Professional Documents
Culture Documents
Penyusun:
Arif Yudho Prabowo, S.Ked
Didukung oleh:
Chapter 1
Ketika Mereka Terpaksa Memeriksakan Kulitnya ke Kita...
L En J E Ran I
Lokasi
Efloresensi
Jumlah
bEntuk
ukuRan
distribusI
universal,
Contoh:
Pada punggung tangan tampak papul eritem dengan bagian tengah tampak skuama putih
halus, jumlah multiple, bentuk polisiklik, ukuran lentikuler, diskret.
Status dermatologis untuk Skuama: (Bimbingan dr. Hendra TS, M.Kes, Sp.KK)
Tampak skuama berwarna (putih/putih mika/kuning), (halus/sedang/kasar), (berminyak/tidak
berminyak), (selapis/berlapis).
Mengenali sebuah kelainan kulit bagaikan mengenali wajah orang-orang di sekitar kita. Kalo
sering melihat kita akan mudah mengenalinya. Hati-hati juga, orang yang sudah kita kenal
bisa berubah, bisa jadi potongan rambutnya berubah, pakai topi, pakai kacamata, atau
bertopeng! Maka lebih telitilah....
Chapter 1
Kira-kira Apa Aja yang Dibahas....
Kita lebih khusus pembahasan materi sesuai SKDI 2012 ya..
Minimal 10 penyakit yang sering muncul di masyarakat a.k.a di RSUD Abdoel Moeloek dan
RSUD Ahmad Yani Metro...
Dermatitis
Herpes Zooster
Neurodermatitis
Kusta
Tinea
Psoriasis migrans
Pioderma
Gonore
Skabies
Infeksi Virus
Veruka vulgaris
Moluskum kontagiosum
Herpes simpleks
Herpes zoster
Varisela
Morbili
Kondiloma akuminatum
Infeksi Bakteri
Impetigo
Impetigo ulseratif (ektima)
Folikulitis superfisialis Furunkel,
karbunkel Eritrasma
Erisipelas Skrofuloderma
Lepra
Sifilis stadium 1 dan 2
Reaksi lepra
Dermatitis Eksim
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak alergika
Dermatitis atopik (kecuali
recalcitrant)
Dermatitis numularis
Liken simpleks kronik/
Neurodermatitis
Napkin eczema
4A
4A
4A
4A
4A
4A
3A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
3A
4A
4A
3A
4A
3A
4A
Infeksi Jamur
Tinea kapitis
Tinea barbe
Tinea fasialis
Tinea korporis
Tinea manus
Tinea unguium
Tinea kruris
Tinea pedis
Pitiriasis vesikolor
Kandidosis mukokutan
ringan
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
Lesi Eritro-Squamosa
Psoriasis vulgaris
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
3A
4A
4A
4A
3A
4A
4A
4A
Penyakit Vesikobulosa
Toxic epidermal necrolysis
Sindrom Stevens-Johnson
3B
3B
4A
3A
3B
Gangguan Keratinisasi
Ichthyosis vulgaris
3A
Reaksi Obat
Exanthematous drug eruption,
fixed drug eruption
4A
Kelainan Pigmentasi
Vitiligo
Melasma
Hiperpigmentasi pascainflamasi
Hipopigmentasi pascainflamasi
3A
3A
3A
3A
Neoplasma
Kista epitel
3A
Trauma
Vulnus laseratum, punctum
Vulnus perforatum, penetratum
Luka bakar derajat 1 dan 2
Luka bakar derajat 3 dan 4
Luka akibat bahan kimia
Luka akibat sengatan listrik
4A
3B
4A
3B
3B
3B
Chapter 2
Penyakit Virus
Etiologi
Virus varisela-zoster
Masa Inkubasi
17-21 hari
Gejala Klinis
Gejala prodromal berupa: Demam yang tidak terlalu tinggi; Nyeri kepala; Malaise
Timbul efloresensi diawali dari papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah jadi
vesikel (khas berupa tear drop) yang bila pecah akan menjadi krusta. Kejadian terus-menerus
terbentuk hingga membentuk gambaran polimorf.
Predileksis
Awal berasal dari badan yang menyebar ke muka dan ekstremitas serta menyerang selaput
lendir mata, mulut dan saluran napas bagian atas. Sifat penyebaran lesi rash berawal dari
daerah muka, kulit kepala dan menyebar secara cepat ke badan serta distribusi lesi baru
banyak terdapat di daerah pusat (Sentripetal).
Pemeriksaan Penunjang
Percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus dari kerokan dasar vesikel yang diwarnai
dengan Giemsa. Hasilnya ditemukan adanya sel Datia berinti banyak.
Prosedur:
Bersihkan dengan antiseptik, pecahkan vesikel/bula dengan insisi, lalu lakukan swab dengan
sisi yang tumpul (bukan cairan dari vesikel/bulanya).
Diagnosis Banding
Komplikasi
Bronkopneumonia
Meningitis
Pengobatan
Umum:
Isolasi sampai krusta primer menghilang;
Istirahat sampai tidak demam;
Menjaga kebersihan kulit;
Memotong kuku untuk mencegah ekskoriasi akibat penggarukan
Diktat Dokter Muda UNILA |
Medikamentosa
Kausatif
Indikasi antiviral: adanya defisiensi imunitas.
Dewasa : Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari; Anak 20 mg/kgBB/kali, 3x
sehari selama 5 hari
Valasiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari
Famsiklovir 3 x 500 mg/hari selama 7 hari
Diteruskan bila lesi baru tetap timbul dan baru dihentikan 2 hari sejak lesi baru tidak
timbul lagi.
Bila timbul infeksi sekunder antibiotik salep atau oral.
Etiologi
Virus varisela-zoster
Masa Inkubasi
7-12 hari
Gejala Klinis
Keluhan: bercak merah yang disertai dengan panas dan nyeri
Gejala prodromal sistemik berupa:
Demam yang tidak terlalu tinggi;
Nyeri kepala, pusing
Malaise
Gejala prodromal lokal berupa:
Mialgia tergantung dengan lokasi dermatomnya;
Gatal, rasa terbakar, tertusuk-tusuk, tajam, dll.
Timbul efloresensi diawali eritem kulit berubah jadi vesikel yang berkelompok
(zosteriformis) dengan dasar kulit yang eritem dan edematus. Vesikel berisi cairan jernih
kemudian menjadi keruh (warna abu-abu) yang bisa menjadi pustul dan bila pecah akan
menjadi krusta. Kadang vesikel berisi darah (herpes zoster hemoragik). Sifat lesi ini
umumnya unilateral dan sesuai dengan dermatom (menetap di ganglion sensoris paling
sering di ganglion posterior sususan saraf tepi dan ganglion kranialis, tidak menutup
kemungkinan menyerang di ganglion anterior bagian motorik kranialis sehingga memberi
manifestasi berupa gangguan motorik, kasus ini sangat jarang). Walaupun sangat jarang,
dapat juga terjadi infeksi pada 2 dermatom bilateral (herpes zoster duplex bilateral) atau
dapat mengenai dermatom berbeda yang berjauhan namun 1 sisi (herpes zoster duplex
unilateral).
Kelainan pada wajah sering disebabkan oleh gangguan nervus trigeminus atau nervus fasialis
dan optikus. Sindrom Ramsay Hunt (gangguan nervus fasialis dan optikus) memberikan
gambaran gejala paralisis otot wajah (paralisis Bell).
Neuralgia pascaherpetik adalah nyeri yang timbul di bekas penyembuhan >1 bulan setelah
penyakit sembuh. Nyeri bisa dirasa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dengan nyeri
bervariasi serta cenderung terjadi pada usia >40 tahun/imunokompresi.
