Professional Documents
Culture Documents
dan
Mediastinum
a. Penilaian
jantung
ukuran
Kedua hilus harus cekung. Ini disebabkan karena vena pulmonalis superior
melintasi arteri pulmonalis lobus bawah. Titik persimpangan dikenal sebagai
hilar point (HP).
Hilus kiri biasanya terletak lebih tinggi dari hilus kanan dengan jarak hingga 1
cm.
Pleura parietal melekat pada dinding dada dan pleura visceral mengelilingi paruparu.
Kedua lapisan ini bersama sama membentuk refleksi tiap lobus yang terpisah
dan dikenal sebagai fissura.
Di paru kanan ada fissure oblique dan fissure transversal; lobus atas paru kanan
berada di atas fissure transversal, lobus bawah paru kanan berada dibelakang
fissure oblique, dan lobus medius berada di antara keduanya.
Diafragma kanan lebih tinggi 1-1,5 cm dari diafragma kiri. Semua sinus
costofrenicus harus lancip
Garis terluar dari tiap diafragma harus licin dan jelas terlihat seluruhnya (kecuali
bagian medial dari diafragma kiri)
Kurvatura kedua diafragma harus dinilai untuk malihat apakah terdapat flattening
atau tidak. Titik tertinggi dari satu diafragma harus berada setidaknya 1,5 cm dari
garis yang menghubungkan sinus costofrenicus ke cardiofrenicus.
Apeks paru
Di bawah diafragma.
2.3 Definisi
Tuberkulosis,
atauTB,
adalah
penyakit
bakteri
menular
yang
disebabkan
oleh
ukuran partikel <5 mm. kuman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil kemudian
makrofag. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag keluar
dari percabangan trakeobronkial bersama gerakan silia dengan sekretnya.
Bila kuman menetap di jaringan paru, berkembang biak dalam sitoplasma makrofag.
Disini ia dapat terbawa masuk ke organ tubuh lainnya. Kuman yang bersarang di
jaringan paru akan berbentuk sarang tuberculosis yang disebut focus Ghon. Sarang
primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan paru. Bila menjalar sampai ke pleura,
maka terjadilah efusi pleura. Kuman juga dapat masuk melalui saluran gastrointestinal,
jaringan limfe, orofaring dan kulit, terjadi limfadenopati regional kemudian bakteri
masuk ke dalam vena dan menjalar ke seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang.
Bila masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru menjadi
TB milier.
Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hillus
(limfangitis local) dan juga diikuti oleh pembesaran kelenjar gerah bening hillus
(limfangitis regional). Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu. Kompleks primer
ini selanjutnya dapat menjadi:
Sarang
dini
yang
meluas
sebagai
granuloma
berkembang
1. Armin Z, Bahar S. Tuberkulosis Paru dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, dkk. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 2006: 998-1005, 1045-9
2. Djojodibroto, Darmanto. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Penerbit EGC.
2007; p.7-19, p.116, p.172-173, p.185
3. www.who.int/topics/tuberculosis/en/
4. http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview