Jalan,
Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2013 sebesar Rp988.008.997.862,00.
Peningkatan tersebut karena adanya penambahan dari realisasi belanja TA 2014 dengan
rincian sebagai berikut.
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2013
Penambahan
a. Realisasi Belanja Modal dan Belanja Barang/Jasa TA 2014
Realisasi Belanja yang menjadi Aset Tetap Jalan Irigasi dan
Jaringan
b. Penambahan dari hasil sensus dan koreksi yaitu Penambahan
atas JIJdari reklasifikasi mutasi Aset dan Pembulatan.
c. Penambahan dari Reklasifikasi KDP menjadi Aset Tetap JIJ
Jumlah Penambahan
Pengurangan
a. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Tetap Jalan Irigasi dan Jaringan ke
klasifikasi Aset tetap yang lain.
b. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan koreksi
double catat/salah catat, barang BMN dan Pembulatan
c. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Jalan Irigasi dan Jaringan ke Aset lain-lain
JumlahPengurangan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2014

Aset Tetap Lainnya

Nilai (Rp)
988.008.997.862,00

222.422.320.156,00
137.382.855,00
28.205.816.082,00
250.765.519.093,00
127.736.000,00

2.985.401.500,00
287.663.000,00
3.400.800.500,00
1.235.373.716.455,00

Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Aset Tetap Lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi perolehan semua aset tetap
lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke dalam aset tetap yang telah
diuraikan sebelumnya.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014adalah sebesar Rp22.952.515.608,00. Aset
Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp8.405.930.492,00atau 57,79% dibandingkan Aset Tetap Lainnyaper 31 Desember 2013
sebesar Rp14.546.585.116,00.
Peningkatan tersebut karena adanya penambahan dari realisasi belanja TA 2014 dengan
rincian sebagai berikut.
Nilai (Rp)
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013
Penambahan
a. Realisasi Belanja Modal dan Belanja Barang/Jasa TA 2014
Realisasi Belanja yang menjadi Aset Tetap Lainnya
b. Penambahan dari hasil sensus dan koreksi yaitu Penambahan
atas JIJ dari reklasifikasi mutasi Aset dan Pembulatan.

14.546.585.116,00

6.896.365.700,00
3.020.984.263,00

Jumlah Penambahan

9.917.349.963,00

Pengurangan
a. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Tetap Lainnya ke klasifikasi Aset tetap
yang lain.
b. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan koreksi
double catat/salah catat, dibawah nilai kapitalisasi dan
Pembulatan
c. Pengurangan dari hasil sensus yang merupakan Reklasifikasi
Pengurangan Aset Jalan Irigasi dan Jaringan ke Aset lain-lain

850.723.320,00

473.650.295,00

187.045.856,00

JumlahPengurangan
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014

1.511.419.471,00
22.952.515.608,00

Konstruksidalam Pengerjaan
Konstruksi dalam Pengerjaan menggambarkan biaya yang diakumulasikan sampai dengan
tanggal laporan posisi keuangan dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan/belum selesai
dibangun.
Saldo Konstruksi dalam Pengerjaanper 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp11.273.789.537,00. Konstruksi dalam Pengerjaanper 31 Desember 2014 tersebut
mengalami penurunansebesar Rp27.847.278.082,64 atau 71,18% dibandingkan Konstruksi
dalam Pengerjaanper 31 Desember 2013 sebesar Rp39.121.067.619,64.Penurunan tersebut
karena adanya reklasifikasi KDP menjadi Aset Tetap. Rincian Aset Tetap KDP per 31
Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut.
Nilai (Rp)
Saldo Aset Tetap KDP per 31 Desember 2013
Penambahan
Belanja Modal TA 2014
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan yang menjadi KDP
Jumlah Penambahan

39.121.067.619,64

1.113.076.000,00
1.113.076.000,00

Pengurangan
Reklasifikasi KDP menjadi Aset Tetap

28.960.354.082,64

Jumlah Pengurangan

28.960.354.082,64

Saldo Aset Tetap KDP per 31 Desember 2014

11.273.789.537,00

Nilai KDP per 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 48. Nilai KDP per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian KDP

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1.

Pembangunan Jalan Tapak Paderi

0,00

7.220.014.000,00

2.

Pembangunan Jalan Ladang Palembang Tambang Sawah

0,00

2.388.686.400,00

3.

Pembangunan Jalan Tebat Gunung

0,00

7.217.055.900,00

5.

Pembangunan Jalan Sendawar - Maras Jauh Talang Alai Pasar Marasa

0,00

1.331.570.400,00

8.

Pembangunan Irigasi Air Selebang - Kedurang

0,00

1.679.618.005,00

10.

Pembangunan Pelataran Tugu Thomas Parr

0,00

754.538.000,00

11.

Pembangunan Jalan Curup - Tes - Muara Aman

0,00

300.659.495,44

12.

Pembangunan Jalan Tambang Sawah Ketenong (Konstruksi dan Pengawasan)

0,00

248.757.417,76

13.

Peningkatan Jalan Atas Tebing M. Aman

0,00

309.720.324,02

(Konstruksi dan Pengawasan)


14.

Peningkatan Jalan Air Lang -Desa Apur

0,00

150.324.633,47

15.

Pembangunan Jalan Gunung Selan - Giri Mulya

0,00

993.314.200,00

0,00

1.866.553.458,10

0,00

637.669.490,04

(Konstruksi dan Pengawasan)


16.

Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Dalam Kota


(Konstruksi dan Pengawasan)

17.

Pembangunan Jalan Sapta Marga


(Konstruksi dan Pengawasan)

18.

Peningkatan Jalan Tanjung Agung Palik - Lubuk


Durian (Konstruksi dan Pengawasan)

0,00

1.015.578.758,17

19.

Pembangunan Jalan Tugu Hiu - Sp. Kroya

0,00

1.733.217.600,00

20.