Chronic varicella zoster virus adalah infeksi VZV yang menetap >1 bulan bahkan bertahuntahun. Gambaran klinis ditemukan efloresensi polimorf, dominan lesi vegetasi/hiperkeratotik.
Umum terjadi pada pasien HIV.
Predileksis
Sesuai dengan dermatom tubuh (jadi hafalin ya letak-letak anatomi dermatom...).
Pemeriksaan Penunjang
Percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus dari kerokan dasar vesikel yang diwarnai
dengan Giemsa. Hasilnya ditemukan adanya sel Datia berinti banyak.
Diktat Dokter Muda UNILA |
Diagnosis Banding
Herpes simpleks
DKI tidak ada gejala prodromal
Misdiagnosis dengan angina pectoris, appendisitis, kolelitiasis bila gejala prodromal
setinggi dermatom tersebut.
Insect bite ada riwayat berkebun
Pengobatan
Neuralgia pascaherpetik tidak ada obat pilihan, dapat dicoba akupuntur. Nyeri
lambat laun akan menghilang.
Bila >50 tahun dan nyeri terasa amat sangat, untuk mencegah dapat diberikan
kortikosteroid.
Sindrom Ramsay Hunt indikasi Kortikosteroid (pemberian sedini mungkin untuk
mencegah terjadinya paralisis dan fibrosis ganglion). Prednison 3 x 20 mg/hari, setelah
1 minggu di Tapering off. Pemberian Kortikosteroid lebih baik digabungkan dengan
antiviral.
Catatan:
Vesikel bedak (untuk mencegah pecahnya vesikel sehingga mencegah
terjadinya infeksi sekunder)
Erosif kompres terbuka
Ulserasi salep antibiotik
Prognosis
Bonam
Nb:
Daftar pertanyaan:
a. Kenapa virus ini menetap di ganglion sensoris? Kenapa bersifat unilateral sedangkan
ganglion itu sama antara 2 sisi?
b. Tatalaksana pada wanita hamil? diperkenankan setelah proses embriogenesis dan
organogenesis (8 minggu)
c. Foscarnet 3 x 40 mg/kgBB/hari selama 7 hari resisten asiklovir
Etiologi
Pox virus variola, dibagi menjadi 2 tipe:
Variola mayor
Variola minor (alastrim)
Masa Inkubasi
2-3 minggu
Gejala Klinis
Ada 4 stadium:
a. Stadium inkubasi erupsi (prodromal berlangsung 3-4 hari)
Nyeri kepala
Nyeri tulang dan sendi
Demam tinggi
Menggigil
Malaise
Nausea-vomitus
b. Stadium makulo-papular
Timbul makulo eritematus yang cepat menjadi papul terutama di wajah dan
ekstremitas. Tidak timbul lesi baru, suhu tubuh normal dan pasien merasa sehat
kembali.
c. Stadium verikulo-pustulosa (dalam 5-10 hari)
Timbul vesikel yang berubah menjadi pustul. Timbul demam kembali serta timbul
umbilikasi.
d. Stadium resolusi (dalam 2 minggu)
Timbul krusta, suhu tubuh menurun kembali. Kemudian krusta mengelupas dan
timbul sikatrik atrofi. Kadang dapat terjadi perdarahan akibat depresi hematopoetik
yang disebut Black variola.
Predileksis
Dari daerah perifer ke pusat tubuh (Sentripetal).
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Diktat Dokter Muda UNILA |
10
Pengobatan
Prognosis
Angka mortalitas 1-50% tergantung tatalaksana awal.
11
Moluskulum Kontagiosum
Definisi
Penyakit infeksi virus pertama yang menyerang anak-anak, ditandai dengan adanya papul
dome-shaped, diskret. Pada orang dewasa dapat dimasukkan dalam infeksi menular seksual
(IMS).
Etiologi
Pox virus
Masa Inkubasi
2-7 minggu
Gejala Klinis
Kelainan kulit berupa papul-papul kecil (papul miliar), berwarna pink, kadang putih seperti
lilin, atau putih mutiara atau sewarna dengan kulit. Berbentuk kubah dengan bagian tengah
ada lekukan (delle/umbilikus), disini isi papul dapat dilihat dan keluar bila dipijat berupa
massa berwarna putih seperti nasi (moluscum bodies). Sekitar lesi dapat mengalami eritem
atau eksematisasi disebut moluscum dermatitis.
Predileksis
Di daerah wajah, badan, ekstremitas terutama di intertriginosa seperti ketiak, fossa poplitea.
Pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna (bila terjadi pada anak, tidak ada
hubungannya dengan PMS).
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi PA adanya moluskum bodies
Diagnosis Banding
Veruka
Granuloma piogenik
12
Herpes Simplex
(Fever blister, cold sore, herpes febrilis/labialis/genitalis)
Definisi
Infeksi akut yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang
sembab dan eritematus pada daerah mukokutan, baik berlangsung primer atau rekuren.
Etiologi
Herpes simplex virus/virus herpes hominis, ada 2 tipe:
Tipe I (khas menyerang dari pinggang ke atas);
Tipe I (khas menyerang dari pinggang ke bawah).
Gejala Klinis
Keluhan: bintil berisi air bergerombol disertai panas dan nyeri di daerah mulut atau sekitar
kelamin terjadi pertama kali/berulang, batuk/pilek disangkal, dimana sebelumnya demam,
cara berhubungan sex oral-genital.
Primer
Didahului dengan gejala prodromal, lalu timbul adanya vesikel diatas dasar kulit yang eritem.
Membentuk kelompok/bergerombol dengan 1 fase bentuk (monomorfik) tersebar dimanamana, bilateral. Kadang mengalami pecah sehingga membentuk krusta namun tidak
membentuk jaringan sikatrik.
Laten
Mengalami dorman di ganglion dorsal
Rekuren
Reaktivasi dari virus yang mengalami dorman di daerah ganglion dorsal.
Predileksis
Sesuai tipe virusnya:
Tipe I
: mulut dan hidung;
Tipe II : genitalial
Tapi bisa mengabur akibat pola sexual.
Pemeriksaan Penunjang
Percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus dari kerokan dasar vesikel yang diwarnai
dengan Giemsa. Hasilnya ditemukan adanya sel Datia berinti banyak.
Komplikasi
Akibat manifestasi pada alat genitalia sehingga terjadi gangguan pada anak misal:
Hepatitis;
Encephalitis;
Meningitis.
Diagnosis Banding
Oral/hidung (ada riwayat batuk/pilek sebelumnya):
Impetigo vesikubulosa;
Impetigo krustosa.
Genitalia:
Diktat Dokter Muda UNILA |
13
Ulkus durum;
Ulkus mole.
Dermatitis kontak
Pengobatan
Prognosis
Bonam
14
Paronikia
Definisi
Reaksi inflamasi yang mengenai lipatan kulit di sekitar kuku
Etiologi
Staphylococcus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans
Gejala Klinis
Adanya pemisahan lempeng kuku (bagian tengah kuku yang di kelilingi oleh dinding kuku)
dari eponikium (dinding kuku bagian proksimal, kulit ari menutupi bagian permukaan
lempeng kuku), biasanya karena maserasi pada tangan yang terkena air. Celah tersebut lalu
terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Ditandai dengan pembengkakkan jaringan yang nyeri dan dapat mengeluarkan pus. Biasanya
mengenai 1-3 jari terutama telunjuk dan jari tengah.
