You are on page 1of 1

BAB 1

PENDAHULUAN
Temponade jantung merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi
cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel
(diastolik) yang menyebabkan terganggunya hemodinamik.
Tamponade jantung merupakan salah satu komplikasi yang paling fatal dan
memerlukan tindakan darurat. Terjadi pengumpulan cairan di pericardium dalam jumlah yang
cukup untuk menghambat aliran darah ke ventrikel. (Mansjoer, dkk. 2001) Jumlah cairan
yang cukup untuk menimbulkan tamponade jantung adalah 250 cc bila pengumpulan cairan
tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung lambat,
karena pericardium mempunyai kesempatan untuk meregang dan menyesuaikan diri dengan
volume cairan yang bertambah tersebut (Muttaqin, 2009).
Insidens tamponade jantung di Amerika Serikat adalah 2 kasus per 10.000 populasi.
Lebih sering pada anak laki-laki (7:3) sedangkan pada dewasa tidak ada perbedaan bermakna
(laki-laki:perempuan 1,25:1). Morbiditas dan mortalitas sangat tergantung dari kecepatan
diagnosis, penatalaksanaan yang tepat dan penyebab (Munthe, 2011).
Tamponade terjadi ketika ada akumulasi cairan pada ruang pericardium. Ini
mengakibatkan elevasi pada tekanan intracardiac, penurunan diastole secara progresif dan
berkelanjutan, mengurangi volume sekuncup dan cardiac output. (ENA, 2000). Tamponad
terjadi bila jumlah efusi pericardial menyebabkan hambatan serius aliran darah ke jantung
(gangguan diastolic ventrikel) (Panggabean, 2006).
Jadi tamponade jantung adalah kompresi pada jantung yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan intraperikardial akibat pengumpulan darah atau cairan dalam
pericardium (250 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila
pengumpulan cairan tersebut berlangsung lambat) yang menyebabkan penurunan pengisian
ventrikel disertai gangguan hemodinamik, dimana ini merupakan salah satu komplikasi yang
paling fatal dan memerlukan tindakan darurat.

You might also like