You are on page 1of 1

Gejala Klinik

Penyakit Hodgkin dapat dijumpai paa semua umur, tetapi insinden umur bersifat
bimodal dengan puncak pada umur 20-30 tahun dan umur di atas 50 tahun. Gejala
klinik yang dijumpai adalah:
1. Gejala utama berupa pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri,
asimetrik, padat kenyal seperti kaet. Urutan kelenjar yang terkena: leher (6070%), aksila (10-15%), inguinal (6-12%), mediastinal (6-11%), hilus paru,
kelenjar paraarota dan retroperi- roneal.
2. Splenomegali dijumpai pada 35-50% kasus, tetapi jarang massif.
Hepatomegali lebih jarang dijumpai.
3. Mediastinum terkena pada 6-11% kasus. Lebih sering pada tipe noduler
sklerosis dan wanita muda. Dapat disertai efusi pleura dan sindromavena
cava superior.
4. Kadang-kadang lesi muncul pada jaringan ekstranodal secara primer, yaitu
pada kulit, paru, otak dan sumsum tulang belakang.
5. Gejala kontitusional terdiri atas:
a. Simtom B: demam penurunan BB > 10% dan keringat malam;
b. Demam tipe Pel-Ebstein: khas tapi jarang dijumpai;
c. Pruritus dijumpai pada 25% kasus;
d. Rasa nyeri setelah minum alcohol.
Gejala klinik
Gejala klinik limfom nonhodgkin dapat berupa berikut:
1. Pembesaran kelenjar bening merupakan gejala yang paling sering dijumpai.
Pembesaran kelenjar getah bening asimetrik gambar (10-4), lokasi dan tanda
fisik kelenjar bening persis sama seperti pada penyakit Hodgkin.
2. Gejala konstitusional dapat berupa demam, keringat malamdan penurunan
berat badan. Gejala kontutional ini lebih jarang dijumpai dibandingkan pada
penyakit Hodgkin.
3. Jankitan orofaringeal dijumpai pada 5-10% kasus yang dapat menimbulkan
keluhan sakit menelan (sore throat).
4. Anemia, infeksi dan pendarahan dapat dijumpai pada kasus yang mengenai
sumsung tulang secara difus.
5. Dapat dijumpai hepato/splenomegaly
6. Gejala pada organ lain seperti kulit, otak, testis, dan tiroid dapat dijumpai.
Keleainan kulit sering dijumpai pada mycosis funguides dan sezary syndrome.
7.

You might also like