Pengobatan
Prinsip pengobaan adalah mencegah adanya trauma dan menjaga agar kulit tersebut tetap
kering. Bila terdapat pus, lakukan insisi.
Prognosis
Bonam
15
Varicella
Herpes Zoster
Sinonim
Cacar air
Cacar Ular
Etiologi
Varicella Zoster
Reaktivasi Varicella
Zoster
Masa Inkubasi 17 21 hari
7-12 hari
Prodormal
+
+
Efloresensi
polimorf papul eritem
eritema, vesikel
vesikel tear drops pustule berkelompok, pustul,
krusta sesuai dermatom,
krusta
hiperestesi
Predileksi
daerah-daerah yang
mengikuti dermatom,
asimetris
Usia
Obat
Kebanyakan dewasa
Asiklovir 5 x 800 mg 7
hari
Atau valasiklovir 3 x
1000 mg 7 hari
Analgetik
Antibiotik
Veruka
Etiologi
Efloresensi
HPV
Papul bulat abu-abu
lentikular, kasar bisa
konfluen, verukosa.
Fenomena koebner +
Predileksi
Ekstremitas ekstensor
Obat
Kondiloma Akuminata
HPV
Vegetasi bertangkai.
Berjonjot. Baru berwarna
merah, bila lama
berwarna hitam
Genital eksterna,
perineum, anus
Podofilin, Bedah beku,
skalpel, listrik, laser
Variola
Cacar
Pox virus
2-3 minggu
+
Monomorf = 3-4 hari
pertama gejala
prodormal Timbul
makula eritematosa
cepat berubah jadi papul.
Suhu normal 5-10
hari. vesikel berubah
menjadi pustul, Suhu
naik
2 minggu, timbul krusta,
sikatriks,atrofi, Suhu
turun
Dari daerah badan
menyebar secara
sentrifugal ke muka dan
ekstremitas
Anak dan dewasa
Asiklovir 5 x 800 mg 7
hari Atau valasiklovir 3
x 1000 mg 7 hari
Analgetik, antipiretik,
kompres antiseptik
Penderita dikarantina
Moluskum Kontagiosum
Pox virus
Papul miliar/lentikular,
putih seperti lilin bentuk
kubah dengan lekukan
(delle) di dalamnya
terdapat massa seperti nasi
Muka, badan, ekstremitas
Cukup dengan ekstraktor
komedo atau dipencet bila
bisa
16
Chapter 3
Dermatitis (Eksem)
Apabila didapatkan:
1. Rasa gatal
2. Efloresensi yang polimorfik, tapi bisa juga oligomorfik
3. Steril (tidak ada mikroorganisme, kecuali pada Dermatitis Numularis)
4. Pemeriksaan histopatologi terdapat radang non spesifik
Maka Anda patut berpikir bahwa itu adalah dermatitis.
Kini tinggal menentukan dermatitis yang mana?
1. Dokter : Ada keluhan apa ya mbak?
Pasien : Ini dok., sering muncul, kambuh-kambuhan sejak kecil. Tempatnya ya di sinisini aja.
Dokter : Mbak atau keluarga ada asma?
Pasien : Ada dok, kok tau sih.
Dokter : Waktu kecil tempatnya di pipi kiri-kanan, udah gede ada penebalan kulit?
Pasien : Wuih, dokter peramal ya?
Dokter : Ini dermatitis atopi namanya mbak....
2. Pasien : Kalo makan keluar bintik-bintik dok...
Dokter : Dermatitis alergika elimintosa bu itu...
3. Pasien : Tapi bila minum obat yang ini juga muncul..
Dokter : Yang itu Dermatitis alergika medikamentosa
4. Pasien
: Teman saya pakai kaos kaki yang ini gak pa pa.. pas saya makai bahan serupa,
kok malah keluar bintik-bintik merah ya?
Dokter : Dermatitis kontak alergika
5. Pasien : Pas kena bahan kimia yang ini kami semuanya kulitnya melepuh..
Dokter : Dermatitis kontak iritan
6. Pasien
: Gatel banget, dok. Saya garuk-garuk eh malah jadi menebal kaya kulit kayu
gini...
Dokter : Batasnya tegas kan? Biasanya muncul di tengkuk, leher, tungkai atau
pergelangan kaki? Itu liken simpleks kronis!
7. Pasien
: Pas saya bangun tiba-tiba besoknya gak ada angin gak ada hujan keluar lepuhan
seperti luka bakar bentuknya garis lurus gitu dok..
Dokter : Mmm.. pas malem mungkin ada kena bulu serangga. Kami sih nyebutnya
dermatitis venenata..
17
18
Definisi
Terjadi akibat respon kulit yang berkontak dengan bahan dari luar (kimia, fisik, biologi).
Etiologi
Bahan iritan/zat toksik:
Sabun, diterjen;
Asam, alkali, semen, fenol, minyak pelumas;
Pelarut industri: turpentin, aceton, carbon dioxide, dll;
Tumbuhan: capsaisin.
Patogenesis
Lesi timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi
maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak
lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini merusak epidermis kulit.
Ada 2 jenis bahan iritan: iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelaianan
kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedangkan iritan lemah hanya pada
yang paling sensitif atau mengalami pajanan berulang.
Gejala Klinis
DKI Akut
Akibat pajanan tunggal oleh bahan iritan kuat. Keluhan pasien setelah kontak adalah sensasi
seperti rasa terbakar, gatal atau rasa seperti tersengat.
Akan terlihat eritem, edema, vesikulasi dan eksudasi dengan pembentukan bula, dan pada
kasus berat akan timbul bula.
DKI Kronis
Akibat pajanan berulang oleh bahan iritan lemah. Gejala klasik berupa kulit kering, eritema,
skuama, lambat laun kulit tebal (hiperkeratosis) dan likenifikasi dengan batas tidak tegas.
Predileksis
Bisa dimana saja tergantung lokasi kontaknya.
Pengobatan
Umum:
Hindari bahan iritan
Jika iritan asam kuat irigasi dengan air mengalir
Jika iritan basa kuat irigasi dengan natrium bikarbonat
Medikamentosa
Antiinflamasi
Topikal : betametason dipropionat 0,05% krim (bila tebal pakai salep) 2x sehari,
hidrokortison 1-2% bila gejala ringan; triamsinolon 0,1%; fluosinolon
0,025%; desoksimetason 2-2,5%
Sistemik : prednison 40-60 mg/hari (dewasa)
Kulit kering dan mengalami likenifikasi emolien/pelembab
Kulit basah kompres KMnO4
19
Definisi
Peradangan kulit yang terjadi akibat berkontaknya kulit dengan bahan dari luar yang
diperantarai oleh sensitivitas tipe lambat.
Etiologi
Penyebab umum diantaranya logam (nikel paling banyak menyebabkan DKA pada wanita,
kromat paling banyak menyebabkan DKA pada pria), kosmetik, produk perawatan, kulit,
sepatu, baju (lokasi paling sering terjadi di ketiak), obat dan tumbuh-tumbuhan.
Patogenesis
Panjang banget.... baca sendiri ya.... tapi intinya harus sudah terpajan terlebih dahulu supaya
terjadi sensitisasi primer...
Gejala Klinis
Bila sudah mengalami sensitisasi maka pada DKA akut terjadi perkembangan efloresensi
berupa eritem, edema dan papulovesikel. Pada daerah tertentu yang berkulit tipis dimana
penyerapan terjadi lebih tinggi seperti kelopak mata, mukosa dan genitalia mudah terjadi
edema yang lebih cepat. Jika pajanan alergen persisten, maka lesi yang dominan adalah
likenifikasi dan skuama.
