Professional Documents
Culture Documents
Diajukan kepada :
dr. Vista Nurasti Pradanita, M.Kes, Sp.KJ
Dokter Muda
Rianita Nursanti
20100310164
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny I
Usia
: 34 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Tegallayang
Pendidikan
: Tamat SMA
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status
: Belum Menikah
No RM
: 48 44 **
Tanggal Wawancara
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesa tanggal 12 April 2016 dengan pasien jam 12.00 WITA
A. KELUHAN UTAMA (Sebab ke Rumah Sakit)
Jadwal kontrol rutin. 3 hari yang lalu sempat berpikir untuk menyakiti
anak.
Pada saat kelas 1 SMP tahun 1994 (12 tahun) pasien sempat terlalu
memikirkan ketika guru di sekolah mengatakan jika garis tangan yang
pendek menandakan umurnya pendek. Hal ini membuat pasien
memikirkannya sepanjang malam karena pasien memiliki garis tangan
yang pendek. Hal ini membuat pasien selalu terngiang dan takut akan
mati padahal dosa pasien masih banyak. Pasien menjadi sulit tidur,
setelah itu pasien dibawa ke rumah seorang perawat jiwa dan diberikan
obat tidur, hal ini berlangsung sekitar 2 tahun. Pada tahun 1996 pasien
sempat dibawa ke dokter spesialis kejiwaan karena keluhan yang
dirasakan tambah memberat, pasien merasa kepalanya panas dan
lehernya terasa kaku. Pasien tidak mengetahui obat yang diberikan oleh
dokter spesialis kejiwaan tersebut akan tetapi pasien tidak memiliki
keluhan hingga tahun 1999 (kelas 2 SMA).
Ketika pasien sudah menginjak kelas 3 SMA (tahun 2000) pasien sempat
merasakan bahwa guru olahraganya menaksir dirinya, walaupun tidak
ada tingkah laku guru tersebut untuk mendekatinya. Karena perasaan
tersebut, pasien merasa tidak nyaman bila bertemu dengan guru tersebut.
Pasien sering memikirkan hal tersebut, sehingga pasien merasa sakit
kepala dan sering berteriak-teriak (ngamuk) tanpa alasan, pasien
mengaku sempat kerasukan, yang mana pada saat kejadian tersebut
pasien
merasakan
bahwa
hanya
guru
olahraganya
yang
bisa
yang
membisiki
tentang
ada
orang-orang
yang
Sistem Digestiva
Sistem Urogenital
: BAK normal
Sistem Integumentum : warna biru pada kuku (-), gatal pada kulit (-),
Sistem Muskuloskeletal : edema (-), bengkak sendi (-), nyeri otot (-),
kelemahan otot (-).
Menurut autoanamnesis pasien tidak terdapat keluhan fisik.
Menurut autoanamnesis secara sosial, saat ini pasien membantu
pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah dan menjaga anaknya.
Ringan
Sedang
Berat
Faktor Organik
Panas, kejang, trauma fisik satu tahun sebelum mengalami
gangguan disangkal oleh pasien.
Faktor Predisposisi
Penyakit herediter disangkal oleh pasien.
Faktor Presipitasi
Tidak ada.
1.2.2.
Silsilah Keluarga
Laki2
Tinggal
serumah
Perempuan
Meninggal
1996
1.3.
1997
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
1.3.5.
Pasien
1.3.6.
Riwayat Pendidikan
TK
: 1987-1988
SD
1.3.8.
Agama Islam
Kehidupan
Emosional
(Riwayat
Kepribadian
Premorbid)
Pasien mengatakan
10
: dapat dipercaya
Dihadapkan pasien wanita sesuai umur, berpakaian rapi dan rawat diri
baik, tidak berdandan berlebihan (menor)
Pasien saat ini sudah membaik namun terkadang masih ada pikiran
tentang masa depannya dan anaknya yang suram sehingga
membuatnya sedih, mengurung dirinya hingga keinginan untuk
membunuh anaknya.
2. PEMERIKSAAN FISIK
2.1. Status Pemeriksaan Fisik
Status Internus
3.1.1. Keadaan Umum
: Compos Mentis
Bentuk Badan
Berat Badan
Tinggi Badan
Tanda Vital
- Tekanan Darah
- Nadi
- Respirasi
11
- Suhu
Kepala
Leher
Thorax
Abdomen
Sistem Gastrointestinal : tidak dilakukan pengukuran
Sistem Urogenital
Ekstremitas
-
Sistem Integumentum
pemeriksaan
tidak
dilakukan .
3.1.2. Status Neurologis
tidak
dilakukan
Tanda Meningeal :
tidak
dilakukan
Sensibilitas
dilakukan
12
tidak
Refleks Fisiologis :
tidak
dilakukan
Refleks Patologis :
tidak
dilakukan
Gerakan Abnormal
: tidak
dilakukan
Gangguan
Keseimbangan
dan
3.2.