Pembangunan Gedung Logistik Peralatan


Penanggulangan Bencana dan Fasilitas Umum

11.273.789.537,00

11.273.789.537,00

21.

Pembangunan / Rehabilitasi Berat Gedung


Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

23.

Pembangunan Jalan Giri Mulya Atas Tebing

0,00

11.273.789.537,00

39.121.067.619,00

Tahun 2014
Jumlah

Rincian KDPdimuat pada Lampiran 14.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 adalah
nihil. Hingga TA 2014, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak
memperhitungkan penyusutan atas Aset Tetap pada LKPD TA 2014 yang
berbasis Kas menuju Akrual, dan akan melaksanakan penyusutan atas
nilai Aset Tetap pada saat diberlakukannya penyajian Laporan Keuangan
dengan basis akrual di Tahun Anggaran 2015, dan dalam persiapan
penyusunan LKPD TA 2015 yang berbasis akrualPemerintah Provinsi
Bengkulu telah melakukan perhitungan penyusutan atas Aset Tetap TA
2014 sebagai komparatif LKPD TA 2015 yang berbasis akrual.

ASET LAINNYA
1

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran


Tagihan Piutang Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah yang
dapat diterima dari penjualan aset pemerintah daerah yang penerimaan
pembayarannya dilakukan secara angsuran dan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun.
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran per31 Desember 2014 sebesar
Rp420.394.055,00. Tagihan Penjualan Angsuranper31 Desember
2014mengalami penurunan sebesar Rp109.532.260,00 atau 20,66%
dibanding Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2013 sebesar
Rp529.926.315,00.Rincian Tagihan Penjualan Angsuran per 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut.
Tabel 49. Nilai Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)

31 Desember
2013

Koreksi Tahun 2014

Mutasi Tahun 2014

31 Desember
2014

No.

Uraian

1.

Penjualan rumah
dinas

158.190.290,00

0,00

400.000,00

0,00

109.132.260,00

48.658.030,00

2.

Penjualan
kendaraan dinas

371.736.025,00

371.736.025,00

Jumlah

529.926.315,00

0,00

400.000,00

0,00

109.132.260,00

420.394.055,00

Pembayaran

Tambah

Tambah

Pembayaran

Tagihan Tuntutan Ganti Rugi(TGR) Daerah


TGR merupakan piutang kepada pihak yang dikenakan Tuntutan Ganti
Rugi dan penyelesaiannya dilakukan secara angsuran lebih dari satu
tahun.
Tagihan
TGRDaerah
per
31
Desember
2014adalah
sebesar
Rp581.854.992,00. Tagihan TGR Daerah per 31 Desember 2014 tersebut
mengalami
penurunan
sebesar
Rp288.346.751,00atau
33,13%dibandingkan dengan Tagihan TGR Daerah per 31 Desember
2013sebesar Rp870.201.743,00.Tagihan TGR Daerah per 31 Desember
2013 meliputi TGRPegawai dan TGR Pegawai yang telah pensiun atas

kelebihan pembayaran gaji saat masih aktif sebesar. Tagihan TGR


Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013dirinci pada Lampiran 15.
3

Kemitraan dengan Pihak Ketiga


Kemitraan dengan Pihak Ketiga merupakan aset pemerintah daerah
yang diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka kerjasama
pemanfaatan kekayaan daerah dengan sistem penyewaan. Kerjasama
tersebut menimbulkan adanya kewajiban bagi pihak ketiga untuk
menyerahkan aset pada akhir masa kerjasama, termasuk pembangunan
pada aset yang dilakukan oleh pihak ketiga.
Kemitraan dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2014sebesar
Rp1.420.432.000,00merupakan aset Pemerintah Provinsi Bengkulu yang
diserahkan kepada pihak ketiga berupa tanah dan bangunan Nala
Cottage dan Gedung Promosi di Pantai Panjang.Pihak ketiga yang
melaksanakan pemanfaatan aset tersebut adalah PT Gading Cempaka
Resort, sesuai kesepakatan Perjanjian Sewa Penggunaan Aset Nala
Cottage dan Gedung Promosi di Pantai Panjang Nomor 013/1467/B.13
tanggal 16 November 1998. Atas perjanjian tersebut telah dibuat
Amandemen Perjanjian Nomor 299/IV/B.11 tanggal 30 Agustus 2000.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa
jangka waktu
pemanfaatan aset adalah selama 20 tahun, dari tanggal 1 Desember
1998 sampai dengan 30 November 2018.

Aset Tak Berwujud


Aset Tak Berwujud adalah aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa. Saldo Aset Tak Berwujud per 31
Desember 2014adalah sebesar Rp5.002.647.380,00. Aset Tak Berwujud
per 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp669.418.600,00 atau naik
15,44% dibandingkan Aset Tak Berwujudper 31 Desember 2013 sebesar
Rp4.333.228.780,00.
Aset
Tak
Berwujud
per
31
Desember
2014
Rp5.002.647.380,00tersebut dirinci pada Lampiran 16.

sebesar

AsetLain-lain
Saldo
Aset
Lain-lain
per
31
Desember
2014
sebesar
Rp91.944.212.404,00. Aset Lain-lain per 31 Desember 2014meningkat
sebesar Rp9.343.453.849,00 atau 11,31% dibanding Aset Lain-lainper
31 Desember 2013 sebesar Rp82.600.758.555,00.
Rincian Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut.

Tabel 50. Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 2013

(dalam rupiah)
No.

Uraian

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1.

Aset dalam kondisi rusak berat

72.108.314.085,00

32.882.838.124,00

2.

Detailed Engineering Design

1.434.417.000,00

1.434.417.000,00

3.

Aset dalam Proses Penghapusan (Hibah)

9.547.691.319,00

0,00

4.

Jembatan Gantung Muara II

8.395.415.000,00

8.395.415.000,00

5.

Pengelolaan aset milik Pemerintah


Provinsi Bengkulu oleh pihak ketiga

458.375.000,00

615.500.000,00

91.944.212.404,00

43.328.170.124,00

Jumlah

Aset dalam kondisi rusak berat per 31 Desember 2014 dan 2013 pada
masing-masing SKPD dirinci pada Lampiran 17.
Nilai pengelolaan aset Pemerintah Provinsi Bengkulu oleh pihak ketiga
per 31 Desember 2014 dan 2013, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 51. Nilai Pengelolaan Aset MilikPemerintah Provinsi Bengkulu oleh Pihak Ketiga per 31
Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Piutang kerjasama dengan PT Permata


Gading Resort (Nala Cottage)

2.

Penyewaan GOR Sawah Lebar

3.

Penyewaan Wisma Atlet

4.

Penyewaan areal parkir Sport Center

5.

Penyewaan ruangan oleh PT Pos dan Giro

6.

Penyewaan kolam renang

7.

Pemanfaatan bangunan kantin


Jumlah

31 Desember 2014

31 Desember 2013

166.500.000,00

212.000.000,00

155.000.000,00

225.000.000,00

6.000.000,00

9.000.000,00

112.500.000,00

145.000.000,00

18.375.000,00

24.500.000,00

458.375.000,00

615.500.000,00

KEWAJIBAN
1

Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban dengan jangka waktu kurang atau
sama dengan satu tahun, dengan persyaratan pembayaran kembali pokok
pinjaman harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Kewajiban Jangka Pendek yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu
berupa Utang Jangka Pendek Lainnya.
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah utang pemerintah kepada pihak
lain yang disebabkan kedudukan pemerintah sebagai pemotong pajak atau
pungutan lainnya seperti Pajak penghasilan (PPh), Pajak pertambahan nilai
(PPn), Iuran askes, Taspen dan teperum. Utang PFK Pemerintah Provinsi
Bengkulu sebesar minus Rp29.864.604,00 yang merupakan kelebihan
pembayaran PFK lainnya.

Utang Jangka Pendek Lainnya merupakan kewajiban jangka pendek selain


dari Utang kepada Pemerintah atau Lembaga Keuangan baik dalam negeri
maupun luar negeri. Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sbb.
Tabel 52. Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Utang Bagi Hasil Pajak Daerah kepada


kabupaten/kota untuk tahun berjalan

2.

Utang RSUD Dr. M. Yunus

3.

Utang pada Pihak Ketiga


Jumlah

31 Desember 2014

31 Desember 2013

33.543.552.010,20

40.205.873.847,44

3.634.726.256,00

18.805.283.886,00

129.750.000,00

3.750.495.750,00

37.308.028.266,20

62.761.653.483,44

Masing-masing rincian dari Utang Jangka Pendek Lainnya diuraikan sebagai


berikut.
a

Utang Bagi Hasil Pajak Daerah per 31 Desember 2014 sebesar Rp33.543.552.010,20
merupakan kewajiban pembayaran Bagi Hasil Pajak Daerah Provinsi Bengkulu kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang menyatakan bahwa sebagian dari hasil penerimaan
pajak provinsi diperuntukkan bagi kabupaten/kota di wilayah provinsi bersangkutan.
Utang Bagi Hasil Pajak Daerah diakui setelah diketahui adanya selisih antara realisasi Belanja
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah yang telah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu
dengan perhitungan Bagi Hasil Pajak Daerah yang seharusnya dibayarkan, kemudian
ditetapkan dengan SK kepala daerah. Rincian dimuat padaLampiran 18.

Utang RSUD Dr. M. Yunus per 31 Desember 2014 sebesar Rp3.634.726.256,00, kewajiban
tersebut terdiri dari kewajiban RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu kepada beberapa perusahaan
atas pengadaan obat-obatan dan BMHP yang dilaksanakan pada TA 2014 sebesar
Rp3.326.397.206,00, Utang lain-lain kepada Pihak ketiga yang dilaksanakan pada TA 2014
sebesar Rp119.411.850,00 dan Bagian LancarUtang Jangka Panjang Lainnya pada PT Askes
(Persero) terkait hibah bersyarat Ruang Kelas Isebesar Rp188.917.200,00 yang jatuh tempo
pada tahun 2014. Rincian dimuat padaLampiran 19.

Utang pada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014sebesar Rp129.750.000,00merupakan


kewajiban yang belum dibayar kepada para rekanan/kontraktor pada SKPD.

Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban dengan jangka waktu lebihdari
satu tahun dengan persyaratan bahwa pembayaran kembali pinjaman berupa
pokok pinjaman yang harus dilunasi dalam lebih dari satu tahun anggaran
berikutnya.Kewajiban Jangka Panjang yang dimiliki Pemerintah Provinsi
Bengkulu berupa Utang Jangka Panjang Lainnya.
Saldo Utang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.212.218.700,00.Utang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2014
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp188.917.200,00atau 13,48%

dibandingkan dengan Utang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2013


sebesar Rp1.401.135.900,00.
Utang tersebut timbul sehubungan dengan hibah bersyarat ruang kelas I
berdasarkan Perjanjian Pendahuluan Nomor 049/2390/HK-RS/2010 tanggal 28
Juni 2010 dan Perjanjian Induk Nomor 049/2391/HK-RS/2010 tanggal 1 Juli
2010 antara RSUD Dr. M. Yunus dengan PT Askes (Persero) Cabang Bengkulu.
Jumlah tersebut merupakan utang kepadaPT Askes (Persero). yang jatuh
tempo pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.
3

EKUITAS DANA
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah. Saldo Ekuitas Dana Pemerintah Provinsi
Bengkulu per 31 Desember 2014 sebesar Rp3.245.283.768.529,59 yang meliputi
Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi,dengan rincian sebagai berikut.
1

Ekuitas Dana Lancar


Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai
kewajiban lancar. Ekuitas Dana Lancar Pemerintah Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2014
sebesar Rp274.088.685.230,57 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 53. Rincian Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

2.

Cadangan Piutang

3.

Pendapatan yang ditangguhkan

4.

Cadangan Persediaan

5.

Dana yang harus disediakan untuk


Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah

31 Desember 2014

31 Desember 2013

249.519.022.587,30

210.243.896.472,54

20.176.912.721,00

35.975.223.902,88

14.068.000,00

76.183.400,00

41.686.710.188,47

28.236.281.376,20

(37.308.028.266,20)

(62.761.653.483,44)

274.088.685.230,57

211.769.931.668,18

Ekuitas Dana Investasi


Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan
aset lainnya dengan jumlah nilai Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 sebesar
Rp2.971.195.083.299,02. Berikut di bawah ini merupakan tabel rincian dari Ekuitas Dana
Investasi.
Tabel 54. Rincian Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No.

Uraian

1.

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka


Panjang

2.

Diinvestasikan dalam Aset Tetap

3.
4.

31 Desember 2014

31 Desember 2013

180.410.682.121,02

153.083.207.172,69

2.692.627.079.047,00

2.437.033.853.813,64

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

99.369.540.831,00

55.306.958.962,00

Dana yang harus disediakan untuk


Pembayaran Utang Jangka Panjang

(1.212.218.700,00)

(1.401.135.900,00)

Jumlah

2.971.195.083.299,02

2.644.022.884.048,33

Ekuitas Dana Cadangan


Pemerintah Bengkulu tidak memiliki dana cadangan.

C PENJELASAN POS-POS LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaandan pengeluaran kas selama
periode tertentu yang diklasifikasikanberdasarkan aktivitas operasi, investasi aset
nonkeuangan,pembiayaan, dan nonanggaran.Laporan Arus Kas ini disusun tidak
termasuk arus kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Dr. M. Yunus dan
RSKJ
Soeprapto,
Secara
singkat
pergerakan
kas
Pemerintah
Provinsi
Bengkuluselama Tahun 2014, sebagai berikut.
1 Aktivitas Operasi
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi TA 2014 adalahsebesar
Rp1.863.125.112.114,98atau
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp239.214.100.879,17 atau 14,73%dibandingkan dengan TA 2013 sebesar
Rp1.623.911.011.235,81. Arus Kas Keluardari Aktivitas Operasi TA 2014 adalah
sebesar
Rp1.542.542.967.512,06atau
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp162.603.717.068,53 atau 11,78%dibandingkan dengan TA 2013 sebesar
Rp1.379.939.250.443,53. Dengan demikian, Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Operasi TA 2014menjadi sebesar Rp320.582.144.602,92.Laporan Arus Kas dari
Aktivitas Operasi sebagai berikut.
Tabel 55. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Uraian Laporan Arus Kas

2014

2013

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus Kas Masuk
Pajak Daerah

483.711.050.510,33

394.141.932.690,00

22,73

4.625.282.039,00

12.326.201.961,00

(62,48)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

17.080.375.706,79

12.069.161.322,93

41,52

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

43.533.877.841,86

34.211.729.078,88

27,25

Dana Bagi Hasil Pajak

50.653.057.199,00

53.933.686.459,00

(6,08)

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

44.907.411.318,00

17.179.109.524,00

161,41

Dana Alokasi Umum

955.095.187.000,00

854.647.828.000,00

11,75

Dana Alokasi Khusus

53.927.020.000,00

51.587.330.000,00

4,54

2.383.547.000,00

2.089.174.700,00

14,09

207.208.303.500,00

191.724.857.500,00

8,08

1.863.125.112.114,98

1.623.911.011.235,81

14,73

Retribusi Daerah

Hibah
Dana Penyesuaian
Jumlah
Arus Kas Keluar

Uraian Laporan Arus Kas

2014

Belanja Pegawai

543.045.030.975,00

514.678.589.196,40

5,51

Belanja Barang dan Jasa

505.096.947.646,00

495.677.605.520,00

8,36

Belanja Hibah

257.779.356.298,00

209.507.795.000,00

7,77

25.060.260.513,00

15.627.639.000,00

60,36

505.443.000,00

1.821.108.000,00

(72,25)

211.055.929.080,06

142.626.513.727,13

47,98

1.542.542.967.512,06

1.379.939.250.443,53

11,78

320.582.144.602,92

243.971.760.792,28

31,40

Belanja Bantuan Keuangan


Belanja Tidak Terduga
Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota
Jumlah
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

2013

Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan


Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan
pemerintah kepada masyarakat dimasa yang akan datang.
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan TA 2014adalah
sebesar Rp109.132.260,00, atau mengalami peningkatan sebesar 7,87%
dibandingkan dengan TA 2013 sebesar Rp101.167.818,00. Arus Kas Keluardari
Aktivitas
Investasi
Aset
Nonkeuangan
TA
2014adalah
sebesar
Rp301.297.020.853,00 atau mengalami peningkatan9,02% dibandingkan dengan
TA 2013 sebesar Rp276.362.781.829,00. Dengan demikian, Arus Kas Bersih dari
Aktivitas
Investasi
Aset
Nonkeuangan
menjadi
sebesar
minus
Rp301.187.888.593,00.Laporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset
Nonkeuangansebagai berikut.
Tabel 56. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Aset Nonkeuangan Tahun 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Uraian Laporan Arus Kas

2014

2013

101.167.818,00

101.167.818,00

155,85

Penjualan Kendaraan Dinas

Penjualan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

101.167.818,00

101.167.818,00

155,85

265.700.000,00

1.942.500.000,00

(86,32)

Peralata dan Mesin

38.386.620.706,00

57.751.557.205,00

(33,53)

Gedung dan Bangunan

40.047.116.800,00

59.143.805.738,00

(32,29)

220.568.224.747,00

153.746.235.496,00

43,46

2.029.358.600,00

3.778.683.390,00

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan


Arus Kas Masuk
Penjualan Rumah Jabatan/Rumah Dinas

Jumlah
Arus Kas Keluar
Tanah

Jalan, Irigasi dan Jaringan


Aset Tetap Lainnya

(46,29)