Predileksis
Bisa dimana saja tergantung lokasi kontaknya.
Pemeriksaan Penunjang
Gold standart untuk diagnosis DKA adalah tes tempel. Pemilihan bahan untuk tes tergantung
gambaran klinis dan atau anamnesis.
Syarat tes:
Idealnya, tes tidak dilakukan saat dermatitis masih aktif karena menyebabkan terjadinya
reaksi non-spesifik yang disebut angry back
Tempat tes bebas lesi dan tidak dilakukan sehabis berjemur matahari (umunya
dilakukan di punggung atas yang bebas lesi
Obat kortikosteroid dan imunosupresif dihentikan sebelum tes dilakukan
Diagnosis Banding
DKI; Dermatitis atopik; Dermatitis numular; Psoriasis; Dermatitis seboroik.
Pengobatan
Umum:
Hindari alergen
Medikamentosa
Lesi akut vesikuler kompres terbuka dengan NaCl 0,9%
Lesi kronis dengan likenifikasi emolien
Gatal anti pruritus topikal atau sistemik (loratadine, interistin, cetrizin 10 mg)
Gold standart kortikosteroid topikal atau sistemik
Dermatitis Atopik
Diktat Dokter Muda UNILA |
20
Definisi
Penyakit peradangan kronik pada kulit yang bersifat kambuh, diwariskan yang biasa
digambarkan dengan keadaan eritem, bersisik, kulit kering (xerosis), likenifikasi dan gatal
sekali.
DA merupakan manifestasi pertama dari triad atopik yaitu DA, asma bronkial dan hay
fever.
Etiologi
Idiopatik
Gejala Klinis
Gatal disertai tampak papul, likenifikasi dan lesi ekzematosa berupa eritem, papulo-vesikel,
erosi, ekskoriasi dan krusta.
Predileksis
Infantil (2 bulan-2 tahun)
Lesi mulai di muka (pipi, dahi) dan scalp. Namun bisa di tempat lain (badan, leher,
lengan dan tungkai)
Anak (3-11 tahun)
Lipat siku, lipat lutut, leher, pergelangan tangan dan kaki.
Remaja-dewasa (12-30 tahun)
Wajah (pipi, dahi, kelopak mata, perioral), leher, dada atas, lipat siku-lutut, punggung
tangan umumnya simetris.
Pengobatan
Umum:
Medikamentosa
Sistemik
Antipruritus misal: cetrizin/loratadin/intiristin 1 x 10 mg (dewasa)
Kortikosteroid selama 7-10 hari
Indikasi: bila lesi luas, eksaserbasi akut.
Efek samping: osteoporosis, katarak dll.
Infeksi sekunder antibiotik sistemik, misal: amoxicillin 3 x 500 mg
Topikal
Lesi eksudatif kompres terbuka
Kortikosteroid hidrokortison 1-2% (infant). Untuk anak-dewasa pakai golongan
sedang-kuat. Bisa ditambah asam salisil 3-5% untuk meningkatkan daya penetrasi
kortikosteroid.
Emolien lanolin 2% atau urea 2%.
21
2 Faktor
Onset usia muda;
Pengaruh
lingkungan dan
emosi.
5 Kecenderungan
Gatal bila
keringat;
Intoleran
wol/pelarut lipid;
Intoleransi
makanan;
Mudah infeksi
kulit;
Mudah terjadi
dermatitis non
spesifik pada
tangan/kaki.
5 Masalah mata
Konjunctivitis
rekuren;
Dennie-Morgan
lipatan infra
orbital;
Keratoconus;
Katarak
subkapsular ant.;
Warna hitam
periorbita.
3 Tes-tes
Reaksi tes kulit
tipe cepat (tipe
I);
Peningkatan IgE;
Dermografisme
putih (+).
Catatan penting:
Beda dermatitis kontak iritan dan kontak alergika?
Pada perjalanannya perubahan pada iritan tanpa melalui papul, sedangkan pada alergika
ada papul, yang iritan perubahan akut lebih cepat dibandingkan alergika;
DKA adalah reaksi imun tipe 4, DA reaksi imun tipe 1.
Dermatitis seboroik mengenai daerah-daerah seboroik yaitu yang banyak memiliki
glandula sebasea. Dimana aja? Scalp, dahi, pipi, dagu, hidung, punggung atas, areola
mamae, sekitar umbilikus, interglutea.
22
Etiologi
Idiopatik
Gejala Klinis
Gatal yang hebat disertai dengan perubahan kulit diawali dengan lesi kecil berupa
vesikel/papulo-vesikel kemudian bergabung membentuk koin, batas tegas, sedikit edamtosa
dan eritematosa. Lambat laun vesikel pecah, terjadi eksudasi dan krusta kekuningan
kemudian melebar. Lesi lama berupa likenifikasi dan skuama.
Predileksis
Tungkai bawah, badan, punggung tangan dan lengan bawah.
Pengobatan
Sistemik
Antipruritus
Misal:
Cetrizin/loratadin/intiristin 1 x 10 mg (dewasa)
Ter digunakan pada fase kronis dalam bentuk salep hidrofilik
Misal: liquor carbonis detergen 5-10% atau crude coal tar 1-5%
Kortikosteroid selama 7-10 hari
Indikasi: bila lesi luas, eksaserbasi akut.
Efek samping: osteoporosis, katarak dll.
Infeksi sekunder antibiotik sistemik, misal: amoxicillin 3 x 500 mg
Topikal
Lesi eksudatif kompres terbuka
Kortikosteroid hidrokortison 1-2% (infant). Untuk anak-dewasa pakai golongan
sedang-kuat. Bisa ditambah asam salisil 3-5% untuk meningkatkan daya penetrasi
kortikosteroid.
Betametason dipropionat 0,05% krim (bila tebal pakai salep) 2x sehari,
Triamsinolon 0,1%; fluosinolon 0,025%; desoksimetason 2-2,5%.
Emolien lanolin 2% atau urea 2%.
23
Etiologi
Idiopatik
Gejala Klinis
Gatal sewaktu dimana bila timbul gatal terasa sekali sehingga sulit ditahan untuk digaruk.
Lesi biasanya tunggal tapi bisa lebih dari satu. Pada stadium awal kelainan kulit berupa plak
eritematosa yang lambat laun edem dan eritem menghilang, bagian tengah berskuama dan
menebal, likenifikasi dan ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal
tidak jelas/difus.
Predileksis
Skalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal,
paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan dan
punggung kaki.
Pengobatan
Sistemik
Antipruritus
Misal:
Cetrizin/loratadin/intiristin 1 x 10 mg (dewasa)
Ter digunakan pada fase kronis dalam bentuk salep hidrofilik
Misal: liquor carbonis detergen 5-10% atau crude coal tar 1-5%
Kortikosteroid selama 7-10 hari
Indikasi: bila lesi luas, eksaserbasi akut.
Efek samping: osteoporosis, katarak dll.
Infeksi sekunder antibiotik sistemik, misal: amoxicillin 3 x 500 mg
Topikal
Kortikosteroid hidrokortison 1-2% (infant). Untuk anak-dewasa pakai golongan
sedang-kuat. Bisa ditambah asam salisil 3-5% untuk meningkatkan daya penetrasi
kortikosteroid.
Betametason dipropionat 0,05% krim (bila tebal pakai salep) 2x sehari,
Triamsinolon 0,1%; fluosinolon 0,025%; desoksimetason 2-2,5%.
Tranzqulizer SSRI Fluoxetin 1 x 20 mg Kaplet (dosis anjuran 20-40 mg/hari)
24
Chapter 4
PIODERMA
Penyebab?