EKG
EEG
CT Scan
LAB darah
Status Psikiatri
No
1.
2.
Status Psikiatri
Hasil
Kesadaran
Kuantitatif: GCS E4V5M6
Pembicaraan
Keterangan
Pasien sadar penuh
13
wawancara
Pasien bisa menyebutkan dokter
relevan
Orang: baik
Orientasi
Waktu: baik
Tempat: baik
menerangkan
jalan
menuju rumahnya
Pasien
Situasi : baik
dapat
membedakan
Memori
Memori
segera
(immediate)
jangka
pendek Pasien
dpat
menceritakan
perjalanan penyakitnya.
(recent)
Memori jangka panjang
4.
Sikap/tingkah laku
5.
Perilaku
6.
aktivitas
Penampilan/rawat
7.
8.
(remote)
Kooperatif
dan Normoaktif
Baik
diri
Mood
Afek
dalam dandanan.
Mood pasien normal
Terlihat ekspresi wajah pasien
Eutimik
Apropiate
normal
9.
Pikiran
dan
sesuai
dengan
suasana hatinya.
Apa yang disampaikan
oleh
14
Isi pikir:
Waham (-)
10.
Perhatian
11.
Persepsi
Mudah
ditarik,
dicantum
Halusinasi
taktil (-)
tanpa
dan
melihat
Ilusi (-)
menyangkal
bayang-bayang,
menyangkal
abnormal
dicium
ada
ada
bau-bau
yang
tidak
dapat
orang
lain,
serta
menyangkal
ada
sentuhan-
Insight
dirasakan pasien.
Menyadari dirinya
Derajat 4
butuh
bantuan,
sakit
namun
dan
tidak
Tidak ada
2.2. Hasil Pemeriksaan Psikologis
3.3.1.
Kepribadian
IQ
Lain-Lain
Tidak ada
3. RANGKUMAN DATA YANG DIDAPATKAN PADA PENDERITA
4.1.
Tanda-Tanda (Sign)
15
a. Penampilan
Pasien tampak sehat, penampilan sesuai dengan usia dan jenis
kelaminnya, tidak tampak berlebihan, rawat diri baik, kooperatif.
b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Cara berjalan biasa, gerakan tubuh biasa, semua dalam batas normal
c. Pembicaraan (kuantitas, kecepatan produksi bicara, kualitas)
Bicara cukup banyak dan cepat, relevan dan kohern.
d. Insight 4 : Pasien menyaari dirinya sakit dan butuh bantuan, namun
tidak memahami penyebab sakitnya.
4.2.
Gejala
-Peningkatan mood, peningkatan pembicaraan dan kecepatan bicara.
4. DIAGNOSIS BANDING
F34.0 Siklotomia
5. PEMBAHASAN
Menurut PPDGJ III
F.31 Gangguan Afektif Bipolar
F.30.0 Hipomania
Pedoman Diagnostik
-
Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania (F30.1), afek yang
meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap selama
sekurang-kurangnya beberapa hari brturut-turut, pada suatu derajat
intensitas dan yang bertahan melebihi aoa yang digambarkan bagi
kebutuhan
tidur
yang
berkurang,
Pedoman Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis pasti :
17
ide-ide
perihal
satu
episode
afektif
lain
manik,
18
Terapi keluarga
Edukasi keluarga tentang penyakit yang diderita pasien agar keluarga ikut
serta dalam memperhatikan pasien dan
pengobatannya. Memberikan
penjelasan kepada keluarga pasien jika pengobatan dan minum obat harus
rutin, jangan sampai pasien tidak meminum obat.
19
Terapi Interpersonal
Memberi kesempatan pasien untuk bercerita tentang hal yang membuat dia
sulit untuk memulai pembicaran dengan orang lain, kemudian berfokus
untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien, dengan meminta pasien
untuk minimal 1 bulan 1x untuk mengikuti aktivitas di desa dan kemudian
pasien berbicara minimal dengan 1 orang.
Terapi Okupasional
Mendorong keluarga memberikan kepercayaan pada pasien untuk
melakukan pekerjaan sesuai kemampuan pasien.
20
PROGNOSIS
PREMORBID
FAKTOR
Indikator
1.
Pada Pasien
Tidak ada
Prognosis
Baik
Faktor genetik
Baik
Baik
2.
Tidak ada
Baik
Pola asuh
Baik
Baik
3.
Tidak ada
Jelek
Faktor organik
Tidak Jelas
Jelek
4.
Belum menikah
Jelek
Dukungan keluarga
Baik
baik
9.
Muda
Jelek
Onset usia
Kronik
Jelek
5.
Sosioekonomi
6.
Faktor pencetus
7.
Status perkawinan
8.
Kegiatan spiritual
FAKTOR
10.
Non Psikotik
Kesimpulan prognosis: Dubia ad malam
Jelek
9. RENCANA FOLLOW UP
DAFTAR PUSTAKA
21
22