Uraian Laporan Arus Kas

2014

2013

Jumlah

301.297.020.853,00

276.362.781.829,00

9,02

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan

(301.187.888.593,00)

(276.261.614.011,00)

(9,02)

Aktivitas Pembiayaan
Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus
anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas
pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain dimasa yang akan
datang.Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pembiayaan TA 2014sebesar Rp0,00 dan
Arus Kas Keluar di TA 2014 sebesar Rp12.174.683.447,00

4 Aktivitas Nonanggaran
Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang.Arus Kas Masuk dari Aktivitas
Nonanggaran
TA
2014sebesar
Rp97.062.033.982,00
atau
mengalami
peningkatan
sebesar
200,94%dibandingkan
dengan
TA
2013sebesar
Rp32.253.445.820,00. Arus Kas Keluardari Aktivitas NonanggaranTA 2014
sebesar Rp97.653.018.567,00 atau mengalami peningkatan sebesar 174,68%
dibandingkan dengan TA 2013sebesar Rp35.552.117.601,00,Dengan demikian,
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran TA 2014menjadi sebesar minus
Rp590.984.585,00.Laporan Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran sebagai berikut.
Tabel 57. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran Tahun 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
Uraian Laporan Arus Kas

2014

2013

Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran


Arus Kas Masuk
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Saldo Sisa UP TA sebelumnya
Sisa Kas di Unit Swadana Tahun sebelumnya
Jumlah

96.887.761.698,00

31.161.586.516,00

174.272.284,00

410.836.387,00

681.022.917,00

97.062.033.982,00

32.253.445.820,00

96.917.626.302,00

31.161.586.516,00

735.392.265,00

174.272.284,00

4.216.258.801,00

97.653.018.567,00

35.552.117.601,00

174,68

(590.984.585,00)

(3.298.671.781,00)

(82,08)

200,94

Arus Kas Keluar


Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Saldo Sisa UP TA berjalan
Sisa Kas di Unit Swadana Tahun berjalan
Jumlah
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran

Laporan Arus Kas Pemerintah Provinsi Bengkulu sampai dengan tanggal 31


Desember 2014 menggambarkan pergerakan saldo kas dari saldo awal Kas di

BUD sebesar Rp203.382.386.548,54 dengan penambahan kenaikan/penurunan


kas sebesar Rp6.628.587.977,92 selama TA 2014 sehingga terdapat saldo akhir
kas di BUD sebesar Rp210.010.974.526,46.
D CATATAN PENTING LAINNYA
1

Pengelolaan Kas, Pendapatan, dan Belanja Politeknik Kesehatan Provinsi Bengkulu dikelola di
luar mekanisme APBD
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Provinsi Bengkulu merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Poltekkes
Provinsi Bengkulu pertama kali didirikan sebagai Akademi Keperawatan (Akper)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkulu pada tahun 1996 sesuai dengan SK
Gubernur Bengkulu Nomor 151 tahun 1996. Kemudian pada tahun 2001, sesuai
SK Gubernur Provinsi Bengkulu Nomor 167 Tahun 2011 tentang UPTD Provinsi
Bengkulu, Akper RSUD berubah menjadi Akper Provinsi Bengkulu yang
merupakan UPTD Dinas Kesehatan. Kemudian pada tahun 2001, Akper Provinsi
Bengkulu berubah menjadi UPTD Poltekkes Provinsi Bengkulu melalui Peraturan
Daerah Bengkulu Nomor 02 Tahun 2011 tanggal 14 Februari 2011 tentang
Perubahan UPTD.
Selama TA 2014, Poltekkes Provinsi Bengkulu menerima pendapatan dari
sumbangan mahasiswa sebesar Rp11.104.732.800,00. Pendapatan tersebut
digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, dengan realisasi Belanja TA 2014 sebesar Rp9.108.083.207,00.
Pendapatan dan Belanja Poltekkes Provinsi Bengkulu TA 2014 tersebut dikelola di
luar mekanisme APBD dan tidak dicatat di dalam Laporan Realisasi Anggaran
Pemprov Bengkulu TA 2014.
Poltekkes Provinsi Bengkulu memiliki empat rekening giro pada Bank Rakyat
Indonesia (BRI) yaitu Rekening Giro SPP dengan Nomor 0115-01-002047-30-6,
Rekening Giro SPI dengan Nomor 0115-01-002046-30-0, Rekening Giro
Bendahara Rutin Nomor 0115-01-002022-30-8, dan Rekening Giro Field Trip
Nomor 0115-01-002045-30-4. Saldo rekening giro Kas Poltekkes Provinsi
Bengkulu pada BRI per 31 Desember 2014 sebesar Rp6.457.691.605 tidak dicatat
sebagai Kas di dalam Neraca Pemprov Bengkulu per 31 Desember 2014.
Penunjukkan BRI sebagai bank umum yang menampung kas Poltekkes Provinsi
Bengkulu belum ditetapkan oleh Gubernur Bengkulu dan keempat rekening giro
tersebut belum termasuk dalam daftar rekening milik Pemprov Bengkulu.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 5.609.XII Tahun 2014 tanggal 31
Desember 2014 Poltekes Provinsi Bengkulu telah ditetapkan sebagai UPTD pada
Dinas Kesehatan yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK BLUD).

BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN
Informasi Nonkeuangan yang dapat dijelaskan pada bagian ini antara lain adalah:
A Domisili dan Bentuk Hukum serta Yurisdiksi
Provinsi Bengkulu adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 9 tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi
Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828) memiliki luas
34.724,69 km2 dengan luas daratan 19.795.15 km2 dan luas lautan 14.929,54
km2 (Bakosurtanal, 2010). Sejak tahun 1967, Provinsi Bengkulu mengalami
beberapa kali pemekaran. Semula Provinsi Bengkulu terdiri dari tiga kabupaten
dan satu kota, akan tetapi semenjak dikeluarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2003 tentang pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma dan
Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi
Bengkulu, Provinsi Bengkulu secara administratif terbagi menjadi delapan
kabupaten dan satu kota. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2008 tentang Pembentukan Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu membagi
Provinsi Bengkulu menjadi sembilan kabupaten dan satu kota. Provinsi Bengkulu
bagian utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat; bagian timur
berbatasan dengan Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung;
sedangkan bagian barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Secara geografis, Provinsi Bengkulu terletak pada 101 o 01 - 103o 46 Bujur Timur
serta 2o 16 - 3o 31 Lintang Selatan dan terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera,
membujur dari Utara ke Selatan sepanjang Bukit Barisan yang merupakan hutan
suaka alam dan hutang lindung di sebelah Timur dan Samudera Indonesia di
sebelah Barat dan dataran tinggi yang mebentang dari ujung Utara sampai ujung
selatan dengan lebar 50 km. Dataran tinggi merupakan bagian dari
Pegunungan Bukit Barisan. Provinsi Bengkulu memiliki bentuk wilayah relatif
memanjang sejajar garis pantai dengan panjang garis pantai 525 km. Wilayah
Provinsi Bengkulu memiliki kontur yang bergelombang dengan ketinggian tempat
(altitude) berkisar antara 0 - 1.938 meter di atas permukaan laut. Titik terendah
dijumpai di sepanjang pantai sedang titik tertinggi terletak di puncak Gunung
Kaba.
B Penjelasan mengenai Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok
Penyusunan APBD TA2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Penyusunan APBD TA 2013. Serta ditindaklanjuti dengan Peraturan
Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011
tentang rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bengkulu TA
2010-2015.

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan tugas umum Pemerintah, Pemerintah


Provinsi Bengkulu memiliki tugas urusan wajib dan urusan pilihan yang
mencakup:
I

Urusan Wajib terdiri dari:


a Pendidikan;
b Kesehatan;
c Pekerjaan Umum;
d Perencanaan Pembangunan;
e Perhubungan;
f Lingkungan Hidup;
g Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
h Sosial;
i Ketenagakerjaan;
j Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
k Penanaman Modal;
l Kebudayaan;
m Pemuda dan Olahraga;
n Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
o Otonomi
Daerah, Pemerintah umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
p Ketahanan Pangan;
q Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
r Komunikasi dan Informatika;dan
s Perpustakaan.
II Urusan pilihan terdiri dari :
a Pertanian;
b Kehutanan;
c Energi dan Sumber Daya Mineral; dan
d Kelautan dan Perikanan.
C Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Kegiatan Operasional
Agar pelaksanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Bengkulu terarah maka
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu TA 2010-2015 dengan visi terwujudnya masyarakat Bengkulu
yang semakin maju, bertaqwa dan sejahtera.
Visi tersebut mengandung tiga kata kunci yaitu:
1
2

Maju, dimana pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat yang maju baik secara materi maupun secara nonmateri.
Ketaqwaan yang merupakan persyaratan dalam mewujudkan kehidupan
agamis, serta menjadikan masyarakat yang soleh dan taat pada tuntunan
ajaran agama yang diyakini.
Sejahtera yang merupakan tujuan akhir dari pembangunanyang dilaksanakan.
Sejahtera bukan hanya diukur dari terpenuhinya kebutuhan yang bersifat

jasmani melainkan juga mencakup kebutuhan yang bersifat batiniah seperti


rasa aman, kebersamaan dan cinta kasih serta harga diri dan aktualisasi diri.
Adapun misi pembangunan Pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai berikut.
1

Mewujudkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing


Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di
bidang investasi, perindustrian, perdagangan koperasi dan usaha kecil
menengah, pertanian dalam arti luas, pemberdayaan masyarakat dan desa,
ketenagakerjaan, serta keuangan daerah.
Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan beriman
Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan pembangunan daerah
dalam bidang agama, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
kepemudaan, olahraga serta pemberdayaan perempuan dan kependudukan.
Mengembangkan sumber daya alam, lingkungan hidup, infrastruktur dasar dan
penanggulangan bencana dalam rangka menunjang daya saing perekonomian
daerah dan pembangunan yang berkelanjutan.
Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
daerah dibidang energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup,
infrastruktur, mitigasi bencana, pariwisata, kehutanan, perhubungan,
komunikasi dan informatika.
Menyelenggarakan pemerintahan yang profesional dan akuntabel serta
mewujudkan sistem politik, hukum dan budaya yang mengayomi masyarakat.
Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan di bidang
pemerintah, hukum, politik, ketertiban umum dan budaya.

Adapun kebijakan umum APBD Pemerintah Provinsi Bengkulu TA 2014 adalah


sebagai berikut.
1Kebijakan perencanaan pendapatan daerah
Kebijakan pendapatan daerah diarahkan pada upaya-upaya sebagai berikut.
a Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah
baik intensifikasi maupun
ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber
penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru.
b Kebijakan dalam meningkatan pelayanan umum kepada masyarakat/wajib
pajak.
c Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan perpajakan dan
retribusi yang nyaman dan sederhana.
d Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber
daya manusia aparatur.
e Meningkatkan dana dari pusat diluar DAU dan DAK.
f Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah.
2Kebijakan belanja diprioritaskan pada:
a Peningkatan infrastruktur dasar.
b Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka kualitas
pendidikan,
kesehatan,
kemampuan
aparatur,
pelayanan
publik,
penyelenggaraan pemerintah, hukum dan ketertiban umum.

Revitalisasi pengelolaan sumber daya pertanian, perternakan, perikanan


dan kelautan, industri dan pariwisata dalam rangka peningkatan ekonomi
kerakyatan.
peningkatan kualitas lingkungan hidup dan mitigasi bencana.