Pioderma disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus Beta Hemolitikus Grup
A atau kedua-duanya yang masuk melalui port dentre.
Mari kita bagi dulu Pioderma berdasarkan penyebab. Hapalin ini, karena penting buat ngasih
terapi.
Staphylococcus aureus
Streptococcus
Keduanya
Impetigo bulosa
Impetigo krustosa
Selulitis
Folikulitis
Ektima
Flegmon
Furunkel
Erisipelas
Pionikia
Karbunkel
S4
IMPETIGO
Tidak ada gejala prodormal. Peradangan hanya pada daerah epidermis, sehingga yang sering
terjadi adalah erosi, tidak mungkin ada ulkus. Impetigo dibagi 2:
Krustosa/Kontagiosa
Bulosa
Efloresensi
Eritem, vesikel (pecah),
Eritema, bula hipopion bila
krusta tebal kuning madu,
pecah skuama kolaret
dasar erosi
(terdapat sisik di tepi lesi
yang pecah)
Predileksi
Lubang hidung-mulut
Ketiak, dada, punggung,
wajah, ekstremitas
Usia
Anak
Anak, dewasa
Nikolsky sign suatu pemeriksaan manual untuk mengecek peristiwa akantolisis biasa pada
vesikel yang kendur.
EKTIMA (Imperigo Ulseratif)
Pada ektima peradangan sudah mencapai dermis, sehingga yeng terjadi adalah:
Efloresensi
:
Dasar ulkus dangkal di atasnya krusta tebal berwarna kuning, bila diangkat krustanya, akan
timbul perdarahan, hal ini yang membedakan dengan impetigo krustosa.
Predileksi
: tungkai bawah
Usia
: anak dan dewasa
25
26
27
Chapter 5
KUSTA
Apa istimewanya Kusta?
1. Penyakit yang tidak berkembang ilmunya;
2. Belum bisa dibiakkan kumannya;
3. Kita mesti menguasainya (katanya)
Tanda Kardinal:
1. Kelainan kulit yang kemerahan atau hipopigmentasi;
2. Hipoestesi sampai anestesi pada lesi;
3. Penebalan saraf wajib diperiksa: n aurikalus magnus, n ulnaris, n poplitea lateralis.
Periksa pula kemungkinan kerusakan saraf kaya drop hand, clawing hand dll;
4. Laboratorium BTA (+)
Diagnosis ditegakkan jika ditemukan 2 dari 3 tanda kardinal pertama, atau ditemukan BTA
Ada 6 gejala Kusta (6A):
Akromia
: adanya lesi pada kulit.
Anestesi
: gangguan sensorik (hipostesi-anestesi) dibuktikan dengan tes
Sensibilitas (raba, nyeri dan suhu);
Anhidrosis
: pada lesi tidak berkeringat dibuktikan dengan tes Gunawan;
Anosmia
: penciuman berkurang/tidak dapat mencium bau sama sekali;
Alopesia
: hilangnya rambut pada alis bagian lateral yang dikenal sebagai
madarosis;
Atrofi
: dapat dilihat pada otot thenar dan hipothenar.
Membagi-bagi Kusta
1. Banyak yang mencoba membagi-bagi, diantaranya Ridley Jopling. Sederhananya
Ridley Jopling membagi menjadi yang bentuk polar (lebih stabil) dan bentuk non
polar yang labil. Polar ada yang paling ringan yaitu TT, dan polar yang paling berat
yaitu LL. Di tengah-tengahnya mulai dari BT, BB, dan BL. Ada pula yang tidak jelas
keluhannya (anestesi, anhidrosis dll), hanya ditemukan lesi hipopigmentasi, kita
disebut I (Indeterminate).
Pembagian kusta berdasarkan:
Ridley &
Jopling
WHO
I
(Intermediate)
TT
(Tuberculoid
leprosy)
BT
(Borderline
TT)
BB
(Midborderline
leprosy)
PB
BL
(Borderline
LL)
LL
(Lepromatous
leprosy)
MB
2. Kenapa orang kusta bisa beda-beda? Hal ini tergantung dari CMI (Cell Mediated
Immunity) yang terjadi dalam tubuh penderita. Bila imunnya kuat TT, bila lemah
LL.
3. Pembagian berdasarkan WHO menjadi Pausibasiler (PB) dan Multibasiler (MB). Bila
dalam pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan kuman BTA, sementara ada tanda
kusta langsung masukkan ke Pausi Basiler (pausi=kosong).
28
Anestesi
Kerusakan saraf
Jelas
1
MB
>5
Makula, papul sampai
nodus
Simetris
Halus dan berkilat
Lesi bentuk kue donat
Madarosis
Ginekomastia
Hidung pelana
Suara sengau
Tidak jelas
Banyak
Jadi bisa dipahami kan? Bila memeriksa kusta yang kita lakukan bukah hanya anamnesa plus
inspeksi, tapi lakukan juga: tes sensasi, periksa pembesaran saraf, periksa kerusakan
saraf, periksa pula tanda-tanda yang lain seperti tanda tinta gunawan (pada lesi tinta tidak
luntur), fasies leonated alias muka singa, pembesaran hidung, pembesaran lobus telinga, ada
bagian tubuh yang tidak ditumbuhi rambut.
Periksa BTA
Yang diambil adalah di 3 tempat, yaitu di kedua cuping telinga, dan lesi yang paling aktif.
Setelah ditekan cuping hingga berwarna putih (prinsipnya jangan sampai ada darahnya pada
preparat) dengan skalpel diambil jaringan periksa dengan pewarnaan Ziels Nielsen.
Yang kita laporkan selain BTA +/- adalah:
1. Indeks bakteri (BI)
1+
1-10 dalam 100 LP
2+
1-10 dalam 10 LP
3+
1-10 dalam 1 LP
4+
11-100 dalam 1 LP
5+
101-1000 dalam 1 LP
6+
>1000 dalam 1 LP
2. Indeks morfologi (MI)
jumlah bakteri utuh x 100%
jumlah semuanya
Apa pentingnya indeks morfologi hayoo?
Jadi dalam menentukan kesembuhan kusta, secara teoritis kusta dikatakan sembuh bila IMnya sama dengan 0 (walaupun BI masih positif).
29
Reaksi Kusta
Imunitas penderita saat menderita kusta tinggi dibanding orang sehat. Nah, basil-basil M.
leprae ini akan dianggap sebagai antigen. Sehingga pada episode yang sebenarnya kronis
terjadi sebuah reaksi inflamasi akut akibat reaksi antigen + antibodi.
Pada saat pengobatan, banyak basil yang mati yang menjadi antigen. Sehingga pada saat
pengobatan dapat terjadi reaksi kusta. Selain karena pengobatan, reaksi juga bisa timbul
akibat infeksi rekuren, pembedahan, stress fisik, imunisasi, kehamilan, dan post partum awal.
Reaksi kusta dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Reaksi tipe 1 atau reaksi reversal (reaksi imun tipe 4), tanpa adanya nodul, klinisnya
adalah kembali aktifnya lesi atau munculnya lesi baru;
2. Reaksi tipe 2 atau Eritema Nodusum Leprosum/ENL (reaksi imun tipe 3), adanya
nodul, klinisnya nodul eritem yang nyeri;
3. Adapula yang disebut dengan fenomena lucio. Yang ini jelas sangat berat reaksinya.
Klinis berupa plak atau infiltrat difus, merah muda, bentuk tak teratur dan nyeri. Lesi
lebih berat tampak lebih eritematosa, purpura, bula, terjadi nekrosis dan ulserasi yang
nyeri. Lesi lambat menyembuh dan terbentuk jaringan parut.
