Professional Documents
Culture Documents
Sindroma Nefrotik
Pendahuluan
Sindrom nefrotik (SN) adalah sekumpulan
manifestasi
klinis
yang
ditandai
oleh
proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas
permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia
(kurang dari 3 g/dl), edema, hiperlipidemia,
lipiduria dan hiperkoagulabilitas. Berdasarkan
etiologinya, SN dapat dibagi menjadi SN primer
(idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan
primer glomerulus dengan sebab tidak
diketahui dan SN sekunder yang disebabkan
oleh penyakit tertentu.
Status Pasien
Identifikasi
Keluhan Utama
Bengkak di kantung kemaluan sejak 1minggu sebelum
masuk Rumah Sakit.
RPP:
Sejak 1 bulan yang lalu penderita mengeluh bengkak pada
kelopak mata terutama saat bangun tidur yang berkurang
saat siang dan sore hari. Bengkak kemudian terjadi pada
wajah, perut dan kakinya. Penderita juga mengakui keluhan
tersebut diikuti dengan buang air kecil yang jarang dan
sedikit sebanyak seperempat gelas perhari berwarna kuning
tanpa disertai rasa nyeri dan darah. Sesak nafas diakui tidak
ada, demam tidak ada, nyeri dada tidak ada. Penderita tidak
pernah berobat untuk keluhan tersebut.
Riwayat penyakit
terdahulu
Pasien menyangkal pernah menderita
penyakit serupa sebelumnya
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat penggunaan obat lama disangakal
Riwayat sakit tenggorokan dan menderita
sariawan disangkal
Pasien menyangkal pernah menderita
sariawan yang berkepanjangan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum
: Tampak sakit
Keadaan sakit : Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Gizi : Cukup
Dehidrasi : (-)
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 86 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 23 kali per menit, thoracoabdominal
Suhu: 36,5o C
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan
: 150 cm
KEPALA
Bentuk : Normal, simetris
Rambut : Hitam, mudah dicabut
Wajah : Ekspresi biasa, region facialis
terdapat plak
hiperpigmentasi ukuran lentikuler, diskrit sebagian
konfluen
Mata
: Konjungtiva anemis (-)/(-)
sclera tidak iktrerik
pupil isokor
Refleksi cahaya positif
edema periorbital (+)
Telinga : Bentuk normal, simetris, membran timpani intak
Hidung : Bentuk normal, septum di tengah, tidak deviasi
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak
hiperemis
LEHER
Inspeksi :
Bentuk normal, tidak ada
deviasi trakhea
Palpasi :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
JVP tidak meningkat (5-2 cmH2O)
THORAX
Paru-paru
Inspeksi
: Statis, dinamis simetris kanan sama
dengan kiri
Palpasi : Stremfemitus pada basis paru kiri menurun
Perkusi : Sonor di lapangan paru dextra dan redup di
basis paru sinistra
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak
terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV
midklavikula sinistra, thrill tidak teraba.
Perkusi : Batas atas ICS II, kanan linea
parasternalis dextra, kiri linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : HR 86x/menit, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: Datar, umbilicus tidak menonjol,
venektasi dan scar tidak ada.
Palpasi : Tegang, nyeri tekan epigastrium
tidak ada, hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : Thympani, shifting dullness (+)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Alat Kelamin
Skrotum kanan dan kiri edema, tepi eritema
ditutupi skuama putih
EKSTREMITAS
Superior
: Akral hangat (+), Eritema
palmaris Sianosis tidak ada, Clubbing finger
tidak ada
edema
Inferior : Akral hangat, edema (+/+), pitting
edema pretibial (+), Tidak ada sianosis
Hemoglobin
Nilai Normal
g/dl
14 16
Leukosit
: 7500
103/l 5000-10.000
Trombosit
: 261.000
u/I 150.000-400.000
Hematokrit
: 26
DC
: 0/3/2/72/14/9
80,0 100,0
Penegakan diagnosa
- Protein total
: 4,3
- Albumin
: 1,8
- Globulin
: 2,5
g/dl
- Bilirubin total
: 0,18
mg/dl
- SGOT
: 28
- SGPT
g/dl
g/dl
U/l
: 30
U/l
6,7-8,7
3,8 5,1
1,5 3,0
0,1 1,2
<37
<41
Ureum
: 43
mg/dl
20-40
Creatinine
: 1,14
mg/dl
0,19-1,3
Colesterol total
: 269
mg/dl
<200
Na
: 143
mmol/dl
135-155
: 4,63
mmol/dl
3,6-6,5
: 101
mg/dl
<180
Tgl 15-3-2013
-
Glukosa sewaktu
: kuning
pH
:5
Berat jenis
: 1025
Nitrit
: negatif
Protein
: +1
Glukosa
: negatif
Keton
: negatif
Bilirubin
: negatif
Urobilinogen
: +1
SEDIMEN
Leukosit
: 4-6/LPB
Eritrosit
: 3-5/LPB
Epitel
: positif
Kristal
: negatif
Resume
Diagnosis Sementara
Sindroma nefrotik
Diagnosis Banding
Sindroma Nefritik
Nefritis Lupus
Tatalaksana
Tirah baring
Diet BB
Diet rendah garam dan protein 40 gr/hari
Diet rendah kolesterol <600 mg/hari
Medikamentosa
IVFD RL gtt xx/m
Inj. Furosemid 2 x 1 amp
Inj. Radin 2 x 50 mg
Neurodex 1 x 500 mg
Simpastatin 1 x 10 mg
Metil prednisolon 3 x 4 mg
Rencana Pemeriksaan
C3/C4
ANA Test/ anti ds-DNA
biopsy ginjal
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam
: bonam
Tinjauan Pustaka
Diagnosis Sindroma Nefrotik ditentukan dari anamnesa
pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesa pasien akan ditemukan bengkak seluruh
tubuh, edema palpebra terutama pagi hari yang
berkurang pada siang dan sore hari, kadang-kadang
ditemukan pasien dengan keluhan sesak nafas.
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan edema anasarka,
dan asites. Pada pemeriksaan penunjang akan
didapatkan hasil proteinuria masif >3,5 gram/24jam,
hipoalbuminemia <3,5 gram/dl, hiperlipidemia, lipiduria,
hiperkoagulabilitas. Diagnosis pasti penderita SN dengan
biopsi ginjal.
Nonfarmakologis:
Istirahat dan diet rendah garam. Istirahat di tempat
tidur akan sangat bermanfaat untuk pasien asites
karena SN. Konsumsi perlu dikurangi hingga kirakira 40-60 rnEq/hari. Kira-kira 20 % pasien asites
akan mengalami perbaikan diuresisnya hanya
dengan istirahat dan diet rendah garam.
Restriksi protein. Pasien diminta untuk diet rendah
protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari + ekskresi protein
dalam urin/24 jam
Diet rendah kolesterol <600 mg/hari
Berhenti merokok
Farmakologis
Pengobatan edema dapat diberikan obat
diuretik loop (furosemid, spironolakton)
Pengobatan proteinuria dengan penghambat
ACE dan atau antagonis reseptor Angiotensin II
(captopril).
Pengobatan dislipidemia dengan golongan
statin.
Pengobatan etiologi penyakit Glomerular dapat
diberikan dari golongan steroid (prednison)
TERIMA KASIH