D Pergantian Manajemen Pemerintahselama Tahun Berjalan


Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Periode 2010-2015 telah terpilih pada
saat Pemilihan Umum Kepala Daerah tanggal 14 Juli 2010 dan telah dilantik pada
tanggal 29 November 2010. Namun dalam perjalanan memimpin Pemerintah
Provinsi Bengkulu H. Agusrin M. Najamudin, S.T. diberhentikan sementara dari
jabatan sesuai dengan Salinan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/P
Tahun 2011 tanggal 20 Januari 2011 yang memutuskan pemberhentian
sementara H. Agusrin M. Najamudin, S.T. sebagai Gubernur Bengkulu masa
jabatan tahun 2010-2015.
Selanjutnya, sehubungan dengan keputusan Mahkamah Agung atas kasus yang
menimpa Gubernur Bengkulu maka Presiden RI menetapkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 40/P Tahun 2012 tanggal 12 April 2012 yang
memutuskan terhitung mulai tanggal 10 Januari 2012, memberhentikan H.
Agusrin M. Najamudin, S.T. sebagai Gubernur Bengkulu masa jabatan tahun
2010-2015.
Kemudian dengan hasil Keputusan Mahkamah Agung yang menolak Peninjauan
Kembali (PK) mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamudin dan dengan
diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun 2012 tentang
Pengangkatan H. Junaidi Hamsyah sebagai Gubernur Bengkulu Definitif dan
Keputusan Presiden Nomor 40/P Tahun 2012 tentang Pemberhentian Agusrin dari
Jabatan Gubernur Bengkulu Periode 2010-2015 pada 12 April 2012, pada hari
Senin tanggal 17 Desember 2012 Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik
H. Junaidi Hamsyah sebagai Gubernur Definitif Bengkulu di Gedung DPRD Provinsi
Bengkulu.
Berkenaan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 tentang Badan Narkotika
Nasional (BNN), Badan Narkotika Provinsi (BNP), dan Badan Narkotika
Kabupaten/Kota (BNK) dan melalui UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
dan dipertegaskan melalui Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang
BNN, Organisasi BNP dan BNK dianggap sebagai instansi vertikal. Kondisi itu
dipertegas dengan Peraturan Kepala BNN Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kelola BNN yang menyebutkan tata kerja BNP telah memiliki
perbedaan yang sangat signifikan. Dengan berbagai landasan hukum itu,
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah memutuskan bahwa BNP sebagai organisasi
yang bukan sebagai Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi
Bengkulu melalui Peraturan Daerah.
Aset dari BNP Bengkulu tetap dicatat sebagai aset milik Pemerintah Provinsi
Bengkulu, sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Hibah dari Gubernur
Bengkulu.

Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi merupakan salah satu perangkat


daerah baru yang merupakan implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Dewan Pengurus Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi merupakan bagian
dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang secara teknis operasional
bertanggungjawab kepada Dewan Pengurus Korpri Provinsi, dan secara teknis
administratif bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, di
daerah telah diatur melalui Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Sekretariat Korpri.
Keberadaan Sekretariat Korpri tentunya akan memudahkan pemerintah daerah
untuk merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan teknis dibidang pembinaan
jiwa korps, pelaksanaan dan penerapan kode etik PNS seta pelayanan
administrasi kepada anggota Korpri, sehingga kedepan, diharapkan disiplin,
komitmen dan kualitas kinerja PNS dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya akan semakin optimal. Korpri diharapkan dapat menjadi sarana
sosialisasi peraturan-peraturan terpadu dalam bidang pemerintahan dan
ketatanegaraan, sehingga para anggota Korpri Provinsi Bengkulu senantiasa
berada selangkah didepan dalam menyikapi perubahan dan perkembangan
pemerintahan yang dewasa ini terus berkembang secara dinamis.

BAB VII
PENUTUP
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2014 disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (Lampiran II) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Laporan Keuangan tersebut mencakup:
1
2
3
4

Neraca;
Laporan Realisasi Anggaran;
Laporan Arus Kas; dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.

Dengan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan dan penyajian Laporan


Keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2014, diharapkan laporan
keuangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bengkulu,

Juni 2015

An. GUBERNUR BENGKULU


Plt. SEKRETARIS DAERAH
Asisten Pemerintahan dan Kesra

LAPORAN ARUS KAS


LAPORAN ARUS KAS
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
Per 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah)

N
O
1

URAIAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Masuk
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi
Daerah
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Hibah
Dana Penyesuaian
Jumlah Arus Kas Masuk

2014

2013

483,711,050,510.33
4,625,282,039.00

394,141,932,690.00
12,326,201,961.00

17,080,375,706.79

12,069,161,322.93

43,533,877,841.86

34,211,729,078.88

50,653,057,199.00
44,907,411,318.00

53,933,686,459.00
17,179,109,524.00

955,095,187,000.00
53,927,020,000.00
2,383,547,000.00
207,208,303,500.00
1,863,125,112,114.9
8

854,647,828,000.00
51,587,330,000.00
2,089,174,700.00
191,724,857,500.00
1,623,911,011,235.81

Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tak Terduga
Bagi Hasil Pajak
Jumlah Arus Kas Keluar

543,045,030,975.00
505,096,947,646.00
257,779,356,298.00
25,060,260,513.00
505,443,000.00
211,055,929,080.06
1,542,542,967,512.0
6

514,678,589,196.40
495,677,605,520.00
209,507,795,000.00
15,627,639,000.00
1,821,108,000.00
142,626,513,727.13
1,379,939,250,443.53

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

320,582,144,602.92

243,971,760,792.28

109,132,260.00

101,167,818.00

0.00

0.00

Arus Kas Keluar

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI NON


KEUANGAN
Arus Kas Masuk
Lain-lain PAD yang Sah Penjualan Rumah Jabatan /
Rumah Dinas
Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah Penerimaan Lain Lain


Jumlah Arus Kas Masuk

109,132,260.00

101,167,818.00

265,700,000.00
38,386,620,706.00

1,942,500,000.00
57,751,557,205.00

40,047,116,800.00

59,143,805,738.00

220,568,224,747.00

153,746,235,496.00

2,029,358,600.00
301,297,020,853.00

3,778,683,390.00
276,362,781,829.00

(301,187,888,593.00)