Pengobatan Kusta (Bimbingan dr. Yulisna, Sp.KK)
30
31
Chapter 6
MIKOSIS (BAKURAP)
Klasifikasi mikosis ada 4:
Jenis Jamur
1. Mikosis Superfisialis
a. Dermatofitosis
b. Non-dermatofitosis
2. Mikosis Intermidiate
3. Mikosis Profunda
4. Mikosis Sistemik
Contoh Penyakit
Penyebab
Tinea corporis
Tinea capitis
Tinea cruris
Tinea favosa, dll
T. rubrum, dst
T. canis, dst
T. rubrum, dst
T. concentricum
Pitiriasis versikolor
Piedra
Kandidiasis cruris
Misetoma
M. furfur
T. beigelii
C. albican
Aktinomisetoma
Eumisetoma
C. neoforman
H. capsulatum
Koksidioides
Kriptokokosis
Histoplasmosis
Koksidiomikosis
32
33
Pitiriasis Versikolor
(Tinea Versikolor, Kromofitosis, Dermatofitosis, Liver Spots,
Tinea Flava)
Definisi
Penyakit jamur superfisial yang kronis, biasanya tidak memberi keluhan subjektif, berupa
skuama halus berwarna putih-coklat hitam.
Etiologi
Malassezia furfur
Gejala Klinis
Lesi terlihat sebagai bercak warna-warni, bentuk tidak teratur-teratur, batas jelas-difus.
Kelainan ini biasanya asimptomatik namun pasien dapat merasakan gatal ringan.
Predileksis
Badan, ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kepala yang berambut.
Pemeriksaan Penunjang
KOH 10-20% tampak spora bulat yang dapat berkelompok dan hifa pendek
bercabang;
Lampu WOOD kuning keemasan.
Diagnosis Banding
Pitiriasis alba;
Pitiriasis rosea;
Dermatitis seboroik;
Vitiligo;
Sifilis stadium II ditemukan pembesaran kelenjar getah bening generalisata
Hipopigmentasi paska inflamasi.
Pengobatan
Umum
Jaga higienitas;
Cari faktor predisposisi Tinea versikolor merupakan penyakit opurtunistik
Khusus
Sistemik (lesi luas)
Ketokonazol 1 x 200 mg/hari selama 10 hari;
Itrakonazol 1 x 200-400 mg/hari selama 7 hari
Topikal
Sampo Selenium sulfid 2,5% (Selsun) 2-3x seminggu. Obat digosok pada lesi dan
didiamkan 15-30 menit sebelum dibilas mandi;
Na-tiosulfat 25% 2x sehari setelah mandi sampai sembuh;
Ketokonazol 2% sebelum mandi, ditunggu 5 menit, lalu dibilas mandi.
34
Chapter 7
Efloresensi
Terapi
Skabies
Sarcoptes scabiei
Sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan volar, siku luar, ketiak
depan, areola mama, umbilikus,
bokong, genitalia eksterna
(skrotum).
Papul/vesikel, dengan kunikulus +
1cm
Permetrin 5% krim 30 gram
dioleskan tipis sekali saja di
seluruh tubuh kecuali kepala,
setelah mandi sore. Biarkan
selama 10 jam. Besoknya mandi
dengan air hangat.
Scabies
(The itch, Gudik, Budukan, Gatal Agogo)
Definisi dan Etiologi
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var
hominis dan produknya di dalam epidermis superfisial.
Gejala Klinis
Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal.
Ada 4 tanda kardinal:
a. Pruritus nokturna
Gatal yang terjadi akibat sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang
memerlukan waktu sekitar 1 bulan setelah infestasi
b. Menyerang kelompok
c. Terdapat kunikulus (terowongan)
Pada ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel
d. Terdapat tungau
Predileksis
Sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian
depan, areola mama, umbilikus, bokong, genitalia eksterna (patognomonis) dan perut
bagian bawah.
Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki
Pemeriksaan Penunjang
Diktat Dokter Muda UNILA |
35
Mencari tungau dewasa, larva, telur atau skibala/feses dari dalam terowongan.
Dengan cara:
Pada lesi (papul, terowongan) dibersihkan dengan alkohol 70%, tunggu kering;
Pada lesi ditetesi 1 tetes larutan minyak mineral;
Lesi dikerok dengan skalpel no.15;
Hasil kerokan diletakkan di atas objek glass tetesi larutan KOH 10% tutup cover
glass;
Periksa bawah mikroskop hasil (+) bila ditemukan tungau dewasa, larva, telur atau
skibala.
Diagnosis Banding
Prurigo;
Dermatitis Kontak;
DA;
Pedikulosis korporis;
Insect bite.
Pengobatan
Umum
Meningkatkan higienitas pribadi dan lingkungan;
Menghindari orang-orang yang terkena;
Mencuci/menjemur setiap 5 hari sekali dikarenakan tungau dapat hidup diluar selam 3
hari;
Nb: tidak ada 1 pun referensi yang menyatakan pakaian harus direndam dan dicuci
dengan air panas.
Jangan menggunakan pakaian/handuk bersama-sama.
Khusus
Sistemik (lesi luas)
Antipruritus loratadine 1 x 10 mg
Topikal
Sulfur presipitatum 2-20% salep atau cream selama 3-5 hari.
Bisa digunakan untuk bayi < 2 tahun.
Kekurangan:
Tidak efektif terhadap stadium telur, makanya penggunaannya tidak boleh kurang
dari 3 hari;
Berbau dan mengotori pakaian;
Kadang menimbulkan iritasi.
Emulsi benzil benzoat 10-25% tiap malam selama 3 hari.
Efektif membunuh semua stadium
Kekurangan:
Sulit diperoleh;
Menyebabkan DKI.
Gama Benzena Heksa Klorida 0,5-1% cream atau salep (Gameksan) dipakai selama 24
jam.
Efektif membunuh semua stadium, mudah digunakan dan jarang menimbulkan iritasi.
Kekurangan: KI pada wanita hamil dan anak < 6 tahun toksik pada SSP.
Diktat Dokter Muda UNILA |
36
Krotamiton 10% cream atau salep dipakai selama 24 jam. Memiliki efek antiskabies +
antipruritus.
Permetrin 5% cream digunakan selama 10 jam (nama lain krim 1 malam). Tidak
dianjurkan untuk bayi < 2 tahun. Kurang toksik dibandingkan gameksan namun
efektifitasnya sama.
Terdapat skabies yang gambarannya tidak khas, kita sebut saja sebagai skabies atipikal
Skabies norwegia : bentukan krusta pada seluruh tubuh, hiperkeratosis, perkembangan
penyakit cepat, gatal minimal, tungaunya banyak, dan sangat menular;
Skabies pada bayi: di seluruh tubuh karena epidermis masih sangat tipis;
Skabies pada orang bersih: lesi sangat minimal
Skabies nodularis : bentuknya nodul agak besar yang tahan lama.
Bimbingan dr. Syafei, Sp.KK
Syarat obat yang ideal: Permetrin 5% (Scabimite cream)
Bisa membunuh semua stadium;
Obat tidak lengket, tidak berbau/kotor;
Tidak toksik;
Mudah terjangkau dan harga murah.
Bila ada pengobatan massal dengan dana kesehatan terbatas, pertimbangkan Salep 24. Obat
ini merupakan:
Campuran Asam Salisilat 2% dan Sulfur 4%;
Hanya membunuh sarcoptes dewasa saja;
Diberikan selama 3-5 hari berturut-turut
37
Chapter 8
GAWAT DARURAT
Yang betul-betul Gawat darurat ada 2 saja.
Steven Johnson Syndrom
Diagnosis dengan trias:
1. Gejala prodormal flu like syndrome
2. Kelainan pada mukosa konjunktiva dan bibir
3. Lesi target pada kulit
Obat-obatan yang bisa menyebabkan: penisilin dan turunan, streptomisin, sulfonamid,
tetrasiklin, antipiretik/analgetik (salisil, metamizol, metampiron, parasetamol), klorpromasin,
karbamazepin, kinin, jamu.
Langkah-langkah penatalaksanaan:
1. Masuk RS
2. balans cairan
3. hentikan semua obat
4. kortikosteroid ringan: prednison 35 mg sehari. Sedang deksametason iv 4x 5mg /hari,
berat deksametason iv 6x 5mg /hari tappering off
5. simptomatik: delladryl
6. gentamicin bila fungsi ginjal baik
7. lab cito
8. Konsul Peny dalam, gilut, THT, mata.
Bila terdapat epidermolisis menyeluruh (nikolsky sign +) dengan gambaran seperti luka bakar
dan baunya seperti roti bakar: Waspada!! Toksik Epidermal Nekrolisis
Pengobatannya sama dengan SJS yang berat. Bila sangat berat deksametason 40
mg/hari
Chapter 9
Diktat Dokter Muda UNILA |
38
ERITROSKUAMOSA
Yang jelas sebagaimana maknanya, kelainan ini harus ditandai dengan adanya efloresensi
berupa eritem dan skuama. Yang sering ada 4, yaitu psoriasis vulgaris, pitiriasis rosea,
eritroderma, dan dermatitis seboroik.
Etiologi
Predileksis
Psoriasis Vulgaris
Autoimun
Daerah terbuka dan mudah
trauma (kepala, siku, lutut,
ekstremitas ekstensor,
lumbosakral)
Dermatitis Seboroik
Idiopatik
Bayi:
Skalp (cradle cap), badan
(fleksura dan daerah
bokong)
Pitiriasis Rosea
Idiopatik
Badan, lengan atas bagian
proksimal, paha atas
Dewasa:
Skalp, wajah, badan
Khas
Efloresensi
Terapi
Pitiriasis Rosea
Diktat Dokter Muda UNILA |
39
Definisi
Penyakit eritroskuamosa akut, dapat sembuh sendiri dan sering dijumpai.
Etiologi
Idiopatik
Just to know...!!!!
Pada penelitian Braccolo dkk (2005) disimpulkan bahwa Pitiriasis Rosea berasosiasi dengan
reaktivasi dari HHV-7 dan sedikit HHV-6. Tapi hasil penelitian ini masih diperdebatkan (dari
buku kuning 10 besar kelompok penyakit kulit - Unsri).
Gejala Klinis
Bisa didahului gejala prodromal ringan berupa malaise, sakit kepala dan sakit tenggorokan,
hilang nafsu makan, faringitis, limfadenopati.
Timbul bercak seluruh tubuh terutama daerah yang tertutup pakaian berbentuk bulat panjang
mengikuti lipatan kulit. Diawali bercak yang besar di sekitarnya terdapat bercak agak
kecil/lesi sekunder. Lesi besar ini berupa lesi eritem, soliter/tunggal, berbentuk oval, diameter
2-5 cm dengan aksis panjang sejajar garis kulit (garis Langer) disebut Herald Patch, Mother
Patch, Initial Lesion atau Medallion. Di atas oval tersebut ada skuama halus dan di bagian
tepi tersusun papul milier sehingga lesi tampak meninggi. Lokasi paling sering di badan
bagian atas, lengan atas, leher atau paha. Biasanya disertai dengan keluhan gatal.
Lesi sekunder dapat berupa plak kecil dan papul kecil yang biasanya tidak berskuma yang
secara bertahap bertambah jumlahnya dan menyebar ke perifer (christmas tree).
Diagnosis Banding
Dermatitis seboroika (biasanya gatal, lesi eritematus difus yang ditutupi skuama
halus/kasar).
Tinea korporis (biasanya bulat, polisiklis dan pinggirannya tampak aktif)
Sifilis stadium II (berupa eritema ditutupi oleh skuama berwarna coklat tembaga)
Pengobatan
Sistemik:
Anti gatal (antihistamin) seperti klortrime 3 x 1 tab
Roborantia (vitamin B12) 1000 mg/hari
Topikal:
Bedak kocok yang mengandung asam salisilat 2% atau mentol 1% atau calamin.
Prognosis
Bonam (dapat sembuh sendiri dalam waktu 6 minggu)
Chapter 10
Diktat Dokter Muda UNILA |
40
VESIKOBULOSA
Konon, ini jatahnya spesialis. Kita cukup sekedar tahu saja.
Etiologi
Usia
Gatal
Keadaan
umum
UKK
Tanda
nikolski
Tempat
predileksi
Kelainan
mukosa mulut
Jangan makan
glutein (roti
dkk)
Terapi
PEMFIGUS
VULGARIS
Autoimun
30-60 Tahun
Kada
Buruk
PEMFIGOID
BULOSA
Disangka autoimun
Biasanya usia tua
Kada
Baik
DERMATITIS
HERPETIFORMIS
Belum jelas
Anak atau dewasa
Sangat gatal
Baik
Bula berdinding
kendur, krusta
bertahan lama
+
Vesikel berkelompok
berdinding tegang
60%
10-40%
Ya
Prednison 60-150
mg /hari
prednison 40-60 mg
/hari
41
Chapter 11
PENYAKIT KELAMIN
Bila yang muncul kencing nanah?
Gonorrhoe
Etiologi
Neisseria Gonorrhoe
Inkubasi
Klinis
Secret
Lab
Komplikasi
Terapi
Vaginosis
bacterial
Gardnerella
vaginalis
Servisitis
gonorrhoe
Neisseria
Gonorrhoe
Klinis
Gatal ringan
Disuria,
polakisuria,
OUE merah
Sangat gatal,
disuria,
dispareunia,
hyperemia,
erosif
Strawberry
appearance,
sakit
N.S.G.I
Chlamydia
trachomatis
Ureaplasma
Urealiticum
Mycoplasma
hominis
lebih sering
terjadi di
serviks gejala
(-). disuria
ringan, sering
42
kencing,
nyeri pelvis
dispareunia.
tanda
servisitis
disertai
folikel-folikel
kecil mudah
berdarah.