(276,261,614,011.00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Arus Kas Keluar
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
Jumlah Arus Kas Keluar

12,174,683,447.00

0.00

12,174,683,447.00

0.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

(12,174,683,447.00)

0.00

96,887,761,698.00

31,161,586,516.00

174,272,284.00

410,836,387.00

Arus Kas Keluar


Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan
Mesin
Belanja Bangunan dan
Gedung
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Jumlah Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non
Keuangan
3

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN


Arus Kas Masuk
Penerimaan Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK)
Saldo Sisa UP TA
sebelumnya
Sisa Kas di Unit Swadana
TA sebelumnya
Jumlah Arus Kas Masuk

681,022,917.00
97,062,033,982.00

32,253,445,820.00

96,917,626,302.00

31,161,586,516.00

735,392,265.00
0.00

174,272,284.00
4,216,258,801.00

97,653,018,567.00

35,552,117,601.00

(590,984,585.00)

(3,298,671,781.00)

6,628,587,977.92

(35,588,524,999.72)

Arus Kas Keluar


Pengeluaran Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK)
Saldo Sisa UP TA berjalan
Sisa Kas di Unit Swadana
Tahun berjalan
Jumlah Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih
dari Aktivitas Non
Anggaran

Arus Kas Bersih dari


Aktivitas Non Anggaran

Kenaikan / (Penurunan)
Bersih Kas Selama Periode

Saldo Awal Kas di BUD


Saldo Akhir Kas di BUD
Kas Di Bendahara
Penerimaan
Kas Di Bendahara
Pengeluaran
Kas Di BLUD
Saldo Akhir Kas

203,382,386,548.54
210,010,974,526.46

239,038,498,609.26
203,449,973,609.54

14,068,000.00

76,183,400.00

735,392,265.00

174,272,284.00

38,742,791,191.84
249,503,225,983.30

6,619,650,579.00
210,320,079,872.54

Bengkulu,
Juni 2015
a.n GUBERNUR BENGKULU
Plt. SEKRETARIS DAERAH
Asisten Pemerintahan dan Kesra

Drs. H. SUMARDI, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19590423 198102 1 002

BERDASARKAN ARTIKEL DARI REFERENSI: BISWAN, ALI TAFRIJI. 2014. PERAN


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL: MAKNA DI BALIK ANGKA. INFOARTHA:
JURNAL INFORMASI KEUANGAN DAN AKUNTANSI. ED. KHUSUS VOL. 3/TAHUN
XII/2014
1. Mengapa akhirnya RI pun mengadopsi basis akrual dalam prakik akpem pemerinta?
Jelaskan!
Pascareformasi birokrasi, Indonesia melahirkan UU favorit Keuangan Negara
(UU No, 17/2003) yang mengarahkan pengelolaan keuangan dan kekayaan
Negara secara lebih transparan dan akuntabel. Sehingga basis penggunaan laporan

keuangan pun harus diganti menjadi akrual basis.


Perkembangan bangsa Indonesia yang semakin besar pun sudah tidak cocok lagi
menggunakan laporan keuangan yang sederhana. Karena cash basis merupakan
basis yang sederhana. Hanya menunjukan pendapatan dan pengeluaran diakui
ketika menerima ato membayarkan. Sementara untuk Negara yang besar,
transaksi sudah mulai complex dan jika menggunakan cash basis tidak akan

mencerminkan laporan yang sebenernya


Akrual basis mengakui dan mencatat transaksi ekonomi atau akuntansi pada saat
terjadinya transaksi tanpa memperhatikan waktu kas diterim atau dibayarkan.

Sehingga akan memudahkan pemerintah dalam melakukan evaluasi kinerja


Salah satu prinsip laporan keuangan adalah transparan. Perubahan dari cash basis
menuju akrual basis adalah untuk mencapai transparan tersebut. Saat masih cash
basis, laporan keuangan tersebut transparan namun hanya dalam input. Sementara
untuk akrual basis, transparan tidak hanya dalam input, namun juga proses, output

dan outcome.
2. Sebutkan dan jelaskan keunggulan keunggulan basis akrual dalam praktik akuntansi
pemerintah
Memberikan informasi kinerja yang lebih baik sehingga memudahkan evaluasi
kinerja
Akrual basis mengakui dan mencatat transaksi ekonomi atau akuntansi pada saat
terjadinya transaksi. Jadi tidak melihat apakah kas sudah keluar atau masuk.
Sehingga setiap kegiatan akuntansi atau ekonomi tercatat dengan baik. Hal
tersebut dapat memudahkan pemerintah dalam mengevaluasi hasil kinerja nya.

Menyajikan hak dan kewajiban pemerintah. Laporan keuangan akrual basis dapat
menyajikan secara lengkap dan nyata semua hak hak dan kewajiban pemerintah
yang dapat berupa utang, piutang atau yang lainnya. Selain itu juga merupakan
kewajiban pemerintah untuk memberikan laporan keuangan kepada rakyat secara
transparan, jelas. Dengan menggunakan akrual basis, maka rakyat dapat

mengetahui kinerja yang sudah dilakukan oleh pemerintah


Memberikan laporant posisi keungan asset, utang dan ekuitas secara nyata dan
benar. Karena akrual basis mencatat semua transaksi saat terjadinya transaksi
tersebut. Jadi perubahan perubahan dalam asset, utang dan ekuitas yang
diakibatkan terjadinya suatu transaksi merupakan nominal yang sesuai dengan

fakta dan dapat dipertanggung jawabkan.


3. Apa saja kunci sukses penerapan basis akrual dalam akpem
Akrual basis lebih kompleks dari pada cash basis, untuk itu diperlukan sumber

daya yang terlatih dalam laporan keuangan


Melakukan pendekatan dan kebijakan yang tepat dalam setiap pencatatan
transaksi

You might also like