Duh
tubuh
Lab
Terapi
Gumpalan putih
seperti susu
kental, bau
asam
KOH:
blastospora,
pseudohifa
Lebih encer,
Putih
kehijauan
berbuih
Sediaan
langsung:
Trikomonas
vaginalis,
lekosit >15,
Abu-abu,
homogen, bau
amis
Mukopurulen
Clue cell
(bakteri
mengelilingi
epitel vagina),
tes amin +, pH
4,5-5,5
Tablet nistatin
supp,
ketokonazol
tablet 2x200 mg
Metronidazol
2x 500 mg 7
hari
Metronidazol
2x 500 mg 7
hari
Gram: gram
negatif,
diplococcus
dalam PMN
intra selular
atau
ekstraselular
Kanamisin im
2gram single
dose
Sediaan
langsung
hasil (-)
Tetrasiklin
HCl 4x500
mg 1 minggu
Gejala
Klinis
Lab
Sifilis stadium 1
Treponema
Pallidum
Durum: keras,
bersih, merah,
tidak bergaung,
tidak nyeri,
indurasi
SI: ulkus durum
SII: roseola, papul,
pustule, kondiloma
lata
SIII: guma
S kongenital
Herpes genitalis
HSV 2
Ulkus dangkal
berkelompok di
atas dasar eritem
Ulkus mole
Hemofilus ducrey
LGV
Clamidhia
Trachomatis
Mole: lunak,
Solitar, hilang
kotor, bergaung,
sendiri (pada
nyeri, tidak teratur wanita jarang)
Dini: afek primer:
sda, sindrom
inguinal (bubo
bertingkat)
Lanjut: sindrom
genital
(elefantiasis,
estiomen),
anorektal (fistelulkus) uretral
(abses-fistel)
-Pemeriksaan
langsung
Diktat Dokter Muda UNILA |
43
Terapi
-STS (serologic
Test Sifilis) ada
yang
nontreponemal
yaitu VDRL, RPR,
Wasserman dan
treponemal: TPI,
FTA-Abs, TPHA
SI: penicillin G
Asiklovir
benzatin 4,8 juta iu 5x200mg
SII: penicillin G
benzatin 7,2 juta iu
SII: penicillin G
benzatin 9,6 juta iu
Sulfonamid 2-4
gram/hari
Catatan:
Trias hutchinson pada sifilis kongenital terdiri dari:
- Mata - keratitis interstisialis
- Ketulian nervus VIII
- Gigi Hutchinson gigi insisivus I atas kanan & kiri gigi tetap btk spt obeng / gergaji
pada VDRL titer merupakan kelipatan 1/2 ,1/4 , 1/8, 1/16, 1/32 dan seterusnya. Tanda
penyakit aktif bila sudah 1/32, puncaknya biasanya pada 1/64 atau 1/128 pada SII lanjut. Titer
kemudian akan turun sampai 1/4 atau lebih rendah
pada TPHA titer mulai 1/80 dan kelipatannya. Bila titer menunjukkan 1/80 bermakna positif
keberadaan antibodi treponemal.
44
Chapter 12
HENDAK DIBERI APA ANAK URANG?
Kortikosteroid
Kortikosteroid tu ada yang topikal ada yang sistemik. Unda koler mengetik nama-nama
sediannya. Lihati di buku gin lah. Hapali yang mana potensi lemah, sedang dan kuat. Yang
mesti diingat adalah harga konversi perbedaannya. Kadang-kadang sediaan ini kedada, bisa
kita ganti dengan yang lain dengan dosis yang berbeda.
Kortison
25
Hidrokortison
20
Prednison/prednisolon
5
Metilprednisolon
4
Triamsinolon
4
Deksametason
0,75
Betametason
0,6
(semakin halus semakin kuat)
Misalnya kita punya deksametason 1 ampul (isinya 5mg dalam 1 cc) maka akan setara
dengan 7 tablet prednison (1 tablet: 5 mg) kiapa cara mehitungnya? Pikirakan serongan.
Ingat! Kortikosteroid sistemik punya efek samping yang berbahaya. Harus tappering off
Antihistamin
Biasanya dibagi menjadi klasik dan non klasik. Yang klasik unda paling ingat adalah
difenhidramin, yang nonklasik tentunya loratadin dong! Ingat klasik bikin ngantuk, non
klasik kada ngantuk.
Obat-obat topikal
Bagaimana menentukan sediaannya
Caranya: seberapa banyak lesinya? Hitung dengan telapak tangan anda:
Misal besar lesi 2 telapak tangan. 1 telapak tangan = ftu = 0,25 gram. Berarti 1 kali oles
perlu 0,5 gram. 1 hari dipakai 2x berarti 1 hari perlu 1 gram, kita mau ngasih 2 minggu,
berarti perlu 14 gram, kita bulatkan saja menjadi 15 gram (sediannya yang ada yang segitu).
Fahammm?
Seluruh tubuh jumlahnya 40,5 ftu. Jadi perlu 20,25 gram
Kapan ngasih krim? Kapan ngasih salep?
Krim boleh saja buat yang berambut, salep tidak boleh. Krim bisa buat tempat yang lebih
luas. Salep buat lesi yang tebal dan perlu penetrasi yang lebih dalam
Kapan ngasih bedak? Bila lesi kering, superfisial, dan supaya vesikel/bula tidak pecah.
Bedak juga sebagai antipruritus lemah.
Nah, bila agak basah kayaknya cukup bagus dikasih pasta deh
45
Chapter 13
LAIN-LAIN YANG DIANGGAP PERLU
TRAUMA
Bila muncul penebalan (hiperkeratosis) merata dengan batas tegas maka kita sebut sebagai
Kalus munculnya bisa di telapak kai atau tangan, tumit atau metatarsal.
Yang anda lakukan: hilangkan faktor tekanan lalu beri asam salisilat 40% krim.
Bila penebalannya tidak merata dengan seolah-olah seperti kerucut terbalik dengan alasnya
permukaan kulit, hmmm ... jelas itu Klavus. Sama saja hilangkan faktor tekanan, beri asam
salisilat 40% salep, atau lebih baik lagi dieksisi total.
Kalau ulkus dekubitus? Kasih Sufratulle ja
TBC KUTIS
A. tuberkulosis sejati
1. TB primer
2. TB Sekunder:
Aliran darah: TB Kutis miliaris
Langsung dari TB di bawahnya: Skrofuloderma
Dari limfe atau selaput lendir: Lupus vulgaris
Langsung ke kulit: TB kutis verukosa
Langsung pada orifisium alat dalam: TB kutis orifisialis
B. Tuberkulid
1. bentuk papul: lupus diseminatus fasiei, tuberkulid papulonekrotika,liken
skrofulosorum
2. bentuk granuloma/ ulseronodulus: eritema nodusum, eritema induratum
Pengobatan sama dengan TB biasa: 4RHZ/ R2H2 (10,5,20 mg/kgBB)
LUPUS ERITEMATOSUS
Bila hanya makula butterfly appearence di muka berarti LE Diskoid
Berikan klorokuin 100-200 mg/hari selama 3 minggu tappering off
L.E.S bila memenuhi 4 dari 11 ciri (cari sendiri lah di penyakit dalam)
URTIKARIA
Sel mast basofil mengeluarkan mediator histamin dkk, menyebabkan vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas kapiler maka terjadilah urtikaria
Penyebabnya beraneka ragam mulai dari obat, makanan, gigitan serangga, bahan
fotosensitizer, kontaktan, aerogen, trauma fisik, stress, infeksi, penyakit sistemik
Obatnya hilangkan faktor pencetus adalah obat paling utama. Tambahkan loratadin 1x1
tablet. Penyakit biasanya menghilang dalam beberapa hari.
PRURIGO
Yang sering adalah prurigo von hebra, munculnya kambuh-kambuhan. UKK papul
berbentuk kubah, warna lebih terang di tengah. Di pinggir lebih gelap dari warna tubuh.
Berikan Bedak salicyl 1%, CTM 3x4 mg.
46
MILIARIA
Alias kambang paluh, UKK vesikel kecil-kecil. mun ringan ja beri salicil sudah cukup +
hindari panas atau keringat
TUMOR
Bila ada lesi tidak gatal yang terus membesar, kadang-kadang ulkus, warnanya tidak
homogen. Bisa jadi itu tumor. Eh, jangan cuma hapali tumor itu melanoma maligna, KSS,
dan KSB aja. Kasus tumor yang lain juga banyak, misalnya basalioma, leukoplakia, bowen.
Kalo curiga tumor.... sudahlah.... rujuk saja....
The great immitator
Juara I: Kusta
Juara II: Sifilis stadium II
Juara III: skabies
47
48
49
50
51